"Ih ..., gue sial banget sih ketemu lo terus!"bentak Angel tak senang.
Danar menautkan kedua alisnya dan menatap tajam Angel.
"Emang lo pikir gue gak akan sial juga. Asal lo tahu yaa gak ada di otak gue senang ketemu sama cewek sangar kaya lo!"ketus Danar.
Angel menengok dan balik menatap tajam Danar yang tenang dengan tatapan Angel. Mereka saling adu pelototan sampai pintu lift terbuka dan menampakkan seorang pria tampan dan tinggi yang bingung dengan apa yang dia lihat saat ini.
"Mereka kenapa?"batin pria itu.
"Ehemmmmm..."
Suara pria itu membuat Angel dan Danar menoleh ke arah suara. Danar langsung merubah raut wajahnya melihat Mako yang berada di depannya.
"Paman.., senang berjumpa kembali,"kata Danar tersenyum sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Mako.
"Dih wajah nya berubah 180° loh. Gila benar benar aneh ni cowok. Judesnya sama gue doank. Tapi sama Paman ini senyumnya bagai pangeran tampan,"kata Angel dalam hati sambil menatap Danar tak percaya.
"Paman juga senang berjumpa kembali denganmu. Apakah kalian saling kenal?"tanya Mako.
Pertanyaan Mako membuat mereka berdua sadar dan saling menatap lama. Tapi beberapa detik kemudian mereka saling membuang muka.
"Hemm..., kayaknya Paman salah nanya ya. Yasudah kalau gitu kita lanjutkan obrolan nya bersama Bundamu saja. Soalnya panas suasananya disini. Hehehe..,"ledek Mako sambil menutup mulutnya dengan sedikit tersenyum.
Wajah Angel dan Danar langsung memerah seperti tomat karena di ledek oleh Mako.
...ΩΩΩ...
Danar mengajak Mako memasuki ruang CEO dimana Bundanya berada. Nindya melihat Mako dengan wajah gembira dan terharu. Dia memeluk Mako yang sudah seperti Kakak Kandungnya sendiri.
"Kak.., sekali lagi terima kasih banyak. Aku dan sekeluarga sangat bersyukur bisa bertemu dengan Kakak dan pertolongan Kakak,"ucap Nindya.
"Tidak masalah Nin. Aku sudah menganggap kalian saudara kandungku sendiri. Apapun kesulitan kalian pasti ku bantu dengan senang hati. Aku ingin membicarakan hal penting padamu,"kata Mako yang sudah melepas pelukkan Nindya.
Nindya mengangguk dan mempersilahkan Mako untuk duduk. Danar menelpon bagian pentri untuk menyuruh salah satu OB nya membawakan minuman.
Setelah perbincangan kecil dan OB sudah mengantar minuman, Mako memulai pembicaraan yang serius.
"Nin.. Danar.. Aku ingin menyampaikan kabar paling penting yang akan membuat kalian terkejut,"kata Mako dengan mimik serius.
"Apa itu Kak?"tanya Nindya penasaran.
Mako menghembuskan napasnya dan diam sejenak. Setelah itu dia membuka matanya dan memulai kata.
"Rey, Citra dan Cleo... Mereka masih hidup!"
"Apaaa...? benarkah?"tanya Nindya tak percaya.
"Paman gak bohong 'kan?"tanya Danar memastikan.
Mako mengangguk dengan wajah seriusnya. Dia mengeluarkan sebuah amplop kecil dan memberikannya pada Nindya.
"Itu nomor telepon mereka. Kalau kau tak percaya, VC lah mereka. Wajah mereka pun sudah di rubah sama seperti kalian untuk menghindar dari musuh Pak Gill."
Nindya mengambil amplop itu dan membaca kertas yang berada di dalamnya. Ada dua nomor yang tertera. Nomor Citra dan Rey.
"Sahabat lamaku... Aku kangen mereka Kak. Aku pikir mereka sudah tiada,"kata Nindya dengan wajah sendu.
"VC lah sekarang. Menurutku disini aman tidak ada yang menyadap pembicaraan kalian,"usul Mako.
Karena Nindya sangat merindukan Citra dan Rey, akhirnya dia mengikuti saran Mako untuk menelpon mereka saat itu juga.
Sambungan telepon pun terdengar. Beberapa menit kemudian terlihatlah wajah yang asing yang tak pernah dia duga. Tetapi suara mereka tetap tak berubah.
...ΩΩΩ...
"Ayah..., ini data data Dokter baru. Oiya meeting akan di mulai,"kata Dania menyapa Ayahnya yang bekerja serius di meja kerjanya.
"Ohh sekarang waktunya meeting yaa. Baiklah kalau begitu."
Dania dan Riswan pergi menuju ruang meeting dimana sudah banyak berkumpul Dokter baru yang akan bergabung di rumah sakit mereka.
"Selamat pagi semua ...,"sapa Riswan.
"Selamat pagi..."
"Terima kasih sudah hadir dan selamat datang di rumah sakit Permata Bunda. Semoga kita bisa menjalin kerja sama dengan baik."
"Maaf Dokter Riswan.., ada salah satu Dokter yang belum hadir disini,"kata Suster Vero.
"Oh ya, siapa?"tanya Riswan.
"Namanya Dokter Taro. Tadi beliau mengabarkan kalau ada kendala di jalan,"jawab Suster Vero.
Riswan langsung melamun dan syok mendengar nama yang sangat familiar di kupingnya. Karena nama itu adalah nama sahabat nya sendiri yang dulu di penjara.
"Taro.., apa jangan jangan Taro yang kufikirkan. Taro yang kukenal. Apa dia sudah bebas dari penjara?"tanya Riswan dalam hati.
Karena dia sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Membuat orang di sekitarnya hanya bisa menatapnya heran karena melamun.
"Ayah.., kok melamun?"tanya Dania yang menyenggol pundak Riswan.
Seketika Riswan sadar dan tersenyum pada Dania. Lalu dia mengedarkan pandangan nya ke sekeliling ruangan.
"Mohon maaf ..., pikiran saya sedang menerawang. Saya akan menjelaskan beberapa point penting kalian bergabung nanti,"kata Riswan lagi.
Riswan memulai meeting nya dan membawakan beberapa materi tentang peraturan di rumah sakitnya. Lalu memperkenalkan dirinya beserta Dania.
"Baiklah... Itu saja yang saya dapat sampaikan. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf. Kalau begitu saya undur diri. Dan untuk kalian sekali lagi selamat bergabung dan bekerja."
Mereka semua pun berdiri dan bertepuk tangan sambil menyambut uluran tangan pada Riswan dan Dania. Setelah selesai meeting, Riswan memberitahukan pada Sustet Vero agar Dokter Taro yang telat langsung keruangannya.
30 menit setelah meeting, Taro datang dengan terburu buru menuju ruangan Riswan. Dia mengetuk pintu dan menyapa sopan.
"Permisi Dokter Riswan..."
Riswan yang merasa terpanggil langsung mendongak dan menatap pintu ruangan. Matanya melotot dan tubuhnya kaku bagaikan patung. Dia tak menyangka apa yang dia pikirkan benar menjadi kenyataan.
"Maaf Dokter, saya telat. Ada kendala di jalan. Tadi kata Suster Vero ada yang mau Dokter bahas dengan saya?"tanya Taro masih sambil berdiri.
Riswan bangkit dari tempatnya dan langsung memeluk Taro.
"Taro..., ini gue Hide...,"bisik Riswan di kuping Taro.
Taro tidak merasa syok atau kaget. Justru dia membalas pelukan Riswan sambil bergetar menahan tangis.
"Gue dari awal udah tahu kalau lo Hide. Gue hanya ingin memastikan lagi meski wajah lo itu sudah berubah. Apa kabar sahabat ...,,"kata Taro yang sudah melepas pelukkannya.
"Kabar gue baik. Gimana dengan kabar lo?"
"Kabar gue sama Chika sangat baik. Akhirnya gue dan Chika benar benar menikah dan lo tahu gak hal terbaiknya. Kita dapet anak perempuan,"kata Taro dengan wajah berseri.
"Duduk lah.. gue mau ngobrol banyak sama lo,"ajak Riswan yang membawa Taro duduk di depannya.
"Gue jadi sekarang manggil lo dengan sebutan Dokter Riswan?"
"Yahh.., lo tahu kan. Semua pihak medis sedunia sudah tahu bahwa Hide sudah meninggal dalam kecelakaan pesawat beberapa tahun lalu. Dan gue dianggap seperti kembarannya karena cara gue yang sama. Sebenarnya gue khawatir takut semua musuh Papa memikirkan hal yang tidak tidak dan mencoba mengusik gue."
"Tenang aja Riswan. Gue sama anak anak yang lain akan membantu melindungi lo dan keluarga. Kita gak akan ngebiarin kalian dalam keadaan bahaya."
"Maksud lo anak anak...?"tanya Riswan bingung.
"Asal lo tahu aja. Dalam kecelakaan pesawat itu, bukan hanya lo, Hellen dan kedua anak lo yang selamat. Tapi Rey dan Citra serta anakknya juga selamat. Mereka pun merubah penampilan dan wajah karena luka bakar serius."
"Apaaa...? jadi..?"
Taro mengangguk untuk mengiyakan pertanyaan yang membuat Riswan penasaran. Dia menyodorkan amplop kecil dan mengatakan lagi.
"Itu nomor telepon Rey, lo VC aja dia. Gue yakin lo sangat rindu. Nanti semua akan terjawab."
Riswan masih ragu apakah Taro sudah berubah atau bahkan malah ingin menjebaknya kembali. Karena meski sahabat dulu Taro pernah mengkhianati nya bahkan menyiksa nya dan Nindya.
"Rasa kecewaku belum hilang...,,"keluhnya dalam hati sambil menatap kertas yang diberikan oleh Taro.
*Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Xianlun Ghifa
keren banget ceritanya thor
2021-11-02
0
A⃟🍏 ⍣⃝Sɾყ✪ƚҽɾʂҽɳყυɱ🖋️🎗️🌼
masih misteri semua,,dan banyak kejutan juga,, semangat ya thor
2021-11-01
0
Fira Ummu Arfi
lanjuttttttttttt hadirrrrrr
2021-09-21
1