"Dengarkan abang Queen !" ucap Orion." Kamu adalah adik perempuan abang !, akan selamanya seperti itu. Abang menyayangimu sama seperti adi adik abang yang lainnya" ucap Orion lagi, melihat Queen menundukkan kepalanya, wajahnya terlihat sedih.
"Ayo cepat kerjakan PRnya, setelah itu abang akan mengantarmu pulang !"Suruh Orion.
Queen mendongakkan kepalanya, menatap tajam Orion.
"Aku akan terus gangguin abang sama pacar abang !, sampai pacar abang itu minta putus sama abang !" ujar Queen. Bebicara sampai hidungnya mengembang, dan bibirnya juga mengerucut.
"Abang sudah mau bertunangan, setelah lulus kuliah, kami akan menikah !." Orion sengaja mengatakan itu, untuk mematahkan hati Queen. Orion tidak mau Queen dan Ibunya terus menerus mengharapkannya.
"Queen gak peduli !, abang Orion milik Queen !" Queen menatap Orion dengan mata berkaca kaca.
Orion diam, menajamkan Pandangan ke manik mata Queen. Terlihat ada gurat kemarahan di mata Queen. ada juga kesedihan dan pancaran cinta. Orion tidak percaya dengan apa yang di lihatnya di mata Queen, gadis kecil itu mencintainya. Orion pikir selama ini, Queen mengganggunya, karna hasutan dari ibunya Queen. Queen masih anak anak, Orion tidak pernah memasukkan ke hati segala tingkah laku Queen.
Orion menghela napasnya, kemudian menyusun buku buku Queen. Orion berdiri dari sofa, tanpa aba aba, Ia mengangkat tubuh Queen ke pundaknya seperti karung beras.
"PRku belum selesai Bang Orion !" Queen meronta berusaha untuk turun dari atas pundak Orion.
"Kamu bisa mengerjakannya di rumahmu !." setelah mengambil buku buku Queen dari atas meja, Orion pun melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar, turun ke lantai bawah.
"Mama Bunga ! Papa Arya !, tadi abang Orion minta di cium bibirnya sama Queen !" seru Queen saat melintasi ruang keluarga. Disana Bunga dan Arya lagi sedang menonton bersama si bontot Bilal.
"Orion...!!!" teriak Bunga
"Queen bohong Ma !, ini aja Orion mau kembaliin bocah genit ini ke asalnya !" bela Orion. Berlari membawa Queen keluar rumah, supaya tidak mendengar omelan Mamanya yang panjang kali lebar nantinya.
"Benar Mama Bunga !!, tadi siang bang Orion minta di cium !!. Kalau gak percaya, Mama Bunga lihat cctv aja !!" seru Queen lagi dari atas pundak Orion, mereka sudah sampai di halaman rumah.
"Awas kamu Orion ya !, Mama batalin restu Mama untuk kamu bertunangan dengan Kezia !" omel Bunga." Kenapa anak itu sama kaya Bapaknya !. Suka sekali daun muda !" lanjutnya lagi.
"Kok aku ikut di bawa bawa sayang ?" protes Arya. Setiap anak mereka berbuat salah, selalu saja istrinya itu melibatkannya.
.
.
Orion langsung masuk ke dalam rumah Queen, yang kebetulan pintunya terbuka.
"Assalamu alaikum ! Om ! Tante !, ini Orion kembaliin Queen. Karna dari tadi minta di kawinin sama Orion. Orion takut khilaf Om ! Tante !" ucap Orion, menurunkan Queen yang kepalanya sudah pusing dari atas pundaknya. Karna Orion membawanya berlari, dengan posisi kepala terjun ke bawah di belakang punggungnya.
"Enak saja putri Om mau kamu kawinin !, coba saja kalau berani !, kuputong burung hantumu itu !" ancam Gandi.
"Kan ! putri Om yang minta !" bela Orion. Benar benar Orion keturunan emaknya.
"Mama ! Papa ! kepala Queen pusing..!" keluh Queen yang sudah terduduk di lantai.
"Aduh sayang ! kok bisa ?" Vani berdiri dari sofa, mendekati putrinya yang duduk di lantai. Membantu Queen berdiri dan menuntunnya duduk di sofa.
"Gara gara abang Orion nih !, membawa Queen kaya karung beras" adu Queen.
Vani langsung menatap tajam ke arah Orion yang masih berdiri.
"Dasar calon menantu durhaka !. Sepertinya kamu mau mengajak Tante berantam ya Orion !." Vani berbicara sambil berkacak pingngang.
"Ampun Mama mertua...!" Orion langsung kabur dari rumah Queen, dengan wajah sumiringah.
Orion sudah sangat mengenal sahabat Mamanya itu. Sama gesreknya dengan sang Mamanya. Bisa bisa nanti rambutnya di jambak sama wanita yang menginginkannya jadi menantu itu, kalau ia masih meladeninya.
"Ma ! kata bang Orion, ia mau bertunangan dengan si Kezia Kezia itu !" adu Queen kepada Vani, wajahnya nampak cemberut.
"Apa apa apa ? Oh ! tidak ! jangan sampai itu terjadi !" heboh Vani, mendengar apa yang di katakan putrinya.
Gandi yang duduk di samping mereka, memutar bola matanya jengah. Kenapa sifat istrinya tidak ada berobahnya dari dulu. Dan anehnya, kenapa ia bisa mencintai wanita gesrek di sampingnya itu.
"Tadi Queen bilang sama Bang Orion, Kalau Queen mencintai Bang Orion."
"Uhuk uhuk uhuk...!" Gandi tersedak air ludahnya sendiri, mendengar pengakuan cinta putrinya. Putrinya masih kecil, sudah berani nembak cowok, jauh di atasnya pula. Dulu aja ia lama baru berani menembak wanita setengah waras di sampingnya.
"Papa.. papa kenapa ?" tanya Vani, menepuk nepuk punggung Gandi dari belakang.
"Apa kamu yang menyuruh Queen, untuk menembak Orion ?" tanya Gandi setelah tenggorokannya terasa baikan.
"Gak !" jawab Vani
"Jangan bohong deh sayang !, setiap hari kamu selalu menghasut Queen untuk mengganggu Orion" tuduh Gandi.
"Ikh ! Papa !, tanya aja Queen, kalau gak percaya !." Vani berbicara mengerucutkan bibirnya.
"Queen ?" Gandi mengalihkan tatapannya ke arah putri sulungnya itu.
"Itu dari Queen sendiri Pah !" jawab Queen, menundukkan kepalanya.
"Apa kamu tau arti dari apa yang kamu katakan sama Orion ?. Ya ampun Queen..!, kamu masih kecil sayang !, masa sudah cinta cintaan !." Suara Gandi terdengar pasrah. Tidak habis pikir dengan putri dan istrinya yang sama sama terobsesi dengan anak sahabat mereka itu.
"Queen menyukai Bang Orion Pah !, Queen cinta sama Bang Orion !" ucap Queen, memberanikan diri menatap Papa Gandi.
"Ini nih ! gara gara kamu ni !, Queen jadi ingin cepat dewasa.. sayang..!." Gandi berbicara dengan merapatkan gigi giginya, sambil satu tangannya menjewer telinga istrinya.
"Sakit Gandi...!" keluh Vani, mengusap usap telinganya yang dijewer Gandi suaminya.
"Sini sayang !" Gandi melambaikan tangannya ke arah Queen, supaya Queen berpindah duduk di sampingnya, menghiraukan istrinya yang kesakitan.
Queen pun beranjak dari duduknya, berpindah duduk di samping Papa Gandi.
"Dengarkan Papa Queen !" Gandi menjeda sebentar kalimatnya, menajamkan pandangannya ke wajah putrinya yang semakin lama semakin cantik. Dengan wajah perpaduan dirinya dan Vani istrinya." Kamu.. masih.. kecil.. Queen !, masih.. sekolah.. SD, Queen..belum.. waktunya..untuk..memikirkan.. yang.. namanya.. laki laki.., dan..cinta..cintaan.." jelas Orion, berbicara lambat dan menekan nada disetiap katanya. Supaya putrinya itu mudah mencerna dan memahami apa yang ia ucapkan.
"Nanti setelah kamu dewasa, sudah lulus kuliah, baru Queen boleh memikirkan cowok. Belum waktunya sayang ! kamu memikirkan urusan orang dewasan kamu masih anak anak !" ucap Gandi lagi, menasehati putrinya.
Queen hanya diam menundukkan kepalanya, mendengar semua yang di katakan sang Papa.
"Papa gak mau sekolahmu gak beres, dan masa depanmu hancur sayang !. Kamu adalah masa depan Papa !, harapan Papa !." Gandi berbicara, matanya melirik Vani di sampingnya, yang memasang wajah cemberut. Nampak wajahnya sedih dan matanya berkaca kaca. Sepertinya tadi Gandi menjewer telinga istrinya terlalu kuat.
Gandi pun melingkarkan sebelah tangannya ke leher Vani dari belakang. Menarik Vani ke dalam pelukannya, lalu mengecup ujung kepala Vani.
"Maaf ! aku sudah menyakitimu !" ucap Gandi.
.
.
# Jangan lupa kasih komen dan like ya !. Supaya othor tambah semangat nulisnya, dan kehaluan othor semakin meningkat. Okeh !
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 270 Episodes
Comments
HR_junior
gandi istrimu Vani dah tua kok mbok jewer sih nangis lg
2023-01-11
0
astaga ngakak woy 😂😂
2022-12-28
1
Efvi Ulyaniek
ini mah emaknya yg somplak...anak bau kencur dah dicekoki cinta "an...tp lucu sih
2022-12-25
1