Tak terasa Rasya bermalam dengan kondisi terikat dirumah Ellea. Karena ia membekap mulutnya dengan saputangan yang sudah dibubuhi oleh obat tidur yang membuat Rasya terkapar pingsan.
Tubuhnya juga terasa semakin tak karuan karena pergerakannya yang terbatas, Akibat tali yang mengikat kaki dan tangannya, Setiap kali Ellea melangkah masuk Rasya terus meronta berharap Ellea melepaskan penutup mulutnya itu sudah cukup, Lalu mereka bisa membicarakan hal ini lagi.
Tak lama Ellea datang sambil membawakan makanan yang sangat banyak ke hadapannya. Ia membuka penutup mulutnya dan membuka makanannya lalu Ellea menyuapinya.
"Makanlah Sya, maaf udah bikin kamu puasa seharian!"
ucap Ellea sambil menyodorkan sesendok nasi untuk Rasya.
Rasya tak menolaknya, ia pun melahapnya karena memang Rasya sangat lapar.
Lalu Ellea mengatakan sesuatu pada Rasya soal sikapnya seperti ini, kali ini Ia lebih terbuka menceritakan awal mulanya kenapa bisa bertindak senekat ini.
Sambil sesekali menyuapi Rasya, ia mendengarkan curahan hatinya, namun sebelum memulainya terlihat matanya mulai berkaca, terlihat tetesan air mata hampir jatuh membasahi pipinya namun Ellea segera menyekanya.
"Maaf Sya, Aku tau yang aku lakuin ini salah, datang kerumah kamu membekap kamu sampai pingsan dan sekarang malah menculik kamu, sejujurnya semua yang kamu bilang tentang aku itu emang bener. Darma juga mantan aku itu pun bener sya, Sebenarnya kamu adalah orang yang paling menghargai ku Sya, Kamu nggak pernah berpikiran mesum atau mau enaknya aja, Kamu sangat menjaga aku, Kamu pria yang baik bukan seperti mereka yang datang pura-pura menawarkan cinta lalu dengan modal merasa sama-sama suka mereka ngerasa bisa seenaknya merenggut kesucian aku, Aku bersyukur tuhan bisa menjagaku lewat aku bisa karate hingga mereka yang berniat kurang ajar bisa kuhajar habis-habisan," ungkap Ellea.
Ellea berkali terlihat menyeka airmata nya, Ia seperti tak ingin terlihat lemah dihadapan Rasya karena tetesan air matanya. Lalu, ia menyuapi Rasya lagi berkali-kali sampai perutnya terasa kenyang, Rasya terlalu takut padanya saat itu, karena itu Rasya langsung memutuskan hubunganya dengan Ellea.
"Setelah ini pulanglah Sya, Kalau kamu mau memutuskan hubungan ini aku nggak apa-apa, Kamu itu pria yang baik. Aku yakin kamu bisa dapetin orang yang tulus sayang sama kamu, bukan seperti aku yang malah mempermainkan perasaan kamu kayak gini." pinta Ellea.
Lalu Ellea memberikan minum pada Rasya yang masih dengan kondisi terikat,
"Maaf Ellea, terima kasih untuk kejujuran kamu, Aku memahami itu kok, mungkin kalau ada di posisi kamu aku akan lebih dari ini membalasnya, tapi berhentilah hidup di masa lalu Ell, karena pada akhirnya tuhan akan mengganti semua rasa sakit kamu dengan orang yang bener-bener tulus sayang sama kamu, aku menarik ucapan aku untuk mengakhiri hubungan kita, aku akan jagain kamu El, aku mau melindungi kamu," ucap Rasya tak terasa airmatanya pun menetes membasahi pipinya saat mengatakan hal ini.
Tak tahan lagi Ellea memeluknya dan menangis di pelukannya. Rasya juga ingin membalas pelukannya namun ia belum membuka ikatan di tangannya.
"Menangislah El, kalau itu bisa bikin perasaan kamu lebih baik!" pinta Rasya.
Saat Rasya katakan hal itu, Ellea makin erat memeluknya, Dan merasakan tetesan air mata nya yang membasahi pakaiannya.
Tak lama setelah puas menangis, Ellea melepas pelukannya dan berpindah kebelakang tubuh Rasya melepas tali yang mengikatnya. Kemudian Rasya melepas tali yang mengikat kakinya.
"Jangan menderita sendirian El, ada aku disisi kamu, hilangkan dendam dihati kamu karena kebaikan kamu jauh lebih penting,aku janji akan jagain kamu," ujar Rasya.
Ellea mengangguk dan tersenyum, terlihat wajahnya yang begitu sembab karena habis menangis dengan terisak. Rasya menyentuh pipinya yang ranum, dan tersenyum lega karena akhirnya masalah ini sudah berakhir dan Rasya tak kehilangan Ellea.
"Malam ini kamu istirahat dulu disini, Aku udah beliin kamu obat setelah minum obat kamu bisa istirahat, nanti aku tidur dikamar sebelah," ucap Ellea.
Rasya pun mengangguk, kemudian Rasya mandi untuk membersihkan dirinya. Rasya yang sakit pun merasa lebih baik karena memang Ellea lah yang sebenarnya jadi obat untuknya.
Ellea memberikan Rasya pakaian Bagus, papanya. Dan Rasya memakainya, melihat Rasya memakai baju papanya, Ellea tersenyum. Ellea jadi terbayang sosok papanya, sudah lama mereka tak bersua karena papanya juga masih sibuk mengurus pekerjaan bersama mamanya.
Sebenarnya Ellea merasa kesepian karena ia adalah anak tunggal menetap dirumahnya kini, merawatnya, karena Ellea pun tidak ingin pindah kemana-mana. Karena ia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya sebagai karate sensei.
Ia sangat menyukai pekerjaannya yang menjadi profesinya kini. Mereka tertidur di ruangan yang berbeda malam ini, Rasya mengirimkan pesan pada Aland untuk tak menunggunya, karena Rasya menginap dirumah Ellea malam ini, Rasya mengatakan kalau mereka sudah berpacaran.
Sedangkan Aland mengiyakan ucapan Rasya,
Aland tak pernah ikut campur apa yang menjadi miliknya. Dia seorang kakak yang fair, baginya apa yang membuat Rasya bahagia Ia akan senantiasa mendukungnya.
Aland membalas pesan Rasya supaya ia berhati-hati dan menjaga dirinya. Dan, Ia menunggu Rasya di restoran besok. Rasya tersenyum dan mengiyakan keinginannya. Tentu saja karena itu sudah menjadi tugasnya sebagai karyawannya untuk tidak berlama-lama bolos bekerja.
Rasya pun tak enak dengan Ardi dan Imam, yang mau tidak mau harus menghandle pekerjaannya selama ia sakit. Lantas Rasya merebahkan dirinya untuk tidur malam ini.
*********
Keesokan harinya...
Pagi ini Rasya mengantar Ellea ke tempat nya mengajar. Darma tampak melihat mereka dari jendela. Ia tersenyum karena rupanya ia melihat hubungan mereka yang masih baik. Padahal Ia berharap sekali akan perpisahan mereka. Darma menghela nafas Ia merasa kesal dan pergi dari sisi jendela.
Dan mereka tiba di tempat Ellea mengajar, Ayu yang baru datang merasa terkejut. Karena, Ellea pun terbuka juga soal hubungannya dengan kekasihnya. Sedangkan Rasya lanjut melajukan motornya ke restoran untuk bekerja.
Saat diruang ganti, Ayu menghampiri Ellea, sepertinya agak aneh, karena Ayu berniat untuk meminta maaf pada Ellea.
"Emm..Ellea," panggil Ayu.
Ellea nampak melihatnya lalu kembali merapikan pakaian yang tadi dipakainya masuk kedalam loker.
"Ada apa?" tanya Ellea.
"Maaf untuk yang udah terjadi selama ini, bisa nggak kita berteman lagi seperti dulu. Aku kangen saat-saat keakraban kita dulu, Aku mau kita dekat lagi kayak dulu Ellea. Aku mau jadi teman kamu lagi." ucap Ayu sambil mengulurkan tangannya pada Ellea.
Lalu Ellea tersenyum dan membalas uluran tangan Ellea dan mereka bersalaman. Setelah itu, Ayu memeluk Ellea dan membuat 2 sahabat yang sudah akur itu berkaca-kaca, terharu karena akhirnya mereka bisa menjalin persahabatan yang sempat renggang seperti dahulu.
"Terima kasih Ellea!" ucap Ayu.
"Terima kasih juga Ayu," balas Ellea.
Sementara itu Rasya yang sudah datang disambut baik oleh Aland, Ardi,dan Imam. Ardi dan Imam menyambutnya bersamaan,
"Selamat datang, Chef Rasya!!" ucap mereka.
Aland dan Rasya tersenyum memandang.
"Terima kasih semua, yaudah ayo semangat ya buat hari ini!" ajakku pada Aland dan kedua partnernya.
Mereka pun mengangguk. Semangatnya sudah kembali lagi karena Ellea. Rasya juga makin semangat memasak terlebih restoran Aland sudah semakin ramai saat ini.
Rasya berharap kedepannya Aland bisa sukses dan ia sebagai adiknya sangat mendukung kakaknya itu sepenuhnya.
Hari ini resto menambah fasilitas musik, dan kebanyakan musik japanese pop korean pop entah ini ide siapa. Namun, Aland tau Rasya sangat menyukai lagu mellow jepang, Salah satunya lagu touyama mirei yang berjudul dear my boo. Itu lagu yang mengingatkannya akan pertemuan pertamanya dengan Ellea.
Kali ini ada sesuatu yang cukup mengejutkannya. Terlihat Wisnu datang bersama seseorang. Ia berdasi dan membawa sebuah tas selayaknya orang berada.
Kemudian Aland masuk ke kitchen sembari memperkenalkan Pak Ismail, memberitahu kalau orang tersebut adalah relasi kerja Wisnu. Wisnu ingin memperkenalkan restoran Aland mempromosikannya pada kerabat Wisnu agar semakin besar dan dikenal,
"Oh jadi ini pemilik restorannya?" tanya Pak Ismail.
"Iya Pak, Silakan menikmati fasilitas dan menu kami, Oh iya ini karyawan saya Chef utama, Rasya dan co chef merangkap waitress Ardi dan Imam, kami baru satu bulan opening jadi belum banyak merekrut karyawan," jelas Aland.
"Oke, Saya sudah catat semua ini, oh iya bisa kita bicara pak Aland. Ada yang mau saya tanyakan untuk data usaha kecil menengah atas?" tanya Pak Ismail.
"Oh silakan, mari kita berbincang disana pak!" Aland membicarakan sesuatu pada relasi Wisnu, Wisnu pun ikut serta dalam obrolan itu. Lantas mereka melanjutkan kembali pekerjaan mereka.
Sekitar setengah jam berlalu relasi Wisnu pun berpamitan dan kembali pergi bersama Wisnu ke kantornya. Rasya tidak merasa terganggu, Rasya sudah cukup senang meski hanya menjadi Chef di restoran.
Bukankah menjadi seorang chef itu adalah pekerjaan yang justru bisa menghasilkan. Karena keahliannya yang menyulap bahan pangan menjadi panganan yang enak dan luar biasa.
Sore ini Rasya dan Aland cukup senang karena prestasi Aland, terlihat ada sebuah mobil terparkir di depan rumah. Namun, itu seperti mobil baru karena masih gress sekali, Rasya pikir itu mobil dinas Wisnu. Jadi Rasya dan Aland cuek saja tidak banyak bertanya pada Wisnu.
Rasya yang baru pulang menuju kekamarnya sejenak mengganti pakaiannya dan mereka makan bersama bersama Wisnu dan Sari.
"Selamat ya Aland atas prestasi kamu, Mama bangga sama kamu. Kamu juga Rasya terima kasih sudah ikut membantu kesuksesan Aland." ucap Sari.
"Iya Ma, Aku bersyukur banget karena Rasya yang ahli masak, dan kerjasama kedua teman Rasya akhirnya usahaku diakui dan dihargai, Kamu emang adik aku yang paling hebat Sya," ujar Aland yang begitu bahagia atas apa yang sudah diraihnya.
Sedangkan Wisnu masih terdiam. Rasya meliriknya sedikit sambil menyendok nasi kemulutnya. Lalu, Wisnu mengambil sesuatu dan itu seperti hadiah.
"Selamat ya Aland, Oh iya Papa punya sesuatu untuk kamu," ucap Wisnu sambil menyodorkan sebuah kotak kecil.
"Apa ini Pa, Aku buka ya?". Aland membuka hadiah spesial itu dan rupanya itu sebuah kunci. Dan bukan sembarang kunci namun itu kunci mobil.
"Ini kan kunci mobil pa," ujar Aland.
"Iya kunci mobil, mobil didepan itu papa hadiahkan buat kamu. Papa baru menang tender, proyek papa gol, jadi sekalian papa beliin mobil buat kamu, Kamu pasti butuh buat pekerjaan kamu. Jadi Rasya kamu nggak perlu iri ya, ini udah jadi rezeki kakak kamu," jelas Wisnu.
"Oh..eh iri enggaklah Pa, kakak emang pantes kok dapetin semua ini. Selamat ya kak!" ucap Rasya yang terus saja jadi bulan-bulanan Wisnu. Karena selalu dibandingkan dengan Aland.
Aland menghela nafas, Ia sangat mengerti perasaannya. Setelah ucapan dari Wisnu. Rasya terlihat sedih namun Aland tau Rasya menyembunyikannya.
"Kamu boleh pakai mobil kakak kalau kamu mau Sya, ini mobil kita semua. Pa, kalo untukku sendiri aku nggak bisa terima, tapi kalo untuk aku sama Rasya aku baru terima,"
"Kamu ini ngomong apa Aland, ini hadiah khusus buat kamu bukan buat kamu dan adik kamu," elak Wisnu.
"Yaudah terserah Papa, tapi kan aku yang punya mobil jadi keputusan ada ditangan aku. Siapapun boleh pakai ini milik kita bersama termasuk Mama dan Rasya," ujar Aland.
"Yaudah terserah kamu, yang penting kamu bahagia. Kebahagiaan kamu adalah hal yang penting buat Papa!"
Dan Wisnu mengatakan itu, rasanya hatinya tercabik-cabik.
Selalu demi Aland tapi kalau tentang Rasya menoleh pun tidak. Rasya tetap tersenyum agar Aland bahagia, Rasya tak ingin membuatnya berpikir macam-macam karena Rasya sangat menyayanginya.
Sore ini, Ellea pun pulang kerumahnya. Namun, terlihat ada Darma sedang duduk di pekarangan rumah Ellea. Dan Ellea tampak santai sambil berjalan masuk menuju kerumahnya. Tanpa menghiraukan keberadaan Darma.
"Ellea!" panggil Darma.
"Kalo mau main aku lagi nggak terima tamu, Aku capek mau istirahat," ucap Ellea sembari membuka sepatunya dan membuka pintu.
"El, Aku nggak suka kamu berhubungan sama cowok itu, Biasanya kamu kasih pelajaran ke mereka kenapa kamu sekarang jadi lemah kayak gini, apa kamu udah capek balas dendam kalau kamu butuh bantuan aku siap bantu kamu El," ucap Darma menawarkan.
"Ngomong apasih kamu, udahlah ku males ngomong sama kamu aku capek mau istirahat, Ngerti!"
Lalu Darma malah menarik tangan Ellea, Ia merasa tak terima kalau Ellea tak menghiraukannya.
"Kamu harus jelasin ke aku Ellea, Aku masih sayang sama kamu!" pinta Darma.
Ellea langsung melepas tangan Darma dan ganti memelintir tangannya kebelakang.
"Tolong jangan asal bicara, Aku lagi males cari ribut. kalau nggak aku patahin tangan kamu sekarang!" ujar Ellea.
"Oke El, maaf kalo aku ganggu waktu kamu. Tapi aku akan bikin hubungan kalian putus," tambah Darma lagi.
Ellea pun mendorong tubuh Darma ketanah, lalu beranjak masuk kerumahnya dan mengunci pintu rumahnya meninggalkan Darma seorang diri.
Darma pun terbangun Ellea tak takut dengan ancamannya, tapi Darma akan benar-benar melakukan ucapannya.
Ellea pun menutup pintu dan mengunci pintu rumahnya. Tapi Darma tidak marah pada Ellea melainkan dengan Rasya, karena tak terima akhirnya Rasya bisa merubah Ellea yang awalnya selalu mendendam.
Ellea memang tidak melakukan kekerasan apapun pada Darma. Namun, Darma adalah salah satu pria yang Ellea maksud, yakni pria yang mau enaknya saja yang dengan dalih sama-sama suka. Lalu merasa bisa minta kesucian Ellea.
Padahal awalnya semua baik-baik saja. Namun, setelah Darma tau Ellea memiliki pacar baru yaitu Rasya, ada rasa kesal dan tak rela kalau Ellea harus menjadi milik orang lain. Ellea pun duduk disebuah kursi sembari minum, Ia cukup kesal dengan apa yang Darma lakukan. Namun, tiba-tiba Ellea terkenang dengan apa yang ia dan Ayu lakukan tadi, mereka sudah berbaikan kembali.
Ellea sangat bahagia, Ellea memandangi fotonya bersama Ayu sebelum pertikaian mereka. Lalu memeluk foto itu dengan senyumannya.
Dari jendela kamar Rasya terlihat Aland tengah mencoba mobil barunya bersama Sari. Sari meminta Aland mengantarkan ke minimarket sekalian test drive. Lalu Rasya kembali masuk ke kamarnya dan membuka laptopnya. Ia membuka musik pop mellow jepang kesukaannya. Kemudian mempelajari menu masakan yang baru dari sebuah buku.
Namun, kedatangan Wisnu kekamar Rasya membuatnya terkejut,
"Sedang apa kamu Rasya?" Rasya menoleh atas pertanyaan Wisnu,
"Ini Pa, Aku lagi mempelajari menu baru yang mau aku ciptain buat restoran kakak, " sahut Rasya.
Wisnu masuk kedalam kamar Rasya dan duduk disampingnya.
"Oh iya Rasya, ada yang mau papa tanyain tapi janji sama papa supaya kamu jawab dengan jujur,"
Aneh sekali tumben Wisnu menanyakan sesuatu yang cukup serius, Namun Rasya tersenyum dan mengangguk.
"Apa kamu udah punya pacar?" Rasya cukup terkejut dengan pertanyaan itu. Rasya tak pernah menceritakan pada siapapun, terakhir Aland memang sudah diberitahu namun, itu baru semalam Rasya lakukan.
"Kenapa, papa nanya itu?" tanya Rasya.
"Ada yang melihat kemarin tetangga, kamu dibawa perempuan pakai motor kamu, bukannya kamu sakit kan kemarin?" tanya Wisnu.
Rasya berkali menelan saliva haruskah Rasya jujur. Sejak masih di sekolah menengah atas Rasya memang dilarang pacaran. Wisnu memintanya untuk fokus saja pada pendidikannya hingga Rasya tak pernah mengenal pacaran. Dan saat Rasya sudah ketahuan, ya ia harus jujur mengakuinya.
Rasya menghela nafas sejenak,
"Emm iya pa,aku udah punya pacar dan sudah sekitar satu minggu ini kami menjalin hubungan," jelas Rasya.
Rasya melihat Wisnu tersenyum dan Ia memegang pundak nya
"Jaga diri kamu baik-baik, pacaran lah yang sehat tapi jangan lupa masa depan kamu jauh lebih penting Rasya, Selama ini mungkin kamu merasa Papa pilih kasih karena sikap Papa yang berbeda antara kamu dan Aland, Papa cuma mau kamu jadi laki-laki yang kuat dan mandiri sejak saat ini. Kamu harus raih cita-cita kamu berjuanglah tapi jangan sombong dan manja, Nggak selamanya Papa dan Mama akan bersama kamu suatu hari kamu dan Aland akan jadi kepala keluarga, Ingat kepala keluarga yang baik nggak akan mau mengajak pasangannya hidup susah jadi berjuanglah, Cuma kamu yang bisa membuat perubahan itu," nasehat Wisnu.
Lantas Wisnu memegang pundaknya, namun tak ada senyuman. Rasya tak pernah melihatnya tersenyum padanya seperti yang dilakukannya pada Aland. Tak lama ia kembali keluar dari kamarnya.
Tapi Rasya sudah mendengarnya sendiri. Wisnu sudah mendukung hubungannya dengan Ellea. Sama seperti yang Aland lakukan mereka tak pernah ikut campur soal kehidupan asmaranya. Namun, Rasya tau kalau sebenarnya Wisnu mempercayainya. Sikapnya yang agak keras membuahkan hasil dan kini Rasya hampir meraih cita-citanya untuk menjadi Chef yang profesional. Rasya berjanji akan membahagiakan kedua orangtuanya.
********
Hari sudah mulai gelap namun Ellea bermaksud untuk mencari cemilan karena Ia sangat menginginkannya.
Waktu baru menunjukkan pukul 7 malam. Ia bermaksud ingin membeli mie ayam dan beberapa gorengan, Ia keluar dari rumah dan mengunci pintu rumahnya.
Saat setengah jalan Rasya mengirimkan pesan pada Ellea menanyakan aktivitasnya hari ini. Namun, saat Ellea jawab sedang pergi sendirian. Rasya yang kuatir segera menyusulnya dengan motornya. Padahal Ellea memintanya untuk tenang karena ia sudah terbiasa melakukan ini sendiri sebelum dengan Rasya.
Setibanya di warung mie ayam Ellea jadi memesan 2 porsi mie ayam. Karena, Ellea tau Rasya pasti tak mendengarnya. Ellea mengerti Rasya pasti akan menyusulnya. Kemudian Ellea berlanjut membeli gorengan dan minuman kaleng.
Saat Ellea tengah membeli semuanya ia pun kembali dan berpapasan dengan Rasya. Lalu mereka bermotor kerumah Ellea. Ellea menghidangkan semua makanan yang sudah dibelinya di meja makan,
"Ayo kita makan Sya!" ajak Ellea.
"Kamu beliin aku juga?" tanya Rasya heran.
Ellea tersenyum, "Kamu tuh orangnya ngeyel, Aku tau kamu pasti akan tetep datang meskipun aku bilang kalau aku bisa sendiri beli semua makanan ini," jelas Ellea dengan senyumannya.
Lantas Rasya tersenyum, "Yah malah ditraktir nih aku sama kamu hehe.."
"Udahlah, Aku malah senang kok kamu disini, Jadi aku punya teman makan malam hari ini, Soal aku kamu nggak perlu terlalu kuatir karena Tuhan selalu menjaga cewek yang mandiri," jelas Ellea sambil memasukan gulungan mie ayam yang sudah sedaritadi diputarnya dengan garpunya.
"Iya terserah kamu deh El, Tapi aku akan berusaha melindungi kamu meskipun aku nggak bisa karate seperti kamu, aku payah aku.." Ellea menutup mulut Rasya dengan jemarinya.
Ellea menghela nafas,"Begini aja udah cukup Sya, kamu nggak harus jadi orang lain. Cukup jadi Rasya yang kayak gini, jangan pernah berubah, aku suka Rasya yang seperti ini!" jelas Ellea sambil menatapnya dengan tatapan yang begitu dalam.
Lalu ia melepaskan jemarinya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Rasya. Apa ini, Apakah Ellea akan menciumnya dan Rasya memejamkan matanya.
Plakkk!!!
Ellea mendaratkan tangannya di pipinya.
"Awww...kok aku ditampar El?" tanya Rasya sambil mengusap pipinya yang cukup sakit karena habis dicium oleh tangan Ellea.
"Ada nyamuk Sya, tuh!" Dan Ellea menunjukkannya nyamuk yang sudah mati karena ikut jadi korban tamparan dari Ellea.
"Iya mukul nyamuk sih mukul, tapi pipi aku jadi korbannya ini," keluh Rasya
Dan apa yang terjadi, Ellea malah tertawa terkekeh dengan senangnya sambil kembali menyuap mie ayam,
"Maaf ya hehe.." ucap Ellea kemudian melanjutkan tawanya.
"Hmm.." Rasya mendehem dan menyusul tawa Ellea.
Rasya lihat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Rasya tidak enak kalau bertamu terlalu malam. Dan makanya, Rasya pun berpamitan karena mereka juga sudah kenyang memakan semua cemilan yang Ellea beli,
"El, udah malam aku pulang dulu ya, Kamu istirahatlah besok kan kamu harus ngajar lagi!" pamit Rasya.
Namun Ellea malah menyandarkan diri di dada Rasya, Ia seperti tak ingin Rasya pergi malam ini.
"Aku sendirian lagi, deh!" keluh Ellea lalu Rasya membelai rambut panjang nya itu.
"Kamu jangan ngomong seperti itu Ellea, Aku ada disini nanti kalo kamu mau kemana-kemana hubungi aku aja. Kalau aku luang aku pasti temani kamu," ujar Rasya.
Dan Ellea menarik tubuhnya dari pelukan kemudian Rasya mengangguk sambil tersenyum.
"Pulanglah, Makasih ya udah nemenin aku malam ini, Aku sayang kamu Rasya!" ucap Ellea.
"Aku juga Ellea," Membuat wajah mereka berdekatan lagi dan terjadilah first kiss nya dengan Ellea.
Ellea menyudahi ini dan mengantar Rasya sampai ke ambang pintu. Rasya juga memakai jaketnya menaiki motornya dan berpamitan dengannya,
"Aku pulang dulu ya!" ucap Rasya.
Ellea mengangguk, "Hati-hati yaa!" ucap Ellea.
Dan Rasya melajukan motornya meninggalkan rumah Ellea. Sedangkan, Ellea pun kembali menutup pintu rumahnya untuk beristirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Mak Aul
hai...aku mampir 🥳
2021-12-10
1
Mak Aul
sakit banget di bedain😞
2021-12-10
0
Oga
aku mampir nih kak, ceritanya panjang, tapi gak bosenin, lanjutttt 👍👍
2021-10-21
2