Chapter Tambahan

Ahh..malam ini sepertinya Rasya bisa tidur dengan nyenyak terlebih banyak perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Tentang Wisnu dan cinta pertamanya yang sudah kembali padanya. Semoga esok jauh lebih baik.

Pagi ini ada yang sedang bercakap tak jauh dari restoran Aland. Ia adalah Darma, Darma sengaja membayar dua pesuruhnya sekaligus untuk memberi pelajaran pada Rasya. Mereka adalah 2 orang wanita yang diminta berpura-pura makan dan menjebak Rasya.

"Nih ada rambut dan kecoa mati nanti taro di makanan yang waitress sajiin, Cepat kerjain ingat jangan sampai mereka curiga oke!" titah Darma.

2 wanita itu mengangguk tanda mengerti, Mereka terlihat biasa saja memesan makanan dan memperhatikan ke sekeliling dimana hari ini restoran cukup ramai.

Saat Ardi meletakkan makanan pesanan mereka. Ardi pun kembali lagi ke kitchen untuk mengambil makanan. Lalu mereka menaruh rambut dan kecoa mati di beberapa hidangan. Dan langsung berakting,

"Yaampun apa-apaan ini jorok banget ya yang masak, Masa' ada kecoa dan rambut di makanan!" ujar Rina salah seorang orang suruhan Darma tadi.

Aland yang terkejut langsung menghampiri mereka yang berteriak itu,

"Maaf, ini kenapa bisa ada binatang di piring saji ya?" tanya Aland.

"Kamu bos disini kan, Ini gimana sih. Siapa yang masak ini, jorok banget masa' ada hewan menjijikan kayak gini di piring. Kalian mau meracuni kami ya?!" ujar Gita, wanita suruhan Darma satu lagi.

"Mohon maaf untuk ini, tapi sepertinya kami udah menyiapkan makanan dengan standar yang baik dan higienis, ini sepertinya ada kesalahan." ucap Aland.

"Iya ini kesalahan Chef anda, dia harus tanggung jawab kalo ini sempat ke makan lalu kami keracunan gimana?" cecar Rina.

Lalu Rasya pun keluar melihat keadaan itu bersama Ardi dan Imam. Rasya heran kenapa bisa ada kecoa dan rambut di makanan. Lalu Rasya bicara dengan mereka, dan mereka cukup emosi dengan kecurigaannya.

"Maaf mba mba sekalian, saya yang masak makanan ini. Dari pengolahan sampai pematangan dan tersajikan untuk anda semua, Sudah saya lakukan sesuai standar terlebih soal kebersihan jadi rasanya tidak mungkin bisa ada sesuatu yang menjijikan seperti rambut atau semacamnya sampai tercampur disini." jelas Rasya.

"Loh, jadi kamu pikir saya sendiri yang taro rambut dan binatang ini disini, kamu ini keterlaluan, Chef! Sudah kami nggak suka pelayanan disini mendingan kami cari restoran lain yang berkualitas dan bersih. Ayo, kita pergi dari sini!" ujar salah seorang wanita lagi.

Dan mereka pun melenggang pergi begitu saja dengan raut wajah senang. Aland juga pergi ke ruangannya untuk memikirkan hal ini. Lalu Rasya pun menghampirinya Aland di ruangan.

"Kak, Maaf untuk kejadian ini. Tapi aku udah menyiapkan menu sesuai standar terutama kebersihannya, Aku curiga ini jebakan ka. Aku.."

Lalu Aland memutus penjelasan Rasya dan memintanya untuk keluar sejenak.

"Maaf Rasya bisa kamu tinggalkan kakak sebentar, Kakak perlu waktu untuk mikirin masalah ini. Masaklah dengan baik kembali ke kitchen!" titah Aland.

"Baik kak, Aku permisi dulu!" Lalu Rasya melangkahkan kakinya menuju ke kitchen lagi.

Tak lama Aland keluar dan memakai mic untuk bicara ke costumer lainnya mengenai kejadian barusan

,

"Mohon maaf, semua! atas kejadian tidak mengenakan barusan. Saya, bersumpah saya dan semua kru restoran tidak akan melakukan hal seperti itu, karena, kenyamanan kalian semua adalah prioritas kami. Sebagai gantinya, kalian bisa makan free disini hari ini tidak perlu membayar," jelas Aland.

Mendengar ucapan Aland mereka tidak percaya dengan kejadian itu, karena mereka adalah langganan yang sangat mengerti kualitas makanan di restoran Aland.

Namun yang ragu mereka langsung membayar dan pergi ada juga yang mengcancel pesanannya yang kebanyakan costumer baru.Namun Aland bersyukur karena banyak yang justru tak percaya dengan kejadian itu.

"Kita nggak percaya kok sama omongan orang tadi, Selama makan disini saya perhatikan makanan dan kebersihan sangat baik. Saya yakin ada yang mau menjebak anda!" ujar seorang pria yang sudah berlangganan sejak resto Aland dibuka.

"Iya, Ada-ada aja orang itu. Mungkin mereka iri karena restoran ini ramai jadi melakukan hal nggak terpuji seperti itu!" tambah lagi seorang wanita paruh baya yang hampir tiap hari makan di restoran Aland.

"Terima kasih semua atas kepercayaan kalian. Semoga Allah membalas apa yang kita lakukan dengan rezeki yang berlimpah aamiin...silakan dinikmati kembali hidangannya, Saya permisi dulu sekali lagi terima kasih semua!" ucap Aland.

Dan semua costumer bersamaan membalas ucapan terima kasih Aland,

"Sama-sama!" Lalu mereka bertepuk tangan dan melanjutkan menikmati hidangan yang sudah mereka pesan.

Rasya lega masalah ini sudah berakhir, namun ternyata masalah ini sudah sampai ke telinga Wisnu. Rasya harap semuanya akan baik-baik saja. Dan Wisnu tidak marah padanya lantas mereka melanjutkan aktivitas mereka seperti biasa.

Satu harian ini Darma perhatikan tidak ada yang berbeda. Restoran Aland masih saja ramai. Darma mulai merasakan kalau rencananya gagal. Lantas Ia pergi untuk memikirkan rencana selanjutnya karena Darma sangat kesal pada Rasya akibat merasa telah merebut Ellea darinya, padahal sudah jelas kalau Ellea juga sudah tidak menginginkannya lagi.

Akhirnya semua ini terlewati, untuk pertama kalinya Rasya menaiki mobil Aland. Karena hari ini mereka ke restoran membawa mobil. Setelah menutup restoran dan berpamitan dengan Ardi dan Imam kami pulang bersama kerumah.

Sepanjang jalan Rasya diam saja, bukan karena merasakan dinginnya ac mobil baru milik Aland. Namun karena ia takut kena marah Wisnu lagi karena masalah ini.

Karena Wisnu sudah mengetahuinya, melihat kegelisahan adiknya itu, Aland yang tengah mengendarai mobil merasa perlu untuk menanyakan keadaan Rasya.

"Aku perhatiin kamu gelisah banget dari tadi Sya?"

Rasya pun tersenyum dan menjawab pertanyaan Aland.

"Gelisah?emm..iya kak, kok kakak tau ya hhee.." ujar Rasya.

"Kamu kenapa, Cerita aja sama aku, Apa lagi ada masalah sama Ellea?" tanya Aland.

"Enggak kak, (menghela nafas) Aku takut Papa marah soal di resto tadi, Kan, karena mau menjebak aku akhirnya, kakak yang susah payah memperbaiki semuanya," jelas Rasya sambil meremas jemarinya. Aland pun tersenyum dan memegang pundak Aland.

"Jangan kuatir Rasya, ini masalah kita, kok! jadi kita hadapi sama-sama! gimana kalau kita beli martabak manis untuk mama sama papa?!" ajak Aland.

"Boleh kak, hmm..aku jadi ngiler duluan nih ngebayangin martabak keju hehhe.." ujar Rasya mulai tenang sedikit akibat ajakan makan martabak manis dari Aland.

"Ah kamu nih bilang aja lapar hehe..Oke deh yuk cari martabaknya!" ajak Aland bersemangat.

"Siap bos!" sahut Rasya seraya tersenyum.

Aland kembali mengemudikan mobilnya mencari martabak yang mereka inginkan. Setelah mereka mendapatkannya mereka segera kembali kerumah.

Rasya membawakan martabak manis itu ke meja. terlihat Aland beli 3 porsi martabak. Dan yang satunya ternyata Aland beli untuk Ellea,

"Wah, terima kasih ya Aland, tau aja kamu mama lagi mau yang manis-manis." ucap Sari sambil membuka martabaknya.

"Iya ma, Aku lagi pengen aja beli soalnya kan udah lama kita nggak makan martabak bareng hehe.."

Dan satu lagi Aland belikan untuk Ellea, "Rasya, kamu antar ini ya, kerumah Ellea, Kakak tadi beliin juga untuk, dia!" pinta Aland.

Rasya tersenyum, "Wah makasih ya kak, Iya nanti aku kirim lewat anter food deh," ucap Rasya.

"Hmm...beda deh kalo yang udah punya gandengan mah hehe..." Sari menggoda Rasya.

"Mama nih bisa aja, yaudah aku kirim ini dulu ya, kak!" pinta Rasya.

Rasya perhatikan Wisnu bersikap biasa saja. Rasya sangat lega, Wisnu begitu menikmati martabak yang Aland bawa. Semoga selalu seperti ini dan semoga Wisnu juga bisa memperlakukannya dengan baik, sama seperti yang Ia lakukan pada Aland.

Rupanya Ellea kini sedang bersama sahabat yang kini akur dengannya yakni Ayu. Ayu sudah sejak sore main dirumah Ellea, mereka baru saja selesai masak bersama. Dan semakin lengkap dengan datangnya martabak pemberian Rasya. Ayu yang menerimanya,

Lalu Ayu membawakannya untuk Ellea.

"El ada yang kirim martabak nih dari anterfood (Lalu Ayu membaca nama pengirim), Eh ini dari pacar kamu yaa..so sweet hehe.." cibir Ayu pada Ellea.

"Oh iya yu, Rasya emang rajin nganter makanan lewat ojol. Wah pas banget ini buat nemenin lauk kita, makanan penutup martabak manis hehe..yaudah yuk makan dulu!" ajak Ellea.

"Bolehlah, aku juga udah keroncongan ini hehee.." sahut Ayu.

Lantas mereka tertawa bersama. Tak lama ada pesan masuk dan itu ucapan terima kasih dari Ellea untuk Rasya. Rasya tersenyum membaca pesan itu sambil rebahan di ranjangnya seraya memeluk bantal peluknya yang dianggap Ellea.

Darma kesal saat menerima video kiriman dari orang yang dibayarnya untuk menjebak Rasya. Karena, mereka sudah gagal melakukan apa yang Darma minta, Kini Ia mencoba mencari cara lain untuk memberi pelajaran kepada Rasya.

*******

Kali ini hari begitu sejuk karena semalam lingkungan rumah Ellea diguyur hujan saat tengah malam. Hari ini ada yang cukup mengejutkan, terdengar ketukan pintu dari luar rumah Ellea, Ellea yang sedang libur kali ini menuju arah ketukan pintu diluar rumah.

"Iya sebentar!" seru Ellea sembari melangkahkan kaki menuju ke arah ketukan pintu tersebut.

Dan betapa terkejutnya Ellea. Karena, saat membuka pintu tampak kedua orangtuanya yang akhirnya pulang menemuinya. Ada Niken dan Bagus Mama dan Papa Ellea.

"Assallamuallaikum Ellea sayang!" ucap Niken.

"Assallamuallaikum," ucap salam itu disusul oleh Bagus.

"Waalaikumsalam, Mama..Papa.. Ayo masuk!"

Ellea menjawab salam kedua orangtuanya mencium kedua tangan mereka dan mempersilakan mereka masuk sembari menarik koper besar itu.

Niken menuju masuk kedalam kamar dan meletakkan pakaian didalam lemari. Ellea ke dapur menyiapkan sarapan yang sudah Ellea siapkan. Untung Ellea memasak cukup banyak hari ini karena orangtuanya datang tanpa mengabari terlebih dahulu karena mereka memang sengaja ingin memberi kejutan pada Ellea.

Ellea menuju ke meja makan menyiapkan sarapan untuk mereka,

"Ma, Pa, sarapan dulu. Aku udah buatin nasi goreng nih!" ajak Ellea pada mereka.

"Iya Ellea," sahut Bagus yang sudah selesai mandi.

Niken juga menyusul untuk sarapan setelah menyelesaikan meletakkan pakaiannya di lemari.

"Wah kayaknya enak nih, El! hari ini kamu nggak ngajar karate?" tanya Niken.

"Pas banget Mama sama Papa datang dan aku libur. Oh iya, Papa sama Mama lama kan disini, Aku sepi banget kalau harus di rumah sendiri?" tanya Ellea sambil menaruh nasi goreng nya ke piring untuk diberikannya kepada Bagus. Lantas memberikan nasi goreng tersebut di meja,

"makasih ya nak."ucap Bagus.

"Iya, Papa sama mama lama kok disini. Karena, Mama mutusin buat resign El, Mama mau nemenin kamu aja disini." ujar Niken sembari mengambil nasi goreng untuk dirinya.

"Serius Ma, Alhamdulillah aku senang banget. Terus papa resign juga memangnya?" tanya Ellea.

"Papa masih kerja disana Ellea, Ini papa cuma minta cuti satu bulan," jelas Bagus.

Sebenarnya mendengar ini Ellea agak kecewa. Namun, tak apalah yang penting kali ini Niken tinggal dengan Ellea. Jadi Ellea tidak sendirian lagi,

"Yaudah nggak apa-apa, yang penting kalian ada disini sekarang. Makasih, ya, ma! udah ada lagi buat aku saat ini," ucap Ellea sembari memegang tangan Niken.

"Iya sayang, Mama, nggak mau jauh-jauh lagi dari kamu." ucap Niken seraya membelai rambut Ellea yang terurai panjang. Ellea pun mengangguk lalu mereka melanjutkan sarapannya.

Sementara, Rasya tengah bersiap untuk memasak lagi. Ya, rutinitasnya yang ia lakukan setiap hari. Kadang ada rasa ingin bolos sejenak saja, untuk buat acara sendiri. Tapi, tidak mungkin, ini sudah jadi resikonya kerja dengan orang meskipun itu kakaknya sendiri. Rasya harus profesional.

Rasya merapikan seragamnya di depan kaca dan memakai jaket agar tak terlalu mencolok kalau ia berprofesi sebagai Chef. Tak lama Aland datang mengajak pergi bersama.

"Ayo Sya, Udah siang nih!" ajak Aland.

"Iya kak," sahut Rasya.

Rasya menyusul Aland masuk ke mobilnya. Di mobil Aland menanyakan sesuatu padanya,

"Hari ini kamu nggak nganter Ellea ngajar?" tanya Aland

"Nggak kak, hari ini Ellea cuti karena orangtuanya datang." jawab Rasya.

"Oh akhirnya, Nggak sendirian lagi dong sekarang?" tanya Aland.

"Iya kak, malah bagus kasian juga kalo dia tinggal sendiri terus apalagi dia perempuan," ucap Rasya.

"Oh, iya, Sya besok resto tutup dulu, Aku mau nemenin Papa ketemu rekannya yang kemarin. Kamu, mampir lah kerumah Ellea ketemu orangtuanya!" ucap Aland.

"Eh besok tutup ya, Kak, Yaudah besok aku kesana kak," ucap Rasya mengulas senyum.

Keinginan Rasya untuk bolos tercapai juga karena besok resto tutup. Ahh..bisa menikmati diri sebagai Rasya lagi. Jadi tak sabar buat agenda untuk besok, Karena hanya satu hari Rasya harus memanfaatkannya semaksimal mungkin.

*******

Tapi ya seperti biasa kalau direncanakan malah bingung sendiri, rasanya liburan kali ini Rasya ingin jadi makhluk rebahan, penghuni kasur atau sebutan yang cocok untuk orang yang memilih dirumah saja saat liburan.

Mungkin yang membuatnya mager karena ia akan bertemu dengan kedua orangtua Ellea hari ini. Mana Rasya sudah terlanjur berjanji lagi, dan kalau ia ingkari ia pasti bisa mengecewakan Ellea.

"Huh mengalihkan perhatian dari rasa grogi itu nyebelin yaa, Makin cuek makin terpikir hadeh..Udah dong nervoust, ini cuma ketemu orangtua Ellea koq bukan mau melamarnya huft," ucap Rasya seraya meremas rambutnya.

Hari ini Rasya berdandan cukup rapi di depan kaca, kalau diperhatikan Rasya tidak jelek-jelek amat kok. Setidaknya tidak terlalu memalukan kalau harus berdampingan dengan Ellea yang cantik.

Setelah rapi dan wangi, Rasya membawa serta buah tangan untuk Ellea dan kedua orangtuanya. Lalu Aland pun masuk ke kamarnya.

"Sya, gimana, jadi hari ini mau ngelamar Ellea, ups hehehe..." Goda Aland yang juga sedang menikmati secangkir teh hangat.

"Kakak ini, emang rela kalau aku nikah duluan hehe.." tanya Aland seraya tertawa.

"Eh, berarti kamu ada niatan nikahin Ellea nih, Yakin diterima sama papanya?" tanya Aland.

Rasya tersenyum sambil melihat kaca," Harus yakinlah kak," dan merapikan rambutnya yang agak berantakan.

"Yaudah, hati-hati! Aku juga ada kerjaan hari ini. Sarapan dulu Sya, tadi mama udah masakin nasi goreng," ucap Aland.

"Iya, nanti aku sarapan," jawab Rasya singkat.

"Oke, adikku hahaha,,," ujar Aland sembari mengacak-acak rambut Rasya lagi lalu kabur dari hadapan Rasya.

"Ah, resek nih, kakak! Udah, capek-capek dandan malah diacak-acak lagi, huh," keluh Rasya lalu merapikan kembali rambutnya.

Aland terkekeh kemudian berlari keluar meninggalkan kamar Rasya. Lalu Rasya sarapan sejenak untuk mengisi perutnya. Lantas, Rasya berlanjut tancap gas menuju kerumah Ellea dengan membawa masakannya berupa soto ayam dan ayam goreng.

Biasanya Rasya sering mengantar makanan lewat aplikasi. Tapi hari ini ia ingin menikmatinya juga bersama kedua orangtua Ellea. Tak lama ia pun tiba dirumah Ellea. Rasya mengetuk pintu, Kemudian Ellea membukanya dengan senyumannya. Lalu menggandeng tangan Rasya untuk masuk kerumahnya menemui Bagus dan Niken.

"Pa! Ma! Rasya udah datang," ujar Ellea.

Lalu kedua orangtuanya keluar dari kamar untuk menyambut kedatangan Rasya.

"Oh, ini ya yang namanya Rasya, mari silakan duduk dulu! El, buatin kami minuman ya biar enak ngobrolnya!" pinta Bagus.

Rasya mencium tangan orangtua Ellea. Kami berbincang dimeja biasa Rasya dan Ellea bercakap.

"Emm..kamu tinggal dimana, Rasya?" tanya Bagus.

"Kira-kira setengah jam dari sini Pa, Bagaimana kabar Mama sama Papa, kapan kalian datang?" tanya Rasya.

"2 hari yang lalu, udah lama kami bekerja diluar kota yang mengharuskan kami tinggal jauh dari Ellea, tapi saat ini kami akan berusaha ada disampingnya, terima kasih ya kamu udah bantu kami jagain Ellea," ucap Bagus.

Rasya mengangguk sambil tersenyum. Lalu Ellea dan Niken membawa makanan dan minuman untuk mereka nikmati bersama.

"Nah sarapan dulu kita Pa ,Rasya, Oh iya, Pa! ayo kita cobain nih masakan Chef Rasya, Mari, Rasya dinikmati!" ajak Niken disusul Ellea membawa minuman untuk kami.

"Tehnya juga udah siap nih," susul Ellea dengan senyum manisnya lalu menghidangkan teh di meja.

"Mari makan!" ajak Bagus.

"Mari Pa! Ma!" sahut Rasya.

Setelah itu mereka berdoa dan menikmati masakan buatan Rasya. Bagus dan Niken terlihat begitu menikmati makanan yang Rasya bawakan. Lalu di sela kami makan Niken menanyakan sesuatu pada Rasya.

"Oh iya Sya, Ellea cerita kalau kamu itu Chef,ya, di restoran kakak kamu?" tanya Bagus.

"Sebenarnya, saya bukan Chef Pa, Chef itu hanya sebutan aja karena saya bisa masak. Saya dibantu 2 teman saya juga merangkap waitress, restoran kami baru sebulan ini buka." jelas Rasya.

"Wah hebat kamu ya, Jadi ceritanya awal pertemuan kalian itu di resto bukan?" tanya Bagus.

Rasya dan Ellea tersenyum memandang. Mereka tak bisa menceritakan yang sebenarnya awal mulanya, namun mereka mengiyakan saja.

"Ya udah ayo dinikmati lagi makanannya, nggak enak lho udah dimasakkin sama Rasya!" ajak Niken sambil memandang Rasya dengan senyuman.

"Mama bisa aja nih hehe.." .tukas Rasya tersipu malu.

Tak disangka kedua orangtua Ellea adalah keluarga yang begitu hangat. Rasya seperti menemukan rumah keduanya. Tampak sekali kalau mereka saling menyayangi satu sama lain dan Rasya beruntung bisa menjadi bagian dari mereka.

Tak terasa Rasya memegang jemari Ellea dan Ellea tersenyum sembari melihatnya.

Namun suasana yang damai ini berubah ketika Darma sengaja datang untuk menemui Ellea. Ia berdalih ingin mengunjungi orangtua Ellea. Ellea mempersilakan Darma masuk dan Niken menawarkan sarapan kami,

"Eh, ada Darma yaa, Kamu sudah dewasa sekali sekarang, Oh, iya kamu udah makan belum?" tanya Niken.

"Makasih Om, Tante, Saya udah makan kok. Saya cuma mau mengunjungi kalian .Saya dengar kalian baru datang kemarin, sambil ini ada sedikit dari mama!"

Padahal itu semua dari Darma sendiri namun orangtua Darma tau kalau orangtua Ellea datang.

"Wah, jadi merepotkan ini makasih ya." ucap Niken.

"Yaudah saya permisi dulu Om, Tante, mampir kerumah yaa!" pamit Darma.

"Iya, terima kasih Darma!" ucap Bagus.

Rasya tersenyum akan kedatangan Darma. Ia hanya sebentar saja memberikan bungkusan berisi makanan ringan untuk orangtua Ellea.

"Makasih Darma!" ucap Ellea namun dengan raut wajah yang berbeda.

Rasya tau Ellea sudah mengerti siapa Darma. Jadi semoga apa yang dilakukannya tak akan bisa mempengaruhi Ellea untuk menjalin kasih lagi dengannya.

"Huh, Sok baik!" gerutu Ellea pelan sambil melihat Darma kesal.

"Darma kalah cepat ya Ell, Bukannya dulu kamu pernah pacaran sama dia?" tanya Bagus.

Ellea memandang Rasya, Ia tau kalau Rasya merasa terganggu dengan pembahasan ini. Lalu Ellea memegang tangannya.

"Kalau dia cuma jadi masa lalu aku, berarti Tuhan menunjukkan kalau Darma emang bukan yang terbaik Pa, Lagian buat apa mengingat itu lagi kalau disini udah ada yang jauh-jauh lebih baik," jelas Ellea sambil memandang Rasya dengan senyum manisnya. Dan itu membuat hati Rasya merasa bahagia.

"Makasih ya El," ucap Rasya.

Bagus pun tersenyum, "Hmm..yaudah ayo kita lanjutin obrolan kita didalam!" ajak Bagus.

"Mari pa!" sahut Rasya kemudian mereka masuk kembali kedalam rumah.

Hari sudah mulai terik dan Rasya berpamitan dengan Ellea dan kedua orangtuanya. Seperti biasa Darma selalu memperhatikan situasi ini dari balik sisi jendela kamarnya. Kemudian, Darma beranjak keluar dari rumahnya untuk menemui Rasya di sudut lain yang agak jauh dari rumah Ellea.

"Rasya tunggu!" panggil Darma.

Rasya menghentikan motornya dan membuka helmnya sementara itu Darma menghampirinya.

"Ada apa Darma?" tanpa basa-basi Darma memukul pipi Rasya dengan kerasnya hingga Rasya hampir terjatuh dari motornya. Tampak darah segar keluar dari sudut bibirnya dan Rasya pun menghapusnya.

"Apa maksudnya ini?" tanya Rasya heran.

Lalu Darma menarik tubuh Rasya dan menarik kerah pakaiannya.

"Kamu itu pengganggu, Rasya! padahal akhir-akhir ini aku mencoba memperbaiki hubungan aku sama Ellea, tapi karena kamu semua yang aku lakuin selama ini gagal." ujar Darma.

"Pengganggu apa, justru kamu lah pengganggu itu!" ucap Rasya membuat Darma kesal.

.

"Sshh, kurang ajar!" Hampir Darma akan memukulnya lagi. Namun, Rasya memegang tangannya dan mendorong Darma hingga terjatuh.

"Bertindak kasar, nggak akan bikin kamu dapetin apa yang kamu mau, Darma! Aku permisi!" ucap Rasya lalu kembali melajukan motornya dan pergi meninggalkan Darma.

Darma pun malah makin kesal pada Rasya karena sudah sangat emosi menghadapinya.

Setibanya dirumah Rasya langsung menuju ke kamarnya untuk menyembuhkan luka di sudut mulutnya, karena pukulan yang begitu keras dari Darma. Rasya berikan alkohol sambil melihat ke sebuah kaca kecil,

"ssh auh" Rintih Rasya yang menahan perih karena luka bekas bogeman Darma tadi. Lalu Rasya merebahkan diri diranjang sampai ketiduran.

Kemudian Rasya terbangun karena lapar. Rasya melihat ada Aland yang sudah kembali di meja makan. Rasya duduk dan mengambil makan siangnya. Aland cukup terkejut melihat bibir lebam dan masih tampak bekas darah yang sudah membeku.

"Sya, (sembari memegang pipiku dan melihat sudut bibir yang lebam)"

"Ini kenapa, Kamu abis dipukul ya, Ellea yang mukul kamu?" tanya Aland mengkhawatirkan Rasya lalu melepas tangannya dari pipi Rasya.

.

"Ah ini, bukan ka masa' Ellea mukul aku, Emm.. aku tuh tadi jatuh ini kebentur aspal," jawab Rasya bohong sembari menyuap sesendok nasi.

"Jangan boong kamu, ini kayak abis ditonjok loh bukan jatuh," cecar Aland penasaran.

"Jatuh kakakku sayang, Lagian kayak gini mah biasa lah namanya juga anak laki hehe...nanti juga sembuh kok," jelas Rasya cepat agar Aland berhenti mengintrogasinya.

"Yaudah kalo jatuh, terus ada yang luka lagi nggak, apa mau ke klinik aja?" tanya Aland yang memang sangat perhatian padanya.

"Nggak, Kak, lihat aku nggak kenapa-kenapa kan, nanti juga sembuh kok, Kakak tenang aja!" pinta Rasya pada Aland.

Rasya melanjutkan suapannya untuk mengisi perutnya yang lapar. Masih tersisa masakan yang tadi yang ia buat soto ayam dan ayam goreng. Karena Rasya masak banyak untuk keluarga Ellea dan orang dirumah.

Rasya jadi sedikit memikirkan soal Darma. Sepertinya ia jadi cukup berbahaya saat ini. Dia seperti bisa melakukan apa saja demi meluapkan emosinya, entah bagaimana reaksi Ellea kalau tau hal ini. Ia pasti akan sangat marah karena Ellea sangat menyayanginya.

***********

Esok hari..

Di kitchen Ardi dan Imam sama keponya seperti Aland. Melihat luka Rasya mereka juga menanyainya yang macam-macam.

"Kamu, diapain Sya sama Ellea kok bengep kayak gitu hehe.." goda Ardi.

"Tau nih Ardi, Tapi emangnya iya apa kamu dipukul Ellea, Rasya. Emang kamu ngapain sampai biru lagi hehehe..." tambah Imam meledeknya.

"Kayaknya dicium Mam tapi sama tangannya Ellea, Kayak gini bugh, uh sedapnyaaa hahaha.." Ardi ikut meledeknya.

"Kepo banget kalian!" sahut Rasya seraya memotong ikan tuna pesanan costumer. Lalu menggorengnya dan mencampur dengan tumisan cabe, entah apa namanya. Namun, ini resep barunya yang Rasya pelajari sendiri dengan inovasinya sendiri.

"Ups maaf, Emang iya kita kepo kok hehe.." Tak ada habisnya Ardi meledeknya.

"Udahlah Di, Nanya terus kamu nanti Rasya goreng kamu baru tau rasa!" seru Imam.

"Wah jahat kamu Mam, jadi apa aku nantinya kalau digoreng?" tanya Ardi sambil meminum segelas air.

"Jadi tahu bulat digoreng dadakan lima ratusan sedap hahaha.." Ledek Imam pada Ardi.

"Hahaha..makasih Mam udah belain aku. Emang enak di skakmat sama Imam masjid haha.." bahak Rasya pada mereka .

"Wah kalian ini, yaudah terusin masaknya euy jangan gosip melulu!" Ajak Ardi berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Siap bos!" Sahutku bersamaan dengan Imam.

Aku memasak dua menu sekaligus pesanan costumer. Ada yang memesan nasi bakar cabe ijo lauk Ikan tuna, Sudah disiapkan Imam karena aku sudah mengolahnya tinggal di plating saja.

"Ready Chef ?" Tanya Ardi.

"Ready, Nih tinggal diantar ke mejanya yaa!" Pintaku.

"Siap Chef," Sahut Ardi bersemangat.

Tak tahu kenapa makin aku memasak makin aku tau banyak tentang kuliner makanan. Memasak juga jadi rutinitasku saat aku boring. Entah rasanya aku sangat suka sekali memasak.

Setelah mengantar pesanan costumer Ardi kembali lagi ke kitchen. Hari ini agak berbeda tak sesibuk biasanya karena resto sedang mengalami penurunan pelanggan sejak kejadian jebakan kemarin.

"Resto agak sepi ya sejak kejadian yang waktu itu," Keluh Ardi.

"Iya Di, Biasanya kita mau istirahat sebentar aja sulit saking ramenya. Sekarang kayak kembali ke awal lagi," Imam pun mengeluh.

Aku pun tersenyum, Ardi dan Imam juga suport chef ku, mereka bukan hanya bekerja disini tapi juga sangat memperhatikan keadaan restoran. Dan aku merangkul pundak mereka mendekatkan mereka.

"Kalian harus semangat dong!, rezeki udah ada yang ngatur mau sedikit atau banyak harus tetap disyukuri. Mungkin saat ini kita sedang berada dibawah, kan roda itu berputar, yang penting sekarang kita sebagai karyawan lakukanlah pekerjaan dengan sebaik mungkin. Toh ini semua ibadah yang namanya ibadah bukannya berpahala yaa, Ganbatte!"Jelas ku sambil mengepal tangan untuk menyemangati mereka dan melepas rangkulanku pada mereka.

"Alamak bijak betul omongan kamu nih, uhh..jadi pengen nyubit ginjalnya deh haha.." Seru Ardi sambil memencet hidungku.

"Ih geli ah, gatal hidungku nih!" ucap Rasya sambil menyembunyikan wajahnya dari Ardi. Ardi dan Imam tertawa terkekeh karena senang sekali meledek Rasya.

Yuk next part 5 yaa 😍😍😍...

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

mampir kak...saling memdukung

2021-11-21

1

~~~~~~~~

~~~~~~~~

Nyicil baca

2021-10-28

1

Arie Abdjul

Arie Abdjul

lanjutkan..!!

2021-10-26

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Mulai Terbongkar
3 Bersatu Kembali
4 Chapter Tambahan
5 Pertandingan Karate
6 Kucing untuk Ellea
7 Penyanderaan Rasya
8 Kemenangan Ellea
9 Masak-Masak Dirumah
10 Hari Yang Malas
11 Sehari Sebelum Pertemuan Keluarga
12 Kejutan Yang Memilukan
13 Pesta Kemenangan Rasya
14 Masak Bersama Kesayangan
15 Seminggu Menjelang Pernikahan
16 Pertemuan Keluarga Yang Tertunda
17 H-4 Jelang Pernikahan
18 Married With Love
19 Kunjungan Dari Orangtuaku.
20 Mencari Tau Identitasku.
21 Cobaan Dalam Pernikahan
22 Semangat Yang Hampir Pudar
23 Menjadi Peserta Pengganti
24 Kontes Memasak
25 Berantem
26 Baikan Lagi
27 Kabar Baik
28 Ngidam Telur Gulung 200 Tusuk
29 Ngidam Wisata Ke Cibugary
30 Memerah Sapi
31 Aksi Ellea.
32 Kemunculan Darma
33 Dikangenin sama Doni
34 Minta Dibelikan Kucing Jantan
35 Setelah Semuanya Terbuka
36 Kado Istimewa Untuk Aland
37 Semangat Rasya
38 Sadboy
39 Kenapa ??
40 Bulan kelima
41 Jawabannya Adalah..
42 Kambuh lagi
43 Serangan Panik
44 Rencana jahat
45 Perang Dunia
46 Anything for Ellea and My Childs.
47 Pertemuan keluarga Aland dan Ayu
48 Hasrat
49 Birthday my wife
50 Surprise
51 Terkuak
52 Penasaran...
53 Ngidam
54 Ngantuk
55 Confenssion
56 Ultrasonografi
57 Permintaan Maaf Aland
58 Terima kasih Cinta
59 Usai Sudah
60 Mengunjungi Dojo Karate
61 Kedatangan Faiz di kontrakan
62 Orderan Dadakan
63 Happy with hubby
64 Balasan untuk Airin
65 Kenyataan Pahit
66 Tegar
67 Wedding Aland dan Ayu.
68 Come on, Rasya!
69 Keluar dari sekolah karate
70 Membelikan perlengkapan bayi
71 Permintaan Maaf Airin
72 Dimana kamu, Rasya?
73 Menemukanmu
74 Operasi
75 Kesempatan kedua
76 Ketangkap basah
77 Rasakan akibatnya
78 Cinta datang terlambat
79 Kembalinya hasrat
80 Maaf
81 Pregnancy
82 @ Pengumuman @
83 Merawat buah hati (season 2)
84 Gibran dan Geisha (Himawari no Yakusoku)
85 Anniversary (Dear my wife)
86 Kebebasan Faiz dari penjara
87 Kebimbangan Kenzo
88 Me time
89 Apa manfaatnya
90 Ungkapan hati Faiz
91 Kesetiaan Kenzo
92 Masak yuk
93 Rasa yang ada
94 Ada apa denganku?
95 Satu rasa punya cerita
96 Event Tepanyaki
97 Terungkap
98 Akhir dari...
99 Will you marry me, Airin?
100 Apa artinya orangtua, bagimu?
101 Akhir kisah "Karena Aku Rasya"
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Mulai Terbongkar
3
Bersatu Kembali
4
Chapter Tambahan
5
Pertandingan Karate
6
Kucing untuk Ellea
7
Penyanderaan Rasya
8
Kemenangan Ellea
9
Masak-Masak Dirumah
10
Hari Yang Malas
11
Sehari Sebelum Pertemuan Keluarga
12
Kejutan Yang Memilukan
13
Pesta Kemenangan Rasya
14
Masak Bersama Kesayangan
15
Seminggu Menjelang Pernikahan
16
Pertemuan Keluarga Yang Tertunda
17
H-4 Jelang Pernikahan
18
Married With Love
19
Kunjungan Dari Orangtuaku.
20
Mencari Tau Identitasku.
21
Cobaan Dalam Pernikahan
22
Semangat Yang Hampir Pudar
23
Menjadi Peserta Pengganti
24
Kontes Memasak
25
Berantem
26
Baikan Lagi
27
Kabar Baik
28
Ngidam Telur Gulung 200 Tusuk
29
Ngidam Wisata Ke Cibugary
30
Memerah Sapi
31
Aksi Ellea.
32
Kemunculan Darma
33
Dikangenin sama Doni
34
Minta Dibelikan Kucing Jantan
35
Setelah Semuanya Terbuka
36
Kado Istimewa Untuk Aland
37
Semangat Rasya
38
Sadboy
39
Kenapa ??
40
Bulan kelima
41
Jawabannya Adalah..
42
Kambuh lagi
43
Serangan Panik
44
Rencana jahat
45
Perang Dunia
46
Anything for Ellea and My Childs.
47
Pertemuan keluarga Aland dan Ayu
48
Hasrat
49
Birthday my wife
50
Surprise
51
Terkuak
52
Penasaran...
53
Ngidam
54
Ngantuk
55
Confenssion
56
Ultrasonografi
57
Permintaan Maaf Aland
58
Terima kasih Cinta
59
Usai Sudah
60
Mengunjungi Dojo Karate
61
Kedatangan Faiz di kontrakan
62
Orderan Dadakan
63
Happy with hubby
64
Balasan untuk Airin
65
Kenyataan Pahit
66
Tegar
67
Wedding Aland dan Ayu.
68
Come on, Rasya!
69
Keluar dari sekolah karate
70
Membelikan perlengkapan bayi
71
Permintaan Maaf Airin
72
Dimana kamu, Rasya?
73
Menemukanmu
74
Operasi
75
Kesempatan kedua
76
Ketangkap basah
77
Rasakan akibatnya
78
Cinta datang terlambat
79
Kembalinya hasrat
80
Maaf
81
Pregnancy
82
@ Pengumuman @
83
Merawat buah hati (season 2)
84
Gibran dan Geisha (Himawari no Yakusoku)
85
Anniversary (Dear my wife)
86
Kebebasan Faiz dari penjara
87
Kebimbangan Kenzo
88
Me time
89
Apa manfaatnya
90
Ungkapan hati Faiz
91
Kesetiaan Kenzo
92
Masak yuk
93
Rasa yang ada
94
Ada apa denganku?
95
Satu rasa punya cerita
96
Event Tepanyaki
97
Terungkap
98
Akhir dari...
99
Will you marry me, Airin?
100
Apa artinya orangtua, bagimu?
101
Akhir kisah "Karena Aku Rasya"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!