Chapter 4 : Usaha Mendamaikan.

Visual Renata Aryasatya. (Search from google)

-#-

PoV Naayla *

Hari minggu yang cerah. Senyum matahari menyambutku dari balik jendela kamar. Aku berjalan menuju balkon. Aku berdiri menghadap ke depan dengan menopangkan badan di pagar dan meletakkan kedua tanganku bertumpu di atas pagar itu pula. Aku menatap ke seberang sana. Ada balkon juga. Biasanya aku melihat si penghuni kamar selalu melakukan hal yang sama saat pagi seperti yang aku lakukan saat ini. Tapi beberapa hari ini aku tidak pernah melihatnya lagi. Iya, itu kamar Kak Revan. Kamar kami memang berhadap-hadapan. Dan aku kehilangan momen dimana kami selalu saling sapa dan melambaikan tangan saat kita sama-sama sedang di atas seperti ini.

Sejak kejadian saat aku dipermalukan oleh Kamila dan gengnya, aku belum lagi berkomunikasi dengan Kak Revan. Dia mendiamkanku. Tidak berbicara ataupun bertukar chat seperti yang biasa kami lakukan. Aku merasa jarakku semakin jauh dengannya. Terlebih saat dia tahu kalau Kak Zidan semakin sering menghubungiku, aku semakin merasa asing untuknya. Tapi, aku sedikit lega karena Kak Zidan sudah membuktikan ucapannya. Sekarang tidak ada satu pun penghuni sekolah yang berani mengolok-olokku lagi.

Aku terbiasa mengisi hari-hariku bersama kak Revan. Bercanda, tertawa dan menangis pun kita bersama. Sejak kecil kami tidak pernah terpisahkan. Dimana ada aku di situ selalu ada Kak Revan dan juga Rena. Kami tumbuh bersama seperti saudara kandung. Memang terkadang selalu ada selisih paham, apalagi aku dan Rena, kami selalu mendebatkan sesuatu dari yang penting sampai yang tidak penting sekali pun bisa jadi bahan pertengkaran.

Tapi Kak Revan? Aku nggak pernah menyangka gara-gara Kak Zidan dia kini sangat jauh berubah. Dia mulai senang membentakku. Dia sudah tidak percaya lagi denganku, bahkan dia sama seperti yang lainnya, sama-sama menganggapku cewek gampangan yang bisa melakukan hal menjijikkan bersama seorang pria. Mana kak Revanku yang dulu? Yang tutur katanya selalu lembut. Dia memang bukan orang yang banyak bicara, tapi dia selalu bersedia menjadi tempatku berkeluh kesah, menasehatiku saat aku salah dan membelaku saat aku lemah. Sungguh aku sangat merindukanmu, Kak.

"Dooooooor!!" suara cempreng dan kencang mengagetkanku yang sedang melamunkan Kak Revan.

Dia berteriak sambil memukul punggungku hingga aku terperanjat dan spontan membalikkan badanku ke arah makhluk pengganggu itu.

"Rena!! Usil banget kamu ya!!! Kalau aku terjun ke bawah gimana? Dasar bodoh!!" umpatku kesal.

Tapi dia justru tertawa terpingkal-pingkal melihat kekesalanku.

"Salah sendiri pagi-pagi udah melamun," balasnya sambil merangkul pundakku.

"Kamu juga pagi-pagi udah di kamar orang."

"Orang? Bukannya kamu sejenis tumbuh-tumbuhan?" dia mulai meledekku.

"Bukan. Aku bukan tumbuh-tumbuhan. Aku sejenis amoeba yang bisa membelah diri. Puas kan kamu?"

"Hahahaha... Amoeba? Baiklah! Jadi kamu nggak perlu suami untuk berkembangbiak."

"Iya.. iya.. aku akan seumur hidup seorang diri. Itu lebih baik daripada aku harus dibuat pusing dengan makhluk hidup bernama lelaki."

"Jangan bilang begitu bodoh! Bagaimana kalau omonganmu didengar sama Allah?"

"Biarin! Emang gue pikirin!!"

"Naay, kita jalan-jalan ke mall yuk! Aku bosan di rumah."

"Bersama kakakmu juga?"

"Iyalah! Bersama Kak Dido juga. Kita double date. Pasti bakalan seru."

"Double date?"

Rena mengangguk.

"Aku dengan Dido dan kamu dengan Revan. Kita naik motor aja biar seru."

Apa-apaan anak ini? Bukannya dia tahu hubunganku dengan kakaknya lagi bentrok? Bahkan sudah hampir satu minggu kita tidak berkomunikasi. Lalu bagaimana bisa aku berboncengan dengan kakaknya?

"Aku nggak mau ikut! Kakakmu itu masih nggak mau ngomong sama aku," tolakku tegas sambil berjalan masuk ke dalam kamar.

Rena membuntutiku.

"Maka dari itu aku mengajakmu. Biar hubungan kalian membaik lagi. Udah lama kan kita nggak jalan bareng?"

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku sembari melipat kedua tanganku di depan dada.

"Ayolah!! Please!!" Rena memohon seperti anak kecil yang meminta dibelikan es krim pada ibunya.

"Kalaupun aku mau kakakmu pasti menolak."

"Nggak akan! Aku jamin," sautnya kegirangan.

"Oke. Aku mandi dulu ya."

**

Rena PoV*

Selama menunggu Naayla mandi, aku iseng-iseng melihat koleksi novel yang tertata rapi di rak bukunya. Sudah lumayan banyak juga. Dan salah satu orang yang kerap membelikan Naayla buku adalah kakakku. Entah berapa biji novel yang Revan berikan untuk Naayla. Aku saja hanya memintanya membelikan buku tulis yang harganya jauh lebih murah dia tidak mau. Bukannya aku iri, hanya saja aku merasa Revan berlebihan memperhatikan sahabatku ini. Oke aku tahu kami sudah dekat sejak balita, tapi apa benar dia tidak memiliki rasa apa pun untuk Naayla? Meski dia menganggap Naayla adik tapi pada kenyataannya mereka bukan kakak adik. Dan bukan hal yang mustahil kalau tanpa Revan sadari dia sudah mencintai Naayla melebihi cintanya padaku.

Aku masih menyisir novel-novel milik Naayla. Tapi aku tertarik pada satu buku bercover warna pink berjudul "Hati Yang Patah". Inikan novel yang beberapa hari lalu hilang. Yang kata Shelin novel ini pemberian dari kak Zidan. Seingatku Naayla juga tidak menyangkal kata-kata Shelin, berarti benar dong ini novel pemberian kak Zidan. Kenapa Naayla selalu merahasiakan hal-hal yang berhubungan dengan kak Zidan padaku dan juga kakakku? Apa diam-diam dia sudah punya rasa juga pada kak Zidan? Sejak kejadian itu aku memang belum bertanya lagi padanya tentang hal ini. Aku ingin dia bercerita sendiri karena keinginannya. Tapi setelah kutunggu-tunggu dia tidak cerita juga.

Aku mengambil novel tersebut, kebetulan Naayla juga sudah selesai mandinya.

"Naay, apa benar ini novel yang hilang saat kamu jatuh di depan kelas Kamila?" tanyaku sedikit berbasa-basi sambil menunjukkan novel itu pada Naayla.

Naayla yang sedang mengeringkan rambutnya dengan hairdriyer hanya menganggukan kepala.

"Banyak sekali yang kamu rahasiain dari aku dan juga Revan sekarang," kataku lagi dengan intonasi suara yang menunjukkan bahwa aku sedikit kecewa dengan sikapnya.

"Maksudmu?" tanya Naayla singkat sambil mematikan hairdriyer-nya.

"Saat Kak Zidan mengantarmu pulang kamu nggak cerita. Dan tentang novel ini kamu juga nggak cerita."

"Hanya dua hal lalu kamu bilang banyak?"

"Itu banyak Naay. Dulu malah nggak ada satu pun rahasia di antara kita."

"Bukan begitu, Ren. Kamu salah paham. Aku cuma berfikir kalau itu bukan hal yang penting untuk aku ceritain."

"Kita selalu cerita dari hal yang nggak penting sampai hal yang penting sekali pun. Apa karena ini tentang Zidan?" aku terus menyangkal pembelaan yang Naayla lontarkan.

Naayla sedang memakai lipglosh sekarang. Dan karena mendengar pertanyaanku dia lantas menghentikan aktivitasnya. Dia merubah posisinya yang tadinya menghadap ke kaca rias sekarang beralih menghadapku.

"Kenapa kamu tanya begitu? Aku cuma nggak antusias ngomongin tentang kak Zidan sama siapa pun. Kamu tahu kan banyak cewek-cewek di luaran sana memusuhiku karena kak Zidan, itulah sebabnya aku selalu memilih diam."

"Termasuk sama aku dan Revan?"

Naayla melanjutkan lagi aktivitasnya yang sempat terganggu. Dia sedang menyisir rambut panjang lurusnya. Dia kembali menghadap ke cermin dan memunggungiku yang berdiri di belakangnya.

"Aku tahu mulutmu itu ember. Nanti kamu pasti akan berkoar-koar ke sana kemari kalau aku beritahu. Dan kakakmu kan sejak dulu nggak pernah suka sama Kak Zidan, dia pasti akan bereaksi yang berlebihan kalau aku cerita sama dia," Naayla menjelaskan.

"Dan kata Revan dia lihat Zidan kemari beberapa hari yang lalu apa itu benar?"

"Hmm..." Naayla mengangguk, "Setelah accident foto yang kamu sobek-sobek, sorenya dia kemari untuk minta maaf dan dia minta aku untuk memberi dia kesempatan sekali lagi."

"Kesempatan apa maksudnya?"

"Kesempatan untuk mendekatiku lagi."

"Naay, apa kamu udah gila? Jelas-jelas dia hampir nglecehin kamu lho tapi kamu masih mau ngasih dia kesempatan lagi?"

"Aku udah nolak berkali-kali, aku juga udah minta dia untuk nggak nemuin aku lagi tapi dia keras kepala. Terus aku harus gimana?"

"Kalau gitu kamu harus adil!"

Aku melihat Naayla mengerutkan dahinya dari pantulan cermin di depannya.

"Adil kenapa lagi sich, Ren?"

"Beri Revan kesempatan juga!"

Jawabanku membuat Naayla harus kembali menghentikan aktivitasnya. Dia beralih padaku lagi.

"Apa badanmu demam, Ren?" tanya Naayla sambil memegang dahiku dengan punggung tangannya.

"Aku nggak bercanda, Naay," kataku serius kemudian menurunkan tangannya dari keningku.

"Beri Revan kesempatan yang sama kayak Zidan!" pintaku.

Naayla memandangku dengan tajam. Mungkin dia sedang mencerna permintaanku.

"Kurang dekat apalagi aku sama kakakmu? Kenapa kamu ngomongnya seolah-olah aku akan jauhi dia karena Kak Zidan? Bukannya ini terbalik? Justru kakakmu yang ngejauhi aku."

"Naay, sebutlah namanya! Daritadi aku dengar kamu terus-terus memanggil Revan kakakmu, kakakmu."

"Harusnya kamu tahu perasaanku! Aku kecewa banget sama sikapnya. Aku nggak ngelakuin apapun. Aku cuma korban, Ren. Saat ini aku sangat butuh dia tapi dia malah kayak gitu."

Aku melihat gurat kesedihan di wajah Naayla. Iya aku tahu Revan keterlaluan. Tapi aku paham kenapa dia begitu. Dia hanya tidak rela saja kalau Naayla dekat dengan cowok lain selain dirinya. Hanya Naayla saja yang tidak peka.

"Aku juga sedih melihat kalian seperti ini. Tapi dia begini karena dia cemburu."

"Aku tahu kak Revan menyayangiku. Dia hanya terlalu mengkhawatirkan aku sama seperti dia mengkhawatirkanmu. Itu beda dari cemburu."

"Sejak kapan Revan mengkhawatirkanku? Apa kamu pernah lihat dia marah saat aku punya pacar baru? Tapi dia selalu marah kan saat kamu bersama Zidan atau cowok lainnya?"

"Jangan buat aku menjadi salah paham dan mengartikan kasih sayang kakakmu buat aku melebihi rasa sayangnya buatmu! Aku dan kamu berada di tempat dan posisi yang sama di hatinya. Kamu adiknya dan aku pun juga adiknya."

"Tapi, Naay..."

"Sudah cukup! Tidak perlu membahas soal ini lagi!"

"Iya-iya! Aku akan mengunci mulutku!!"

Drrrt.. drrt.. ponselku bergetar. Pesan dari Dido ternyata.

My Luph : Sayang ak sdh drmhmu. cptlah kluar!

Aku : Wait! Ak sdng menjmpt Naayla, yang.

"Naay, Dido sudah menungguku. Ayo kira turun!"

Aku turun duluan. Kemudian Naayla menyusul di belakangku. Setelah berpamitan dengan Mama dan Papa kami pun berjalan beriringan keluar rumah.

Sesampainya di rumah, aku melihat Dido dan juga Revan sedang asyik ngobrol berdua di teras rumah. Naayla kelihatan salah tingkah dan tidak nyaman bertemu dengan kakakku. Aku juga melihat Revan mencuri pandang ke arah Naayla. Naayla sangat cantik dengan rambut hitam panjangnya yang terurai, bedaknya juga natural dan lipglosh berwarna pink muda yang sangat cocok menghiasi bibir tipisnya. Kecantikan sahabatku ini masih alami layaknya remaja seusia kami.

"Aku ambil tas dulu ya!" pamitku.

5 Menit kemudian.

"Let's go!" ajakku girang dan memecahkan keheningan yang tercipta.

"Mana kunci mobilnya? Kenapa tidak kamu ambil sekalian?" Revan bertanya padaku.

"Bukannya ban mobil kita bocor? Kita naik motor aja! Aku sudah menelpon bengkel untuk mengganti bannya dengan yang baru."

"Bocor darimananya? Semalam masih baik-baik saja."

"Pagi-pagi sudah mengajakku berdebat??" Aku meneriaki kakakku, "Lihat sendiri sana kalau nggak percaya! Ayo sayang kita berangkat duluan saja!"

Aku menggandeng Dido dan hendak berjalan ke arah motor pacarku yang terparkir di depan rumah.

"Ren.. Ren.. tunggu dulu! Terus aku gimana?" tanya Naayla sambil menarik lenganku.

"Pergilah sama Revan! Jangan ganggu kami! Daaah sayangku Naayla yang cantiik," jawabku santai kemudian melenggang pergi meninggalkannya bersama Revan.

-#-

Naayla PoV*

Rena benar-benar keterlaluan. Aku pikir dia hanya bercanda. Ternyata dia memang sudah mengatur rencana supaya aku bisa pergi berdua dengan kakaknya. Terus aku harus bagaimana sekarang? Kak Revan berdiri di depanku dengan pandangan mata tertuju pada adiknya yang berlalu pergi meninggalkan kami di sini. Apa aku batalkan saja ya perginya? Daripada aku harus pergi sama patung manequin yang sejak tadi hanya diam seperti ini.

"A-aku nggak jadi pergi saja."

Terpaksa aku duluan yang buka suara meskipun sebenarnya gengsi juga.

"Tunggulah sebentar! Aku akan mengambil jaket dan kunci motorku dulu," saut kak Revan.

Kak Revan menarik tanganku saat aku hendak pergi meninggalkannya. Seketika mataku terfokus pada tangannya yang masih mencengkeram lenganku kuat-kuat. Merasa aku perhatikan dia pun melepaskannya.

Sambil menunggu kak Revan, aku berjalan ke arah garasi rumahnya. Di sana motor sport kak Revan terparkir di sebelah mobil hitam yang tadi kata Rena bannya kempes. Iseng-iseng aku memeriksanya. Ternyata beneran kempes. Tapi semalam aku lihat Rena dan Dido berada di sekitaran mobil ini. Mereka celingak celinguk lalu berjongkok, entah apa yang mereka lakukan aku hanya melihat dari balkon kamarku. Tingkah mereka benar-benar mencurigakan saat itu. Nggak salah lagi Ini pasti ulah Rena dan pacarnya.

"Naay, pakai dulu helmnya!" seru kak Revan mengagetkanku.

Aku mengambil helm itu dari tangannya. Aku mencoba memasangnya. Tapi belum juga kepalaku masuk ke pelindung kepala tersebut, tiba-tiba angin kencang datang berhembus menerbangkan rambutku hingga menutupi wajahku seluruhnya. Aku tetap berusaha memakai helm itu sambil menyibakkan rambutku berulang-ulang. Ternyata susah sekali melakukan 2 pekerjaan bersamaan dalam satu waktu.

Kak Revan menyadari aku kesulitan memakai helmnya. Dia yang berdiri di depanku berusaha menyibakkan rambut yang menutupi wajahku, kemudian dia kumpulkan semua rambutku ke belakang dan dia genggam dengan kuat hingga tidak ada satu pun helai yang bisa terbang tertiup angin. Aku melihat ke arahnya begitupun juga dia. "Deg.." Ada sesuatu yang bedesir di jantungku. Biasanya jantungku berdebar kala aku bertemu Kamila, karena pasti akan ada kekacauan yang terjadi bila ada dia di dekatku. Tapi yang di depanku sekarang itu kak Revan, kenapa jantungku ikut berirama cepat seperti ini?

"Sekarang pakailah helmu!" perintah kak Revan sambil mengalihkan pandangannya dari mataku.

"Terimakasih," kataku singkat.

Dan kak Revan melepaskan tangannya dari rambutku saat aku sudah berhasil memakai helmnya.

Kak Revan menunggangi motornya. Dia kelihatan ganteng sekali memakai jaket hitam sport seperti itu.

"Naiklah!" perintahnya.

Dengan takut-takut aku memegang kedua pundak kak Revan untuk membantuku naik ke motor besar ini. Aku sudah duduk di belakangnya sekarang. Cepat-cepat aku mengalihkan tanganku dari pundaknya dan meletakkannya di atas pahaku.

Kak Revan memblayer motornya. Aku pun nyaris terjungkal ke belakang karena posisiku yang belum siap. Untung saja Kak Revan lekas menangkap tanganku. Aku merasa dag dig dug di jantungku karena ketakutan dan rasa kaget yang luar biasa.

"Apa kamu lupa cara membonceng motor itu seperti apa? Peluk aku!" seru Kak Revan dengan galak membuat aku menjadi takut.

"Ti-tidak mau," sahutku dengan gugup.

"Kenapa? Kamu udah nggak mau memelukku lagi? Oke terserah kalau kamu jatuh ke belakang."

"Ba-baiklah. A-aku akan me-melukmu," ujarku dengan terbata-bata. Meski begitu aku tak juga meletakan tanganku menyentuh tubuhnya.

Kak Revan menoleh ke belakang hingga membuat jarak wajah kami begitu dekat, "*D*eg" jantungku kembali berdesir.

Kak Revan meraih kedua tanganku lalu melingkarkannya di pinggangnya. Aku terpaku dan tak kuasa menolaknya. Tidak bisa aku pungkiri, aku selalu merasa nyaman saat memeluknya. Apalagi saat mencium aroma parfumnya, aku merasakan damai dan aman di sampingnya. Tapi kali ini benar-benar beda. Bukannya aku udah biasa memboncengnya? Bukannya aku udah terbiasa dekat dengannya? Lalu kenapa jantungku berdebar-debar seperti ini?

"Stay cool, Naay!" pintaku lirih pada diriku sendiri.

*Love Behind Secrets*

*Tiyan Wijayanti*

Terpopuler

Comments

ayyona

ayyona

nyimak lg 😍

2020-08-07

0

RA💜<big><_

RA💜<big><_

kak q mampir bawa boomlike buat kakak


mampir yuk ke novelku yang berjudul
"siculun dan pangeran tampan"
"pergi ke masa lalu"
minta dukungannya yah
salam kenal dariku Rija annisa

2020-08-05

0

iim moet ☺

iim moet ☺

Aku baca pelan2 ya beb. 🙈

2020-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Kebencian Yang Penuh Misteri. (LBS Jilid 1)
2 Chapter 2 : Tragedi UKS. (LBS Jilid 1)
3 chapter 3 : Dipermalukan. (LBS Jilid 1)
4 Chapter 4 : Usaha Mendamaikan.
5 Chapter 5 : Revan dan Naayla Berdamai.
6 Chapter 6 : Revan Versus Zidan, Susu Hangat!
7 Chapter 7 : Novel Ke 20 Dari Revan.
8 Chapter 8 : Novel yang Sama.
9 Chapter 9 : Hari Kelulusan.
10 Chapter 10 : Perdamaian Naayla dan Kamila
11 Chapter 11 : Kebohongan Naayla.
12 Chapter 12 : Pacar Naayla.
13 Chapter 13 : Makan Malam.
14 Chapter 14 : Bersama cewek lain.
15 Chapter 15 : Memberi Penjelasan.
16 Chapter 16 : Bertemu.
17 Chapter 17 : Rena Mendadak Pendiam.
18 Chapter 18 : Hari Pertama.
19 Chapter 19 : Bentol Di Sekujur Tubuh.
20 Chapter 20 : Revan VS Zidan
21 Chapter 21 : Aku Yang Lebih Bisa Menjaganya.
22 Chapter 22 : Aku Tidak Sanggup Melihatmu Terluka.
23 Chapter 23 : Menginap Di Rumah Rena.
24 Chapter 24 : Aku Membolos Saja!!
25 Chapter 25 : Maafkan Aku Sayang.
26 Chapter 26 : Ciye.. ciye.. ciye..
27 Chapter 27 : Mengembalikan Ponsel
28 Chapter 28 : Cemburu.
29 Chapter 29 : Tidak Seburuk Dari Yang Aku Pikirkan.
30 Chapter 30 : Kesalahpahaman Antara Naayla dan Revan.
31 Chapter 31 : Banyak Hal Yang Terjadi.
32 Chapter 32 : Revan Menyalahkan Naayla.
33 Chapter 33 : Bersikaplah Tegas!
34 Chapter 34 : Rencana Penembakan.
35 Chapter 35 : Kenapa jadi begini? #1
36 Chapter 36 : Kenapa Jadi Begini? #2
37 Chapter 37 : Kenapa Jadi Begini? #3
38 Chapter 38 : Duka Berselimut Duka.
39 Chapter 39 : Menyambut Papa Untuk Terakhir Kalinya.
40 Chapter 40 : Pemakaman Papa. #1
41 Chapter 41 : Pemakaman Papa #2
42 Chapter 42 : Kepulangan Mama Dan Papa Rena
43 Chapter 43 : Hidup Baru Setelah Kepergian Papa.
44 chapter 44 : Sikap Dingin Rena.
45 Chapter 45 : Hari Pertama Bekerja.
46 Chapter 46 : Kak Zidan Yang Baik Hati.
47 Chapter 47 : Keributan di caffe milik Zidan
48 Chapter 48 : Zidan dan Revan (SideStory)
49 Chapter 49 : Teguran Dari Bos Zidan.
50 Chapter 50 : Revan dan Mama Sintia. (side story)
51 Chapter 51 : Cassandra.
52 Chapter 52 : Sandi ponsel Revan.
53 Chapter 53 : Berkunjung ke tempat kerja Naayla.
54 Chapter 54 : Cassandra lagi..
55 Chapter 55 : Gosip tentang Zidan.
56 Chapter 56 : Pertemuan Pertama Naayla dengan Zidan.
57 Chapter 57 : Tragedi Zidni.
58 Chapter 58 : Tragedi Zidni #2
59 Chapter 59 : Password Yang Sama.
60 Chapter 60 : Seperti Ulat Bulu.
61 Chapter 61 : Tidur Dipangkuan Naayla.
62 Chapter 62 : Cemburu.
63 Chapter 63 : Hanya Mencari Alasan.
64 Chapter 64 : Nadine Di Kamar Zidan .
65 Chapter 65 : Membuat Bubur #1
66 Chapter 66 : Membuat Bubur #2
67 Chapter 67 : Janji Tidak Akan Macam-macam
68 Chapter 68 : Melepaskanmu Dari Ikatan Apapun.
69 Chapter 69 : Dihadang Pria Gagah dan Tampan.
70 Chapter 70 : Sebuah tamparan.
71 Chapter 71 : Evans.
72 Chapter 72: Dering Ponsel.
73 Chapter 73 : Novel Yang Terabaikan.
74 Chapter 74 : Ponsel Baru.
75 Chapter 75 : Seperti Mimpi.
76 chapter 76 : Tidak Bisa Lari Lagi.
77 Chapter 77 : Bertemu Zidni.
78 Chapter 78 : Pelukkan Papa (Side Story)
79 Chapter 79 : Badan yang gendut.
80 Chapter 80 : Gaji Pertamaku.
81 Chapter 81 : First Kiss.
82 Chapter 82 : Amarah Zidan.
83 Chapter 83 : Ulang Tahun Naayla.
84 Chapter 84 : Perasaan Evans.
85 Chapter 85 : Pertemuan Pertama Zidan dan Bianca.
86 Chapter 86 : Rambut Bergelombang Impian Naayla.
87 Chapter 87 : Kejutan Ulang Tahun.
88 Chapter 88 : Tuan Muda Misterius.
89 Chapter 89 : Membuka Kado Ultah.
90 Chapter 90 : Zidan Versus Brian.
91 Chapter 91 : Brian Vs Zidan lagi.
92 Chapter 92 : Pergi berdua dengan Naayla#1
93 Chapter 93 : Pergi Berdua Dengan Naayla#2
94 Chapter 94 : Pergi Berdua Dengan Naayla#3
95 Chapter 95 : Aku Wanita Yang Kuat.
96 Chapter 96 : Kiss Mark.
97 Chapter 97 : Jhonsen Aryasatya Grup.
98 Chapter 98 : Rahasia Yang Terrungkap #1
99 Chapter 99 : Rahasia yang terungkap #2
100 Chapter 100 : Kebaikan Hati Naayla.
101 Chapter 101 : Hati Yang Goyah.
102 Chapter 102 : Pelukan hangat Revan untuk adiknya.
103 Chapter 103 : Perasaan Yang Sesungguhnya.
104 chapter 104 : Terkurung Berdua Di kamar Yang Terkunci.
105 Chapter 105 : Cinta Naayla dan Revan Sudah Mati.
106 Chapter 106 : Melukai dirinya lagi.
107 Chapter 107 : Kecurigaan Mama #1
108 Chapter 108: Indahnya Berbagi.
109 Chapter 109 : Kecurigaan Mama #2
110 Chapter 110 : Kecurigaan Mama #3
111 Chapter 111 : Kecurigaan Mama #4
112 Chapter 112 : Jangan Lukai Dirimu Lagi.
113 chapter 113 : Alice dan Thompson
114 Chapter 114 : Revan anak mama juga.
115 Chapter 115 : Memaksa
116 Chapter 116: Ketagihan.
117 Chapter 117 : Merasa Bersalah.
118 chapter 118 : Meninggalkan rumah #1
119 Chapter 119 : Meninggalkan rumah #2
120 Chapter 120 : Menghindar.
121 Chapter 121: Tidur Dipelukkan Calon Suami.
122 Chapter 122 : Kehilangan Pekerjaan Demi Cinta.
123 Chapter 123 : Sedikit Rahasia Yang Terungkap.
124 124 : Kesiangan.
125 Chapter 125 : Terlibat Perselingkuhan.
126 Chapter 126 : Di Toko Perhiasan Milik Emily Chan.
127 Chapter 127 : Pengkhianatan Yang Indah.
128 Chapter 128 : Jalan-jalan Berdua #1
129 Chapter 129 : Masa Lalu Brian dan Rena
130 Chapter 130 : Pantai Yang Indah.
131 Chapter 131 : Memergoki Zidan Bersama Nadine.
132 Chapter 132 : Mimpi Buruk.
133 Chapter 133 : Kisah Masa Lalu Rena dan Brian.
134 Chapter 134 : Revan Menggila 21+
135 Chapter 135 : Pertengkaran Rena dan Revan.
136 Chapter 136 : Terbongkarnya Perselingkuhan.
137 Chapter 137 : Ancaman Bunuh Diri.
138 Chapter 138 : Perpisahan.
139 Chapter 139 : Pergi Dari Rumah.
140 Chapter 140 : Ingin Membuktikan.
141 Chapter 141 : Awal Dimulainya Kehancuran Revan.
142 Chapter 142 : Bianca Kritis.
143 Chapter 143 : Bos Revan.
144 Chapter 144 : Suntik Pra Nikah.
145 Chapter 145 : Presdir Khair Enterprise Group Vs Presdir Jhonsen Aryasatya Group.
146 Chapter 146 : Memesan Kebaya
147 Chapter 147 : H-7
148 Chapter 148 : Undangan.
149 Chapter 149 : Cincin Untuk Rena.
150 Chapter 150 : Berkunjung Ke Rumah Megah Brian
151 Chapter 151 : Brian dan Rena.
152 Chapter 152 : Revan Mabuk Berat.
153 Chapter 153 : Akad Nikah.
154 Chapter 154 : Kehamilan Nadine.
155 Chapter 155 : Hancurnya Rena Dan Dido.
156 Chapter 156 : Bukan Malam Pertama.
157 Chapter 157 : Mempertaruhkan Nyawa.
158 Chapter 158 : Rencana Untuk Melamar.
159 Chaptee 159 : Tingkah Aneh Rena.
160 Chapter 160 : Revan melamar Naayla.
161 Chapter 161 : Zidan Mencari Naayla.
162 Chapter 162 : Kekhawatiran Brian.
163 Chapter 163 : Reuni Yang Kacau
164 Chapter 164 : Kegilaan Rena dan Naayla
165 Chapter 165 : Evans dan Bianca.
166 Chapter 166 : Shoping.
167 Chapter 167 : Salah Paham.
168 Chapter 168 : Menuju Hari Bahagia.
169 Chapter 169 : Akad Nikah Naayla dan Revan.
170 chapter 170 : Resepsi.
171 Chapter 171 : Ending LBS Jilid 1.
172 Chapter 172 : Mr. Posesif (LBS Jilid 2)
173 Chapter 173 : Ingin Memiliki Anak (LBS Jilid 2)
174 Chapter 174 : Positif. (LBS Jilid 2)
175 Chapter 175 : Nadine Dan Zidan. (LBS Jilid 2)
176 Chapter 176 : Revan Yang Mengesalkan. (LBS Jilid 2)
177 Chaptee 177 : Jangan Pukul Aku Lagi! (LBS Jilid 2)
178 Chapter 178 : Bertemu Mantan Pacar. (LBS Jilid 2)
179 Pengumuman!!
180 Chapter 179 : Monokuro Boo? Shincan? (LBS Jilid 2)
181 Chapter 180 : Nadine Menyerah, Naayla Bahaya! (LBS Jilid 2)
182 Chapter 181 : Kehilangan! Histeris! (LBS Jilid 2)
183 Chapter 182 : Para Mantan Pacar Bertemu. (LBS Jilid 2)
184 Chapter 183 : Datang Sama Ibumu!! (LBS Jilid 2)
185 Chapter 184 : "Saya patahkan leher anda menjadi dua!" Evans. (LBS Jilid 2)
186 Chapter 185 : Calon Istri Pilihan Bos Ku. (LBS Jilid 2)
187 Chapter 186 : Berjuang Bersama Untuk Move On. (LBS Jilid 2)
188 Chapter 187 : "Nona, mau kah anda menikah denganku?" (LBS Jilid 2)
189 Chapter 188 : Sidang Mediasi, Kemarahan Presdir Aryasatya Grup. (LBS Jilid 2)
190 Chapter 189 : Panggil Yang Benar! (LBS Jilid 2)
191 Chapter 190 : Diantara Mantan, Mantan dan Calon Suami. (LBS Jilid 2)
192 Chapter 191 : Anak Perempuan. (LBS Jilid 2)
193 Chapter 192 : Meminta Restu, Teringat Anak. (LBS Jilid 2)
194 Chapter 193 : Teror! (LBS Jilid 2)
195 Chapter 194 : Pertunangan Evans Dan Bianca. (LBS Jilid 2)
196 Chapter 195 : Terjebak Lift, Teror Lagi! (LBS Jilid 2)
197 Chapter 196 : Teror Boneka! (LBS Jilid 2)
198 Chapter 197 : Apa Aku Harus Mati Dulu? (LBS Jilid 2)
199 Chapter 198 : Kuda Laut. (LBS Jilid 2)
200 Chapter 199 : Surat Kaleng. (LBS Jilid 2)
201 Chapter 200 : Rena dan Brian, Ribut Terus!! (LBS Jilid 2)
202 Chapter 201 : Kowe Ngerti Opo Orak? Rena, Brian Ribut Lagi. (LBS Jilid 2)
203 Chapter 202 : Rapat Dadakan! (LBS Jilid 2)
204 Chapter 203 : Penyelidikan! (LBS Jilid 2)
205 Chapter 204 : Penyelidikan Lagi!! (LBS Jilid 2)
206 Chapter 205 : Kepintaran Selia, Kebodohan Erlinda.(LBS Jilid 2)
207 Chapter 206 : Drama Korea (LBS Jilid 2)
208 Chapter 207 : Rena Versus Brian (LBS Jilid 2)
209 Chapter 208 : Kuntilanak Bunting (LBS Jilid 2)
210 Chapter 209 : Mas Brian! (LBS Jilid 2)
211 Chapter 210 : Revan dan Ervan. (LBS Jilid 2)
212 Chapter 211 : Lelaki Misterius. (LBS Jilid 2)
213 Chapter 212 : Tiga Kali Tembakan. (LBS Jilid 2)
214 Chapter 213 : Sepenggal Goresan Tinta Zidan. (LBS Jilid 2)
215 Chapter 214 : Tetes Air mata Zidan. (LBS Jilid 2)
216 Chapter 215 : Istri Di atas Kertas. (LBS Jilid 2)
217 Chapter 216 : Akhir Hidup Zidan (LBS Jilid 2)
218 Chapter 217 : Pengobat Rindu Pada Zidan. (LBS Jilid 2)
219 Chapter 218 : Penyesalan Brian. (LBS Jilid 2)
220 Chapter 219 : Virnie Dan Dido. (LBS Jilid 2)
221 Chapter 220 : Revan Marah Besar. (LBS Jilid 2)
222 Chapter 221 : Obrolan Malam Dengan Ibu Mertua. (LBS Jilid 2)
223 Chapter 222 : Kegilaan Revan dan Naayla. (LBS Jilid 2)
224 Chapter 223 : Membuka Lembaran Baru. (LBS Jilid 2)
225 Chapter 224 : Bekas Gigitan Drakula. (LBS Jilid 2)
226 Chapter 225 : Jumpa Fans Dadakan. (LBS Jilid 2)
227 Chapter 226 : Ngidam Aneh Rena Part 1 (LBS Jilid 2)
228 Chapter 227 : Ngidam Aneh Renata Part 2 (LBS Jilid 2)
229 Chapter 228 : Ngidam Aneh Renata Part3 (LBS Jilid 2)
230 Chapter 229 : Ngidam Aneh Renata Part 4 (LBS Jilid 2)
231 Chapter 230 : Yang Mulia Brian. (LBS Jilid 2)
232 Chapter 231 : Wasiat Zidan Part 1 (LBS Jilid 2)
233 Chapter 232 : Wasiat Zidan Part 2 (LBS Jilid 2)
234 Chapter 233 : Mobil Mewah Sultan. (LBS Jilid 2)
235 Chapter 234 : Ciuman Evans (LBS Jilid 2)
236 Chapter 235 : Kisah Brian dan Bianca#1 (LBS Jilid 2)
237 Chapter 236 : Kisah Brian dan Bianca#2 (LBS Jilid 2)
238 Chapter 237 : Kisah Brian dan Bianca #3 (LBS Jilid 2)
239 Chapter 238 : Kisah Brian dan Bianca #4 (LBS Jilid 2)
240 Chapter 239 : Astaagaa.. (LBS Jilid 2)
241 Chapter 240 : Rencana Licik Rena (LBS Jilid 2)
242 Chapter 241 : Ketakutan Revan (LBS Jilid 2)
243 Chapter 242 : Tidak Mau Terulang Lagi (LBS Jilid 2)
244 Chapter 243 : Sultan Tertipu Lagi. (LBS Jilid 2)
245 Chapter 244 : Surat Perjanjian Ala-Ala #1 (LBS Jilid 2)
246 Chapter 245 : Surat Perjanjian Ala-Ala #2 (LBS Jilid 2)
247 Chapter 246 : Kepribadian Ganda Brian Khair (LBS Jilid 2)
248 Chapter 247 : Kepribadian Ganda Brian Khair (LBS Jilid 2)
249 Chapter 248 : Anggap Aku Suamimu (LBS Jilid 2)
250 Chapter 249 : Revan Mual (LBS Jilid 2)
251 Chapter 250 : Kebanyakan Makan Istri (LBS Jilid 2)
252 Chapter 251 : Wanita Ketiga. (LBS Jilid 2)
253 Chapter 252 : Dipaksa Menikah. (LBS Jilid 2)
254 Chpater 253 : Ketahuan Mama. (LBS Jilid 2)
255 Chapter 254 : Menikah Lagi! (LBS Jilid 2)
256 Chapter 255 : Mendua Secara Alamiah. (LBS Jilid 2)
257 Chapter 256 : Tidak Bisa Menahan. (LBS Jilid 2)
258 Chapter 257 : Sultan. (LBS Jilid 2)
259 Chapter 258 : Esmeralda, Betty La Fea (LBS Jilid 2)
260 Chapter 259 : Kembali Ke Kota. (LBS Jilid 2)
261 Chapter 260 : Virnie Dan Dido. (LBS Jilid 2)
262 Chapter 261 : Membeli Perlengkapan Bayi (LBS Jilid 2)
263 Chapter 262 : Ciuman Hangat Revan (LBS Jilid 2)
264 Chapter 263 : Jalan Sendiri-sendiri . (LBS Jilid 2)
265 Chapter 264 : Nyanyian Sekar. (LBS Jilid 2)
266 Chapter 265 : Cinta Dido Untuk Virnie (LBS Jilid 2)
267 Chapter 266 : Suami Istri Yang Sebenarnya. (LBS Jilid 2)
268 Chapter 267 : Air Mata Sekar. (LBS Jilid 2)
269 Chapter 268 : Mitoni (LBS Jilid 2)
270 Chapter 269 : Istri Dido. (LBS Jilid 2)
271 Chapter 270 : Cinta Pada Pandangan Pertama (LBS Jilid 2)
272 Chapter 271 : Kegalauan Rama. (LBS Jilid 2)
273 Chapter 272 : Kemesraan Di Pagi Hari (LBS Jilid 2)
274 Chapter 273 : Sekar VS Nadine #1 (LBS Jilid 2)
275 Chapter 274 : Nadine VS Sekar #2 (LBS Jilid 2)
276 Chapter 275 : Nadine VS Zidni. (LBS Jilid 2)
277 Chapter 276 : Revan Bucin. (LBS Jilid 2)
278 Chapter 277 : Terlalu Berlebihan. (LBS Jilid 2)
279 Chapter 278 : Terkejut (LBS Jilid 2)
280 Chapter 279 : Panas, Panas, Panas. (LBS Jilid 2)
281 Chapter 280 : Andre Dilanda Galau ( LBS Jilid 2)
282 Chapter 281 : Rasanya Enak. (LBS Jilid 2)
283 Chapter 282 : Rama Yang Konyol. (LBS Jilid 2)
284 Chapter 283 : Rama Dan Evans. (LBS Jilid 2)
285 Chapter 284 : Rapat Ala Rama #1
286 Chapter 285 : Rapat Ala Rama #2 (LBS Jilid 2)
287 Chapter 286 : Rapat Ala Rama #3 (LBS Jilid 2)
288 Chapter 287 : Rapat Ala Rama #4 (LBS Jilid 2)
289 Chapter 288 : Pertemuan Yang Mendebarkan #1 (LBS Jilid 2)
290 Chapter 289 : Pertemuan Yang Mendebarkan #2 (LBS Jilid 2)
291 Chapter 290 : Andre VS Rama #1 (LBS Jilid 1)
292 Chapter 291 : Andre VS Rama #2 (LBS Jilid 2)
293 Chapter 292 : Cinta Pandangan Pertama #1
294 Chapter 293 : Cinta Pandangan Pertama #2 (LBS Jilid 2)
295 Chapter 294 : Merebutkan Sekar #1 (LBS Jilid 2)
296 Chapter 295 : Merebutkan Sekar #2 (LBS Jilid 2)
297 Chapter 296 : Sekar Dan Rama #1 (LBS Jilid 2)
298 Chapter 297 : Sekar Dan Rama #2 (LBS Jilid 2)
299 Chapter 298 : Keluarga Rama #1 (LBS Jilid 2)
300 Chapter 299 : Keluarga Rama #2 (LBS Jilid 2)
301 Chapter 300 : Rencana Melamar. (LBS Jilid 2)
302 Chapter 301 : Kontraksi. (LBS Jilid 2)
303 Chapter 302 : The Best Husband. (LBS Jilid 2)
304 Chapter 303 : Antara Hidup Dan Mati. (LBS Jilid 2)
305 Chapter 304 : Kebahagian Brian Khair (LBS Jilid 2)
306 Chapter 305 : Abriana Aleana Khair (LBS Jilid 2)
307 Chapter 306 : Sekar dan Naayla (LBS Jilid 2)
308 Chapter 307 : Interview Dengan Calon Mertua #1 (LBS Jilid 2)
309 Chapter 308 : Interview Dengan Calon Mertua #2 (LBS Jilid 2)
310 Chapter 309 : Menyimpan Rahasia (LBS Jilid 2)
311 Chapter 310 : Curiga (LBS Jilid 2)
312 Chapter 311 : Masalah Serius (LBS Jilid 2)
313 Chapter 312 : Terpaksa Menyembunyikan. (LBS Jilid 2)
314 Chapter 313 : Besok? (LBS Jilid 2)
315 Chapter 314 : Perdebatan Panas (LBS Jilid 2)
316 Chapter 315 : Memberi Bukti. (LBS Jilid 2)
317 Chapter 316 : Terungkapnya Kebenaran. (LBS Jilid 2)
318 Chapter 317 : Rahasia Yang Terbongkar. (LBS Jilid 2)
319 Chapter 318 : Kebahagiaan. (LBS Jilid 2)
320 Chapter 319 : Ijab Kabul (LBS Jilid 2)
321 Chapter 320 : Malam Pertama Yang Gagal. (Ending LBS Jilid 2)
322 PENGUMUMAN!
323 LBS jilid 3
324 *Menjadi Suami Yang Terbaik* LBS Jilid 3.
325 *Gara-Gara Tamu Bulanan.* LBS Jilid 3.
326 *Putus Cinta.* LBS Jilid 3.
327 *Cemburu.* LBS Jilid 3.
328 *Cinta Yang Indah.* LBS Jilid 3.
329 *Kehilangan.* LBS Jilid 3.
330 *Tegas Demi Kebaikan* LBS LBS Jilid 3.
331 *Sultini Kecil Ayah Brian.* LBS Jilid 3.
332 *Taruhan.* LBS Jilid 3.
333 *Kejutan Mesra.* LBS Jilid 3.
334 *Dinner, Cemburu?* LBS Jilid 3.
335 *Penculikan Abriana.* LBS LBS Jilid 3.
336 *Cemburu.* LBS Jilid 3.
337 *Amarah Zidni.* LBS Jilid 3.
338 *Ditemukannya Abriana.* LBS Jilid 3.
339 *Kekhilafan Andre.* LBS Jilid 3.
340 *Kenyataan Yang Menyakitkan.* LBS Jilid 3.
341 *Menikahi Zidni.* LBS Jilid 3.
342 *Perjanjian.* LBS Jilid 3.
343 *Bermain Drama.* LBS Jilid 3.
344 *Godaan Yang Berat.* LBS Jilid 3.
345 *Demam.* LBS Jilid 3.
346 *Kecemburuan Sultan.* LBS Jilid 3.
347 *Mesra.* LBS Jilid 3
348 *Istri Andre.* LBS Jilid 3.
349 *Pergi Dengan Shandi.* LBS Jilid 3.
350 *Mulai Ada Rasa.* LBS Jilid 3.
351 *Video.* LBS Jilid 3.
352 *Cinta.* LBS Jilid 3.
353 *Berterus Terang.* LBS Jilid 3.
354 *Awal Kisah Baru.* LBS Jilid 3.
355 *Wanita Aneh.* LBS Jilid 3.
356 *Tugas Baru.* LBS Jilid 3.
357 *Keangkuhan Alice.* LBS Jilid 3.
358 *Thom Yang Baik Hati.* LBS Jilid 3.
359 *Alice dan Ars.* LBSJilid 3.
360 *Mabuk.* LBS Jilid 3.
361 *Pesona Ars.* LBS Jilid 3.
362 *Kesadaran Alice.* LBS Jilid 3.
363 *Kesadaran Alice 2.* LBS Jilid 3.
364 *Rasanya Jatuh Cinta?* LBS Jilid 3.
365 *Fitnah.* LBS Jilid 3.
366 *Ars ... * LBS Jilid 3.
367 *Cinta Membunuh Logika.* LBS Jilid 3
368 *Cinta dan Kebodohan.* LBS Jilid 3.
369 *Luka Hati Ars.* LBS Jilid 3.
370 *Wanita Pertama Thompson.* LBS Jilid 3.
371 *Ars Yang Malang.* LBS Jilid 3.
372 *Tidak Bisa Membantah.* LBS Jilid 3.
373 *Brian yang Over.* LBS Jilid 3.
374 *Untuk Pertama Kali.* LBS Jilid 3.
375 *Kekasih Abriana.* LBS Jilid 3.
376 *Time Is Love.* LBS Jilid 3.
377 *Pengalaman Pertama Thompson.* LBS Jilid 3.
378 *Dan Terjadi Lagi.* LBS Jilid 3.
379 *Tumbuhnya Cinta.* LBS Jilid 3.
380 *Genggaman Tangan, Thomp.* LBS Jilid 3.
381 *Erland VS Thompson.* LBS Jilid 3.
382 *Hal Yang Sulit Diungkapkan.* LBS Jilid 3.
383 *Kemiripan Ars dengan Zidni.* LBS Jilid 3.
384 *Terungkapnya kebenaran.* LBS Jilid 3.
385 *Kebenaran Yang Terungkap.* LBS Jilid 3.
386 *Terbongkarnya Kebenaran.* LBS Jilid 3.
387 *Ars adalah Chila.* LBS Jilid 3.
388 *Kekecewaan Thompson.* LBS Jilid 3.
389 Pengumuman!!!
390 *Mencari Thompson.* LBS JILID 3.
391 *Tidak Sendiri.* LBS JILID 3.
392 *Menemui Thompson.* LBS JILID 3.
393 *Mimpi Thompson.* LBS JILID 3.
394 *Mimpi Thompson.* LBS JILID 3.
395 *Masakan Nadine.* LBS JILID 3.
396 *Gegara Janda Bolong.* LBS JILID 3.
397 *Alasan Yang Menyakitkan.* LBS JILID 3.
398 *Penyesalan Erland.* LBS JILID 3.
399 *Kehilangan.* LBS JILID 3.
400 *Terbukanya Pintu Hati Erland.* LBS JILID 3.
401 *Maaf, Maaf dan Maaf.* LBS JILID 3.
402 *Berpikir Untuk Membalas.* LBS JILID 3.
403 *Obat Mujarab.* LBS JILID 3.
404 *Rena Berulah Lagi #1* LBS JILID 3.
405 Pengumuman!!
406 Pengumuman.
Episodes

Updated 406 Episodes

1
Chapter 1 : Kebencian Yang Penuh Misteri. (LBS Jilid 1)
2
Chapter 2 : Tragedi UKS. (LBS Jilid 1)
3
chapter 3 : Dipermalukan. (LBS Jilid 1)
4
Chapter 4 : Usaha Mendamaikan.
5
Chapter 5 : Revan dan Naayla Berdamai.
6
Chapter 6 : Revan Versus Zidan, Susu Hangat!
7
Chapter 7 : Novel Ke 20 Dari Revan.
8
Chapter 8 : Novel yang Sama.
9
Chapter 9 : Hari Kelulusan.
10
Chapter 10 : Perdamaian Naayla dan Kamila
11
Chapter 11 : Kebohongan Naayla.
12
Chapter 12 : Pacar Naayla.
13
Chapter 13 : Makan Malam.
14
Chapter 14 : Bersama cewek lain.
15
Chapter 15 : Memberi Penjelasan.
16
Chapter 16 : Bertemu.
17
Chapter 17 : Rena Mendadak Pendiam.
18
Chapter 18 : Hari Pertama.
19
Chapter 19 : Bentol Di Sekujur Tubuh.
20
Chapter 20 : Revan VS Zidan
21
Chapter 21 : Aku Yang Lebih Bisa Menjaganya.
22
Chapter 22 : Aku Tidak Sanggup Melihatmu Terluka.
23
Chapter 23 : Menginap Di Rumah Rena.
24
Chapter 24 : Aku Membolos Saja!!
25
Chapter 25 : Maafkan Aku Sayang.
26
Chapter 26 : Ciye.. ciye.. ciye..
27
Chapter 27 : Mengembalikan Ponsel
28
Chapter 28 : Cemburu.
29
Chapter 29 : Tidak Seburuk Dari Yang Aku Pikirkan.
30
Chapter 30 : Kesalahpahaman Antara Naayla dan Revan.
31
Chapter 31 : Banyak Hal Yang Terjadi.
32
Chapter 32 : Revan Menyalahkan Naayla.
33
Chapter 33 : Bersikaplah Tegas!
34
Chapter 34 : Rencana Penembakan.
35
Chapter 35 : Kenapa jadi begini? #1
36
Chapter 36 : Kenapa Jadi Begini? #2
37
Chapter 37 : Kenapa Jadi Begini? #3
38
Chapter 38 : Duka Berselimut Duka.
39
Chapter 39 : Menyambut Papa Untuk Terakhir Kalinya.
40
Chapter 40 : Pemakaman Papa. #1
41
Chapter 41 : Pemakaman Papa #2
42
Chapter 42 : Kepulangan Mama Dan Papa Rena
43
Chapter 43 : Hidup Baru Setelah Kepergian Papa.
44
chapter 44 : Sikap Dingin Rena.
45
Chapter 45 : Hari Pertama Bekerja.
46
Chapter 46 : Kak Zidan Yang Baik Hati.
47
Chapter 47 : Keributan di caffe milik Zidan
48
Chapter 48 : Zidan dan Revan (SideStory)
49
Chapter 49 : Teguran Dari Bos Zidan.
50
Chapter 50 : Revan dan Mama Sintia. (side story)
51
Chapter 51 : Cassandra.
52
Chapter 52 : Sandi ponsel Revan.
53
Chapter 53 : Berkunjung ke tempat kerja Naayla.
54
Chapter 54 : Cassandra lagi..
55
Chapter 55 : Gosip tentang Zidan.
56
Chapter 56 : Pertemuan Pertama Naayla dengan Zidan.
57
Chapter 57 : Tragedi Zidni.
58
Chapter 58 : Tragedi Zidni #2
59
Chapter 59 : Password Yang Sama.
60
Chapter 60 : Seperti Ulat Bulu.
61
Chapter 61 : Tidur Dipangkuan Naayla.
62
Chapter 62 : Cemburu.
63
Chapter 63 : Hanya Mencari Alasan.
64
Chapter 64 : Nadine Di Kamar Zidan .
65
Chapter 65 : Membuat Bubur #1
66
Chapter 66 : Membuat Bubur #2
67
Chapter 67 : Janji Tidak Akan Macam-macam
68
Chapter 68 : Melepaskanmu Dari Ikatan Apapun.
69
Chapter 69 : Dihadang Pria Gagah dan Tampan.
70
Chapter 70 : Sebuah tamparan.
71
Chapter 71 : Evans.
72
Chapter 72: Dering Ponsel.
73
Chapter 73 : Novel Yang Terabaikan.
74
Chapter 74 : Ponsel Baru.
75
Chapter 75 : Seperti Mimpi.
76
chapter 76 : Tidak Bisa Lari Lagi.
77
Chapter 77 : Bertemu Zidni.
78
Chapter 78 : Pelukkan Papa (Side Story)
79
Chapter 79 : Badan yang gendut.
80
Chapter 80 : Gaji Pertamaku.
81
Chapter 81 : First Kiss.
82
Chapter 82 : Amarah Zidan.
83
Chapter 83 : Ulang Tahun Naayla.
84
Chapter 84 : Perasaan Evans.
85
Chapter 85 : Pertemuan Pertama Zidan dan Bianca.
86
Chapter 86 : Rambut Bergelombang Impian Naayla.
87
Chapter 87 : Kejutan Ulang Tahun.
88
Chapter 88 : Tuan Muda Misterius.
89
Chapter 89 : Membuka Kado Ultah.
90
Chapter 90 : Zidan Versus Brian.
91
Chapter 91 : Brian Vs Zidan lagi.
92
Chapter 92 : Pergi berdua dengan Naayla#1
93
Chapter 93 : Pergi Berdua Dengan Naayla#2
94
Chapter 94 : Pergi Berdua Dengan Naayla#3
95
Chapter 95 : Aku Wanita Yang Kuat.
96
Chapter 96 : Kiss Mark.
97
Chapter 97 : Jhonsen Aryasatya Grup.
98
Chapter 98 : Rahasia Yang Terrungkap #1
99
Chapter 99 : Rahasia yang terungkap #2
100
Chapter 100 : Kebaikan Hati Naayla.
101
Chapter 101 : Hati Yang Goyah.
102
Chapter 102 : Pelukan hangat Revan untuk adiknya.
103
Chapter 103 : Perasaan Yang Sesungguhnya.
104
chapter 104 : Terkurung Berdua Di kamar Yang Terkunci.
105
Chapter 105 : Cinta Naayla dan Revan Sudah Mati.
106
Chapter 106 : Melukai dirinya lagi.
107
Chapter 107 : Kecurigaan Mama #1
108
Chapter 108: Indahnya Berbagi.
109
Chapter 109 : Kecurigaan Mama #2
110
Chapter 110 : Kecurigaan Mama #3
111
Chapter 111 : Kecurigaan Mama #4
112
Chapter 112 : Jangan Lukai Dirimu Lagi.
113
chapter 113 : Alice dan Thompson
114
Chapter 114 : Revan anak mama juga.
115
Chapter 115 : Memaksa
116
Chapter 116: Ketagihan.
117
Chapter 117 : Merasa Bersalah.
118
chapter 118 : Meninggalkan rumah #1
119
Chapter 119 : Meninggalkan rumah #2
120
Chapter 120 : Menghindar.
121
Chapter 121: Tidur Dipelukkan Calon Suami.
122
Chapter 122 : Kehilangan Pekerjaan Demi Cinta.
123
Chapter 123 : Sedikit Rahasia Yang Terungkap.
124
124 : Kesiangan.
125
Chapter 125 : Terlibat Perselingkuhan.
126
Chapter 126 : Di Toko Perhiasan Milik Emily Chan.
127
Chapter 127 : Pengkhianatan Yang Indah.
128
Chapter 128 : Jalan-jalan Berdua #1
129
Chapter 129 : Masa Lalu Brian dan Rena
130
Chapter 130 : Pantai Yang Indah.
131
Chapter 131 : Memergoki Zidan Bersama Nadine.
132
Chapter 132 : Mimpi Buruk.
133
Chapter 133 : Kisah Masa Lalu Rena dan Brian.
134
Chapter 134 : Revan Menggila 21+
135
Chapter 135 : Pertengkaran Rena dan Revan.
136
Chapter 136 : Terbongkarnya Perselingkuhan.
137
Chapter 137 : Ancaman Bunuh Diri.
138
Chapter 138 : Perpisahan.
139
Chapter 139 : Pergi Dari Rumah.
140
Chapter 140 : Ingin Membuktikan.
141
Chapter 141 : Awal Dimulainya Kehancuran Revan.
142
Chapter 142 : Bianca Kritis.
143
Chapter 143 : Bos Revan.
144
Chapter 144 : Suntik Pra Nikah.
145
Chapter 145 : Presdir Khair Enterprise Group Vs Presdir Jhonsen Aryasatya Group.
146
Chapter 146 : Memesan Kebaya
147
Chapter 147 : H-7
148
Chapter 148 : Undangan.
149
Chapter 149 : Cincin Untuk Rena.
150
Chapter 150 : Berkunjung Ke Rumah Megah Brian
151
Chapter 151 : Brian dan Rena.
152
Chapter 152 : Revan Mabuk Berat.
153
Chapter 153 : Akad Nikah.
154
Chapter 154 : Kehamilan Nadine.
155
Chapter 155 : Hancurnya Rena Dan Dido.
156
Chapter 156 : Bukan Malam Pertama.
157
Chapter 157 : Mempertaruhkan Nyawa.
158
Chapter 158 : Rencana Untuk Melamar.
159
Chaptee 159 : Tingkah Aneh Rena.
160
Chapter 160 : Revan melamar Naayla.
161
Chapter 161 : Zidan Mencari Naayla.
162
Chapter 162 : Kekhawatiran Brian.
163
Chapter 163 : Reuni Yang Kacau
164
Chapter 164 : Kegilaan Rena dan Naayla
165
Chapter 165 : Evans dan Bianca.
166
Chapter 166 : Shoping.
167
Chapter 167 : Salah Paham.
168
Chapter 168 : Menuju Hari Bahagia.
169
Chapter 169 : Akad Nikah Naayla dan Revan.
170
chapter 170 : Resepsi.
171
Chapter 171 : Ending LBS Jilid 1.
172
Chapter 172 : Mr. Posesif (LBS Jilid 2)
173
Chapter 173 : Ingin Memiliki Anak (LBS Jilid 2)
174
Chapter 174 : Positif. (LBS Jilid 2)
175
Chapter 175 : Nadine Dan Zidan. (LBS Jilid 2)
176
Chapter 176 : Revan Yang Mengesalkan. (LBS Jilid 2)
177
Chaptee 177 : Jangan Pukul Aku Lagi! (LBS Jilid 2)
178
Chapter 178 : Bertemu Mantan Pacar. (LBS Jilid 2)
179
Pengumuman!!
180
Chapter 179 : Monokuro Boo? Shincan? (LBS Jilid 2)
181
Chapter 180 : Nadine Menyerah, Naayla Bahaya! (LBS Jilid 2)
182
Chapter 181 : Kehilangan! Histeris! (LBS Jilid 2)
183
Chapter 182 : Para Mantan Pacar Bertemu. (LBS Jilid 2)
184
Chapter 183 : Datang Sama Ibumu!! (LBS Jilid 2)
185
Chapter 184 : "Saya patahkan leher anda menjadi dua!" Evans. (LBS Jilid 2)
186
Chapter 185 : Calon Istri Pilihan Bos Ku. (LBS Jilid 2)
187
Chapter 186 : Berjuang Bersama Untuk Move On. (LBS Jilid 2)
188
Chapter 187 : "Nona, mau kah anda menikah denganku?" (LBS Jilid 2)
189
Chapter 188 : Sidang Mediasi, Kemarahan Presdir Aryasatya Grup. (LBS Jilid 2)
190
Chapter 189 : Panggil Yang Benar! (LBS Jilid 2)
191
Chapter 190 : Diantara Mantan, Mantan dan Calon Suami. (LBS Jilid 2)
192
Chapter 191 : Anak Perempuan. (LBS Jilid 2)
193
Chapter 192 : Meminta Restu, Teringat Anak. (LBS Jilid 2)
194
Chapter 193 : Teror! (LBS Jilid 2)
195
Chapter 194 : Pertunangan Evans Dan Bianca. (LBS Jilid 2)
196
Chapter 195 : Terjebak Lift, Teror Lagi! (LBS Jilid 2)
197
Chapter 196 : Teror Boneka! (LBS Jilid 2)
198
Chapter 197 : Apa Aku Harus Mati Dulu? (LBS Jilid 2)
199
Chapter 198 : Kuda Laut. (LBS Jilid 2)
200
Chapter 199 : Surat Kaleng. (LBS Jilid 2)
201
Chapter 200 : Rena dan Brian, Ribut Terus!! (LBS Jilid 2)
202
Chapter 201 : Kowe Ngerti Opo Orak? Rena, Brian Ribut Lagi. (LBS Jilid 2)
203
Chapter 202 : Rapat Dadakan! (LBS Jilid 2)
204
Chapter 203 : Penyelidikan! (LBS Jilid 2)
205
Chapter 204 : Penyelidikan Lagi!! (LBS Jilid 2)
206
Chapter 205 : Kepintaran Selia, Kebodohan Erlinda.(LBS Jilid 2)
207
Chapter 206 : Drama Korea (LBS Jilid 2)
208
Chapter 207 : Rena Versus Brian (LBS Jilid 2)
209
Chapter 208 : Kuntilanak Bunting (LBS Jilid 2)
210
Chapter 209 : Mas Brian! (LBS Jilid 2)
211
Chapter 210 : Revan dan Ervan. (LBS Jilid 2)
212
Chapter 211 : Lelaki Misterius. (LBS Jilid 2)
213
Chapter 212 : Tiga Kali Tembakan. (LBS Jilid 2)
214
Chapter 213 : Sepenggal Goresan Tinta Zidan. (LBS Jilid 2)
215
Chapter 214 : Tetes Air mata Zidan. (LBS Jilid 2)
216
Chapter 215 : Istri Di atas Kertas. (LBS Jilid 2)
217
Chapter 216 : Akhir Hidup Zidan (LBS Jilid 2)
218
Chapter 217 : Pengobat Rindu Pada Zidan. (LBS Jilid 2)
219
Chapter 218 : Penyesalan Brian. (LBS Jilid 2)
220
Chapter 219 : Virnie Dan Dido. (LBS Jilid 2)
221
Chapter 220 : Revan Marah Besar. (LBS Jilid 2)
222
Chapter 221 : Obrolan Malam Dengan Ibu Mertua. (LBS Jilid 2)
223
Chapter 222 : Kegilaan Revan dan Naayla. (LBS Jilid 2)
224
Chapter 223 : Membuka Lembaran Baru. (LBS Jilid 2)
225
Chapter 224 : Bekas Gigitan Drakula. (LBS Jilid 2)
226
Chapter 225 : Jumpa Fans Dadakan. (LBS Jilid 2)
227
Chapter 226 : Ngidam Aneh Rena Part 1 (LBS Jilid 2)
228
Chapter 227 : Ngidam Aneh Renata Part 2 (LBS Jilid 2)
229
Chapter 228 : Ngidam Aneh Renata Part3 (LBS Jilid 2)
230
Chapter 229 : Ngidam Aneh Renata Part 4 (LBS Jilid 2)
231
Chapter 230 : Yang Mulia Brian. (LBS Jilid 2)
232
Chapter 231 : Wasiat Zidan Part 1 (LBS Jilid 2)
233
Chapter 232 : Wasiat Zidan Part 2 (LBS Jilid 2)
234
Chapter 233 : Mobil Mewah Sultan. (LBS Jilid 2)
235
Chapter 234 : Ciuman Evans (LBS Jilid 2)
236
Chapter 235 : Kisah Brian dan Bianca#1 (LBS Jilid 2)
237
Chapter 236 : Kisah Brian dan Bianca#2 (LBS Jilid 2)
238
Chapter 237 : Kisah Brian dan Bianca #3 (LBS Jilid 2)
239
Chapter 238 : Kisah Brian dan Bianca #4 (LBS Jilid 2)
240
Chapter 239 : Astaagaa.. (LBS Jilid 2)
241
Chapter 240 : Rencana Licik Rena (LBS Jilid 2)
242
Chapter 241 : Ketakutan Revan (LBS Jilid 2)
243
Chapter 242 : Tidak Mau Terulang Lagi (LBS Jilid 2)
244
Chapter 243 : Sultan Tertipu Lagi. (LBS Jilid 2)
245
Chapter 244 : Surat Perjanjian Ala-Ala #1 (LBS Jilid 2)
246
Chapter 245 : Surat Perjanjian Ala-Ala #2 (LBS Jilid 2)
247
Chapter 246 : Kepribadian Ganda Brian Khair (LBS Jilid 2)
248
Chapter 247 : Kepribadian Ganda Brian Khair (LBS Jilid 2)
249
Chapter 248 : Anggap Aku Suamimu (LBS Jilid 2)
250
Chapter 249 : Revan Mual (LBS Jilid 2)
251
Chapter 250 : Kebanyakan Makan Istri (LBS Jilid 2)
252
Chapter 251 : Wanita Ketiga. (LBS Jilid 2)
253
Chapter 252 : Dipaksa Menikah. (LBS Jilid 2)
254
Chpater 253 : Ketahuan Mama. (LBS Jilid 2)
255
Chapter 254 : Menikah Lagi! (LBS Jilid 2)
256
Chapter 255 : Mendua Secara Alamiah. (LBS Jilid 2)
257
Chapter 256 : Tidak Bisa Menahan. (LBS Jilid 2)
258
Chapter 257 : Sultan. (LBS Jilid 2)
259
Chapter 258 : Esmeralda, Betty La Fea (LBS Jilid 2)
260
Chapter 259 : Kembali Ke Kota. (LBS Jilid 2)
261
Chapter 260 : Virnie Dan Dido. (LBS Jilid 2)
262
Chapter 261 : Membeli Perlengkapan Bayi (LBS Jilid 2)
263
Chapter 262 : Ciuman Hangat Revan (LBS Jilid 2)
264
Chapter 263 : Jalan Sendiri-sendiri . (LBS Jilid 2)
265
Chapter 264 : Nyanyian Sekar. (LBS Jilid 2)
266
Chapter 265 : Cinta Dido Untuk Virnie (LBS Jilid 2)
267
Chapter 266 : Suami Istri Yang Sebenarnya. (LBS Jilid 2)
268
Chapter 267 : Air Mata Sekar. (LBS Jilid 2)
269
Chapter 268 : Mitoni (LBS Jilid 2)
270
Chapter 269 : Istri Dido. (LBS Jilid 2)
271
Chapter 270 : Cinta Pada Pandangan Pertama (LBS Jilid 2)
272
Chapter 271 : Kegalauan Rama. (LBS Jilid 2)
273
Chapter 272 : Kemesraan Di Pagi Hari (LBS Jilid 2)
274
Chapter 273 : Sekar VS Nadine #1 (LBS Jilid 2)
275
Chapter 274 : Nadine VS Sekar #2 (LBS Jilid 2)
276
Chapter 275 : Nadine VS Zidni. (LBS Jilid 2)
277
Chapter 276 : Revan Bucin. (LBS Jilid 2)
278
Chapter 277 : Terlalu Berlebihan. (LBS Jilid 2)
279
Chapter 278 : Terkejut (LBS Jilid 2)
280
Chapter 279 : Panas, Panas, Panas. (LBS Jilid 2)
281
Chapter 280 : Andre Dilanda Galau ( LBS Jilid 2)
282
Chapter 281 : Rasanya Enak. (LBS Jilid 2)
283
Chapter 282 : Rama Yang Konyol. (LBS Jilid 2)
284
Chapter 283 : Rama Dan Evans. (LBS Jilid 2)
285
Chapter 284 : Rapat Ala Rama #1
286
Chapter 285 : Rapat Ala Rama #2 (LBS Jilid 2)
287
Chapter 286 : Rapat Ala Rama #3 (LBS Jilid 2)
288
Chapter 287 : Rapat Ala Rama #4 (LBS Jilid 2)
289
Chapter 288 : Pertemuan Yang Mendebarkan #1 (LBS Jilid 2)
290
Chapter 289 : Pertemuan Yang Mendebarkan #2 (LBS Jilid 2)
291
Chapter 290 : Andre VS Rama #1 (LBS Jilid 1)
292
Chapter 291 : Andre VS Rama #2 (LBS Jilid 2)
293
Chapter 292 : Cinta Pandangan Pertama #1
294
Chapter 293 : Cinta Pandangan Pertama #2 (LBS Jilid 2)
295
Chapter 294 : Merebutkan Sekar #1 (LBS Jilid 2)
296
Chapter 295 : Merebutkan Sekar #2 (LBS Jilid 2)
297
Chapter 296 : Sekar Dan Rama #1 (LBS Jilid 2)
298
Chapter 297 : Sekar Dan Rama #2 (LBS Jilid 2)
299
Chapter 298 : Keluarga Rama #1 (LBS Jilid 2)
300
Chapter 299 : Keluarga Rama #2 (LBS Jilid 2)
301
Chapter 300 : Rencana Melamar. (LBS Jilid 2)
302
Chapter 301 : Kontraksi. (LBS Jilid 2)
303
Chapter 302 : The Best Husband. (LBS Jilid 2)
304
Chapter 303 : Antara Hidup Dan Mati. (LBS Jilid 2)
305
Chapter 304 : Kebahagian Brian Khair (LBS Jilid 2)
306
Chapter 305 : Abriana Aleana Khair (LBS Jilid 2)
307
Chapter 306 : Sekar dan Naayla (LBS Jilid 2)
308
Chapter 307 : Interview Dengan Calon Mertua #1 (LBS Jilid 2)
309
Chapter 308 : Interview Dengan Calon Mertua #2 (LBS Jilid 2)
310
Chapter 309 : Menyimpan Rahasia (LBS Jilid 2)
311
Chapter 310 : Curiga (LBS Jilid 2)
312
Chapter 311 : Masalah Serius (LBS Jilid 2)
313
Chapter 312 : Terpaksa Menyembunyikan. (LBS Jilid 2)
314
Chapter 313 : Besok? (LBS Jilid 2)
315
Chapter 314 : Perdebatan Panas (LBS Jilid 2)
316
Chapter 315 : Memberi Bukti. (LBS Jilid 2)
317
Chapter 316 : Terungkapnya Kebenaran. (LBS Jilid 2)
318
Chapter 317 : Rahasia Yang Terbongkar. (LBS Jilid 2)
319
Chapter 318 : Kebahagiaan. (LBS Jilid 2)
320
Chapter 319 : Ijab Kabul (LBS Jilid 2)
321
Chapter 320 : Malam Pertama Yang Gagal. (Ending LBS Jilid 2)
322
PENGUMUMAN!
323
LBS jilid 3
324
*Menjadi Suami Yang Terbaik* LBS Jilid 3.
325
*Gara-Gara Tamu Bulanan.* LBS Jilid 3.
326
*Putus Cinta.* LBS Jilid 3.
327
*Cemburu.* LBS Jilid 3.
328
*Cinta Yang Indah.* LBS Jilid 3.
329
*Kehilangan.* LBS Jilid 3.
330
*Tegas Demi Kebaikan* LBS LBS Jilid 3.
331
*Sultini Kecil Ayah Brian.* LBS Jilid 3.
332
*Taruhan.* LBS Jilid 3.
333
*Kejutan Mesra.* LBS Jilid 3.
334
*Dinner, Cemburu?* LBS Jilid 3.
335
*Penculikan Abriana.* LBS LBS Jilid 3.
336
*Cemburu.* LBS Jilid 3.
337
*Amarah Zidni.* LBS Jilid 3.
338
*Ditemukannya Abriana.* LBS Jilid 3.
339
*Kekhilafan Andre.* LBS Jilid 3.
340
*Kenyataan Yang Menyakitkan.* LBS Jilid 3.
341
*Menikahi Zidni.* LBS Jilid 3.
342
*Perjanjian.* LBS Jilid 3.
343
*Bermain Drama.* LBS Jilid 3.
344
*Godaan Yang Berat.* LBS Jilid 3.
345
*Demam.* LBS Jilid 3.
346
*Kecemburuan Sultan.* LBS Jilid 3.
347
*Mesra.* LBS Jilid 3
348
*Istri Andre.* LBS Jilid 3.
349
*Pergi Dengan Shandi.* LBS Jilid 3.
350
*Mulai Ada Rasa.* LBS Jilid 3.
351
*Video.* LBS Jilid 3.
352
*Cinta.* LBS Jilid 3.
353
*Berterus Terang.* LBS Jilid 3.
354
*Awal Kisah Baru.* LBS Jilid 3.
355
*Wanita Aneh.* LBS Jilid 3.
356
*Tugas Baru.* LBS Jilid 3.
357
*Keangkuhan Alice.* LBS Jilid 3.
358
*Thom Yang Baik Hati.* LBS Jilid 3.
359
*Alice dan Ars.* LBSJilid 3.
360
*Mabuk.* LBS Jilid 3.
361
*Pesona Ars.* LBS Jilid 3.
362
*Kesadaran Alice.* LBS Jilid 3.
363
*Kesadaran Alice 2.* LBS Jilid 3.
364
*Rasanya Jatuh Cinta?* LBS Jilid 3.
365
*Fitnah.* LBS Jilid 3.
366
*Ars ... * LBS Jilid 3.
367
*Cinta Membunuh Logika.* LBS Jilid 3
368
*Cinta dan Kebodohan.* LBS Jilid 3.
369
*Luka Hati Ars.* LBS Jilid 3.
370
*Wanita Pertama Thompson.* LBS Jilid 3.
371
*Ars Yang Malang.* LBS Jilid 3.
372
*Tidak Bisa Membantah.* LBS Jilid 3.
373
*Brian yang Over.* LBS Jilid 3.
374
*Untuk Pertama Kali.* LBS Jilid 3.
375
*Kekasih Abriana.* LBS Jilid 3.
376
*Time Is Love.* LBS Jilid 3.
377
*Pengalaman Pertama Thompson.* LBS Jilid 3.
378
*Dan Terjadi Lagi.* LBS Jilid 3.
379
*Tumbuhnya Cinta.* LBS Jilid 3.
380
*Genggaman Tangan, Thomp.* LBS Jilid 3.
381
*Erland VS Thompson.* LBS Jilid 3.
382
*Hal Yang Sulit Diungkapkan.* LBS Jilid 3.
383
*Kemiripan Ars dengan Zidni.* LBS Jilid 3.
384
*Terungkapnya kebenaran.* LBS Jilid 3.
385
*Kebenaran Yang Terungkap.* LBS Jilid 3.
386
*Terbongkarnya Kebenaran.* LBS Jilid 3.
387
*Ars adalah Chila.* LBS Jilid 3.
388
*Kekecewaan Thompson.* LBS Jilid 3.
389
Pengumuman!!!
390
*Mencari Thompson.* LBS JILID 3.
391
*Tidak Sendiri.* LBS JILID 3.
392
*Menemui Thompson.* LBS JILID 3.
393
*Mimpi Thompson.* LBS JILID 3.
394
*Mimpi Thompson.* LBS JILID 3.
395
*Masakan Nadine.* LBS JILID 3.
396
*Gegara Janda Bolong.* LBS JILID 3.
397
*Alasan Yang Menyakitkan.* LBS JILID 3.
398
*Penyesalan Erland.* LBS JILID 3.
399
*Kehilangan.* LBS JILID 3.
400
*Terbukanya Pintu Hati Erland.* LBS JILID 3.
401
*Maaf, Maaf dan Maaf.* LBS JILID 3.
402
*Berpikir Untuk Membalas.* LBS JILID 3.
403
*Obat Mujarab.* LBS JILID 3.
404
*Rena Berulah Lagi #1* LBS JILID 3.
405
Pengumuman!!
406
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!