"Jangan seperti ini Kezia !" ucap Orion
"Sudahlah Orion !, kamu akan selalu mengutamakan gadis kecil itu dari pada aku !. Kamu lebih menyayangi dia dari pada aku !. Aku tau itu hanya akal akalan dia saja meminta bantuanmu. dia sengaja datang kesini untuk mengganggu kita" ucap Kezia terdengar pasrah.
Rasanya dia capek, capek terus menerus mengalah dengan gadis kecil, yang terus berusahan merebut Orion darinya itu.
"Bang Orion ! Kakak Kezia marah ya ?" Queen memasang muka sedihnya, berdiri dari lantai. Queen pun berjalan ke arah pintu dengan kepala menunduk.
"Bukan Queen !"jawab Orion. Menangkap tubuh gadis kecil yang hampir keluar pintu itu. Jangan sampai gadis kecil licik itu keluar dari kamarnya dengan keadaan menangis, apa lagi mengadukan yang aneh aneh kepada sang Mama, bisa tambah ribet urusannya. Bisa bisa nanti ratu sejagat, berteriak kencang memanggilnya sampai memekakkan telinga satu rumah.
"Biarkan saja dia pergi Orion ! napa ?" ujar Kezia.
Kepala Orion pusing di buat dua gadis beda usia itu.
"Queen ! Abang antar pulang ya !, nanti Abang bantuin ngerjain tugasnya !" bujuk Orion kepada gadis kecil di pelukannya itu. Kepana pula Orion menyayangi gadis kecil berotak licik itu. Apa Orion sangat menginginkan adik perempuan ?. Bahkan Orion lebih dekat dengan gadis kecil itu di banding kepada ke lima adiknya.
Queen cemberut, tujuannya datang ke rumah Orion untuk membuat cewek yang menatapnya tak suka itu cemburu, lalu minta putus. Ini malah Orion mau mengantarnya pulang.
"Lihat tuh !" tunjuk Kezia dengan dagunya ke arah Queen. Supaya Orion melihat wajah Queen yang cemberut tak mau di antar pulang. Kesal sekali rasanya Kezia melihat hadis kecil licik itu.
Orion pun memutar tubuh Queen menghadapnya, melihat wajah Queen yang cemberut.
"Kalau begitu, Queen tunggu disini dulu. Abang antar kak Kezia pulang dulu !" pinta Orion.
"Pasti abang Orion lama !" Queen berbicara dengan bibir maju lima senti.
"Ya udah kalau begitu Queen ikut !" ajak Orion.
Kezia memutar bola matanya malas, kesal kesal kesal !. Rasanya Kezia ingin mencekik leher bocah itu.
"Aku rasa kamu juga menyukai bocah ini Orion !. Sekali saja kamu tidak menuruti kemauannya di depanku !" Kezia kesal, gegas ia pun melangkahkan kakinya keluar dari kamar Orion, menuruni anak tangga turun ke lantai bawah.
"Nak Kezia !, ada apa nak ?."
Kezia menghentikan langkahnya, mendengar Ibu dari kekasihnya itu menegurnya saat berada di ruang tamu.
"Gak ada tante !, Kezia pulang dulu tante !, Assalamu alaikum !" jawab Kezia, langsung keluar dari dalam rumah.
Bunga menghela napasnya, bisa menebak, pasti itu ulah Queen, putri dari sahabatnya.
"Ma ! Kezia mana Ma ?" tanya Orion yang baru menuruni tangga, kepada Mamanya yang duduk di sofa, sambil menata Bunga yang baru dibelinya bersama sang suami di sebuah pusat perbelanjaan.
"Berlari keluar !" jawab Bunga Ratu sejagat. Ia tidak akan ikut campur urusan percintaan anaknya itu.
Orion pun gegas berlari ke halaman rumah menyusul Kezia.
"Kezia !" panggil Orion
Kezia tidak menjawab, apa lagi menoleh. Kezia berjalan lerus ke depan ke arah gerbang rumah Orion.
Orion menarik tangan Kezia, membawanya masuk ke dalam mobil miliknya. Setelah menutup pintu di samping Kezia. Orion pun menyusul masuk, duduk di kursi kemudi dan langsung melajukannya keluar dari pekarangan rumah.
Queen melangkahkan kakinya menuruni anak tangga rumah Orion dengan bibir mengerucut. Ia tidak terima, Orion meninggalkanya karna gadis yang sok cantik itu.
"Hai Queen !,cintanya ditolak sama Bang Orion ?" tanya Reyhan adik pertama Orion, berpapasan di bawah tangga dengan Queen. Satu tangan Reyhan terangkat mengacak acak ujung kepala Queen. Queen semakin mengerucutkan bibirnya.
"Bagaimana kalau Queen sama bang Reyhan aja ?" goda Reyhan tersenyum sambil menaik turunkan alisnya.
"Abang Reyhan 'kan sudah menjadi calonnya Sirin !" jawab Queen. Menyebutkan nama putri sahabat orang tua mereka, Aldo dan Shasa.
Bunga menggeleng gelengkan kepalanya, ia tau Vani sahabatnyalah yang terus menghasut Queen untuk mengganggu Orion dan terus mengejar ngejar cinta Orion. Selalu mengatakan Orion adalah calon suami Queen. Padahal gadis kecil itu belum mengerti yang namanya apa itu suami, cinta dan sebagainya.
"Itu belum pasti !"ucap Reyhan
"Abang Reyhan gak ganteng kaya abang Orion. Queen gak suka !" balas Queen.
"Hei ! anak kecil !, kami berasal dari cetakan yang sama, dan yang mengadonnya pun sama. Bagaimana bisa kamu bilang, kami gak sama ganteng ?." Reyhan anak kedua dari Bunga dam Arya itu tidak terima, jika Orion abangnyalah yang di katakan lebih ganteng. Meski kebenarannya seperti itu, tapi selisih gantengnya 'kan, sangat tipis.
"Reyhan !!, jangan mengotori pikiran anak kecil..!." tegur Bunga. Kenapa anak anaknya, otaknya gak ada yang beres ?, mirip dia semua.
"Hehehe...!" nyengir Reyhan menggaruk leher belakangnya, langsung berlari menaiki tangga. Jangan sampai ratu sejagat menceramahinya panjang lebar.
"Ada apa sih sayang !, teriak teriak ?" tanya Arya , keluar dari kamar, bersama si bungsu di gendongannya.
"Tuh calon mantu kita lagi cemberut, karna di tinggal Orion pergi bersama Kezia. malah digodain sama Reyhan lagi" jawab Bunga. Mengambil Bilal dari gendongan suaminya.
Arya mendudukkan tubuhnya di samping Bunga yang duduk di sofa. Kemudian mengecup pelipis wanita yang sudah menemaninya selama 21Tahun itu.
"Gak terasa sekarang anak anak kita sudah besar. Rasanya baru kemarin aku mengasuhmu seperti anak kecil. Membangunkanmu dan menggendongmu setiap pagi ke kamar mandi, dan menyiapkan keperluan sekolahmu" ucap Arya, menerawang kemasa lalu, terlihat bibirnya tersenyum, dan matanya nampak berkaca kaca. Begitu banyak kenangan yang mereka lalui menjalani bahtra rumah tangga, banyak cobaan dan rintangan.
"Trimakasih sudah menyayangiku !" balas Bunga, mengecup pipi Arya dari samping.
"I love You !" ucap Arya.
"Me too !" balas Bunga
Mereka pun sama sama tersenyum saling memandang.
Queen yang menyaksikan keromantisan suami istri yang tak lagi muda itu, pun semakin mengerucutkan bibirnya. Kenapa kedua orang tua itu melupakan keberadaannya ?. Queen melangkahkan kakinya melongos keluar dari rumah sahabat orang tuanya itu.
"Apa kita harus memaksa Orion menikahi gadis kecil itu sayang ?" tanya Arya kepada Bunga. Melihat Queen keluar dari rumah mereka tanpa pamit.
"No !" Bunga menggeleng gelengkan kepalanya, menolak ide suaminya.
"Kenapa ?" tanya Arya, meski ia sudah tau jawabannya.
"Cukup aku yang mengalami di paksa menikah. Anak anakku jangan !" jawab Bunga.
"Sepertinya kamu belum ikhlas kunikahi ?" ucap Arya.
"Bukan masalah ikhlas gak Ikhlas suamiku..!. Aku ingin anak anak kita mencari kebahagiaan mereka sendiri" balas Bunga.
Sampai sekarang Bunga belum tau, Arya lah di balik pernikahan paksanya. Dengan kedok perjodohan surat wasiat dari mendiang kakeknya Bunga.
Arya mengembangkan senyumnya, kemudian mendaratkan satu kecupan lagi di kening Bunga." kamu benar sayang !. aku juga mencari kebahagiaanku sendiri. Mendapatkanmu bagaimana pun caranya !" ungkap Arya.
Bunga mengernyitkan keningnya, tidak paham apa yang di katakan suaminya.
"Sebenarnya surat wasiat itu hanyalah surat bodong. Bahkan mendiang Kakek Samsul saja tidak mengingat surat itu sama sekali. Akulah yang memaksamu menikah denganku !. Dengan memanfaatkan surat itu, dan menggunakan mendiang nenek. Karna aku tau kamu pasti tidak menerimaku sama sekali, aku tau kamu membenciku" ucap Arya lagi.
"Kamu tau kenapa sayang !, karna aku sangat mencintaimu !. Waktu itu aku tidak tau caranya supaya bisa mendekatimu. Dan mendiang nenek pun selalu mendesakku untuk menikah. Makanya aku meminta bantuan mendiang nenek !. Dulu aku sangat cemburu melihat kedekatanmu dengan Aldo. Membuatku sering marah melihatmu, makanya aku sering menghukummu tiada ampun di sekolah." lanjut Arya, tersenyum ke arah Bunga.
"Jahatnya...!" Bunga menggeleng gelengkan kepalanya.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 270 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kenapa harus orion sih? Adik orion yg tuan dikit dari Queen kan bisa?
2024-01-11
0
Yus Warkop
srya arya 😂😂
2023-01-22
0
HR_junior
sekian tahun baru ngaku ya ar
2023-01-11
1