Semanis Janji, Sepahit Dendamku
"Gadis jelek, ditambah tubuhnya seperti gorila ya," terdengar ledekan dari teman-temannya.
"Iya, apalagi lagi kaca matanya itu seperti tutup botol, atau parahnya seperti kaca mata Nobita ha....Ha....," tertawa lepas meledek.
Gadis malang itu, bernama Meisya Salvina, dia memiliki bentuk tubuh gendut, kaca mata tebal dan behel Gigi, tidak ada yang menarik dari bentuk tubuhnya, bahkan orang malas memandang nya lebih lama.
Namun keberuntungan seakan berpihak pada garis hidupnya yang terlahir dari keluarga kaya dan terpandang. Ayah Meisya seorang pengusaha perkebunan kelapa sawit No satu didaerahnya. sehingga orang yang mendekatinya hanya untuk memanfaatkan kekayaan gadis polos tersebut.
Meisya tidak pernah membalas perlakuan buruk orang terhadap nya, meskipun kebanyakan dari mereka yang bermuka dua. Meisya sangat sabar menghadapi mereka, bahkan dia tidak pernah mengaduknya pada kedua orang tuanya yang sangat berkuasa itu.
Selepas menyelesaikan sekolah, Meisya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah, karena inilah pilihan terbaik buat Meisya dari pada harus mendengarkan ejekan dari teman-temannya.
Pertemuan tak terduga dengan Aldo, yang merupakan anak dari karyawan biasa. pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik papanya, Membuat Meisya jatuh cinta pada pandangan pertama, saat itu dia diajak oleh papanya mengunjungi pabrik pengolahan kelapa sawit milik mereka, kebetulan Aldo juga sedang mengantarkan ayahnya untuk bekerja dengan motor buntut yang dimiliknya.
Dengan ramah, waktu itu Meisya menyapa, Aldo yang semula cuek dan mengabaikan nya langsung berubah ketika ayahnya membisikkan jika Meisya anak dari pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.
Perkenalan singkat itu berlanjut sampai mereka saling tukar No ponsel, Meisya sangat bahagia setiap kali Aldo membalas chat nya. Walaupun Meisya sangat menginginkan panggilan Vidio tapi Aldo selalu menolaknya dengan berbagai alasan.
“Ngapain aku mesti melakukan panggilan Vidio dengan cewek gendut kayak karung beras itu, bisa-bisa mataku sakit.” Ucap Aldo sambil menikmati makanan mahal yang dikirimkan Meisya. Yang diselingi tawa teman-temannya.
“Sama hartanya kamu mau, jadi kamu harus siap juga menerima pemiliknya meskipun sejelek apapun bentuknya,” Rangga sahabat baik Aldo ikut menimpali.
“Ngak kebayang deh, bagaimana cara kalian melakukan ML saat bulan madu atau malam pertama dengan tubuh Meisya yang besar dan kekar.” Teriak teman Aldo yang lainya.
“Ha...ha...ha...” mereka semua tertawa lepas mengejek bentuk tubuh Meisya.
“Aku rasa Aldo yang ambruk duluan, karena Meisya lebih besar dan perkasa. sebaiknya tutup mata saja Al , anggap saja lagi menunggangi Kerbau betina.” Rangga ikut bersuara kembali.
“Ide yang menarik.” Aldo yang sedari tadi hanya ikut tertawa ketika teman-teman nya mengejek, seakan mendapatkan ide dari perkataan Rangga barusan.
“Apa orang tuanya mau menerimaku nanti,?” Aldo terlihat bimbang mengingat status sosial mereka yang jauh berbeda.
“Pasti maulah, Meisya itu anak mereka satu-satunya, pewris tunggal perkebunan kelapa sawit yang sangat luas ini. Yang terpenting sekarang kamu dekati dan bujuk rayu Meisya, hidupmu yang susah ini pasti akan berubah drastis jika kalian sudah menikah.”
“Terimakasih bro, atas dukungan kalian berdua.” Ucap Aldo menatap dua sahabat baiknya Rama dan Rangga yang mempunyai sifat tidak jauh beda darinya. Pemalas dan ingin hidup enak dan kaya tanpa harus berusaha keras dan Bekerja, disuruh kawin sama janda tua pun mereka bersedia asalkan dia kaya raya, itulah prinsip hidup Aldo dan kedua teman-teman nya.
Seiring berjalannya waktu, kedekatan Meisya dan Aldo semakin erat. Bahkan Aldo dengan bantuan kedua sahabat nya mulai sering mengajak jalan Meisya yang biasanya jarang sekali keluar rumah.
Aldo sudah mengatur rencana, kali ini dia akan menyatakan perasaan cinta buayanya pada Meisya. gadis lugu yang belum pernah pacaran dan jatuh cinta sebelumnya.
“Bagaima Meisya, apa kamu mau menerima Cinta Abang?” yang diteriaki yel-yel oleh Rangga dan Rama, mendukung aksi sahabatnya berharap agar dapat kecipratan harta Meisya nantinya.
“Terima....terima...terima,” ucap keduanya memberikan semangat.
Muka Meisya bersemu merah, dia seakan tidak percaya dengan pendengaran nya. Semua ini seperti mimpi baginya. Seorang pria tampan mau menyatakan cinta pada dirinya yang sering dipandang sebelah mata oleh orang-orang yang belum mengetahui jika dia anak orang terkaya.
Tangan Meisya gemetar untuk menerima bunga mawar sebagai pernyataan cinta Aldo , sebagai bukti bahwa dia menerima pria itu sebagai pacarnya sekarang.
“ Aku diterima Meisya jadi pacarnya.” teriak Aldo senang pada kedua sahabatnya. yang memberikan selamat atas resminya hubungan mereka berdua.
“Cium...cium ...cium,” teriak Rama dan Rangga, yang langsung mendapatkan plototan tajam mata Aldo. merasa teman-teman nya sengaja melakukan hal itu.
"Sial, mimpi apa aku harus mencium tuh bibir, yang kayak pantat bebek angsa." gumam Devan kesal melirik kedua sahabatnya, yang sengaja mengerjai nya.
Meisya memejamkan matanya, berharap Aldo akan memperlakukan nya seperti Drama romantis Korea yang sering ditontonnya. Dia memonyongkan bibirnya kedepan siap menerima kecupan lembut dan mesra dari Aldo nantinya, sesuatu yang selalu diimpikan nya selama ini.
Sementara itu, saat melihat Meisya masih memejamkan mata. Aldo saling dorong dengan kedua sahabatnya, dia benar-benar tidak sudi mencium bibir Meisya yang menurut nya lebih mirip pantat bebek sawah.
“Aldo , kamu harus menunjukkan dan meyakinkan Meisya jika kamu benar-benar mencintainya.” Bisik Rangga sambil mendorong tubuh Aldo untuk mendekati Meisya.
“Cup,”
Kecupan singkat mendarat dibibir Meisya, membuat senyum indah mengembang disudut bibirnya. sementara Aldo langsung mengusap bibirnya jijik.
"Sabar Aldo, jika kamu pengen cepat merubah kehidupan mu yang miskin ini." Ucap nya mencoba menguatkan prinsip nya.
Semenjak resmi menjadi pacar Aldo, Meisya mulai ceria lagi, hari-hari dijalani nya penuh kebahagiaan karena sudah ada Aldo yang sering memberikan perhatian khusus dan kata-kata romantis serta janji-janji indah jika mereka Menikah kelak.
Meisya pun sering diajak jalan oleh Aldo, meskipun dengan maksud tertentu, minta uang dan dibelikan pakaian baru untuk dia berkencan dengan kekasih pujaan nya Sally. Meisya sudah dibutakan oleh cinta, sehingga dia begitu mudah percaya apapun yang diucapkan Aldo.
Namun hubungan mereka tidak berjalan seperti yang diinginkan Aldo, kedua orang tua Meisya menentang keras, bahkan mereka berencana untuk memindahkan Meisya kuliah keluar Negeri, sehingga membuat Aldo kelimpungan karena akan kehilangan aset berharga nya. karena tidak akan ada yang memberikan nya uang lagi.
Begitu juga Meisya, dia menentang keras keinginan orang tuanya itu
“Pa, Meisya sangat mencintai bang Al, Meis tidak ingin berpisah darinya.” menangis memohon pada papanya.
“ Meisya sadarlah nak, Aldo itu bukan laki-laki baik, dia itu pemalas, penjudi dan main wanita. Papa tidak ingin dia menyakitimu dan hanya memanfaatmu nak.” Papa Meisya terus meyakinkan anak semata wayangnya.
“Tidak pa, bang Al sudah berjanji jika dia akan berubah. Ma tolongin bujuk papa biar merestui hubungan kami...hu...hu...” tangis Meisya yang memeluk erat tubuh sang Mama.
“Meisya sayang, kamu jangan seperti ini nak. Sebaiknya kita ikuti dulu perkataan papa.” Bujuk mama.
“Tapi Meis hanya mencintai bang Al, ma.,”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
dita18
baru mampir thoorrr
2024-07-25
1
Galuh Ajeng Candra Kirana
haduuh kmu jgn bodoh Melisa kmu cuma diperalat Aldo diporoti uangmu saja ,nurutlh kata papamu jgn bandel ,lagian nyadar diri dech .
2021-09-24
0
᪙ͤᵉᶜ✿Veranita
aku langsung nengokin kesini kak🤗
2021-08-22
0