✨ selamat membaca ✨
.
.
.
Sherly POV
Mendengar laki-laki tersebut menjadi guru les ku setahun ke depan dan tidak terbayang olehku malah itu membuatku jijik .
"Cobaan apa lagi ini, kenapa orang mesum ini jadi guru les ku. Ini tidak bisa di biarkan aku akan protes ke papa" pikir ku dengan hati kemenangan.
"Kamu pikir, aku akan membiarkan kamu jadi guru lesku dengan orang seperti mu yang tidak tahu sopan santun" Ancam ku kesal.
"Hahahaha boleh juga nyali gadis ini, berani mengancam ku. Dia pikir bisa menyingkirkanku dengan mudah".
"Coba lah...." Kata pria itu dengan senyum menyeringai.
"Sekarang kamu keluar, jangan pernah datang lagi ke rumah ku. Apa kau mengerti?!" Ancam ku dengan nada marah dan menutup pintu tetapi sebelum mau menutup ia langsung menahannya dengan tangannya.
Ia pun langsung memasuki rumahku dan ruang tamu yang tak jauh dari pintu lalu dia duduk sofa tanpa tahu malu.
"Gadis kecil, simpan usaha mu itu untuk mengusir ku sekarang!" Kata nya dengan senyuman licik.
"Sekarang kemari lah, mulai dari sekarang sampai kedepannya aku akan menjadi guru les mu, jadi kita bisa ketemu terus, sayang" dengan menegaskan bahwa ucapannya itu, kalau aku tidak akan bisa
mengusirnya.
Aku pun masih berdiri di depan pintu itu dengan wajah kesal yang tak bisa mengusirnya saat itu juga .
Dia menuju ke arahku lalu menarik tanganku ke ruang tamu itu hingga membuatku kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke sofa
"Sayang, kamu mau menggoda ku ya dengan membuat tubuh mu terjatuh di sofa" Katanya dengan senyum menyeringai.dan mendekati wajahnya kearah ku hingga bisa merasakan nafas kami masing-masing, lalu aku pun tersadar dan mendorongnya.
"Awas...." Teriak ku
"Kau gila ya!!!Aku mana mungkin tertarik sama kau. Jadi buat apa aku menggoda mu, jadi jangan terlalu percaya diri" Ucap ku menegaskan
"Lalu apa tindakan itu barusan kalo bukan menggoda ku" Katanya
"Tadi itu bukan kemauanku sendiri!! dan itupun gara-gara kamu menarikku tadi lalu hilang keseimbanganku" Ucap ku menjelaskan .
"Hem, gadis ini semakin membuat ku ingin menggapai nya terkadang tingkah nya polos dan blak-blakan" Batin Evan tersenyum.
"Ooo ... benarkah kah?! Tapi tindakan mu itu tidak sesuai ucapan mu sayang" Godanya dan terkekeh.
"Jangan panggil aku sayang, siapa yang sayangmu hah!!! Anda bisa mengerti ucapan saya tidak bahwa saya itu tidak sengaja bukan menggoda Anda, paham!!!" Ucapku kesal melihat wajahnya seolah-olah menganggap aku menggoda nya.
" Tidak ... Paham ...." Ucapnya dengan menggodaku.
"Ka-kamu, sudahlah aku capek berdebat dengan manusia tak kasat mata" Kata ku jengkel.
"Apa kamu bilang, gadis kecil?! Aku dibilang manusia tak kasat mata. Kamu kira saya hantu apa?" Katanya dan menarik telingaku.
"Iya memangnya! kenapa tidak terima, kan memang seperti itu kenyataannya" Tegasku dan menepis tangannya dari telingaku.
"Ya Tuhan, kenapa ada orang yang tidak tahu malu dan bermuka tembok"
"Kau ... jangan dikit-dikit menyentuh ku, sekarang kau keluar sekarang juga!" Ucap ku dengan jengkel dan kesal karena kelakuannya .
Lalu aku menariknya keluar
"Tunggu, masih ada setengah jam lagi jangan mengusir ku, gadis kecil" Ucapnya.
Aku pun tidak memperdulikan ucapannya langsung ku menutup pintu.
"Akhirnya aku mengusir, nyamuk sialan itu" Gumamku lega.
"Pokoknya aku harus mengusir, aku akan mencari caranya" kataku dalam hati dengan yakin.
Hari ini adalah hari ketidakberuntungan bagiku karena harus bertemu orang yang sangat menyebalkan.
"Papa, kapan pulangnya yah?" Ucap ku tak semangat, dan aku pun memutuskan untuk menunggu kepulangan orang tuaku dari perusahaan. Di ruang tamu yang besar itu yang lagi sendirian karena aku merupakan anak tunggal di keluarga ini, tentunya itu membuatku kesepian karena orang tua ku sering ke luar negeri untuk mengurus kerjaan nya itupun hanya 3 kali dalam sebulan baru bisa berkumpul bersama keluargaku dan mama ku juga ikut bersama papa karena untuk menemani papaku.
Aku pun tertidur di sofa karena bosan bermain ponsel lalu terdengar bunyi
Kring...kring...kring....
Aku pun bangun setelah mendengar bunyi ponsel yang ada di sebelah ku.
"Kirain alarm tadi, eh ternyata papa yang menelepon" dan aku pun mengangkat nya
"Halo pa, ada apa pa telepon?" Ucap ku dengan perasaan yang tidak enak
"Pa, kok tidak jawab"
"Iya nak, ini papa sama Mama tidak bisa pulang ya. Soalnya ada kerjaan di Negara Z mungkin lama baru pulangnya" Ucap papa dengan hati-hati.
"Em" Menghela napas, sudah ku duga ternyata benar.
"Nak" panggil mama.
"Iya ma" sahutku
"Maafkan mama sama papa ya nak, sering tidak ada waktu buat kamu, papa dan mama merasa bersalah sama kamu nak karena sering tidak menemani mu" Ucap mama lembut dan merasa bersalah
"Iya ma, Sherly ngerti kok, tenangnya aja Sherly baik-baik aja kok, lagian ada yang temani Sherly kok ma" Ucap ku dengan nada menyakinkan
"Maaf kan mama sama papa ya nak" Ucap mama ku lembut dengan suara yang penuh kasih
"Mama sama papa tidak perlu minta maaf ma, Sherly ngerti kok lagian Sherly kan sudah besar ma" Kata ku
"Makasih ya nak,sudah ngertiin keadaan mama sama papa, papa sama Mama sayang sama
Sherly" Ucap kedua orang tua ku dengan lemah-lembut.
"Udah dulu ya, Sherly lanjut dulu. Sherly sayang sama papa dan mama" Ucap ku lalu aku mematikan sambungan telepon tersebut.
"Aish ... sendiri lagi, tidak apa-apa pokok semangat terus" Ucap ku dan memberi semangat kepada diri sendiri agar selalu ceria.
*****
Keesokan hari nya seperti biasa aku pergi ke sekolah dan di antar oleh supir pribadi nya papa dan hari ini aku kepagian karena lagi bosan di rumah
"Pak, makasih ya udah
nganterin" Ucap ku ramah kepada pak supir
"iya non, sama-sama" Ucap pak supir.
Saat memasuk kelas ada seorang laki-laki menuju ke arah ku.
"Hai sher, boleh minta waktunya sebentar?! soalnya mau ngomong sesuatu ?!"Kata laki-laki tersebut dan tersenyum kepadaku
Perasaan ku tidak enak mendengar ucapan laki-laki tersebut
"Iya boleh, mau ngomong apa?" Kata ku ketus
"Begini, aku sebenarnya" Saat laki-laki itu mau berbicara tiba-tiba di sela oleh Ghia Santika kerap di panggil Ghia, orangnya cantik dan manis mempunyai lesung pipi itu yang menjadi keunikan nya.
"Sherly kenapa tidak masuk ke kelas?" Kata Ghia mengejutkan ku dari belakang
"Ghia! kamu nih ya hampir aja ku jantungan, kau mengagetkanku! kalau masuk rumah sakit mau tanggung jawab?" Menatap sinis Ghia dan kesal.
"Ini anak! masih pagi lagi masa marah seperti harimau" Ledek dia ke arah ku.
"Ghia! siapa yang kamu bilang harimau hah?" Ucap ku geram sambil mencubit lengannya hingga ku lupa menyadari keberadaan laki laki tersebut yang masih berdiri diantara kami, dia bernama Herry pemain basket dengan berpostur tinggi dan ia juga digemari oleh kalangan cewek karena Wajah manisnya itu.
"Em ... permisi, Ghia boleh kasih kami waktu sebentar? soalnya ada yang aku bicarakan sama
Sherly" Ucap Herry mengusir dengan kata-kata halus.
"Oooo oke ... oke" Kata Ghia dan Ghia melihat ke arah ku memberi kode karena dia mau tau apa yang Herry mau katakan dan aku mengisyaratkan Ghia untuk pergi sebentar, Ghia pun dengan muka masam pergi dari tempat tersebut. Aku hanya menggeleng-geleng karena tingkah lakunya yang rasa ingin tahunya yang tinggi.
.
.
.
✨ Happy reading ✨
*terima kasih kasih bagi yang sudah membaca, sisihkan waktu untuk like ya di setiap part untuk mendukung dan menyemangati author. Maaf bila ada kesalahan dan kekurangan nya, terima kasih*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
vheindie19
aku mampir thor, cerita yang bagus, salam dari " Asa Di Ujung Lembayung," law ada waktu bisa mampir😁
2022-05-09
0
Xianlun Ghifa
mampir untuk baca yang kedua kali ya.. cerita kami bagus banget Thor
2021-10-23
0
𝔸𝕝𝕖𝕖𝕟𝕒 𝕄𝕒𝕣𝕊
lanjut kak😚
2021-10-19
0