Mulai Terbongkar

Ternyata obrolan mereka tidak berlangsung lama karena Ellea lantas berpamitan untuk menyudahi obrolan mereka. Dan untuk ini, Rasya menawarkan diri untuk mengantarnya pulang sembari berjalan kaki, Karena rumahnya tak terlalu jauh dari taman tempat mereka mengobrol tadi.

Tak lama mereka berjalan kira-kira sekitar 15 menitan, mereka pun tiba di tempat tinggal Ellea yang sederhana dan asri.

"Makasih, Udah nemenin aku ngobrol dan nganter aku pulang ya!" ucap Ellea dengan manisnya.

"Iya, ternyata rumah kamu nggak jauh ya dari restoran," ujar Rasya.

"Iya, Kamu mau mampir Rasya?" tanya Ellea.

"Emm..makasih Ell, aku langsung pulang aja karena udah sore" jawab Rasya.

"Oh yaudah, hati-hati Rasya!" ucap Ellea.

"Iya, nanti aku wa yaa!" ucap Rasya.

"Oke." jawab Ellea.

Dan Rasya melangkahkan kakinya menuju pulang. Tanpa mengetahui siapa Ellea yang sebenarnya Rasya sudah terlanjur kasmaran dengannya. Sedangkan Ellea sangat senang karena setelah sekian lama akhirnya ia mendapat mangsa baru lagi seperti yang Ayu katakan.

Ellea merebahkan dirinya diranjang dengan hati yang bahagia,

"Hmm..senengnya, kayaknya aku dapet boneka lagi nih haha..ini pasti seru!" Ellea nampak tertawa dengan puasnya karena sudah membuat Rasya menyukainya dan mungkin sebentar lagi akan menjalin hubungan yang lebih serius dengannya.

*********

Pagi ini restoran Aland sedang off jadi mereka melakukan rutinitas dirumah saja. Aland tengah membereskan kamarnya dan Rasya membantu Sari memasak di dapur menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

Sepertinya kali ini mereka memasak agak banyak jadi Rasya berfikiran untuk mengirimkan makanan pada Ellea, Karena seperti yang dikatakannya Ellea hanya tinggal sendirian saja dirumah itu. Karena orangtuanya tinggal dikampung halamannya Ellea tinggal di sebuah rumah sederhana namun asri karena banyak tanaman rindang.

Sedangkan Ellea tengah bersiap untuk mengajar karate, Ia masih berada dirumah saat ini. Tak lama kurir datang mengantar makanan yang ternyata dari Rasya. Ellea sempat terkesan dengan perhatian kecil yang Rasya lakukan, Ia sempat berpikir untuk berhenti mendendam karena masa lalu pahitnya dulu yang sering disakiti oleh mantan pacarnya.

Namun sebenarnya itu bukan pure kesalahan mantan kekasihnya terdahulu, itu karena Ellea adalah orang yang enteng tangan atau menganiaya kekasihnya jika melakukan kesalahan. Itu kenapa mereka meninggalkan Ellea yang sampai sekarang belum merubah sifatnya.

"Emm..So sweet juga ini cowok hhehe.." ucap Ellea.

Lalu Ellea mengucapkan terima kasih pada Rasya lewat pesan singkat. Rasya bahagia membacanya dan tak beberapa lama Ellea mengirimkan foto kalau makanan buatannya sudah ludes dimakan.

Sementara itu setelah sarapan ditempat istirahat karatenya Ellea dihampiri oleh Ayu lagi.

"Kayaknya sukses nih misi kamu, Ellea!" sindir Ayu sambil makan juga disebelahnya.

Ellea hanya tersenyum,

"Kalo iya kenapa Ayu sayang, Kamu mau baikan lagi sama aku hmm..soalnya akhir-akhir ini kamu jadi sok akrab sama aku?" tanya Ellea tampak menantang.

"Ge'er banget!" ucap Ayu lalu berlalu pergi dari hadapan Ellea. Ellea tersenyum tak peduli lalu merapikan sarapan yang telah habis.

Saat mengajar Ellea nampak begitu senang, Ia terlihat begitu bersemangat. Sepulangnya mengajar karate ada yang berbeda. Dan tentu saja itu kedatangan Rasya yang sudah berdiri di depan rumah Ellea. Mereka berpandangan lalu mereka mengobrol dirumah Ellea.

Rasya menunggu Ellea diruang tamu, Ia tengah membuatkannya teh hangat. Tak lama Ellea datang sambil menghidangkan dua cangkir teh hangat dan 2 roti sandwich untuk menemani obrolan mereka.

"Silakan Rasya!" ucap Ellea.

"Makasih ya," lantas Rasya menyeruput teh hangat buatan Ellea.

"Hmm..enak." puji Rasya atas teh buatan Ellea.

Lantas Ellea duduk, kami duduk di lesehan ditemani meja.

"Maaf ya cuma ada ini, maklumlah aku cuma tinggal sendiri disini hehe.." ucap Ellea.

"Nggak apa-apa koq, Lagian bukan karena itu kok aku datang kesini," jelas Rasya.

"Oh, emm..terus ada urusan apa kamu main kesini sya?" tanya Ellea.

"Maaf sebelumnya kalau aku terlalu berani dan cepat, Tapi aku sayang sama kamu Ellea," ucap Rasya.

Bahkan Ellea berekspresi biasa saja, Ia seperti sudah mengerti diawal maksud dan tujuannya berkunjung ke rumahnya. Rasya pasrah jika Ellea menolak perasaannya, Rasya tau kalau Ellea seorang karate sensei mungkin Ia punya level tertentu bagi siapa yang ingin menjalin cinta dengannya.

Ellea menghela nafas panjang, Ia seperti mengumpulkan keberanian untuk menjawab perasaan Rasya.

"Kamu serius sayang sama aku, Maaf, tapi kita baru kenal lho?" tanya Ellea berusaha meyakinkan apa yang Rasya ucapkan itu bukan main-main namun tulus dari hatiku.

"Iya kita emang baru kenal, Tapi aku sayang tulus sama kamu, Cuma kalau menurut kamu aku nggak cocok atau nggak sesuai kriteria kamu, kamu nggak apa-apa koq nggak balas perasaan aku." jelas Rasya penuh harap.

"Atau kamu mau pikirin dulu soal ini, Aku siap nunggu jawaban itu kapanpun Ellea," tambah Rasya lagi.

Ellea masih terdiam dan Rasya bingung harus mengatakan apa lagi karena seperti kehabisan kata untuk meyakinkannya betapa Rasya sangat menyukainya dan Rasya ingin Ellea berada di sisinya.

Tak lama kemudian tangan lembutnya menggenggam tangannya. Jantung Rasya berdegup kencang, ini pertama kalinya seorang wanita memegang tangannya dan ini pertama kalinya Rasya menyatakan perasaannya pada seorang wanita.

"Aku seneng kamu berani mengutarakan perasaan kamu, tapi aku takut kamu nggak kuat kalo bersama aku soalnya aku," Belum selesai Ellea mengucapkan perkataannya Rasya meletakkan jari telunjukku di mulut kecilnya.

"Iya atau nggak, Aku siap dengan jawaban kamu?" tanya Rasya.

Lalu Rasya melepaskan jari telunjuknya dari bibir mungilnya itu. Ellea menutup mata sejenak menghela nafas lalu membuka matanya kembali dengan senyuman. Kemudian mengangguk,

"Aku mau jadi pacar kamu." jawab Ellea.

Rasya cukup terkejut Ellea membalas perasaannya dan ia yang sudah sedari tadi panas dingin pun jadi pingsan. Namun Ellea merawatnya dan saat terbangun, Rasya sudah berada di sebuah kamar. Dan ternyata Ellea pun ada disamping Rasya Ia nampak mengkhawatirkannya.

"Ellea!" panggil Rasya.

"Syukur deh, Kamu udah sadar." ucap Ellea.

"Maaf kok aku bisa pingsan ya hhee..Aku jadi nggak enak sama kamu," ucap Rasya.

"Nggak apa-apa koq, Apa kamu lagi sakit, Sya?" tanya Ellea nampak mengkhawatirkannya.

"Nggak, emm..cuma ini pertama kalinya aku ngomong perasaan aku ke cewek Ell," ungkap Rasya.

Dan Ellea nampak terkejut, "Eh,kamu serius sya?".

Dan Rasya pun mengangguk. Setelah itu Rasya tersenyum, Rasya merasa sudah sehat kembali karena ia ingat kalau tadi Ellea menerima cintanya, Rasya sangat senang. Ellea tersenyum sembari menggenggam jemarinya.

"Makasih ya, Aku juga sayang sama kamu. Jangan lupa makan ya biar nggak lemas karena lapar hehe.." canda Ellea.

"iya sayang," jawab Rasya seraya tersenyum sumringah.

"Boleh aku peluk kamu?" pinta Rasya pada Ellea.

"Emm..iya boleh," jawab Ellea.

Tanpa pikir panjang Rasya langsung memeluk Ellea. Rasya bahkan tak menyangka kalau Ellea menerima cintanya sehingga Rasya yang shock sampai pingsan tadi. Lalu Rasya melepaskan pelukan hangatnya kembali.

"Maaf aku terlalu bahagia makanya," Dan sekarang Ellea menutup mulutnya dengan jari telunjuknya.

"Udah ya, sekarang kamu pulang istirahat. Makan yang banyak yaa...Aku mau mandi dulu kan abis ngajar tadi hehe.." titah Ellea pada Rasya.

"Iya," jawab Rasya

"Tapi, Kamu udah nggak apa-apa kan, Sya ?" tanya Ellea khawatir.

Rasya pun mengangguk sambil tersenyum dan Ellea membalas senyumnya dengan indahnya.

Rasya pun beranjak pulang menaiki motor, terlihat Ellea melihatnya sampai Rasya tak terlihat lagi dari pandangannya. Ellea teringat akan ucapan Rasya kalau ini pertama kalinya Rasya mengungkapkan perasaannya pada seorang wanita, dan ah sudahlah tak peduli dengan ucapan Rasya, Ellea sudah terlanjur sulit percaya dengan pria.

"Lucu banget ya dia, Well, akhirnya aku punya boneka baru hheee..hmm..mandi dululah" ujar Ellea.

Ternyata masih sama masih mendendam.

Malam ini Rasya tersenyum saja sambil rebahan di ranjang. Rasya mengingat kejadian membahagiakan itu saat Rasya memeluknya. Dan Rasya jadi ingin memeluk bantal peluknya dengan bahagia. Tidur nyenyak untuk malam ini. Besok, Rasya harus kembali ke habitatnya menjadi chef di restoran.

Pagi ini Rasya tengah berdandan di toilet. Seperti yang Wisnu katakan, Rasya tidak boleh membuat Aland malu dan harus menjaga reputasi restoran. Dan Rasya terlihat berbeda kali setelah mengubah tatanan rambutnya. Rasya merasa seperti memiliki semangat baru kali ini. Terlebih Rasya baru saja jadian dengan Ellea.

Melihat perubahan Rasya, Aland jadi merasa perlu untuk bertanya perihal apa yang Rasya rasakan hari ini.

"Rasya!" panggil Aland.

"Iya Kak, Ada apa?" tanya Rasya

"Tumben kamu ganteng banget hari ini, hmm (seperti menghirup sesuatu) mana wangi banget lagi, kamu mau kemana Sya hehe.." tanya Aland.

"Ya mau masak kak seperti biasa, Aku mau terlihat rapi aja mulai hari ini kayak yang papa bilang biar nggak bikin malu kakak," jawab Aland.

"Kamu dek nggak buat kakak malu kok , Mau kayak gimana penampilan kamu, kamu tetap adek aku karyawan aku, MasterChef aku, okey, yaudah sekarang kita harus semangat yaa, siap Rasya!" ujar Aland.

"Siap bos!" sahut Rasya dengan semangat.

Lalu pergi menuju medan perangnya dimana lagi kalau bukan di kitchen.

Ellea tengah mengucapkan selamat bekerja pada Rasya. Kali ini ada tambahan sayang dibelakang namanya, Rasya benar-benar bahagia. Dan sekarang rasanya lebih rindu ingin cepat menemuinya. Padahal sebelumnya tak pernah sedalam ini. Mungkin karena rasa yang pernah ada memang telah berubah jadi cinta.

Seperti biasa Rasya jadi semakin rajin membuatkan sarapan pagi untuk Ellea, terlebih saat ini dia sudah jadi miliknya. Ellea juga selalu lahap menghabiskan masakannya. Sesekali Ellea teringat akan masakan Niken, mamanya yang juga seenak masakan Rasya.

"Ya ampun makan ini jadi kangen mama, Yakin kamu tega nyakitin pria sebaik ini, Ellea!" monolog Ellea.

"Hmm.. Tapi inikan baru diawal harusnya aku uji dulu dong keseriusan dia," Dan Ellea yang sedari tadi bergumam pun menghabiskan makanan buatan Rasya.

Bagi seorang Ellea Rasya bukan hanya mengingatkannya akan sosok Mamanya tapi juga membuat hatinya mulai terbuka untuk menerima cinta yang tulus. Rasya sangat suka memasak karena lewat makanan, Rasya ingin mengubah mood seseorang, Membahagiakannya secara sederhana melalui cita rasa masakan.

"Waktunya ngajar lagi, Ya ampun seriusan ini ya aku udah berpacaran lagi setelah sekian lama sendiri, hmm..ganbatte Ellea!" Dan Ellea berusaha bangkit untuk menyemangati dirinya karena sekarang ada yang menyayangi nya dan itu adalah Rasya.

Tanpa diduga Ayu seperti penasaran dengan seseorang yang sering Ellea dan Irvan bicarakan. Dan orang yang dimaksud itu tak lain adalah Rasya, Ayu tengah makan di restoran Aland sambil menikmati masakan buatan Rasya.

Kebetulan saat itu situasi sedang ramai Ardi dan Imam juga tengah sibuk melayani costumer jadi Rasya sendiri yang mengantar pesanan Ayu ke mejanya.

"Silakan mba!" ucap Rasya seraya menghidangkan pesanan Ayu.

"Iya makasih ya," ucap Ayu.

Rasya tersenyum lalu sejenak meninggalkan meja tempat Ayu duduk. Tak lama Ayu memanggilnya.

"Maaf, Chef" ucap Ayu.

Rasya menengok, "Apa, kamu Chef disini?"

Dan Rasya mengangguk mengiyakan pertanyaan Ayu.

"Oh oke, aku cuma mau tanya itu kok," ujar Ayu sembari tersenyum.

"Iya, saya permisi mba!" ucap Rasya.

Ayu mengangguk sembari tersenyum. Dan rasa penasaran Ayu terjawab saat dia ingin tau siapa Rasya, sosok yang sudah menjalin kasih dengan Ellea, Ayu harap Ellea tak menjadikannya mangsa baru karena Ayu melihat Rasya seperti orang yang baik. Lalu Ayu menyantap masakan buatan Rasya untuk mengisi perutnya di pagi ini.

Sambil latihan sesama sensei Ellea dan Ayu saling melatih para siswanya. Mereka melakukan peragaan karate berdua, sambil melakukan beberapa jurus Ayu mengatakan sesuatu.

"Ternyata benar ya kalau dia itu chef di restoran dekat dari sini," ujar Ayu.

"Apa yang kamu bicarain?" tanya Ellea sambil terus menangkis jurus dari Ayu.

"Ini soal pacar baru kamu," jawab Ayu.

Ellea yang akan memukul Ayu kemudian berhenti dan mengucapkan selesai. Lalu berlalu pergi dari hadapan Ayu. Ellea hanya tidak suka saat latihan harus membahas masalah yang tak perlu dibahas dalam latihan. Ayu tersenyum melihat Ellea yang beranjak pergi meninggalkannya.

Sampai saat Ellea pulang Ayu masih saja membahas soal aku. Ellea dan Ayu bicara diluar halaman sekolah karate.

"Tunggu Ellea!" panggil Ayu.

Ellea berhenti melangkahkan kakinya menunggu Ayu datang ke hadapannya.

"Aku tau masa lalu kita, dulu bukannya kita berteman kan. Tadi aku ke restoran dan aku ketemu sama Chef itu," ujar Ayu.

Ellea lantas merubah raut wajahnya, "Kenapa sih kamu selalu mau tau urusan aku, Aku nggak pernah mau tau urusan kamu kok, apa yang terjadi antara aku sama Rasya itu nggak ada hubungannya sama kamu, Karena kamu bukan lagi temanku,paham kamu!" jelas Ellea.

"Ingat Ell karma itu berlaku, Siapa yang menanam dia akan menuainya, berubahlah kali ini!" pinta Ayu.

Ellea pergi dari hadapan Ayu, "Diamlah, tau apa kamu soal karma! Ingat nggak perlu urusin hidup aku, ingat itu!!" ujar Ellea sembari berlalu pergi dari hadapan Ayu.

Saat Ellea pergi Ayu mengatakan sesuatu,

"Tapi aku masih anggap kamu temanku Ell, itu kenapa berhentilah menyakiti perasaan orang lain yang tulus sayang sama kamu, karena nggak semua laki-laki seperti apa yang ada di masa lalu kamu," ujar Ayu pada dirinya.

********

Dan satu minggu pun berlalu, Ini kesekian kalinya Rasya akan menemui Ellea lagi setelah satu minggu tak bertemu. Hari ini Ellea juga sedang dirumah, Rasya bermotor kerumahnya sembari membawa makanan untuk mereka nikmati bersama dirumah Ellea.

Rasya mengetuk pintu lalu Ellea mempersilakannya untuk masuk,

Ellea menghidangkan makanan yang Rasya bawa dan mereka menikmatinya bersama, Ellea memandang Rasya dan membuatnya tersenyum,

"Ada apa sayang?" tanya Rasya.

Ellea tersenyum, "Nggak ada apa-apa, Cuma kamu ganteng juga ya kalau dilihat dari dekat," ucap Ellea.

Mendengar Ellea memujinya, Rasya pun tersedak, lalu Ellea memberikan minum untuknya.

"Bercanda aja kamu sayang, Ayo kita makan, Aku udah masakin ini lho dengan cinta khusus buat kamu hhee.." ujar Rasya.

"Hmm..lebay banget sih," ujar Ellea lantas mengambil makanan juga untuk disantap.

"Ehh, Masa sih norak ya ucapan aku?" tanya Rasya.

"Nggaklah, Oh iya sya, hari ini aku mau beli perlengkapan dapur," ujar Ellea.

"Oh..yaudah makan dulu. Nanti aku temani, bahaya kalau cewek jalan sendirian apalagi kalau udah punya pacar," jelas Rasya.

Ellea tersenyum heran menanggapi ucapannya, "Bahaya gimana ganteng?" tanya Ellea.

"Bahaya lah, Nanti aku nggak bisa lama-lama sama kamu hehe..." canda Rasya sambil mengacak acak rambut Ellea.

"Yee dasar kamu nih, Udah ah nanti rambutku berantakan!" ucap Ellea sembari merapikan rambut halusnya yang terurai panjang menjulang ke pinggangnya.

"Nggak apa-apa sih, tapi cantiknya mah tetap kok!" puj Rasya pada Ellea,

Dan Ellea mencubit pipi Rasya dengan kencangnya, "Ngomong apa sih kamu ini,"

"Aduh Ell sakit, pelan aja nyubitnya Ell!" pinta Rasya pada Ellea.

"Nggak mau abisnya kamu gemesin!!" elak Ellea.

Sangat sakit cubitan tangan Ellea ke pipinya, entah seperti mencubit dengan tenaga dalam sampai pipi Rasya membiru. Dan benar saja Ellea melakukan itu dengan sengaja, Setelah selesai makan Rasya dan Ellea berjalan kaki ke toserba untuk berbelanja kebutuhan Ellea.

Ellea membeli cukup banyak belanjaan, Rasya membayari semua kebutuhannya. Kemudian mereka berjalan bersama menuju pulang kerumah Ellea, hari sudah terik dan Rasya bermaksud untuk berpamitan pulang.

"Nah udah sampai nih sayang, Aku pulang dulu ya, kamu jangan lupa makan." ucap Rasya.

"Kamu udah mau pulang, Nggak mau nunggu makan siang dulu disini?" tanya Ellea agak kecewa.

"Maaf tapi ada yang harus aku kerjain Ell, emm aku tinggal dulu ya!" ucap Rasya.

"Iya Sya, hati-hati yaa!" ucap Ellea sembari mencium pipi kirinya.

Rasya sempat tertegun sejenak lalu menghentikan lamunannya, "i..iya Ellea," jawab Rasya.

Sembari menaiki motornya, Rasya terbayang dengan kecupan itu, ini pertama kalinya seorang wanita menciumnya dan itu pun kekasihnya sendiri.

Tak apa, karena Rasya sangat bahagia bisa berada di sisi Ellea, Rasya kembali melajukan motorku menuju kerumahnya.

Setibanya di rumah, Rasya sejenak menuju ke kamarnya dan mengganti pakaiannya, Rasya lihat di rumah sepi hanya ada Aland saja. Lalu Aland menghampiri ke kamarnya dan menanyakan sesuatu padanya

"Nggak biasanya kamu pagi-pagi udah main sya?" tanya Aland heran.

"Iya aku dari rumah Ell, Eh dari rumah Ardi, Kak," jawab Rasya.

Aland merasa curiga ia nampak tak percaya dengan jawaban Rasya.

"Masa' sih," Namun tiba-tiba ponsel Rasya berbunyi dan ternyata itu panggilan dari Ellea. Aland nampak melirik ponsel Rasya dan bertanya kembali,

"Ada yang hubungin kamu tuh, Sya!" ujar Aland.

"Iya kak, Ini dari Ellea." jawab Rasya.

"Ellea siapa Sya?" Aland berpikir sejenak dan mulai mengingat siapa itu Ellea,

"Oh yang kemarin ke resto ya sama 2 temannya?"

Aku mengangguk,

"Angkat dong siapa tau ada yang penting!" suruh Aland.

Dan setelah itu deringnya mati,"Hmm..nggak usah kak udah mati nih hhee.." elakku.

"Oh iya papa sama mama kemana kak?" tanyaku.

"Papa sama Mama kerumah nenek Sya," jawab Aland.

"Oh mereka jadi kesana, Memang jadi kak mereka beli tanah dekat sana?" tanya Rasya.

"Kayaknya sih jadi, oh iya Sya hari ini mama nggak masak kalo kamu mau makan masaklah bahan yang ada di kulkas kakak mau nyari kebutuhan resto,"

"Oke kak!" sahut Rasya.

Rasya membuka laptopnya berniat untuk mencari menu baru siapa tau bisa ia rekomendasikan lagi di restoran Aland. Kemudian Rasya berniat untuk pergi membeli camilan. Namun saat keluar dari toko dan hendak menaiki motornya ada seorang pria menarik tubuhnya dan membawanya ketempat cukup sepi, Dia mencecarnya dan mengenalnya.

"Apa-apaan ini?" tanya Rasya kesal.

"Sst..diem sekarang ayo kita ke suatu tempat. Ada yang mau aku bicarain sama kamu," ajak pria itu dengan paksa.

"Apa maksudnya ini, aku nggak mau, aku nggak kenal kamu," elak Rasya.

Orang itu menodongkan senjata padanya. Namun, itu senjata mainan, Rasya yang panik tidak sadar kalo pria itu telah menjebaknya.

"Ayo kita ke suatu tempat, ada yang mau aku bicarain sama kamu soal Ellea," paksa pria itu.

"Eh, Ellea!" Rasya mulai merasa kalau pria ini ada hubungannya dengan Ellea.

"Iya, ayo cepat atau mau aku dorr kamu!" ancamnya.

"I..iya," sahut Rasya terbata.

"Ingat jangan coba teriak atau kamu aku habisin!!" ancamnya lagi.

Rasya pun menyanggupi omongan pria itu, Tak sengaja dari kejauhan Ellea melihatnya pergi bersama pria yang dikenalinya. Lalu Ellea meminta abang ojek untuk mengikuti Rasya, Ellea juga tak mau rencananya gagal.

Pria yang membawanya itu adalah mantan kekasihnya dulu, Rasya berusaha mengendarai motornya dengan santai dan tidak panik. Rasya takut kalau ia panik malah terjadi sesuatu yang tak diinginkan entah itu kecelakaan atau apapun yang bisa membuatnya terluka.

Cukup jauh pria ini membawanya hingga mereka tiba di sebuah gudang kosong yang tak terpakai. Lokasinya juga cukup sepi dan jauh dari rumah warga, sejujurnya Rasya mulai takut, ia takut jadi korban pembunuhan. Pria itu menodongkan pistol itu di kepalanya dan memaksanya untuk turun,

"Turun kamu!!" Rasya sempat menolaknya, Rasya mengangkat kedua tangannya.

"Kamu, siapa?" tanya Rasya agak bergetar.

Lalu pria itu menariknya dari motornya dan membawanya masuk ke gudang kosong itu dan mendorong tubuh Rasya didalam. Rasya merasa takut namun ia berusaha tenang, lalu Rasya mengingat pria itu sempat menyebut nama Ellea apakah ia salah satu mantan pacarnya.

"Akh,!" lirih Rasya, pria itu mendorong tubuhnya.

"Maaf kalo terkesan mau nyulik begini, sebenarnya aku cuma mau ngomong sama kamu!" ujarnya baru bicara yang sebenarnya.

Yang jadi masalah adalah kenapa mengajak bicara dengan cara yang menakutkan seperti ini, Bukankah lebih bagus mencari taman atau cafe jadi bisa mengobrol dengan lebih santai.

"Nggak apa-apa, Sebenarnya kamu mau bicara apa soal Ellea, kenapa harus sejauh ini kita bicara. Padahal kalau kamu bicara baik-baik aku pasti menyanggupinya kok?!" tanya Rasya.

Lalu ia mengepal tangannya dan memukul dinding dibelakang Rasya. Itu mengejutkannya nafasnya terengah pukulan itu seperti sangat kencang.

"Aku nggak suka bicara baik-baik, Kenapa kamu nggak suka dengan caraku kayak gini hah..?" pekik pria itu dihadapan Rasya.

"Tererah kamu, Tolong sekarang kamu kasih tau apa yang kamu mau aku akan dengerin maksud kamu memperlakukan aku kayak gini!" pinta Rasya.

Pria itu menghela nafasnya terlihat raut wajahnya yang memang terlihat sangat kesal. Pria itu bersandar di sebuah dinding dan mulai menceritakan alasannya bersikap tidak baik pada Rasya.

"Ellea itu mantan aku, Aku cuma nggak suka dia secepat itu ngelupain aku, Ini juga salahku yang nyakitin dia dulu. Aku nyesel dan aku harap kamu bisa menjaganya dengan baik, Aku tau kamu pacar Ellea karena aku sering liat kamu main kerumahnya. Aku sering liat kamu karena kami tetangga, Setelah putus sama aku Ellea sebelum sama kamu sering bawa beberapa cowok kerumah aku nggak tau apa itu pacarnya, tapi kayaknya mereka nggak pernah lama sama Ellea," jelas pria itu tiba-tiba menceritakan masa lalunya dengan Ellea.

"Sebenernya aku masih sayang sama dia tapi dia selalu menghidar dari aku, terakhir aku liat dia mukul cowoknya dan itu aku liat sekitar 4 atau 5 kali dan artinya udah sekitar segitu lah korban kekerasan fisik yang dia lakuin ke cowok," jelas Darma.

Rasya merasa pria ini tengah ngelantur dengan ucapannya. Rasya tak percaya sedikitpun kalau Ellea akan melakukan semua itu pada para mantannya karena selama ini mereka baik-baik saja.

"Kamu ini nggak usah asal ngomong, Aku nggak percaya sama kamu, kamu masih punya perasaan ke Ellea makanya kamu berpikir aku akan ninggalin dia karena cerita kamu," tukas Rasya.

"Terserah yang penting aku udah kasih tau kamu, yaa kalian kan baru memulai makanya semua masih manis-manis aja, nanti kalo Ellea bosan sama kamu, kamu juga didepak sama dia, oke. Maaf ganggu waktu kamu, kamu tau jalan pulang kan aku permisi dulu!"

Dan pria itu meninggalkannya.

Rasya lihat ia meninggalkan pistolnya dan saat ia mengambilnya ia menghela nafas ternyata benar itu hanyalah pistol mainan. Namun saat memikirkan ucapan pria itu, Rasya kembali melajukan motornya menuju kerumah, sembari jalan Rasya memikirkan omongan pria itu soal mantan kekasih Ellea yang pernah dipukulnya dan itu sangat banyak korbannya.

Memangnya apa yang mereka lakukan pada Ellea sehingga Ellea memukulnya, mungkinkah Ellea hanya melindungi diri saja. Ah sudahlah Rasya rasanya sangat lapar untung dia tidak melakukan hal yang menyakitinya. Rasya pun pulang untuk memasak makan malam dirumah.

Sejak kejadian itu Rasya jadi jarang menghubungi Ellea dan jarang membalas pesan serta telfonnya hingga seminggu berlalu, Namun yang tak terduga Ellea datang kerumahnya, Rasya cukup terkejut saat membuka pintu.

Saat itu Rasya sedang sendirian saja dirumah. Kondisi tubuhnya juga sedang tidak fit karena terlalu memikirkan masalahnya dengan Ellea hingga panas dingin hingga tidak bisa bekerja hari ini. Untunglah Ardi dan Imam bisa memasak juga jadi Rasya sedikit lega mereka bisa menggantikannya yang sedang absen.

"Ellea!" kejut Rasya.

Ellea tersenyum, "Maaf Sya, Aku tau alamat rumah kamu dari teman kamu," jelasnya.

"Oh, Yaudah silakan masuk Ellea!" ucap Rasya.

Ellea menunggunya diruang tamu, Rasya masih di dapur menyiapkan minuman dan chemilan untuk mengobrol. Lalu Rasya duduk bersamanya mereka pun berbincang, Rasya memulai obrolan.

"Maaf kalau aku nggak ngabarin kamu selama ini, soalnya aku takut Ell," ucap Rasya.

"Takut gimana Sya?" tanya Ellea.

Rasya menghela nafas sejenak untuk menjawab pertanyaan Ellea.

"Aku takut cuma jadi korban berikutnya aja, Aku nggak mau ketulusan aku dimainin," jelas Rasya dengan terbata.

"Tunggu-tunggu, Maksud kamu apa Sya ?" tanya Ellea bingung.

"Seminggu yang lalu aku ketemu sama mantan kamu, dia bicarain soal masa lalunya sama kamu dan kelima mantan kamu lainnya, tolong jawab aku dengan jujur, apa kamu suka ngelakuin kekerasan fisik ke mantan kamu makanya mereka ninggalin kamu?" tanya Rasya.

"Dan apa saat ini aku akan jadi korban berikutnya?"

Rasya mencecar Ellea dengan banyak pertanyaan tapi seperti biasanya dia selalu tenang menghadapinya. Entah kenapa melihat Ellea membuatnya jadi drop, mungkin Rasya yang terlalu berlarut memikirkan ini rasa takut akan disakiti malah membuatnya sakit sendiri.

Ellea nampak tenang dengan wajah datarnya, Lantas Ia tersenyum dan memandang wajah Rasya dengan penuh keyakinan,

"Kamu tau darimana soal ini?" tanya Ellea.

"Dari mantan kamu yang juga tetangga kamu," jawab Rasya..

Ellea menutup matanya sejenak dan tampak menyeka airmata yang hampir jatuh membasahi pipinya,

"Soal yang dia bilang itu semua benar sya, termasuk menjadikan kamu korban berikutnya," jelas Ellea.

Mendengar ucapan itu dari Ellea secara langsung rasanya, Rasya tak ingin mempercayainya. Lalu Ellea menambahkan lagi.

"Aku emang sengaja bikin kamu suka sama aku dan ternyata aku berhasil bikin kita pacaran, Sayangnya sebelum aku menjadikan kamu korban berikutnya aku udah keburu ketauan sama Darma, ya itu nama pria yang kemarin ketemu kamu dan juga tetangga aku,"

Mendengar semua ini Rasya tersenyum tak menyangka bahwa semua itu benar adanya,

"Ya ampun kamu jahat banget ya El, Kamu jadikan perasaan cinta buat pelampiasan aja, kamu pikir hati kami ini terbuat dari apa, memanfaatkan perasaan kami demi menyembuhkan masa lalu kamu yang kamu sendiri udah nggak ada lagi disana," ujar Rasya kesal.

Dari awal Ellea memang tak pernah menyukainya sayangnya Rasya yang terlalu bodoh mempercayai cinta palsu itu.

"Sekarang lebih baik kamu pulang, mulai hari ini kita putus," dan Rasya meminta Ellea pergi.

"Apa, kamu berani mutusin aku, Sya?" tanya Ellea.

"Iya, Apa kamu mau mukul aku, pukul lah sampai kamu puas, kamu mau balas dendam kan, setelah kamu puas silakan pergi dari sini, Aku nggak mau lihat kamu lagi!" ujarku.

"Kamu ini emang keterlaluan yaa," ucap Ellea.

Lalu Ellea membekap mulutnya dengan saputangan yang sudah dibubuhi obat tidur dan Rasya pun pingsan. Ellea pun membawanya dengan motor Rasya kerumahnya.

Ellea membawa Rasya kerumahnya dan menyembunyikannya di sebuah kamar. Saat tersadar Rasya merasa ada yang aneh dengan tubuhnya dan benar saja kaki dan tangannya terikat dan mulutnya ditutupi lakban, Rasya mengenal tempat ini, Ini adalah rumah Ellea mantan kekasihnya.

Tak lama Ellea masuk menghampirinya yang sudah tak berdaya,

"Maaf ya Sya, Aku terpaksa ngelakuin hal ini seharusnya kamu juga masuk dalam perangkap ku tapi udah keburu ketauan hhee..." ujar Ellea.

Rasya berusaha berteriak namun terlalu sulit karena mulutnya ditutupi lakban. Seharusnya yang sudah ya sudah kenapa Ellea malah melakukan tindakan kriminal seperti ini,

**********

Terpopuler

Comments

Your name

Your name

Ellea..

2021-12-21

0

NA_SaRi

NA_SaRi

Psikopat tu si Ellea😑😑😑

2021-11-28

1

cinereus

cinereus

Mantap thor

2021-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Mulai Terbongkar
3 Bersatu Kembali
4 Chapter Tambahan
5 Pertandingan Karate
6 Kucing untuk Ellea
7 Penyanderaan Rasya
8 Kemenangan Ellea
9 Masak-Masak Dirumah
10 Hari Yang Malas
11 Sehari Sebelum Pertemuan Keluarga
12 Kejutan Yang Memilukan
13 Pesta Kemenangan Rasya
14 Masak Bersama Kesayangan
15 Seminggu Menjelang Pernikahan
16 Pertemuan Keluarga Yang Tertunda
17 H-4 Jelang Pernikahan
18 Married With Love
19 Kunjungan Dari Orangtuaku.
20 Mencari Tau Identitasku.
21 Cobaan Dalam Pernikahan
22 Semangat Yang Hampir Pudar
23 Menjadi Peserta Pengganti
24 Kontes Memasak
25 Berantem
26 Baikan Lagi
27 Kabar Baik
28 Ngidam Telur Gulung 200 Tusuk
29 Ngidam Wisata Ke Cibugary
30 Memerah Sapi
31 Aksi Ellea.
32 Kemunculan Darma
33 Dikangenin sama Doni
34 Minta Dibelikan Kucing Jantan
35 Setelah Semuanya Terbuka
36 Kado Istimewa Untuk Aland
37 Semangat Rasya
38 Sadboy
39 Kenapa ??
40 Bulan kelima
41 Jawabannya Adalah..
42 Kambuh lagi
43 Serangan Panik
44 Rencana jahat
45 Perang Dunia
46 Anything for Ellea and My Childs.
47 Pertemuan keluarga Aland dan Ayu
48 Hasrat
49 Birthday my wife
50 Surprise
51 Terkuak
52 Penasaran...
53 Ngidam
54 Ngantuk
55 Confenssion
56 Ultrasonografi
57 Permintaan Maaf Aland
58 Terima kasih Cinta
59 Usai Sudah
60 Mengunjungi Dojo Karate
61 Kedatangan Faiz di kontrakan
62 Orderan Dadakan
63 Happy with hubby
64 Balasan untuk Airin
65 Kenyataan Pahit
66 Tegar
67 Wedding Aland dan Ayu.
68 Come on, Rasya!
69 Keluar dari sekolah karate
70 Membelikan perlengkapan bayi
71 Permintaan Maaf Airin
72 Dimana kamu, Rasya?
73 Menemukanmu
74 Operasi
75 Kesempatan kedua
76 Ketangkap basah
77 Rasakan akibatnya
78 Cinta datang terlambat
79 Kembalinya hasrat
80 Maaf
81 Pregnancy
82 @ Pengumuman @
83 Merawat buah hati (season 2)
84 Gibran dan Geisha (Himawari no Yakusoku)
85 Anniversary (Dear my wife)
86 Kebebasan Faiz dari penjara
87 Kebimbangan Kenzo
88 Me time
89 Apa manfaatnya
90 Ungkapan hati Faiz
91 Kesetiaan Kenzo
92 Masak yuk
93 Rasa yang ada
94 Ada apa denganku?
95 Satu rasa punya cerita
96 Event Tepanyaki
97 Terungkap
98 Akhir dari...
99 Will you marry me, Airin?
100 Apa artinya orangtua, bagimu?
101 Akhir kisah "Karena Aku Rasya"
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Mulai Terbongkar
3
Bersatu Kembali
4
Chapter Tambahan
5
Pertandingan Karate
6
Kucing untuk Ellea
7
Penyanderaan Rasya
8
Kemenangan Ellea
9
Masak-Masak Dirumah
10
Hari Yang Malas
11
Sehari Sebelum Pertemuan Keluarga
12
Kejutan Yang Memilukan
13
Pesta Kemenangan Rasya
14
Masak Bersama Kesayangan
15
Seminggu Menjelang Pernikahan
16
Pertemuan Keluarga Yang Tertunda
17
H-4 Jelang Pernikahan
18
Married With Love
19
Kunjungan Dari Orangtuaku.
20
Mencari Tau Identitasku.
21
Cobaan Dalam Pernikahan
22
Semangat Yang Hampir Pudar
23
Menjadi Peserta Pengganti
24
Kontes Memasak
25
Berantem
26
Baikan Lagi
27
Kabar Baik
28
Ngidam Telur Gulung 200 Tusuk
29
Ngidam Wisata Ke Cibugary
30
Memerah Sapi
31
Aksi Ellea.
32
Kemunculan Darma
33
Dikangenin sama Doni
34
Minta Dibelikan Kucing Jantan
35
Setelah Semuanya Terbuka
36
Kado Istimewa Untuk Aland
37
Semangat Rasya
38
Sadboy
39
Kenapa ??
40
Bulan kelima
41
Jawabannya Adalah..
42
Kambuh lagi
43
Serangan Panik
44
Rencana jahat
45
Perang Dunia
46
Anything for Ellea and My Childs.
47
Pertemuan keluarga Aland dan Ayu
48
Hasrat
49
Birthday my wife
50
Surprise
51
Terkuak
52
Penasaran...
53
Ngidam
54
Ngantuk
55
Confenssion
56
Ultrasonografi
57
Permintaan Maaf Aland
58
Terima kasih Cinta
59
Usai Sudah
60
Mengunjungi Dojo Karate
61
Kedatangan Faiz di kontrakan
62
Orderan Dadakan
63
Happy with hubby
64
Balasan untuk Airin
65
Kenyataan Pahit
66
Tegar
67
Wedding Aland dan Ayu.
68
Come on, Rasya!
69
Keluar dari sekolah karate
70
Membelikan perlengkapan bayi
71
Permintaan Maaf Airin
72
Dimana kamu, Rasya?
73
Menemukanmu
74
Operasi
75
Kesempatan kedua
76
Ketangkap basah
77
Rasakan akibatnya
78
Cinta datang terlambat
79
Kembalinya hasrat
80
Maaf
81
Pregnancy
82
@ Pengumuman @
83
Merawat buah hati (season 2)
84
Gibran dan Geisha (Himawari no Yakusoku)
85
Anniversary (Dear my wife)
86
Kebebasan Faiz dari penjara
87
Kebimbangan Kenzo
88
Me time
89
Apa manfaatnya
90
Ungkapan hati Faiz
91
Kesetiaan Kenzo
92
Masak yuk
93
Rasa yang ada
94
Ada apa denganku?
95
Satu rasa punya cerita
96
Event Tepanyaki
97
Terungkap
98
Akhir dari...
99
Will you marry me, Airin?
100
Apa artinya orangtua, bagimu?
101
Akhir kisah "Karena Aku Rasya"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!