Rafael Sanjaya Wiguna pemuda berumur dua puluh tiga tahun putra dari Faro Sanjaya Wiguna dan Inneke Farissa memilik satu adik perempuan bernama Najma Saghira Sanjaya Wiguna.
Rafael memiliki badan tinggi kekar, rahang yang kokoh, mata tajam, kulit kuning Langsat, dan rambut lurus, dada seperti roti sobek, wajah dingin sayangnya jarang tersenyum dan bersifat kaku, akan hangat jika bersama keluarga dan sahabat saja, dia selalu jahil dan usil jika berdua dengan adik kesayangannya yang dipanggil Najja.
Pemuda yang banyak prestasi yang diraihnya karena memiliki IQ diatas rata-rata, bisa dengan mudah membantu Papi memimpin perusahaan, menjadi anggota agen rahasia milik pemerintah, memiliki ilmu beladiri yang handal, matanya sangatlah tajam dia termasuk sniper terbaik dunia, menjadi aset pemerintah yang sangat dibanggakan bersama dua sahabatnya Kanno dan Cello.
Bahkan sejak duduk di bangku SMU Rafael dan kedua sahabatnya sudah menjadi anggota agen rahasia yang dipimpin oleh detektif Conan setelah meninggalnya jenderal Hendro saat kecelakaan yang merenggut nyawanya saat Rafael duduk di bangku SMP kelas dua belas.
Memiliki kemampuan meracik berbagai macam obat dan ramuan rahasia bersama detektif Conan dan Papi Faro yang selalu dilakukan di laboratorium mini yang berada dilantai empat dirumahnya sendiri.
Karena kesibukan itulah Rafael tidak banyak memiliki banyak waktu untuk mengenal lawan jenis, juga karena sifatnya yang seperti Papi Faro tidak mudah jatuh cinta walaupun banyak gadis yang mendekati dan merayunya, sampai Papi, Mami dan Najja sendiri curiga bahwa dia tidak menyukai lawan jenis.
Di kampus Rafael juga juga ketua senat mahasiswa yang sangat di segani baik oleh mahasiswa ataupun jajaran dosen dan dekan universitas negeri ternama di Jakarta.
Bahkan hampir seluruh mahasiswi semua tergila-gila padanya, banyak yang mencari perhatian dan cintanya, baik mahasiswi baru ataupun seangkatan bahkan yang senior juga banyak yang tergila-gila padanya.
Hanya sayangnya Rafael sangat susah diraih, susah ditaklukkan, bahkan mendekatinya saja sangat sulit, semakin didekati dia akan semakin bersikap dingin.
Hanya Kanno dan Cello yang sangat mengenal bagaimana sifat Rafael semakin gadis mendekati tanpa henti dengan berbagai cara dia akan semakin ilfil, sering Kanno lah yang diuntungkan, karena sifat Kanno yang suka gonta-ganti pacar seperti daddy-nya saat muda, sering merayu gadis yang mendekati Rafael.
Karena vedio Shifa menjadi pahlawan menyelamatkan Rafael bergulir bak angin menyebar keseluruhan negeri banyak komentar yang beragam di media sosial, Shifa menjadi idola baru, sedangkan Rafael menjadi yang lebih lemah, tidak punya kemampuan seperti Shifa, ini sangat menguntungkan bagi Rafael karena memang masyarakat umum tidak ada yang mengetahui siapa Rafael sebenarnya, anggota agen rahasia juga hanya keluarga inti saja yang tahu, seperti Papi Faro dia selalu menyembunyikan identitasnya, bahkan pemerintah juga tidak pernah mempublikasikan siapa sebenarnya Rafael, Kanno dan Cello.
Masyarakat hanya tahu bahwa mereka bertiga adalah mahasiswa berprestasi baik dalam akademik ataupun non akademik, dan putra dari pengusaha ternama di Jakarta.
Sampai malam hari Rafael belum juga tiba di rumah, Inneke begitu khawatir padahal saat menghubungi Rafael sore tadi bilang sebentar lagi akan pulang, karena istrinya gelisah akhirnya Faro menghubungi Zain dan menanyakan kepada asistennya hanya dalam waktu setengah jam Zain tiba di kediaman Faro.
"Apa yang sebenarnya terjadi, sampai sekarang kenapa El belum pulang?" tanya Faro saat Zain sudah duduk diruang tamu duduk berhadapan dengan Faro dan Inneke.
"Setelah kejadian itu El mengantar gadis itu ke rumah sakit, ke apartemennya tetapi setelah itu saya tidak tahu lagi kemana bos, dia tidak menjawab saat saya bertanya, saya malah diusirnya" cerita Zain dengan semangat.
"Coba Zain ceritakan yang lebih rinci tentang gadis itu?" pinta Inneke dengan penuh harap.
Belum sempat Zain membuka mulutnya untuk bercerita Kanno dan Cello datang mencari Rafael, dikiranya dia sudah pulang setelah mengantar Shifa ke rumah sakit.
"Papi, Mami, El dimana?" tanya Cello ikut duduk didepan Zain yang kaget dengan kedatangan mereka.
"Lho....kirain El bersama kalian sampai sekarang dia belum pulang?" Faro justru heran setelah mereka berdua datang.
"Setelah kejadian itu Kanno dan Cello mengantar mereka ke rumah sakit, kami disuruh melanjutkan pekerjaan di kampus, setelah itu tidak tahu lagi Papi?" jawab Cello heran.
"Tapi Mami, sepertinya sekarang El mulai tertarik dengan wanita deh" cicit Kanno dengan senyum defilnya.
"Maksudnya bagaimana Kanno?" tanya Papi Faro penasaran.
Kanno dan Cello bergantian bercerita apa yang telah dilakukan Faro terhadap gadis cantik yang bernama Shifa, mulai dari menggendong bridal, menunggu saat dia dibawa ke rumah sakit bahkan nampak marah saat Kanno merayu gadis itu.
Faro menjadi merasa lega setelah mendengar cerita Kanno dan Cello tentang gadis yang bisa mengubah pandangan dan tidak ilfil dengan seorang wanita.
"Kak El mana ayam krispi titipan Najja?" teriak Najja keluar dari dalam lift mendekati ruang tamu.
Semua menengok kearah Najja yang teriak dengan suara manja.
"Najja, kapan menghubungi kakak El, sayang?" tanya Mami Inneke semakin khawatir.
"Sudah setengah jam yang lalu Mami, Najja kira sudah datang bareng kak Kanno dan kak Cello, memang belum datangkah Mi?".
"Belum sayang, ini semua sedang menunggunya" jawab Inneke tambah khawatir.
"Sebentar coba Papi hubungi lagi, Najja sini duduk dekat Papi" Faro menepuk sofa kosong yang ada disebelahnya.
Baru membuka handphone belum sempat menekan tombol hijau untuk menghubungi Rafael yang ditunggu datang dengan berlari kecil masuk ruang tamu membawakan ayam krispi pesanan Najja.
"Najja, nich ayam krispi titipanmu" El dengan santai memberikan kotak box dan duduk ditengah tengah antara Mami dan Papi menggeser Najja yang ada disamping Papi Faro.
"Kakak, Najja mau jatuh nich" cicit Najja mengerucutkan bibirnya kesal karena keusilan Rafael.
"Papi, Najja mau duduk dimana, gara-gara kak El nich iiiih" berdiri menghentakkan kakinya Najja ingin menggeser posisi duduk kakaknya lagi.
"Eit jangan macam-macam ya, kak El ambil lagi nich ayam krispinya, sono makan dimeja makan hus... hus...hus!" canda El dengan mengibaskan tangannya.
"Kakak, Najja bukan ayam enak aja diusir seperti ayam" tambah kesal karena diusir seperti ayam.
"Ha ha ha temannya ayam karena Najja suka makan teman sendiri" tambah Rafael menggoda adiknya yang manja.
"Mami, Papi kakak El nich ngeledek Najja terus"
"Dasar manja lo" Rafael melempar bantal sofa kearah Najja yang masih mengerucutkan bibirnya kesal.
"Sudah sudah aah, berdua kalau ketemu seperti Tom and Jerry aja, Najja dimakan sana ayam krispinya, atau sini Papi pangku" Faro melerai kedua anak kesayangannya.
"Kemana saja El seharian ini, karena setelah Mami melihat video viral itu mami sangat khawatir?" Mami Inneke memeluk putranya dengan penuh kasih sayang.
"Mami kenapa mengkhawatirkan El, Mami meragukan kemampuan El ya?".
"Mami tidak suka ya, kalau El punya gandengan?" celoteh Kanno sambil menyomot ayam krispi milik Najja.
"Kakak jorok tidak cuci tangan makan ayam krispi Najja!" protes Najja dengan memukul lengan Kanno, yang dipukul malah hanya nyengir kuda.
"Iya Mami, truk aja punya gandengan, El dari orok sampai jenggotan begini jomblo terus" ikut Cello berceloteh ria.
"Sembarangan aja, gue disamakan dengan truk, kwalifikasi gue tinggi, tidak layak elo semua cewek elo sosor tanpa sensor" geram Rafael sambil melempar bantal kearah Kanno dan Cello.
"Benarkah El naksir gadis itu, namanya siapa dia?" gantian Papi Faro penasaran karena celoteh sahabat putranya itu.
Rafael hanya mengerutkan keningnya, dadanya berdegup kencang hanya membayangkan gadis itu, apalagi dengan terus Papi dan Mami mencecar pertanyaan yang absurt.
"Papi dan Mami jangan dengarkan dua orang saplemg ini, El hanya merasa bertanggung jawab pada Shifa, karena menolong El kaki dia menjadi terluka" sanggah Rafael santai tanpa merasa bersalah.
"Mana ada kalau cuma niatan bertanggung jawab, gue mau kenalan aja dilarang" Kanno ikut menggoda El.
"Berisik lo, jangan macam-macam" ucap Rafael kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Melli M
maaf thor SMP kelas 12 ya...
2024-05-19
1
Hariyani
kabar om thora gmna thor
2021-08-24
2
Haikal Abiyyu
ya ampun papi faro udah parno aja
2021-08-22
1