✨ Happy Reading ✨
.
.
.
Banyak sorot mata yang melihat ke arah kami, aku pun merasa terganggu. Apalagi cewek-cewek yang banyak menatap sinis ke arah ku dan dengan cepat-cepat aku menyuruh Herry berbicara.
"Itu sebenarnya kamu mau berbicara apa?!" Ucapku dengan menaikan alis menunggu penjelasannya.
"Em itu ... sebenarnya aku" Kata Herry tersipu malu.
"Iya ... sebenarnya "lanjut ku
"Em itu aku sebenarnya semenjak awal dari pertama masuk sekolah aku" Jelas Herry, mendengar penjelasannya tersebut membuat perasaan ku menjadi tidak enak dan langsung menyela nya.
"Tunggu " Sela ku mengisyaratkan tangan untuk berhenti dan terdengar bel berbunyi tanda akan memulai pelajaran.
"Untung pas banget bel nya bunyi jadi bisa kasih alasan" ucap ku dalam hati.
Lain kali aja her, soalnya bel nya udah bunyi. Sorry bye" Kata ku langsung menuju ke kelas.
"Ooo ok lah kalau begitu, tapi nanti aku akan memberi penjelasan yang tadi sher" Ucap Herry dengan raut wajah yang kecewa yang tidak mengutarakan isi hatinya yang selama ini terpendam dan pergi menuju ke kelasnya.
Saat jam pelajaran aku memikirkan penjelasan nya si Herry
"Itu Herry tidak mungkin menyukai ku kan?" ucapku dalam hati dan bertanya-tanya, tanpa sadar aku melamun di kelas.
Tiba-tiba aku tersadar karena ada yang melempar kan kertas mengenai bahu ku dan melihat sekeliling ku ternyata Ghia yang melemparkan nya yang tak jauh dari tempat duduk ku, dia pun mengangkat alis tanda bertanya ada apa, aku pun melambaikan tangan ku tanda tidak ada apa-apa.
"Aduh, tidak perlu dipikirkan" Pikirku
lalu aku kembali fokus ke pelajaran.
dua jam pun berlalu terdengar bunyi bel tanda bahwa Istirahat.
"Akhirnya selesai juga
pelajarannya" Ucap ku lega
"Hello" Ucap Veny dari pintu melambaikan tangan ke arah ku menuju ke sini dan Ghia menyampiri ke bangku dan memukul pundak ku.
"Sherly" Teriak Ghia di sebelah ku.
"Iya! tidak perlu teriak juga, aku ini masih bisa mendengarnya telingaku ini masih berfungsi dengan sangat baik" Ucapku ketus dan menatap sinis ke arahnya.
"Iya ... iya maaf, lagian dari tadi pelajaran tadi kamu melamun terus, apa kamu lagi memikirkan sesuatu?" Ucap Ghia penasaran (sambil mengangkat dagunya) disusul juga oleh Veny penasaran atas perkataan nya Ghia.
"Iya! bikin penasaran aja, ceritakan ke kami, mungkin kami bisa mengasih solusi" Ucap Veny dan diiringi oleh anggukkan dari Ghia.
"Jangan-jangan kamu masih memikirkan kejadian tadi pagi tentang si Herry itu" Ucap Ghia
senyum-senyum dengan menyenggol bahuku.
"Emang kejadian apa tadi
pagi?" Kata veny dengan muka yang penasaran
"Begini ceritanya tadi pagi pas dari kejauhan lihat si Herry sama Sherly berdiri di pintu kelas kayak bicara sesuatu yang penting, jadi karena terlalu penasaran. Aku menghampiri mereka tapi ketika aku menghampiri, si Sherly malah ngusir aku" Ucap Ghia panjang lebar dengan muka cemberut.
"Iish sembarangan ya kalau ngomongnya" Ucap ku sambil mencubit lengannya si Ghia.
"Aduh ... aduh sakit tahu"Ucap Ghia kesal
"Udah-udah, sekarang ke inti pembahasannya" Kata Veny tanpa basa basi.
Jadi, aku menceritakan kejadian yang tadi bagi yang mengganjal di hati dan pikiran ku ke mereka berdua.
"What....what jangan anak tu suka sama kamu" Teriak Ghia dan Veny, dan banyak sorot mata yang melihat ke arah kami, aku tak habis pikir sama tingkah mereka yang ingin tahunya terlalu mendarah daging itu.
"Kurang keras itu teriak nya, kenapa tidak memakai microphone sekalian biar didengar oleh satu sekolah" Ucap ku kesal.
"Hehehe sorry sorry, jangan ngambek dong cup cup anak
pinter" Ucap Veny ngeledek dan Ghia pun menahan ketawa atas tingkah nya si Veny.
"Enak aja sembarangan kamu ya Ven, aku bukan anak kecil ya dan kamu Ghia jangan ketawa " Ucap ku kesal dan menatap mereka.
"Oke, oke" Ucap Ghia sambil menahan ketawa nya yang hampir terlepas.
"Sepertinya si Herry suka sama kamu" Kata Ghia dan diiringi anggukkan nya si veny.
"Masa iya?! mana mungkin, bukannya banyak yang menyukainya " Ucap ku menepuk pipiku
"Seperti yang kalian tau, kalau aku nggak mungkin suka sama si Herry. Aku saja tidak ada perasaan sama dia, tidak mungkin aku
nerima" Jelas ku kepada mereka berdua.
"Iya sih benar juga kata mu dan ikuti kata hati kamu bagusnya bagaimana, kalau begitu jalanin saja dulu lihat kedepannya seperti
apa" Ucap Ghia
"Hallo kalian nanti sore ada waktu senggang tidak?!, rencananya aku mau ngajakin kalian ke cafe dan katanya ada cafe baru, sepertinya seru deh" Ucap veny dengan antusias dengan mata berbinar-binar menatap ke arah kami.
"Em boleh ... boleh melepaskan stress kan" Ucap aku dan Ghia.
"Oke ... nanti sore jam 4, ingat tepat waktu" Ucap Veny dan pergi meninggalkan kelas karena waktu istirahat nya udah habis.
Setelah itu, beberapa jam pun berakhir mendengar bel berbunyi tanda akan pulang.
"Anak-anak kerjakan hal 35 kumpulkan saat Minggu depan" Kata Bu guru.
"Iya buk"Jawab kami kompak kepada Bu guru.
"Baik lah pelajaran nya sampai sini saja anak-anak, lanjutkan lagi minggu depan dan silakan sudah boleh pulang ya " Kata Bu guru sembari meninggalkan kelas.
"Sher pulang bareng yuk, kebetulan aku pengen kamu temani aku ke toko buku " Kata Ghia dengan nada memohon.
"Oooo boleh ... boleh, yuk!" Jawab ku setuju.
Saat menuju ke gerbang sekolah, melihat dari kejauhan ada sesosok pria yang sedang menunggu seseorang lalu melihat ke arah kami dan menuju kemari.
"Siapa tu sher, sepertinya mengarah kita" ucap Ghia
"Sepertinya tidak" Ucapku menyakinkan setelah semakin di lihat keknya sosok nya aku kenal ternyata si Herry dan menuju ke arah kami .
"Sher, ada waktu nggak?! boleh ngomong bentar" Ucap Herry.
"Oooo aku lupa, sepertinya udah ada di rumah barangnya. Kalau gitu aku pulang dulu ya Sher, bye" Ucap Ghia dan meninggalkan kan kami berdua disana.
"Ini anak, orang lagi susah bukannya dibantuin malah kabur...awas ketemu nanti" Ucap ku dalam hati kesal.
"Iya, ada waktu kok tapi bentar aja ya" Ucap ku kepada Herry.
"Gini.. ada waktu nggak nanti sore. Aku mau ngajakin kamu
jalan-jalan" Jelas Herry dengan nada berharap.
"Em...sorry Her, soalnya aku udah janjian sama temanku, jadi di lain waktu saja. Kalau gitu bye.." Jelas ku kepada Herry.
"Ooo begitu, oke kalau gitu" Ucap Herry kecewa.
"Baiklah kalau gitu aku pergi dulu ya bye" Ucap ku sembari meninggalkan nya.
"Sher, aku akan berusaha terus dan membuat jatuh cinta denganku, lihat saja nanti " Ucap Herry dalam hati dengan penuh keyakinan.
Beberapa jam pun berlalu melihat sudah mau jam 4, aku memutuskan kan untuk bersiap-siap. Aku mengenakan dress sederhana berwarna cream dengan tas kecil dan mengunakan polesan makeup yang tipis dengan rambut yang terurai membuat ku terlihat cantik alami dan anggun.
"Sempurna, waktunya berangkat" Ucap ku senang.
Setelah sampai tujuan dan mau masuk ke dalam tiba tiba aku tidak sengaja menabrak dan hampir terjatuh lalu ada yang menangkap ku dan menahan tanganku supaya tidak terjatuh ternyata pria misterius yang berkaca mata dan melihat dari wajahnya sudah sangat ganteng.
"Hati- hati" Kata pria tersebut dingin dan langsung melepas tangan ku.
"Iya makasih tuan, sudah menolong ku" Berterima kasih padanya.
"Itu bos kita kan, nggak salah lihat ini!!! bukannya bos tidak suka ada wanita yang mendekati nya dan mendekati nya apalagi ini tiba-tiba bos yang turun langsung menolongnya, keajaiban apa ini " Kata dalam hati asisten tersebut dan tercengang melihat kejadian tersebut.
"Iya" Kata pria misterius tersebut lalu pergi meninggalkannya.
.
.
.
✨ Happy Reading ✨
Jangan lupa terus dukung author dengan like setiap partnya dan tinggalkan jejak. Jadikan favorit 🤭 maaf bila ada kekurangan, kasih tau ya dengan kritik dan saran.
Terima kasih 🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
𝔸𝕝𝕖𝕖𝕟𝕒 𝕄𝕒𝕣𝕊
like
2021-10-19
0
Umi Ningsih Mujung
😘🥰😍❤️
2021-10-13
0
syafridawati
5 like dan fav mampir, mampir juga ya di pulau kematian milikku ya
2021-10-02
0