Sugar Daddy

Sejak kejadian tadi pagi. Bian jadi tidak begitu fokus dengan pelajaran. Bayangan dan rasa akibat tabrakan itu terus berputar di otaknya. Apa lagi karena jaket yang Bunga pakai tidak menutupi bagian depannya membuat Bian samar-samar bisa melihat sekilas isi dari benda kenyal tersebut.

"Lo kenapa sih?" pertanyaan itu datang dari Oki salah satu teman Bian. Kini mereka sedang berada di kantin setelah jam istirahat pertama.

"Mikirin apa lo?" kali ini Andre ikut bertanya. Tidak biasanya seorang Bian murung seperti sekarang.

"Nggak papa," elak Bian berusaha bersikap biasa. Tetapi jelas teman-temannya tidak mudah percaya begitu saja, jawaban dan apa yang Bian tampilkan sangat bertolak belakang.

"Ian lo ada masalah?" tanya Oki sekali lagi.

Belum sempat menjawab. Andre sudah heboh dengan kedatangan Rasel dan juga Deni.

"Yah....nggak ada si sexy," keluh Andre tampak sedikit murung.

"Lo ngarepin Bunga juga datang ke kantin?" cibir Oki.

"Nggak bakalan, tuh anak kalau istirahat palingan juga tidur di kelasnya," lanjut Oki menjelaskan.

"Padahal gue nunggu banget si Bunga desak-desakan ngantri bakso, lumayan kan ada kesempatan buat mepetin doi," celetuk Roni. Cowok yang sedari tadi diam karena sedang mabar bersama teman-teman online nya.

"Kita satu sepemikiran bro. Body nya itu. gila sih bikin nggak tahan," komentar Andre yang memang tergila-gila dengan Bunga.

Siapa sih cowok yang tidak menggilainya. Tidak hanya memiliki wajah yang cantik saja, tetapi juga body yang sangat goals, untuk ukuran anak SMA Bunga benar-benar tidak bisa diragukan lagi keindahan tubuhnya. Pantas saja banyak Om-Om di luar sana yang rela mengeluarkan uang fantastis untuk bisa berkencan dengannya.

"Kira-kira doi punya pacar nggak ya? kalau punya udah ngapain aja selain *****-*****?" celetuk Roni membuat tawa Andre dan Oki terdengar.

"Bangsat gue jadi ngebayangi wajah cantik Bunga di bawah gue," jawab Andre dengan pikiran yang sudah jauh di atas angan.

"Hahahaha...san*e lo pasti," cibir Roni tertawa.

"Terpaksa deh pulang sekolah beli sabun batang dulu di warung depan rumah," canda Andre membuat mereka semua tertawa.

Hanya satu yang sedaru tadi tampak diam tanpa ikut berkomentar. Bian mendengarkan dengan seksama bagaimana teman-temannya itu membicarakan gadis yang tadi pagi tidak sengaja menabraknya. Beruntung karena membicarakan Bunga teman-temannya lupa akan Bian yang terus diam dan hanya menyimak.

Entah kalau dia cerita dengan teman-temannya tentang kejadian tadi pagi. Akan beranggapan apa teman-temannya, atau bisa saja teman-temannya akan menggunakan trik itu untuk bisa merasakan seperti apa yang tadi pagi sempat Bian rasakan.

"Ehemm...! ada si putri tidur!" sindir Jian melihat Bunga yang kembali menelungkupkan kepalanya.

"Biasa Ji cewek nggak mampu, yang lain ke kelas dianta tidur buat ngirit uang jajan," cibir Seni membuat tawa mereka pecah.

"Na ini pesanan lo!" ucap Deni dan Rasel masuk oe dalam kelas Bunga.

Mereka membawa pizza yang tadi sempat Bunga pesan lewat online.

"Oke thank," jawab Bunga dengan kepala mendongak. Lalu melirik ke arah Jian dan kedua temannya yang sedang menatapnya tidak suka.

Seakan baru saja ditampar oleh kenyataan. Baru saja mencibir, tidak tahunya orang yang mereka cibir memesan makanan yang jauh lebih mahal dari mereka.

"Ngapain lihat-lihat? pengen ye ye semua?" Deni mencibir Jian dan teman-temannya.

Salah satu dari teman Jian tampak meneguk ludahnya kasar.

"Paan sih lo? cabut!" ajak Jian keluar dari kelas dengan wajah menahan kesal dan malu.

"Hahahahah...mampus!" Rasel mencomot pizza dengan begitu semangat.

"Lo berdua ke kantin tadi nggak makan?" tanya Bunga melihat kedua temannya yang tampak lahap memakan pizza miliknya.

"Tahu ye pesen pizza, eike beli minum aja deh," jawab Deni tertawa. Dan dijawab Bunga dengan mencebikan bibirnya.

"Eh...Na, gimana rasanya tadi?" tanya Rasel menaik turunkan alisnya.

"Rasa apa?" bingung Bunga.

"Dih..gemes deh eike sama ye... shok polos, tadi bola ye kan nempel tuh sama dada bidang Bian, kalau eike yang jadi ye..emmm pepet sampai tegang tuh bawahan Bian," jelas Deni membuat Bunga terdiam sebelum akhirnya tawa Bunga pecah.

"Cowok yang tadi maksud kalian?" tanya Bunga dan dijawab anggukan kepala oleh mereka.

"Biasa aja," jawab Bunga membuat Deni menghela napas kesal.

"Nggak normal ye," cibir Deni.

"Justru karena gue normal bege, yang enak yang bisa jadi uang," jawab Bunga setengah berbisik membuat tawa Rasel dan Deni terdengar begitu nyaring di kelas itu.

Bagi Bunga yang dari kecil hidup hanya bersama dengan neneknya. Waktu itu adalah uang, Bunga tidak pernah menyia-nyiakan waktu hanya untuk berfoya-foya. Kecuali jika dia dalam titik terendah karena suatu masalah dan butuh akan sesuatu yang bisa membuatnya kembali. Maka Bunga akan mengajak kedua sahabatnya itu untuk pergi ke klub melupakan masalah yang ada.

Sore harinya. Bunga sedang bersiap untuk acara nanti malam. Setelah pulang sekolah. Bunga harus menjalankan pekerjaannya. Menemani sugar daddy nya pergi. Bahkan Bunga pernah dimintain untuk menemani salah satu Om yang sedang mengerjakan pekerjaannya. Tugas Bunga hanya duduk dipangkuan Om tersebut dengan bergelayut manja. Meksi bosan, tetapi semua Bunga lakukan, dan sekali lagi semua demi uang. Uang yang membuatnya seperti itu. Beruntung kini Bunga sudah terlepas dari Om tersebut. Membosankan jika hanya melakukan hal itu-itu saja.

Handsome calling

"Halo Om," sapa Bunga manja.

Sudah siap baby?

"Buat Om, kapanpun Bunga siap."

Good, Om sampai sebentar lagi

Setelah mengatakan itu. Sambungan telepon terputus, bersamaan dengan bel apartemennya berbunyi.

"Hah gila," gumam Bunga tidak habis pikir.

Dengan cepat Bunga meraih tas kecil miliknya. Lalu menatap pantulan dirinya di cermin sekilas. "Cantik," ucapnya pada diri sendiri.

"Wouw...makin hari makin cantik baby," puji Om Praja melihat Bunga yang sudah berdiri di depannya.

"Gombal, tadi malam juga baru ketemu, yuk Om sekarang aja!" tanpa ragu Bunga menggandeng lengan Om Praja dengan manja.

Apartemen yang dihuni oleh Bunga ialah apartemen yang diberikan oleh Om Praja. Itu sebabnya Om Praja tahu dan langsung menjemput langsung ke apartemen.

"Kamu hot Bunga," puji Om Praja seraya meremas kecil paha Bunga yang terlihat karena rok yang dia kenakan terlalu pendek.

"Itu sebabnya Om suka," jawab Bunga membuat lelaki paruh baya yang masih terlihat tampan dan gagah itu tertawa. "Kamu memang beda baby," pujinya sekali lagi, dan mendapat hadiah sebuah kecupan jarak jauh dari Bunga.

"Ini. ini yang bikin Om nggak bisa lepas dari kamu."

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Wajah cantik tapi sayang banget jadi kupu-kupu malam..Kenapa gak audisi jadi Model sambilan aja, kupu-kupu malam mah orang2 pasti akan memandang rendah diri kita..

2025-03-05

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Lha bukannya tadi Bunga bilang mau pulang ya??🤔🤔

2025-03-05

0

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

duh duh duh..keren keren... bisa gitu ya ... kayak real sih

2023-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Tabrakan Pembawa Berkah
2 Sugar Daddy
3 Gaya Menantang
4 Mulai Penasaran
5 Kerja Malam
6 Merasa Aneh
7 Bertemu Lagi
8 Apa Adanya
9 Klub Malam
10 Panas
11 Pertama Untukmu Tapi kesekian Untuk-ku
12 Lo Itu-Beda (Bian)
13 Nekat
14 Kamar Hotel
15 Mengintai
16 Penyelamatan Kedua Kalinya
17 Bolos Desakan
18 Tragedi Di Vila
19 Lift Anti-Mainstream
20 Tidak Suka
21 Mabuk
22 Cemburu?
23 Makanan Cinta
24 Buasnya Bian
25 Terlambat
26 Sisi Lain Bian
27 Bian Gila
28 Gudang Sebelah
29 Mulai Terbuka
30 Obat Itu Bunga
31 Mulai Peduli
32 Bukan Lagi Paksaan
33 Permainan Bian
34 Tragedi Di Toilet
35 Peduli Atau Khwatir?
36 Ketegangan Di Mobil
37 Bohong
38 Taman Belakang
39 Hujan Membuat Panas
40 Hujan Deras
41 Penampilan Baru
42 Rencana Nenek
43 Perjodohan
44 Nomor Baru
45 Vila Lagi
46 Hati Ini Untuk Dia (Bian)
47 Hasil Seni Yang Indah
48 Berita Di Sekolah
49 Siapa?
50 Bertemu Ibunda Bian
51 Tamu Tak Diundang
52 Dua Hati
53 Ayah?
54 Pengganggu
55 Tebar Pesona
56 Gelisah
57 Penuh Tentang Bian
58 Jadian Tapi Bertemu Mimi
59 Masih Rahasia
60 Mau Nggak?
61 Menginap Bedua
62 Dasar Gila
63 Pengen Ngelunjak?
64 Kucing-Kucingan
65 Cemburu Tapi...
66 Beautiful Flower
67 Ke Gep
68 Sederhana Tapi Mengesankan
69 Hampir Saja
70 Mulai
71 Tragedi Kelas
72 Berita Buruk
73 Dia Siapa?
74 Malam Romantis
75 Bunga I Love You
76 Pelengkap Hidup
77 Kembali Ke Kota
78 Marah Atau Cemburu?
79 Tragedi Perpustakaan
80 Siapa Anak Om?
81 Takut Kehilangan
82 Jangan Benci Gue (Bunga)
83 Pilihan Yang Sulit
84 OTW Makan Malam
85 Luka Terdalam
86 Balas Dendam
87 Bunga VS Bian
88 I'm Virgin
89 Pertarungan Sengit
90 Nasi Sudah Menjadi Bubur
91 Dimana Kamu Dimana?
92 Ayah VS Anak
93 Terluka Tapi Tidak berdarah
94 Love And Hate
95 Pertemuan Panas
96 Ingin Terlepas
97 Terlalu Indah Untuk Disakiti
98 Siapa Sih?
99 Mecurigakan
100 Bye Dunia Malam
101 Tersebar
102 Pernikahan Dadakan
103 Belajar Jadi Suami Istri
104 Fantasi Bian
105 Tidak Bisa Menolak
106 Bunga-Jian Done
107 Pesona Bian
108 Sesantai Itu Bunga
109 Perang Pagi
110 Gengsi Gede
111 Usulan Deni
112 Menyerah Saja
113 Akhir Cerita
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Tabrakan Pembawa Berkah
2
Sugar Daddy
3
Gaya Menantang
4
Mulai Penasaran
5
Kerja Malam
6
Merasa Aneh
7
Bertemu Lagi
8
Apa Adanya
9
Klub Malam
10
Panas
11
Pertama Untukmu Tapi kesekian Untuk-ku
12
Lo Itu-Beda (Bian)
13
Nekat
14
Kamar Hotel
15
Mengintai
16
Penyelamatan Kedua Kalinya
17
Bolos Desakan
18
Tragedi Di Vila
19
Lift Anti-Mainstream
20
Tidak Suka
21
Mabuk
22
Cemburu?
23
Makanan Cinta
24
Buasnya Bian
25
Terlambat
26
Sisi Lain Bian
27
Bian Gila
28
Gudang Sebelah
29
Mulai Terbuka
30
Obat Itu Bunga
31
Mulai Peduli
32
Bukan Lagi Paksaan
33
Permainan Bian
34
Tragedi Di Toilet
35
Peduli Atau Khwatir?
36
Ketegangan Di Mobil
37
Bohong
38
Taman Belakang
39
Hujan Membuat Panas
40
Hujan Deras
41
Penampilan Baru
42
Rencana Nenek
43
Perjodohan
44
Nomor Baru
45
Vila Lagi
46
Hati Ini Untuk Dia (Bian)
47
Hasil Seni Yang Indah
48
Berita Di Sekolah
49
Siapa?
50
Bertemu Ibunda Bian
51
Tamu Tak Diundang
52
Dua Hati
53
Ayah?
54
Pengganggu
55
Tebar Pesona
56
Gelisah
57
Penuh Tentang Bian
58
Jadian Tapi Bertemu Mimi
59
Masih Rahasia
60
Mau Nggak?
61
Menginap Bedua
62
Dasar Gila
63
Pengen Ngelunjak?
64
Kucing-Kucingan
65
Cemburu Tapi...
66
Beautiful Flower
67
Ke Gep
68
Sederhana Tapi Mengesankan
69
Hampir Saja
70
Mulai
71
Tragedi Kelas
72
Berita Buruk
73
Dia Siapa?
74
Malam Romantis
75
Bunga I Love You
76
Pelengkap Hidup
77
Kembali Ke Kota
78
Marah Atau Cemburu?
79
Tragedi Perpustakaan
80
Siapa Anak Om?
81
Takut Kehilangan
82
Jangan Benci Gue (Bunga)
83
Pilihan Yang Sulit
84
OTW Makan Malam
85
Luka Terdalam
86
Balas Dendam
87
Bunga VS Bian
88
I'm Virgin
89
Pertarungan Sengit
90
Nasi Sudah Menjadi Bubur
91
Dimana Kamu Dimana?
92
Ayah VS Anak
93
Terluka Tapi Tidak berdarah
94
Love And Hate
95
Pertemuan Panas
96
Ingin Terlepas
97
Terlalu Indah Untuk Disakiti
98
Siapa Sih?
99
Mecurigakan
100
Bye Dunia Malam
101
Tersebar
102
Pernikahan Dadakan
103
Belajar Jadi Suami Istri
104
Fantasi Bian
105
Tidak Bisa Menolak
106
Bunga-Jian Done
107
Pesona Bian
108
Sesantai Itu Bunga
109
Perang Pagi
110
Gengsi Gede
111
Usulan Deni
112
Menyerah Saja
113
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!