Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa memenuhi parkiran sekolah.
"Siska tungguin Qila," teriak Aqila dari dalam kelas.
"Ayo cepetan," Siska membalasnya dengan teriakan.
"Iya-iya." Aqila berjalan ke luar kelas. Dia melihat Siska sedang berdiri di depan pintu.
"Siska kok gak jalan ke luar sih?" tanya Aqila yang baru sadar bahwa Nadya ada di situ juga.
"A— ada kak Nadya juga. Ka Nadya nga—ngapain kesini?" tanya Aqila gugup.
"Aqila, gue minta maaf soal yang tadi. Gue bener-bener nyesel gu— gue tadi emosi jadi maafin gue Aqila, maafin gue," kata Nadya mencoba menjelaskan.
"Aqila ayo kita pergi aja." Siska tiba-tiba menarik tangan Aqila.
"Siska tunggu." Aqila menahannya. "Qila maafin kak Nadya kok." Aqila tersenyum.
"Beneran? Makasih ya. Oh ya, ini buat, lo." Nadya memberikan selembar kertas yang sama seperti dia memberikannya kepada Adhim tadi.
"Aqila. Lo gak curiga gitu?" tanya Siska khawatir.
"Kenapa harus curiga, kak Nadya minta maaf ke Qila, ya udah Qila maafin. Kan orang yang memaafkan kesalahan orang lain, dia di sayang Tuhan," jelas Aqila dengan polosnya.
"Gue itu udah kenal banget sama Nadya. Dia bakal ngelakuin apapun demi orang yang di sukai nya, La." Siska cerita.
"Udahlah Siska jangan ngomongin orang dosa tau."
Sesampainya di parkiran, tiba-tiba seseorang memanggil Aqila dari depan.
"Hendrik," gumam Aqila. Hendrik yang memanggil Aqila.
"Hai La, Sis," sapa Hendrik.
"Hai," kata mereka berdua.
"La gue balik duluan ya, bye." Siska melambaikan tangan.
"Sis ...," panggil Aqila.
"Aqila." Hendrik memanggil.
"Hendrik ada perlu apa sama Aqila?" tanya Aqila kepo.
"Lo di undang, kan sama, Nadya?" tanya Hendrik gugup.
"Iya, Qila di undang kok, ini undangannya." Aqila memperlihatkan selembar kertas yang tadi diberikan Nadya.
"Bagus deh. Gue mau ajak Lo pergi bareng gue ke acara itu. Mau, kan?" tawar Hendrik.
"Hemm .... Qila sih mau ke acara itu, tapi ...." Salah satu jari Hendrik berada di mulut Aqila.
"Gue jemput Lo jam 8, oke." Hendrik senyum dengan bangga.
"Ooo—oke."
"BTW, Lo pulang sendirim" tanya Hendrik memastikan.
"Iya. Emangnya kenapa?"
"Pulang bareng gue ya," ajaknya.
"Makasih, Qila pulang sen—" kata Aqila. Adhim tiba-tiba menghampiri mereka berdua.
"Aqila pulang sama gue," kata Adhim melihat Aqila dengan penuh harapan mengiyakan perkataannya.
"I— iya Qila pulang sama Adhim, maaf ya," Aqila nyengir.
"Oh ya udah, gue duluan ya. Jangan lupa nanti malem." Hendrik menyalakan motor dan langsung pergi dari parkiran.
"Adhim ...," panggil Aqila.
"Hmmm."
"Kenapa Adhim mau pulang bareng sama Qila?Apa Adhim udah suka sama Qila?" Di pikirannya penuh tanda tanya.
"Gue gak pernah suka sama Lo dan gak mau," jawabnya ketus.
"Kalau Adhim gak suka sama Qila, terus kenapa Adhim ajak Aqila pulang bareng?"
"Ini tanda minta maaf gue atas kejadian tadi di kantin." Aqila mengernyitkan kening.
"Cepetan naik," suruh Adhim.
"Iya iya." Aqila dan Adhim pun pulang meninggalkan sekolah.
"Adhim," panggil Aqila ketika dalam perjalanan.
"Apa?" jawabnya dingin.
"Adhim di undang sama kak Nadya ke ulang tahunnya, kan?"
"Terus?"
"Adhim bakal hadir di sana, kan?"
"Gak," balasnya singkat.
"Kenapa engga?"
"Bukan urusan, Lo," jawabnya ketus. "Tangan Lo pedang ke pundak gue. Gue mau nambah kecepatan," suruh nya. Aqila menganggukkan kepalanya.
"Woy! Udah sampai," kata adhim. Aqila terkejut.
"Udah nyampe ya?" Aqila turun dari motor adhim.
"Gue pulang. Bye," pamit Adhim.
"Adhim hati-hati dijalan nya, jangan ngebut." Adhim melajukan motornya, seketika Aqila sedang memikirkan sesuatu. 'M**eskipun Adhim yang ngajak Qila ke ulang tahunnya kak Nadya pasti Qila seneng banget,' keluh Aqila dalam hatinya. Aqila pun berjalan masuk ke rumah.
"Kamu sudah pulang?" tanya Asti yang daritadi mengamatinya.
"Iya, Mah" jawabnya lesu.
"Tadi siapa? Pacar kamu? Kok kayaknya mamah kenal sama dia, tapi di mana ya?" tanya Asti memastikan dan berpikir.
"Lebih tepatnya. Mau," kata Aqila. Aqila tidak mau membicarakan hal itu dan dia berjalan masuk dengan wajah kecewa.
🍁🍁🍁
Jarum jam menunjukkan pukul 8 malam. Aqila sudah bersiap-siap di bantu mamahnya.
Terdengar dari depan rumah suara yang mengetok pintu.
"Biar mamah aja yang bukain," saran Asti
"Ya udah."
"Aqila ada temen kamu," teriak mamah yang sedang mengobrol dengan Hendrik.
"Iya mah bentar." Aqila turun dan menyapa Hendrik. "Hai."
Hendrik melongo melihat penampilan Aqila malam ini yang memakai baju berwarna pink dan high heels dengan jepit rambut berwarna pink di sebelah kanan. 'Aqila cantik banget,' gumam Hendrik.
"Kenapa Hendrik ngeliatin Qila gitu? Penampilan Qila terlalu menor ya? Kalau gitu Qila hapus make up sama baju nya," kata Qila panjang lebar.
"Gak usah. Kamu malam ini cantik," bisik Hendrik.
"Hendrik bisa aja." Aqila nyengir tak berdosa
"Ya udah mah Qila berangkat dulu. Assalamu'alaikum," pamit Aqila mencium tangan ibunya.
"Wa'alaikumussalam."
"Saya juga pamit, Tante," kata hendrik menyalami tangan Asti.
"Iya kalian hati-hati. Hendrik jaga anak Tante ya," kata Asti, nadanya naik beberapa oktaf.
"Iya siap, Tante," balasnya.
"Hendrik bawa mobil?" Aqila tidak percaya.
"Iya, ini punya nyokap gue sih," balasnya sambil senyum. "Ya udah ayo masuk," sambungnya.
"Iya.'
Di perjalanan mereka bercerita dan tertawa bersama. Mobil Hendrik berhenti di sebuah rumah besar yang ramai dengan orang. Ya, itu rumah Nadya. Keduanya turun dari mobil dan masuk ke rumah besar tersebut.
"Rumah kak Nadya besar juga ya," kata Aqila melihat seisi rumah tersebut.
"Acaranya ada di halaman belakang, kita ke sana aja yuk," ajak Hendrik.
"Iya."
"Hai Aqila. Sini," panggil Nadya.
"Hai kak. Maaf, Qila gak bawa hadiah buat kak Nadya." Aqila merasa bersalah.
"Gak papa, kalian nikmatin acaranya ya, gue mau ke sana bentar."
Aqila melihat sekeliling dan menemukan teman sebangkunya, Siska.
"Hai, La," sapa Siska. "La. Lo cantik banget hari ini," puji Siska.
"Makasih," jawab Aqila.
Siska bukan orang Aqila cari malam ini, Aqila mencari sosok Adhim, tetapi tidak kunjung ketemu.
"Hallo teman-teman, gue ngucapin terima kasih atas kedatangan kalian malam ini. Gue mau undang teman gue yang paling baik. Aqila," sontak semuanya bertepuk tangan. Aqila pun naik ke panggung.
"Gue mau bicara sama dia kalau .... Lo semua tau kan kalau gue akan ngelakuin apa aja demi orang yang gue suka. Dan ini saat nya gue ada surprise buat kalian dan Aqila." Semuanya tidak sabar menunggu surprise dari Nadya.
"Kita hitung sampai 3. 1 ... 2 ... 3 .... Byuuuurrrrr." Tiba-tiba air datang tepat di atas kepala Aqila dan membasahi seluruh tubuhnya. Sontak membuat semuanya kaget melihat itu.
"Ini baru yang pertama. Guys, sekarang giliran kalian." Nadya memberi aba-aba.
2 orang cewe mendorong Aqila ke kolam renang. Semuanya kembali terkejut melihat tingkah laku Nadya terhadap Aqila.
"Nadya kenapa Lo ngelakuin ini?" teriak Siska, air matanya membasahi pipinya.
"Dia pantes nerima ini semua. Karena dia udah coba-coba ngedeketin orang yang gue suka!" jelasnya tak berdosa.
"Lo tuh bener-bener jahat ya!"
"Tolong Qila .... Qi ... la gak bisa be ... renang." Aqila mencoba untuk kuat dan mengatur nafasnya tetapi tidak bisa. Hendrik membuka jasnya, ingin menyelamatkan Aqila,t etapi ada orang yang mendahuluinya. Dia Adhim.
"Aqila ..." teriak Adhim histeris. Adhim langsung menjeburkan dirinya ke kolam.
"Ih kenapa sih Adhim malah nolongin cewe itu," protes Nadya.
Setelah Adhim menyelamatkan Aqila, Aqila masih belum sadarkan diri.
"Aqila bangun La bangun gue mohon. La bangun." Adhim khawatir Aqila kenapa-napa.
"Aqila bangun La, ini gue Siska." Siska menangis.
"Adhim ..." kata Aqila lemas.
"Aqila Lo sadar?" kata Siska menghapus air matanya.
"Qila kedinginan," kata Aqila menggigil.
"Drik, Lo bawa mobil, kan?" tanya Adhim.
"Iya, Dhim." Hendrik lari kearah mobilnya. Adhim mengangkat Aqila menuju mobil Hendrik.
"Lo naik motor aja, gue sama Siska yang nemenin dia di mobil," saran Hendrik.
"Oke."
Mereka mengantar Aqila ke rumahnya. Hendrik menyesal karena tidak bisa menjaganya. Sesampainya di rumah, Asti kaget melihat anaknya pingsan, dia merawat Aqila dengan baik.
"Kalian pulang aja, ini sudah malam," kata Asti kepada Siska, Hendrik dan Adhim.
"Iya Tante. Kami pamit dulu," kata Adhim mewakilinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-12-03
0
♡ⱭℕǤℰⱠ♡ᵛᵅ Hiatus🖤
ok aku nyicil like+baca sampe sini dulu yaa
bsk lanjut🤗
seru kok bagus ceritanya mantap
2020-10-21
1
zhafa
like lagi lagi dari Zhafir 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2020-10-20
1