Meisya mengambil penerbangan pertama hari itu juga, bahkan dia tidak sempat untuk sekedar pamit terlebih dahulu pada kakaknya Devan. bagi Meisya bertemu dengan Aldo adalah prioritas utama nya saat ini.
Meisya mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Aldo, Meisya berharap orang pertama yang dilihat nya nanti adalah Aldo yang akan menjemputnya kebandara.
Tttuuuuuuttt...tttuuuuttttt..... tidak ada jawaban, membuat Meisya semakin gelisah.
"Ba Al kemana sih, kok sedari tadi panggilan ku selalu diabaikan nya." Meysa kembali mencoba, ini sudah masuk panggilan ke tiganya.
"Aduuuuh aku ingin nya bang Al yang jemput, tapi kenapa dia tidak menjawab telpon ku."
Aldo yang masih tidur dengan malas mengangkat panggilan Meisya, dia mengucek mata yang masih berat.
"Hallo sayang," balas Aldo dengan suara serak khas Bangun tidur.
"Hallo juga sayang, bang Al jemput Meisya kebandara ya, sekarang Meisya sudah bersiap mau pulang." Ucap Meisya.
"Pulang?" Ucap Al masih tidak percaya.
"Iya bang, Meisya Ngak kuat berpisah jauh dari Abang." Ucap nya antusias.
"Baiklah, aku bersiap dulu untuk menjemput mu." Ucap Aldo bangun dari tidurnya.
“Sayang mau kemana?” ucap Sally yang enggan melepas pelukannya dari tubuh Aldo.
“Meisya kembali, dia minta untuk dijemput kebandara.” Ucap Aldo sambil mengenakan pakaian nya kembali.
“Cewek kebo' itu lagi, sampai kapan sih dia nyerah ganggu hubungan kita.” Jawab Sally kesal.
“Sayang kamu jangan begitu, Meisya itu tambang emas kita. Kamu harus bersabar jika ingin hidup kaya dan enak denganku.” Bujuk Aldo .
“Baiklah aku mengizinkan mu, tapi berjanjilah padaku jika kamu tidak akan melakukan ataupun menyentuhnya, karena aku tidak sudi berbagi dengan nya.” Ancam Sally.
“Tentu Sayang, kamu pikir juniorku ini akan berdiri melihat tubuhnya yang tidak berbentuk itu, yang ada dia malah takut dan sembunyi.” Goda Aldo .
Setelah berhasil membujuk Sally, Aldo langsung menuju bandara internasional, dari kejauhan sudah nampak sosok Meisya yang melambaikan tangannya kearah nya.
“Abang Meisya kangen.” Memeluk erat Aldo, tubuh Meisya yang besar hampir membuat Aldo tumbang.
“Abang juga sayang.” Sambil menutup matanya menerima pelukan Meisya.
Aldo semakin dibuat kesal, ketika kupingnya mendengar ucapan dua orang wanita yang berdiri tidak jauh dari posisi mereka berdua.
“Percuma tampan, liat seleranya seperti itu.” Terdengar bisik-bisik orang-orang yang berdiri disamping Aldo , yang membuat nya merasa malu.
“Paling ceweknya orang kaya, makanya dia mau. dari tampang nya saja sudah seperti ingin memanfaatkan kekayaan gadis itu.” Bisik yang satu lagi membuat kemarahan Aldo memuncak dan menatap tajam kearah dua wanita yang saling berbisik itu.
“Oyo bang, kita jalan.” Meisya menarik lengan Aldo yang ingin menghadang dua wanita itu.
“Bang kita langsung kerumah Meisya ya, semoga hari ini papa dan Mama mau memberikan hubungan kita ini restu.” Ucap Meisya ketika masuk kedalam mobil jemputan Meisya yang sangat mewah.
“Wah mobil yang sangat bagus, aku bisa menikmati semua ini jika berhasil menikahi kebo ini. Peduli amat dengan omongan orang-orang.” bathin Aldo.
“Iya sayang, aku juga sudah tidak sabar ingin segera menikahi mu.” Ucap Aldo meremas lembut jemari Meisya yang membuat gadis itu terbang melayang saking bahagianya.
“Abang manisssnya.” Meisya bergelayut manja dilengan aldo, dia benar-benar bahagia Akirnya bisa bertemu dengan Aldo..
Sepanjang perjalanan menuju Rumah Meisya, mereka lalui dengan ngobrol, meskipun sesungguhnya nyali Aldo saat ini menciut karena bakal bertemu kedua orang tua Meisya.
Mobil sudah memasuki gerbang utama rumah besar Meisya, yang seperti istana, Aldo sempat melonggo menatap takjub. Karena orang seperti nya baru pertama kali memasuki rumah sebesar dan semewah ini.
“Rumah ini seperti istana,” pikiran nya langsung menerawang membayangkan keluarga kecilnya dengan Sally disini.
“Abang kok bengong, yuk masuk. Kita tunggu papa diruangan tamu .” Menarik tangan Aldo menuju ruangan keluarga yang mewah dan empuk.
“Iii iya sayang.” Mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan mewah dan luas tersebut.
“Ini seperti mimpi bagiku, memasuki istana ini, beruntung aku memiliki wajah tampan sehingga begitu mudah mendapatkan sesuatu yang aku inginkan.” Bathinnya.
“Eeehhhmmm.” Terdengar deheman papa Meisya yang berjalan bergandengan dengan istrinya mendekati mereka berdua yang terlihat harap-harap cemas.
Papa duduk dikursi kebesarannya, menatap tajam kearah mereka berdua, terutama Aldo . Membuat nyali pria itu langsung menciut. Dan menunduk kan kepalanya.
“Meisya, apa keputusan mu sudah bulat, sehingga tidak mendengar kan lagi perkataan papa dan mama, jangan salahkan kami jika suatu saat kamu menyesali keputusan mu ini.” terang Papa.
“Maafkan Meisya, Pa. karena Meis tetap memilih dan benar-benar mencintai bang Al .” Ucapnya.
“Papa harap, suatu saat kamu tidak akan pernah menyesali keputusanmu itu.” Ucap papa yang menatap Meisya lekat, dia masih berharap keputusan Putri nya akan berubah.
“Iya pa.” jawabnya mantap.
“Dan kamu, siapa namamu tadi ?”
“ Aldo Om,”
“Benarkah kamu mencintai puteiku ?”
“Benar Om.” Menundukkan kepalanya.
“Angkat wajahmu jika sedang berbicara dengan ku.”
Aldo mengangkat wajahnya dengan ragu-ragu, membalas tatapan mata papa Meisya, sambil berusaha mengendalikan rasa gugup nya.
“Aku tidak menemukan kesungguhan mu, namun aku berharap kamu bisa menjaga Putri ku satu-satunya, dan jika sampai kamu menyakiti nya aku tidak akan segan-segan -segan membalas mu lebih dari apa yang kamu perbuat.” ancam papa
“Iya Om.”
Meskipun tidak menyetujui sepenuh hati, Mama dan papa Meisya terpaksa memberikan restu pada hubungan mereka berdua. Mengingat kesungguhan putrinya dan ancaman Meisya yang lebih memilih mati dari pada harus berpisah dari Aldo.
Semenjak mendapatkan restu, tingkah arogan Aldo semakin menjadi, dia tidak segan-segan mentraktir teman-temannya dari hasil uang pemberian Meisya. termasuk mamanya Gea yang jauh lebih mata duitan nya dibandingkan Aldo.
"Sayang, kapan-kapan ajak Meisya main kesini ya." Ucap Gea.
"Untuk apa sih ma?"
"Mama ingin orang-orang tahu, jika calon menantu kita orang kaya. dan Mama juga ingin diajak Meisya jalan-jalan dengan mobilnya beli perhiasan dan pakaian, seperti ibu-ibu sosialita itu." ucap Gea sambil menghayal indah.
Harapan Mama Aldo nenjafi kenyataan, Meisya datang dan mengajak jalan-jalan Gea kepusat perbelanjaan, Gea yang biasa hidup pas-pasan memanfaatkan situasi itu untuk mengambil apapun yang diinginkan nya.
Sebulan berlalu, Aldo memberanikan dirinya untuk melamar Meisya,
Mau tidak mau kedua orang tua Meisya terpaksa menerima lamaran Aldo. Setelah mendengar janji serta sumpah Aldo yang akan mencintai dan menjaga Meisya untuk selamanya. bahkan Aldo berjanji akan merubah segala sifat buruknya, dan ikut membantu perusahaan papa Meisya baik di pabrik maupun diperkebunan.
Aldo menepati janjinya, selama mereka bertunangan dan ikut membantu perusahaan, Aldo benar-benar terlihat berubah bahkan dia terlihat mulai bekerja keras, sehingga membuat kedua orang tua Meisya tidak meragukan nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
laki-laki carmuk
2024-12-26
0
᪙ͤᵉᶜ✿Veranita
carmuk doang si aldo😏
2021-08-27
0