Tidak seperti biasanya, sekarang aku mulai berani berjalan sendiri ke sekolah, karena mama juga mengurus adikku yang masih bayi.
Di sekolah, aku diajak temanku ke kantin.
"Vin ke kantin yuk, tapi kamu yang bayarin, nanti aku bonceng pakai sepeda ku," ucap temanku Naya.
Aku masih berpikir sejenak, karena uang ku cukup untuk membelikan nya minum, aku menyetujui nya.
"Ayo lah nay," ajak ku menuju kantin.
Aku membelikan Naya es campur, dia berterima kasih pada ku.
Lalu kita kembali ke kelas karena bel sekolah bunyi, setelah selesai pelajaran, aku membereskan buku-buku pelajaran ku.
Aku keluar mencari keberadaan Naya kemana Naya? aku melihat sepedanya juga tidak ada.
Ternyata dia mengengkol cepat sepedanya dengan sepupu ku yang dari mama.
Karena banyak teman-teman ku disana juga jalan kaki, aku hanya menghela nafas, menurut ku tidak apa apa, mungkin Naya lupa.
Esok harinya.
Karena sekolah ku siang, aku membantu mama ku berjualan di pagi hari.
Saat aku ulangan saja sering telat ke sekolah, namun guruku memakluminya.
Sering kesiangan ke sekolah, jalan kaki sendiri, aku tidak mempunyai teman, mereka hanya berteman dengan ku saat aku membawa uang untuk jajan di kantin.
Awalnya aku sempat punya geng menari waktu itu, ada sepupu ku yang juga di dalam geng itu, ada sekitar 8 orang. Namun aku di keluarkan, karena menurutnya kelompok nya sudah cukup 7 orang saja.
Aku akhirnya menyetujui tidak masalah menurut ku, aku bisa masuk di kelompok menari lainnya.
Beberapa bulan setelah aku di keluarkan, aku ke kantin sekolah lagi, disana aku membeli es campur dan jajanan ringan.
"Kamu sehat Vin?" sala ibu kantin.
"Sehat buk," jawab ku tersenyum
"Kasian ya Vin, kamu masih kecil sudah tidak punya bapak," ucap nya.
Ya ampun, itu yang sangat menyakitkan untukku.
Aku tidak menjawab nya, aku tetap memakan kue yang ditangan ku, setelah ibu itu selesai bicara aku pergi.
Jelas aku bukan anak yatim, hanya keluarga ku saja tidak lagi utuh.
Waktu pulang sekolah tiba, seperti biasa aku jalan kaki menuju rumah.
Sesampainya di rumah aku mengatakan nya pada mama, kalau ibu kantin tadi mengatakan aku tidak punya bapak kasian masih kecil.
Mama memeluk ku erat dan menangis, aku merasakan nya bahwa mama sangat sedih.
Sejak saat itu aku di kekang mama tidak boleh bermain dengan anak tetangga, dengan siapapun itu tidak di perbolehkan.
Beliau berpesan 'bertemanlah sewajarnya'
Alhamdulillah di sekolah saat itu aku sampai kelas 3 SD selalu mendapatkan ranking 1, hadiah dari mama hanya mie instan dan telur. Namun jangan salah aku sangat menyukai nya, hingga banyak teman-teman ku ingin menjatuhkan ku.
Sampai aku kelas 4 semester pertama rumahku kemalingan, jendela rumahku jebol dan itu mengagetkan nenek, karena malingnya menggunakan kupluk menutupi wajahnya, hanya memperlihatkan mata dan mulutnya.
Aku dan adikku mendengar nya saat itu mama ku sedang tidak ada dirumah, aku dan adikku pura-pura tertidur.
Ia mengarahkan pisau ke nenek.
"Mana uang nya cepat berikan" ucap nya
Nenek tidak menjawab nya, 2 orang itu mencari kemana mana namun tidak menemukan nya akhirnya mereka pergi.
Padahal di bawah kain nenek ada 1jt cash waktu itu, mungkin maling itu mendengar nenek menjual tanah laku 10 jt.
.
.
.
B**ersambung 💃💃💃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-11-21
0
Kurnaesih
mampir Thor 🥰
2024-10-12
1
flutter.shi
aku mampir kak
2022-11-09
0