Episode 2

"heh... Apa kamu tidak bisa tenang? Kenapa harus berisik? Semalaman aku tidak tidur menunggu

kamu sadar." Leon mengosok rambutnya dan memegang kepalanya yang pusing karena kurang tidur.

"Kenapa aku ada disini? apa yang kamu lakukan padaku?" mata Lisa berkaca kaca ketakutan.

"Semalam kamu pingsan, dasar sudah merepotkan masih saja tidak ingat." Lisa terdiam hanya melirik kearah Leon, dia merasa kesal mendengar ucapan Leon yang terdengar kasar dan angkuh. Mata Lisa memperhatikan hidangan mewah dan lengkap yang tersedia diatas meja.

"Keruyuk...krucuk..."

Suara perut Lisa lantang terdengar memecah keheningan ruangan. Lisa memegang perutnya dan wajahnya merah karena malu.

"Sepertinya kamu kelaparan? Aku sudah mempersiapkan makanan dari tadi malam, tapi kamu tidak bangun bangun."

"Ah... Anda benar benar baik hati dan dermawan, saya benar benar beruntung dapat bertemu anda." Lisa menunjukkan senyum palsu, senyum penjilatnya. Leon tersenyum sombong mendengar pujian dari Lisa.

"Tok...Tok... Tok... Ibu masuk ya" Suara lembut muncul dari balik pintu kamar Leon.

Wanita cantik berkulit putih bersih terawat mengenakan dress putih berjalan anggun mendekati Lisa dengan membawa semangkuk bubur ayam ditangannya. Lisa menatapnya dengan kagum seakan dia sedang melihat malaikat dihadapannya.

"Nona apa kamu sudah membaik?" Lisa mengangguk dan masih takjup melihat wanita secantik dan selembut ini.

"Heh...apa yang kamu lihat? Apa otakmu juga ikut bermasalah? Kenapa kamu menatap ibuku seperti itu?" ucap Leon.

Lisa menunduk, dia memejamkan matanya dan menelan ludahnya.

Lisa membuka mata kemudian menatap Leon yang juga menatapnya dengan tatapan sinis.

"kamu sangat beruntung terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya, selain itu kamu juga memiliki seorang ibu yang sangat lembut dan penuh kasih sayang." Lisa menatap ibu yang duduk tepat dihadapannya.

"tidak seperti aku yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, bahkan mungkin kehadiranku didunia ini juga tidak diharapkan sehingga aku dibuang oleh orang tuaku sendiri. Dari kecil aku harus berjuang untuk bertahan hidup juga menghadapi orang orang yang mencibirku. Kadang aku merasa dunia ini sangat tidak adil padaku." Lisa menghela nafasnya menahan airmata yang hampir memecah itu.

"Siapa namamu sayang?" ibu membelai rambut dan pipi Lisa.

"Namaku Lisa Nyonya."

"Lisa mulai sekarang panggil aku ibu ya." ibu memeluk lisa dengan sangat lembut.

Jantung Lisa berdetak kencang, rasa didalam hatinya bercampur aduk. Kali pertama didunia ini ada seseorang yang menginginkan dirinya.

"Lisa...Apa kamu ingin berbagi cerita dengan ibu? Ibu akan mendengarnya, ibu rasa Leon juga harus meluangkan sedikit waktunya untuk mendengarkan semua. Benar begitu kan Leon?" Kepala Leon mengangguk namun wajahnya menunjukan keberatan, Leon tidak bisa menolak permintaan ibunya.

"Ibu... Saya malu menceritakan kisah hidup saya."

"kenapa harus malu? Ibu akan selalu bersamamu mulai hari ini, kamu tidak perlu malu dan takut. Sekarang kamu tidak sendiri."

"Baiklah ibu saya akan mulai bercerita."

Ibu menggenggam tangan Lisa memberi dukungan pada Lisa.

"20 tahun yang lalu nenek menemukanku di gubuk rumah kosong dekat kebun tempat dia tinggal. Nenek membesarkanku seorang diri, namun dari kecil aku tidak pernah merasakan kasih sayang. Jika aku melakukan sedikit saja kesalahan tidak segan segan nenek akan memukuliku. Aku tidak pernah marah dengan Nenek karena aku cukup bersyukur dia mau membesarkan aku." Lisa menundukan kepalanya. Ibu membelai bahu Lisa

"Lalu?"

"Aku membantu nenek bekerja setelah pulang sekolah setiap harinya, aku bekerja mencuci piring membantu tetanggaku yang berjualan makanan. Hingga aku berusia 17 tahun nenek akhirnya meninggal. Rumah yang aku tinggali menjadi rebutan ahli waris, jadi aku harus keluar dari rumah nenek. Syukurlah tetanggaku bersedia menampungku untuk tinggal dengannya."

"selama 3 bulan aku tinggal disana namun anak dari tetanggaku sepertinya tidak menyukaiku dan itu membuat perselisihan didalam keluarganya. Dengan berat hati aku memutuskan untuk keluar dari rumah itu."

"Bermodal uang tabungan hasil kerja sampingan aku menyewa satu kamar kos yang murah dan ala kadarnya. Setelah itu saya mencari pekerjaan, syukurlah aku diterima disebuah perusahaan besar sebagai OB."

"Dari situ aku bertahan hidup dan menabung untuk melanjutkan sekolah, karena aku ingin memperbaiki jalan hidupku." Ibu tersenyum mendengar cerita Lisa.

"Lalu...bagaimana sekarang Lisa?"

"Ibu...selama 3 tahun belakangan ini aku selalu mensyukuri hidupku, sekali pun aku tidak pernah mengeluh. Tapi sepertinya aku memang tidak diharapkan dimanapun aku berada."

"kenapa kamu berbicara seperti itu Lisa?"

"Putra dari pemilik perusahaan selalu menggodaku, dia selalu menatapku dengan tatapan yang sangat menakutkan. Beberapa kali dia mencoba untuk melecehkanku, bahkan dia memberikanku uang dengan nominal yang sangat banyak agar aku bisa tidur dengannya. Tapi aku menolaknya, ibu aku sudah cukup bahagia dengan apa yang sudah aku miliki." Air mata yang tertahan akhirnya tak terbendung lagi, Lisa menangis. Ibu tampak sedih dan memeluk lisa.

"Teruskan Lisa...ungkapkan semuanya."

"Kemarin dia memanggilku keruangan kerjanya dan mengunciku didalamnya. Dia berusaha melecehkanku ibu tapi aku bisa melawannya karena aku cukup jago dalam hal bela diri."

"Karena aku memukulnya dia marah dan tidak terima dengan sikapku, saat itu juga dia memecatku. Dengan senang hati aku meninggalkan perusahaan itu. Namun penderitaanku ternyata tidak cukup sampai disitu, ketika tiba di tempat tinggalku ternyata ibu kos mengusirku. Dia bilang kamarku sudah ada yang akan menempati ternyata semua itu termasuk rencana dari Rio putra dari pemilik perusahaan besar itu."

"Dasar laki laki bejat, kalau dia ada dihadapanku pasti aku hancurkan kepalanya." celetuk Leon yang ternyata diam diam dia juga mendengarkan cerita Lisa.

"Jadi itu sebab kamu malam malam nangis dipinggir jalan sendirian? Apa kamu bodoh? Kamu tidak berfikir jika malam malam sendirian dijalan itu berbahaya? Untung saja ada aku disana. Dasar kamu wanita yang merepotkan saja."

"Aku tidak memintamu menolongku, kenapa kamu harus menolongku?" jawab Lisa dengan nada tinggi.

"Sudah...sudah...kalian jangan berdebat!!!" sela ibu melerai Leon dan Lisa.

"Ibu... Terimakasih atas kebaikan ibu, sebaiknya aku pergi sekarang. Aku juga sudah merasa baikan kok, aku tidak ingin menimbulkan masalah dalam keluarga ini." Lisa membuka selimutnya dan berusaha berdiri.

"Lisa kamu tidak perlu mendengarkan ucapan Leon, dia memang kasar dan angkuh tapi kamu tetaplah disini demi ibu. Kalau kamu pergi, kamu mau tinggal dimana?"

"Ibu tidak usah khawatir aku sudah terbiasa dengan semua ini dan aku pasti bisa melewatinya." Leon tetap duduk dikursinya melihat ibunya yang mulai menangis.

"BERHENTI!!!" Leon berteriak.

Lisa serentak menghentikan langkahnya, dia terkejut mendengar Leon berteriak. Lisa membalikkan badannya.

"apa lagi?oh...iya...Terimakasih tuan Leon sudah menolongku tadi malam." Lisa membalik badannya dan melanjutkan langkah melewati pintu kamar Leon.

Leon hanya diam saja dia tidak tau bagaimana cara menahan Lisa untuk tetap tinggal karena dia adalah laki laki yang memiliki ego yang tinggi.

Begitu keluar dari kamar Leon, Lisa sangat kebingungan karena rumah ini sangat besar dan dia kebingungan mencari jalan keluar.

"Permisi Tuan... Bagaimana cara saya keluar dari rumah ini ya?" Lisa bertanya dengan patron yang berada diluar kamar Leon.

"Mari saya antar."

"Oh...iya mas, apa anda melihat koper saya ketika datang kemari?"

"Tidak nona maaf"

Patron berjalan bersama Lisa menuju pintu keluar rumah Putih. Seorang Laki laki berwajah tampan dengan gaya yang funky seperti anak motor terlihat baru datang memasuki rumah putih dan berpapasan dengan Lisa.

"Patron...Tamu siapa ini?"

"Oh Tuan Fano baru tiba?... Nona ini adalah Tamu tuan Leon, semalam nona ini ditolong oleh Tuan Leon."

Fano mengangguk dan melanjutkan langkahnya memasuki rumah putih.

"Nona apakah perlu diantar untuk pulang?"

"tidak perlu tuan...terimakasih atas bantuannya. Saya pamit dulu ya..."

Lisa berjalan menuju gerbang pintu rumah putih yang jaraknya lumayan jauh dari rumah putih.

"Mau mengantarku pulang? bahkan aku tidak pernah memiliki tempat untuk pulang,sangat lucu ucapan pria itu. Rumah ini mewah sekali sayang sekali sang putra mahkota sangat angkuh dan sombong, hwaaa.... kenapa orang orang kaya selalu bertingkah bodoh." Lisa bergumam berbicara dengan dirinya sendiri.

matahari mulai berpindah ketengah langit, sinarnya semakin terik dan Lisa melanjutkan langkahnya menuju taman.

Semetara itu Nyonya Melisa terus menangis mengkhawatirkan keadaan Lisa.

"Ibu... Sudah jangan menangis, dia hanya gadis liar yang tidak memiliki sopan santun." Leon merayu ibunya agar berhenti menangis.

"Kamu memang laki laki dingin dan tidak berperasaan!!! Kamu sama seperti ayahmu!!!" ibu berdiri dari kasur dan berjalan keluar dari kamar Leon.

Terpopuler

Comments

Nur hikmah

Nur hikmah

waw sngt lngka jbu y baik hti.....

2021-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode yang hilang 1 ( Lisa Kembali)
46 Episode yang hilang 1 ( Lisa Kembali)
47 Episode yang hilang 1 ( Lisa Kembali)
48 Episode yang hilang 2 ( Lisa Kembali)
49 Episode yang hilang 2 ( Lisa Kembali)
50 Episode yang hilang 3 ( Lisa Kembali)
51 Episode yang hilang 1
52 Episode yang hilang 2
53 Episode yang hilang 3
54 Episode yang hilang 4
55 Episode 45
56 Episode 46
57 Episode 47
58 Episode 48
59 Episode 49
60 Episode 50
61 Episode 51
62 Episode 52
63 Episode 53
64 Episode 54
65 Episode 55
66 Episode 56
67 Episode 57
68 Episode 58
69 Episode 59
70 Episode 60
71 Episode 61
72 Episode 62
73 Episode 63
74 Episode 64
75 Episode 65
76 Episode 66
77 Episode 67
78 Episode 68
79 Episode 69
80 Episode 70
81 Episode 71
82 Episode 72
83 Episode 73
84 Episode 74
85 Episode 75
86 Episode 76
87 Episode 77
88 Episode 78
89 Episode 79
90 Episode 80
91 Episode 81
92 Episode 82
93 Episode 83
94 E[pisode 84
95 Episode 85
96 Episode 86
97 Episode 87
98 Episode 88
99 Episode 89
100 Episode 90
101 Episode 91
102 Episode 92
103 Episode 93
104 Episode 94
105 Episode 95
106 Episode 96
107 Episode 97
108 Episode 98
109 Episode 99
110 Episode 100
111 Episode 101
112 Episode 102
113 Episode 103
114 Episode 104
115 Episode 105
116 Episode 106
117 Episode 107
118 Episode 108
119 Episode 109
120 Episode 110
121 Episode 111
122 Hilang 1
123 Episode 112
124 Episode 113
125 Episode 114
126 Episode 115
127 Episode 116
128 Episode 117
129 Episode 118
130 Episode 119
131 Episode 120
132 Episode 121
133 Episode 122
134 Episode 123
135 Episode 124
136 Episode 125
137 Episode 126
138 Episode 127
139 Episode 128
140 Episode 129
141 Episode 130
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode yang hilang 1 ( Lisa Kembali)
46
Episode yang hilang 1 ( Lisa Kembali)
47
Episode yang hilang 1 ( Lisa Kembali)
48
Episode yang hilang 2 ( Lisa Kembali)
49
Episode yang hilang 2 ( Lisa Kembali)
50
Episode yang hilang 3 ( Lisa Kembali)
51
Episode yang hilang 1
52
Episode yang hilang 2
53
Episode yang hilang 3
54
Episode yang hilang 4
55
Episode 45
56
Episode 46
57
Episode 47
58
Episode 48
59
Episode 49
60
Episode 50
61
Episode 51
62
Episode 52
63
Episode 53
64
Episode 54
65
Episode 55
66
Episode 56
67
Episode 57
68
Episode 58
69
Episode 59
70
Episode 60
71
Episode 61
72
Episode 62
73
Episode 63
74
Episode 64
75
Episode 65
76
Episode 66
77
Episode 67
78
Episode 68
79
Episode 69
80
Episode 70
81
Episode 71
82
Episode 72
83
Episode 73
84
Episode 74
85
Episode 75
86
Episode 76
87
Episode 77
88
Episode 78
89
Episode 79
90
Episode 80
91
Episode 81
92
Episode 82
93
Episode 83
94
E[pisode 84
95
Episode 85
96
Episode 86
97
Episode 87
98
Episode 88
99
Episode 89
100
Episode 90
101
Episode 91
102
Episode 92
103
Episode 93
104
Episode 94
105
Episode 95
106
Episode 96
107
Episode 97
108
Episode 98
109
Episode 99
110
Episode 100
111
Episode 101
112
Episode 102
113
Episode 103
114
Episode 104
115
Episode 105
116
Episode 106
117
Episode 107
118
Episode 108
119
Episode 109
120
Episode 110
121
Episode 111
122
Hilang 1
123
Episode 112
124
Episode 113
125
Episode 114
126
Episode 115
127
Episode 116
128
Episode 117
129
Episode 118
130
Episode 119
131
Episode 120
132
Episode 121
133
Episode 122
134
Episode 123
135
Episode 124
136
Episode 125
137
Episode 126
138
Episode 127
139
Episode 128
140
Episode 129
141
Episode 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!