Beberapa hari setelah ada maling kerumah, nenek ku sakit sakitan. Beliau kaget dengan maling yang masuk kerumah, nenek sering muntah darah, aku melihatnya langsung pasti nenek merasakan sakit sekali di dalam.
Beliau bilang setiap muntah darah, sakit di perut dan dadanya jadi panas.
Hingga beberapa hari setelah muntah darah nenek meninggalkan mama, aku, dan adikku.
Semua saudara mama kerumah, tapi tidak dengan papa.
Sepupu papa yang ingin papa segera meninggalkan kami waktu itu, menjanjikan akan membelikan kebutuhan rumah untuk keluarga, namun nyatanya tidak sekalipun ia memberikan.
"Nek... bangun nek hiks" ucap ku di usia 9 tahun
Setelah nenek di mandikan, dan di sholati di bawalah ke pemakaman. Aku yang masih menangis tak sanggup untuk mengikuti nya, terlalu berat melupakan nenek yang selalu merawat ku dan adikku.
Kami sekeluarga besar sangat kehilangan sosok nenek, beliau lah orang yang selalu menasehati ku dengan baik, aku ikhlas nek.
Setelah kepergian nenek peringkat yang sering ku dapat merosot turun drastis jadi peringkat 10 di sekolah.
Mama yang membayar hutang karena saat bangun rumah, papa belum membayar semuanya, banting tulang dengan susah payah untuk melunasinya.
Membiayai sekolah ku dan adikku.
Saat hari raya saja aku dan adikku kadang tidak punya baju baru, sedih sekali diumurku yang segitu sangat ingin seperti teman-teman ku yang lain, namun sedikit mengerti dengan keadaan mamaku yang sudah susah payah membesarkan aku dan adikku, kenapa malah mau seperti teman-teman yang lain dengan keluarga yang utuh, tidakkah membuat nya semakin bersedih?
Disaat umurku 10 tahun duduk di bangku SD kelas 6 mamaku menikah lagi dengan lelaki yang dikenalkan ke mama oleh temannya.
Aku hanya berharap papa sambung yang baik untuk selalu berada di samping mama.
Sekarang aku sudah kelas 2smp dimana aku sudah berusia 14 tahun dan adikku di SD kelas 2.
Aku menyukai salah seorang guru muda bahasa Inggris, ia mengajar di sekolah ku sambil kuliah.
Adiknya mengetahui bahwa aku menyukai nya, dan dia malah mendukung ku untuk mendekati kakaknya. Namun aku mundur karena guruku sudah memiliki kekasih dan itu adalah sepupu sekaligus teman sekolah ku disitu.
Aku lebih memilih fokus untuk sekolah ku, aku kembali mengikuti beberapa kegiatan seperti menari, dan main voly.
"kamu gak usah ikut lagi vin, sekarang kamu dikeluarkan dan tidak bisa mengikuti tari" ucap temanku
"Tapi kenapa? aku juga tidak melakukan kesalahan" ucap ku
"KALAU amu gak cocok banget nari vin, terlalu kaku badan kamu kek cowok" ucap nya lagi
sakit rasanya, namun aku hanya tersenyum pada temanku.
"Makasih ya beberapa hari ini udah terima aku belajar disini, sampai akhirnya kamu bosan juga lihat aku" ucap ku
Di tempat latihan voly
"Vin kamu jangan di tim ku deh jadi cadangan aja, atau gak usah main aja sekalian lembek banget" ucap nya pedas padaku
Ingin rasanya teriak sekeras-kerasnya disitu. Namun banyak orang yang melihat ku, aku juga sadar tidak begitu pandai dalam bermain, namun setidaknya menurutku jika tidak menyukai, bicaralah yang baik agar tidak menyakiti hati orang lain.
Selalu saja orang meremehkan aku, apa aku memang tidak pantas mengikuti kegiatan apapun.
Akhirnya aku memilih tidak mengikuti apa-apa, benar kata mama bertemanlah sewajarnya.
Beberapa hari berikutnya aku lebih memilih berdiam diri di dalam kelas, tidak bergabung dengan siapapun. Jika ada seseorang yang datang ke kelas main gitar atau mengobrol, aku lebih memilih tidur bertumpu tangan di atas bangku kelas.
Sampai kelas 3 SMP, aku suka sendirian di dalam kelas, saat itu ada beberapa teman wanita ku datang.
"Keluar yuk vin ngapain disini terus" ucap nya
"Kalian aja aku lebih suka disini tenang" jawabku
"Kita mau kok vin berteman sama kamu" balas temanku
"Makasih ya tapi maaf aku lebih suka disini, jika mau mengobrol kesini aja."ucap ku tersenyum pada nya
Ia tetap berada disitu melihat ku, dia tidak akan mengerti dengan keadaan ku. Namun ia paham dengan perasaan ku.
Aku sebenarnya marah "ya Allah kenapa aku dan adikku seperti ini, kenapa Allah membedakan aku dan adikku." ucap ku menengadah
Aku sangat bercinta cita jika aku dewasa aku tidak akan membiarkan adikku menderita, aku akan membiayainya, apapun yang di inginkan insya Allah aku mengabulkan nya jika aku mampu.
Karena ingin mempunyai sesuatu seperti yang dimiliki teman, namun tak dapat terkabulkan sangat menyesakkan dada.
Tidak ada gunanya menurut ku menangis.
🌼 Allah selalu memberikan kebahagiaan di balik kesedihan🌼
.
.
.
B**ersambung 💃💃💃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Erni Fitriana
😭😭😭😭😭sedih banget dikucilkan
2022-10-24
0