Di Jodohkan Namun Tak Berjodoh
Bismillahirrahmanirrahim.
Awal dari cerita ku ini, berawal dari keluarga ku yang sangat di segani di kampung waktu itu, karena papa ku yang sebagai ustadz guru ngaji.
Aku merasa jadi anak yang paling bahagia, merawat sapi, saat mengambil rumput untuk makanan sapi itu, aku duduk diatas karung sepeda papa.
Aku teriak teriak menyanyi nyanyi, papa ku tersenyum melihat ku bahagia.
Mama juga tersenyum melihat ku, saat itu beliau sedang hamil adikku yang masih 7 bulanan.
Devina cahaya namaku.
Umurku 6 tahun, aku telah sekolah di bangku kelas 2 SD. Aku diantar dan di jemput mama ku sekolah, papa ku pulang ke rumah nya, nenek ku sakit. Namun papa tidak membawaku dan mama menemui nenek.
Mama waktu itu mengupah orang, untuk mengambil makanan sapi di rumah, karena mama susah untuk jongkok lama, adikku di dalam perut mama mulai membesar.
Sudah seminggu papa ku di rumah nenek, menelpon mama lewat telepon milik tetangga.
Namun waktu itu tetangga ku salah mendengar papa pulang nya Kamis, tapi dia bilang ke mama Senin. Jadi hari Sabtu itu, mama masih mengupah orang ngambil rumput untuk sapi, sampai hari Senin.
Dimana hari Senin sampai selasa itu papa belum juga kembali. Dirumah, nenek ku juga sudah sepuh.
Alhamdulillah masih kuat untuk berjalan, menjaga ku membantu mama waktu itu.
Mama menangis di malam hari aku masih ingat, mama bilang, "kenapa kamu gak pulang bang" ucap nya.
Aku yang juga merindukan papa hanya diam di samping mama, diusapnya rambut ku lembut.
Sampai tiba hari kamis itu, papa pulang kerumah.
Aku yang masih kecil berlari ke papa, dan memeluk nya.
Namun karena mama dalam keadaan marah saat itu, langsung menanyakan sambil meninggikan suaranya.
"Kenapa baru pulang sekarang bang? katanya hari senin kenapa sampai hari kamis?" tanya mama dengan meninggikan suaranya.
"Bukannya udah di bilang ke pak haji, kalau abang pulangnya kamis," jawab papa dengan lembut.
"Udah nak masuk dulu, jangan bicara diluar," ucap nenek dari dalam.
Kami semua pun, masuk ke dalam rumah.
Mama membawa oleh-oleh yang papa bawa, makanan ringan untuk ku dan lauk pauk untuk mama masak.
Setelah nya, kita makan bersama di dapur sore itu.
Papa melihat sapinya, sepertinya rumput di kandang kurang untuk makan malam sapi, jadi papa mengambil rumput sore itu.
Papa sudah pulang membawa rumput itu ke kandang, namun sepupu papa datang kerumah membawa celurit.
"David mana kamu? keluar!" ucapnya dengan membawa celurit di tangannya.
"Ada apa bang?" tanya mama.
"Ada apa kamu kesini?" tanya nenek.
"David keluar kamu! pulang saja kerumah tante, kamu disini di jadikan pembantu," ucap nya lagi.
"Apa maksud abang?" tanya papa bingung, kenapa tiba-tiba seperti ini pikirnya.
"Pulang saja kamu vid jangan tinggal disini, kamu hanya dijadikan pembantu disini disuruh suruh," ucap nya melirik mama.
"Kenapa harus bawa celurit bang?" tanya papa.
"Biar kamu mau pulang dari rumah ini," jawabnya.
"Kita disini baik baik aja, kamu tidak perlu menyuruh nya pulang," sahut nenek keluar.
"Diam kamu," ucap nya melempar celurit nya ke arah nenek.
Astaghfirullah kalau aku mengingatnya waktu itu, sangat memilukan. Bagaimana misalnya, kalau celurit itu mengenai tubuh nenek, disaat umurku masih 6 tahun.
Apakah bisa jadi aku akan jadi psikopat saat ini?
Untungnya nenek mengelaknya dan mengenai dinding rumahku.
"Jangan banyak bicara kamu nek! lempar kembali celurit ku," ucap nya dan nenek menuruti nya. Melempar dengan menyerongkan arah lain agar tidak mengenainya.
"Kamu harus bereskan baju-baju kamu vid, besok harus langsung pulang," ucap nya dan pergi meninggalkan kita.
Aku menangis memeluk mama, nenek juga menghampiri ku.
Papa hanya melihat nya dan pergi untuk mandi, karena kotor dari kandang sapi.
Aku takut waktu itu, entah kenapa, aku merasa papa berubah.
Malam harinya.
Papa pergi main, kerumah ibu dari sepupunya itu, aku mau ikut kesana, papa membolehkan ku untuk ikut dengannya.
Disana, adik sepupu papa tersenyum menyambut ku dan papa.
"Ayo masuk vid," ajaknya.
"Eh vina juga kesini?" ucap nya menoleh ke arah ku.
Tiba-tiba dari dalam, tante papa keluar lalu mengatakan,
"Pulang saja kamu dari rumah itu vid, kamu di jadikan pembantu disana, kamu gak tau aja, ikan dan kue yang kamu bawa dibuang istri kamu," ucap nya.
Papa diam saja, jelas jelas tadi sore kita makan bersama dengan ikan yang papa bawa.
"Diam dulu buk, biar david bicara," ucap adik sepupu papa.
Dia adik dari om ku yang galak tadi
"Gak apa kok, aku juga gak tau sebenarnya yang terjadi, kenapa aku disuruh pulang?"
Selanjutnya yang di bicarakan aku juga tidak tau, karena pada saat itu, aku tertidur berbantalkan paha papa.
Di sepertiga malam, tepat jam tiga ada yang mengetuk pintu, papa keluar.
Ternyata, dia ponakan papa yang menikah juga dengan orang kampung disini.
Entahlah, apa yang dibicarakan, aku tidak mendengar nya karena mereka menjauh.
Pagi disaat jam delapan, aku bangun dari tidur mendengar mama menangis.
Aku melihat nya, papa membereskan semua pakaiannya.
"Bang, kenapa tidak mengajakku dan vina?" tanya mama.
"Nanti boleh main ke rumah," jawab nya.
Setelah selesai membereskan pakaian nya papa berkata,
"Kalau ada laki-laki dari barat atau timur sana, ingin melamar kamu, terima saja. Rambut kita juga masih sama sama hitam."
"Apa maksud kamu bang?" tanya mama lagi.
"Aku harap kamu mengerti!" ucap nya tanpa menoleh ke arah ku, beliau langsung mengambil motor nya dan pergi.
Aku berlari ke belakang pintu, setelah papa pergi, aku mengejarnya, meneriakinya. Ternyata dia tetap melajukan engkolan kakinya, tidak menoleh ke arah ku.
Aku menangis, mama ku juga.
Itu tandanya berarti papa ku mentalak mama dengan mudahnya, karena menikah sirih. Dengan ucapan saja, maka selesai juga pernikahan nya.
Setelah adikku lahir, papaku kembali mentalak mama untuk kedua kalinya, agar sah perceraian nya.
Aku tidak tau harus bicara apa lagi. Murid-murid papa, mengambil semua Al-Qur'an di rumah ku, ponakan papa yang menggantikan posisi nya sebagai guru ngaji, mungkin itu yang selama ini ia nantikan dan di tunggu.
Inilah awal dari cerita ku, sebagai anak broken home.
Bersambung 💃💃💃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
#ayu.kurniaa_
.
2024-11-03
0
Anonymous
keren
2024-10-27
0
Anonymous
k
2024-10-27
0