Dia Sangat Menyebalkan

Bunyi alarm diponsel membuatku bangun dari mimpi indahku,sambil mengucek mata melirik jam dinding yang menunjukkan pukul empat subuh. Aku menghela napas,sebentar lagi Ibuku akan menggedor pintunya.

"satu,dua,tiga,empat,lima." ucapku sambil menunggu kedatangan Ibu. Seperti dugaanku,Ibu menggedor pintu memanggil namaku. Aku dengan berjalan gontai membukakan pintu, "iya Bu?" tanyaku lesu.

"waktunya ngebabu!" ucap Ibu langsung pergi dari kamarku,aku menghela napas pelan sambil menggaruk kepalaku. Memang sudah menjadi rutinitas keluargaku bangun jam empat subuh untuk membersihkan rumah. Walaupun aku pemalas,tetapi tidak bisa lepas dari Ibu. Tugas kami bagi-bagi setiap anggota keluarga. Aku bagian mencuci piring,mengelap kaca jendela, membersihkan tempat tidur. Abangku,Gazza dia mendapatkan tugas menyapu halaman,mencuci mobil,dan menyiram bunga. Ibu memasak,mencuci pakaian,dan menjemur pakaian. Sedangkan Ayah,tugasnya setiap pagi adalah hanya meminum kopi buatan istrinya tercinta sambil menonton siaran kesukaannya.

dunia tidak adil.gumamku lesu tapi aku tidak bisa mengomentari apa-apa.

Ibu sengaja tidak memakai asisten rumah tangga,karena Ibu ingin kami semua mandiri. Ada juga sih untungnya melakukan hal ini,waktu menjadi babu ada batasnya yaitu dari jam empat subuh sampai jam tujuh. Jika lewat dari jam itu dilarang ngebabu lagi. Lucu bukan? tapi sangat menguntungkan untuk orang pemalas sepertiku.

Itu artinya waktu rebahanku jauh lebih banyak dari pada waktu kerjaku,dan itu berlaku jika aku tidak ada kegiatan kampus.

Setelah semua tugasku selesai,Ibu menghampiriku dengan senyum lebarnya. Tetapi,aku tau senyuman itu. Perasaanku tidak enak melihat senyuman Ibu.

tunggu,bang Gazza bukannya menginap dirumah kawan kan? itu artinya... gumamku langsung menoleh kearah Ibu.

"Abang kamu kan dirumah kawannya,nah sekarang kamu nyapu halaman sama nyiram bunga yaa." ucap Ibu sambil menepuk pundakku pelan. Aku mengangguk pelan,dan berjalan keluar rumah.

sial kau kabur dari tugasmu kan bang?! gerutuku kesal tetapi aku tetap melakukan tugas yang diberikan Ibu.

***

Inilah waktu yang kutunggu-tunggu,betapa gembiranya saat mendengar kabar jika dosen yang masuk kedalam kelasku sedang berhalangan hadir. Untung saja aku belum bersiap-siap pergi ke kampus.

"hmm apa yang harus ku lakukan hari ini yaa??" gumamku sambil berpikir sesuatu. Lama berpikir membuatku menghela napas berat.

"apa lebih baik aku baca komik aja?" gumamku langsung menuju rak buku disisi kasurku. Aku mengobrak-abrik komik-komik itu tetapi tidak ada satupun yang membuatku tertarik untuk membacanya.

"huft,ini sudah semuanya aku baca. Aha! apa lebih baik aku baca komik perpustakaan aja,siapa tau ada komik yang baru terbit." gumamku senang sambil menyambar handuk ke kamar mandi.

Dengan mandi ala bebek,tidak memakan waktu lama aku selesai memakai Hoodie moka kesukaanku dipadukan dengan celana jeans hitam dan tak lupa sepatu sneakersku.

"nice." pujiku sambil mengikat kepang satu rambutku. Aku langsung menyambar ranselku dan keluar dari kamar.

"kamu kemana?" tanya ayah dengan nada dinginnya menatapku. Aku langsung terdiam ditempat menunduk kearah ayah.

"mau pergi ke perpus Yah." jawabku pelan.

"oo,sama siapa?" tanya Ayah mengintrogasi.

"sendiri Yah,tenang saja aku hebat bela diri kok." bela ku agar dibolehkan pergi.

"jangan pulang lama,ingat jam lima sore sudah harus dirumah." tegas Ayah sambil membaca laporan pekerjaannya. Aku langsung mengangguk yakin,aku langsung mencium punggung tangan Ayah.

"aku pergi dulu Yah, assalammualaikum." pamitku langsung berjalan keluar rumah. Saat aku keluar,baru saja abangku pulang dari rumah kawannya.

"hai bang!" sapaku berlari kearahnya, Gazza hanya menatapku lalu berjalan mendahuluiku.

"oi bang!" panggilku tetapi Gazza tidak mengacuhkan panggilanku. Ia tetap berjalan masuk kedalam rumah.

"apa dia lagi badmood yaa?,ya sudahlah nanti saja aku gangguin dia lagi hehehehe." ucapku sambil tersenyum licik. Aku pun langsung melajukan mobil menuju perpustakaan umum.

Sesampai disana,aku langsung berjalan menuju tempat komik. Melirik satu persatu jejeran komik yang mungkin akan menarik bagiku.

"eh ini kayaknya baru deh." ucapku saat melihat komik itu dibagian rak atas. Dengan ketinggian 165 cm tidak membuatku patah semangat melompat-lompat mengambil komik itu. Tidak membuahkan hasil,aku pun melirik sekeliling mencari alat atau barang yang bisa membantuku untuk mengambil komik itu.

"apa aku minta tolong aja yaa??" gumamku lalu melirik kearah pria kacamata yang tengah membaca buku tebal dipojok dekat jendela yang tak jauh dari tempatku berdiri. Aku langsung menghampirinya untuk meminta tolong.

"permisi." sapaku membuat lelaki itu menoleh kearahku, ia hanya menatapku tanpa merubah posisinya.

"apa aku boleh minta tolong?" tanyaku menatap kearahnya.

Ia menaikkan alisnya, "tolong apa?" tanyanya menatapku.

"bisa tolong ambilkan komik disitu,daritadi aku kesusahan mengambilnya." ucapku sambil menunjuk kearah komik yang terletak diatas itu.

"oo ternyata kau orangnya yang loncat-loncat nggak jelas disana." ucapnya membuatku menyerngit bingung.

"aku berusaha mengambilnya tadi,tapi nggak dapat-dapat." ucapku sabar.

"suara hentakan kakimu mengangguku saat baca,makanya tinggi dikit." ketusnya berdiri dari tempatnya

bede**h sialan,karena itulah aku meminta bantuan mu. kesalku saat dikatai pendek oleh pria asing tinggi itu. Kalau dilihat-lihat tinggi pria itu sekitar 180 cm.

Pria tadi langsung mengambil komik yang ku maksud dan memberikannya padaku, "lain kali,kalau mau mengambil sesuatu yang tinggi jangan menyusahkan orang lain." ucapnya kembali duduk fokus membaca buku tebalnya.

"jadi,kau tidak ikhlas membantuku?" tanyaku sedikit kesal menatapnya. Ia hanya melirik sekilas kearahku, "untung sadar." ucapnya langsung menutup buku tebalnya dan berdiri.

Ia sedikit menunduk menatap wajahku, "dasar pendek." ledeknya lalu berjalan santai mendahuluiku.

Rasanya ingin berkata kasar padanya karena meledekku,tapi aku sadar diri untuk tidak memaki orang yang telah mengambilkan komik untukku walau tidak ikhlas lahir dan batin.

"huft, moodku langsung rusak karena dia. Eh tapi aku belum berterimakasih padanya." ucapku sambil celingak-celinguk mencari pria yang menolongku tadi. Setelah berjalan sedikit kedepan,Aku langsung dapat melihat dari kejauhan pria itu. Aku langsung berlari kecil menghampirinya.

"tunggu." ucapku pelan saat sudah berada didepannya,Ia menatapku heran. "kenapa lagi?"

haiss pria ini arogan sekali,aku sudah capek-capek kesini untuk mengucap terimakasih tapi sudah membuat moodku rusak. batinku sambil menghela napas berat.

"terimakasih,maaf tadi aku belum sempat berterimakasih padamu." ucapku langsung dianggukan pria itu,ia pun langsung keluar menuju pintu tanpa mengucap satu katapun atau menoleh kebelakang.

"huft sabar-sabar." Aku langsung berjalan ketempat duduk pria tadi. Tempat itu sangat cocok untuk membaca komik,apalagi cuacanya mendung ditambah secangkir coklat panas yang ku pesan tadi membuat hatiku jadi tenang dan damai. Ketenangan itu tidak lama saat aku melihat bayangan seseorang berdiri didepanku. Aku mendongak kearah bayangan itu. Terkejut melihat pria itu sudah berada didepannya.

perasaan tadi dia keluar lah,kapan masuknya ya?. gumamku heran menatap pria itu.

"ada apa?" tanyaku.

"kunci." ucapnya membuatku menyerngit heran,

"kunci?"

Pria itu menghela napas,dan menatap datar kearahku. "kunci motorku ada dilaci tempat kau duduk." jelasnya,aku pun langsung mengambil kunci milik pria itu.

"ooo bilang dong,aku kira tadi apa." celutukku. Ia pun langsung pergi dari tempatku.

"hei,apa kau tidak berterimakasih padaku?" cegahku membuatnya menoleh kearahku.

"jadi kau tidak ikhlas membantuku?" tanyanya persis seperti pertanyaanku tadi.

sial,dia malah membalikkan kata-kataku tadi. Dasar pria menyebalkan.

Episodes
1 Inilah Rahasiaku
2 Dia Sangat Menyebalkan
3 Pria Ini Semakin Menyebalkan
4 Aku Tidak Penasaran Dengannya
5 Tidak Jadi Bertemu
6 Ini Punyaku
7 Ceroboh
8 Jangan Asal Bicara
9 Patah Tangan
10 Ada Apa Dengan Zayyan?
11 Dia Tidak Peka
12 Alasan Konyol
13 Persiapan Pernikahan
14 Berdebat Lagi
15 Anak Hoki Memang Beda
16 Malu
17 Dia Membuatku Gugup
18 Jangan Menguji Kesabaranku
19 Dasar Pengganggu
20 Kau Seperti Jelangkung
21 Gugup Di Hari Pernikahanku
22 Terkejut
23 Kita Pengantin Baru Yang Berbeda
24 Penasaran
25 Berebut Komik Dikira KDRT
26 Kekesalan Yang Terlalu Dalam
27 Menjadi Penguntit Suamiku
28 Menyebalkan Tetapi Perhatian
29 Terungkap Rahasia
30 Navigasi Sesat
31 Kalah Taruhan
32 Pelukan Hangat
33 Misi Membeli Bensin
34 Dia Datang
35 Lebih Baik Menghindar
36 Rahasia Sebenarnya
37 Seharusnya Aku Ada Disana
38 Badmood
39 Kau Sudah Gila
40 Jebakan
41 Dua Manusia Menyebalkan
42 Dia Masih Salah Jalan
43 Perdebatan Konyol
44 Insiden
45 Bertengkar
46 Takdir Kita Unik Bukan?
47 Tidak Perlu Menyesal
48 Perasaan Yang Tulus
49 Rumah Seperti Kapal Pecah
50 Dua Orang Bodoh
51 Drama Salah Obat
52 Fitnah
53 Pengumuman Novel Baru
54 Kau Susah Ditebak
55 Camping Dadakan
56 Kasihan Gazza
57 Penyelamatan Yang Menghebohkan
58 Perkara Makhluk Gaib
59 Cemburu
60 Maling Tidak Ada Harga Dirinya
61 Mimpi Vibes Horor
62 Healing Tapi Nilai Terancam
63 Dia Imut Sekali
64 Aku Tidak Takut
65 Taruhan Mendadak
66 Menang Banyak
67 Wahana Pasar Malam
68 Berulah Lagi
69 Kejutan
70 Suami Kampret
71 Oh Tidak Zayyan
72 Aku Cemburu Dasha
73 Kamu Adalah Segalanya Untukku
74 Istriku Yang Aneh
75 Ku Harap Kalian Bersama
76 Pria Misterius
77 Ancaman
78 Jangan Takut
79 Aku Merindukanmu
80 Siapa Itu?
81 Ruqyah Mendadak
82 Zayyan Marah
83 Kau Milikku
84 Kecelakaan
85 Tante Muda
86 Mimisan
87 Sikap Aneh Zayyan
88 Wisuda
89 Banyak Maunya
90 Eh Hamil?
91 Tak Terduga (End)
92 Novel baru lagi yey!!
93 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Inilah Rahasiaku
2
Dia Sangat Menyebalkan
3
Pria Ini Semakin Menyebalkan
4
Aku Tidak Penasaran Dengannya
5
Tidak Jadi Bertemu
6
Ini Punyaku
7
Ceroboh
8
Jangan Asal Bicara
9
Patah Tangan
10
Ada Apa Dengan Zayyan?
11
Dia Tidak Peka
12
Alasan Konyol
13
Persiapan Pernikahan
14
Berdebat Lagi
15
Anak Hoki Memang Beda
16
Malu
17
Dia Membuatku Gugup
18
Jangan Menguji Kesabaranku
19
Dasar Pengganggu
20
Kau Seperti Jelangkung
21
Gugup Di Hari Pernikahanku
22
Terkejut
23
Kita Pengantin Baru Yang Berbeda
24
Penasaran
25
Berebut Komik Dikira KDRT
26
Kekesalan Yang Terlalu Dalam
27
Menjadi Penguntit Suamiku
28
Menyebalkan Tetapi Perhatian
29
Terungkap Rahasia
30
Navigasi Sesat
31
Kalah Taruhan
32
Pelukan Hangat
33
Misi Membeli Bensin
34
Dia Datang
35
Lebih Baik Menghindar
36
Rahasia Sebenarnya
37
Seharusnya Aku Ada Disana
38
Badmood
39
Kau Sudah Gila
40
Jebakan
41
Dua Manusia Menyebalkan
42
Dia Masih Salah Jalan
43
Perdebatan Konyol
44
Insiden
45
Bertengkar
46
Takdir Kita Unik Bukan?
47
Tidak Perlu Menyesal
48
Perasaan Yang Tulus
49
Rumah Seperti Kapal Pecah
50
Dua Orang Bodoh
51
Drama Salah Obat
52
Fitnah
53
Pengumuman Novel Baru
54
Kau Susah Ditebak
55
Camping Dadakan
56
Kasihan Gazza
57
Penyelamatan Yang Menghebohkan
58
Perkara Makhluk Gaib
59
Cemburu
60
Maling Tidak Ada Harga Dirinya
61
Mimpi Vibes Horor
62
Healing Tapi Nilai Terancam
63
Dia Imut Sekali
64
Aku Tidak Takut
65
Taruhan Mendadak
66
Menang Banyak
67
Wahana Pasar Malam
68
Berulah Lagi
69
Kejutan
70
Suami Kampret
71
Oh Tidak Zayyan
72
Aku Cemburu Dasha
73
Kamu Adalah Segalanya Untukku
74
Istriku Yang Aneh
75
Ku Harap Kalian Bersama
76
Pria Misterius
77
Ancaman
78
Jangan Takut
79
Aku Merindukanmu
80
Siapa Itu?
81
Ruqyah Mendadak
82
Zayyan Marah
83
Kau Milikku
84
Kecelakaan
85
Tante Muda
86
Mimisan
87
Sikap Aneh Zayyan
88
Wisuda
89
Banyak Maunya
90
Eh Hamil?
91
Tak Terduga (End)
92
Novel baru lagi yey!!
93
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!