Bab 5 # Melepas Rindu

Dania dan Riswan menatap ketiga orang itu dengan tatapan serius. Begitupun dengan Zainal, Reza dan Dewi.

"Apa kabar Riswan..., nama yang bagus untuk orang yang tegas dan keras kepala. Hahaha...,"kata Zainal.

"Oiyaa..., kita harus mengulang untuk memperkenalkan diri kita. Kenalkan..., aku Dewi alias Citra. Ini suamiku Zainal alias Rey dan..., ini anak pertamaku Reza alias Cleo...,"jelas Dewi.

"Kenapa diam saja Ris, kau tidak mau memelukku..?"tanya Zainal.

Riswan langsung menghampiri Zainal dan memeluknya dengan erat. Air matanya sudah mengalir di pipi.

"Gue kangen banget sama lo. Gue pikir lo juga...,"kata Riswan tak melanjutkan perkataannya.

"Gue, Dewi dan Reza selamat. Tapi... Si kecil enggak,"kata Zainal. Matanya sudah mengenang air.

Riswan melepas pelukkannya dan menatap Zainal tak percaya.

"Inalillahi.., gue turut berduka cita ya. Pasti surga menantinya,"kata Riswan tersenyum.

"Iyaaa Ris. Makasih..., mulai sekarang kita benar benar hilangkan masa lalu. Karena identitas kita sudah berganti juga. Kita biasakan dari sekarang cara memanggil kita agar tidak ada yang curiga,"usul Zainal.

Mereka semua pun mengangguk menyetujui perkataan Zainal.

"Yuk kita ke dalam. Soalnya ada yang mau berduaan deh kayaknya melepas kangen...,"kata Nindya.

Mereka semua menatap arah yang sama seperti Nindya. Ke arah Reza dan Dania. Yang ditatap malah menunduk malu.

"Mereka malu tuh.. udah yuk Ayah, Bunda, Umi, abi kita ke dalam. Dania.. Mas Reza.. jangan lupa gabung makan malam. Pake kamar Dania yang puasss hahahahaha...,"ejek Danar.

Mereka semua tersenyum mendengar perkataan Danar dan berlalu pergi meninggalkan Dania dan Reza berdua.

"Koko...,"ucap Dania.

"Panggilanku berubah sama seperti mu dek. Mulai sekarang panggil aku Mas Reza. Jangan koko lagi,"kata Reza.

"Iyaa ..., Mas...,"ucap Dania.

Reza menghampiri Dania yang hanya berdiri mematung. Dia membelai rambut dan pipi Dania.

"Aku merindukanmu..., meski wajah dan nama mu berubah, tetapi suaramu tetap sama Dek,"kata Reza.

Dania menangis dan memeluk Reza dengan erat. Semakin lama tangisnya semakin pecah.

"Sudah sudah..., jangan menangis lagi. Sekarang kita sudah bertemu. Dan aku akan selalu disampingmu..,"ucap Reza.

Dania mengangguk dan melepas pelukkannya. Karena mereka akan bergabung untuk makan malam.

...***...

"Bunda ..., Ayah..., aku minta ijin untuk membawa Dania tinggal di rumah,"kata Reza.

"Boleh donk. Dania 'kan istri kamu. Memang seharusnya dia pergi bersamamu,"kata Riswan.

"Tapi aku boleh sering kemari untuk menginap 'kan?!"ucap Dania.

"Iyaa sayang. Bolehlah..., ini kan rumah mu juga,"kata Nindya.

"Kalau begitu kami mau pamit pulang. Sudah malam soalnya. Dania.., besok aja kamu dibantu Reza mengepak barang. Reza menginaplah nak.., tak apa kan Riswan, Nindya?"tanya Zainal.

"Boleh kok. Reza kan anak kami juga. Yaudah kalau gitu kami antar ke depan. Danar, Dania kalian langsung ke kamar aja,"kata Nindya.

Mereka semua akhirnya berpisah dan menuju kamar masing masing. Sedangkan orang tua mereka berada di luar.

Di kamar Dania dan Reza saling menatap dan terdiam. Mungkin karena sudah lama tidak bertemu.

"Dek.., Mas rindu ...,"ucap Reza.

Dania hanya bisa menunduk sambil mengangguk. Dia malu menatap wajah Reza.

Reza mendekatkan wajahnya ke wajah Dania, dia memangut dagu Dania agar bisa melihat wajahnya.

Mereka saling bertatapan lama. Semakin dalam ... Reza membelai rambut Dania lalu menyibakkannya membuat leher jenjang Dania terlihat.

Dia mengecup leher Dania yang membuat nya geli dan hasrat mereka berdua muncul.

Setelah meninggalkan jejak disana, Reza mulai melahap bibir mungil Dania perlahan semakin dalam dan Dania mulai meresponnya.

Tangan Reza memegang kepala Dania dan yang satunya mulai meraba ke arah sensitif. Kedua gunung kembar Dania. Membuat nya menikmati sambil memejamkan mata.

Mereka melakukan penyatuan yang sudah lama tak pernah mereka lakukan. Melepas rindu yang sudah menumpuk di hati.

...***...

Danar senang melihat adiknya bahagia karena mengetahui suaminya masih hidup. Tetapi dia juga sedih karena Adel istrinya tidak bisa diselamatkan.

"Andai kau bisa selamat Del, aku sangat merindukanmu. Semoga kau dan anak kita tenang disana ya,"batinnya.

Danar merasa resah malam ini. Mungkin karena kecemburuannya pada Dania dan Reza. Seharusnya memang dia tidak boleh berfikir demikian. Tapi dia juga tidak bisa munafik dan membohongi hatinya.

Danar memutuskan pergi untuk berjalan jalan sebentar. Dia pergi keluar memakai motornya. Melaju pelan menuju taman dekat kompleknya.

Dia menghentikan motornya di depan taman yang sepi. Meskipun banyak lampu lampu taman menerangi. Duduk dalam diam mencoba menenangkan pikiran.

"Lepas..., lepasin..., tolonggggg...., tolonggggg..!!"

Danar terkejut mendengar teriakkan seseorang minta tolong.

"Suara siapa tuh?"tanya Danar dalam hati.

Dia mencoba diam dan fokus mendengar kembali.

"TOLLOOOOONGGGGGGG!! TOLOOOOONGGGGG!!"

Danar mencari sumber suara itu. Yang berasal dari dalam taman yang sepi. Semakin kedalam, suara itu semakin nyaring.

Dia melihat semak semak bergoyang. Lalu dia membuka semak semak dan terlihat lah seorang pria yang ingin memperkosa seorang wanita.

"HEI..., NGAPAIN LO!!!"

Pria itu terkejut mendengar suara teriakkan Danar. Dengan cepat Danar memberi tonjokkan pada pria itu dan membantingnya. Dia memukulnya secara membabi buta sampai pria itu pingsan.

Setelah pingsan dia menghampiri gadis di ujung semak semak yang sedang menangis gemetaran.

"Kau tak apa?"tanya Danar lembut.

Gadis itu mendongakkan kepalanya dan melihat Danar. Membuat mereka saling menatap dalam. Tapi dalam hitungan detik, gadis itu terkulai pingsan di pelukkan Danar.

"Hei..., bangunlah..., kau gak apa apa kan? ya Allah.. pingsan lagi. Aku bawa ke rumah aja deh. Semoga Ayah bisa memeriksanya,"kata Danar dalam hati.

Dia membopong gadis itu dan menelpon supirnya untuk menjemputnya. Setelah beberapa menit menunggu di bangku depan taman. Dia membopong gadis itu kembali.

"Mang Asep, cepat ke rumah, saya ikuti dari belakang. Buka pintu belakang Mang,"kata Danar yang sudah berjalan ke pintu mobil bagian belakang.

Mang Asep mengikuti arahan Danar dan menutup kembali pintu mobil setelah Danar memberi intruksi.

Dirumah Nindya, Riswan, Dania dan Reza menunggu diruang keluarga karena Danar tadi sempat menelpon Nindya.

"Itu Abang Bun...,"kata Dania menunjuk motor yang baru masuk.

Mereka semua keluar menemui Danar. Dengan sigap Danar membopong gadis itu lalu membawanya ke dalam. Semua anggota keluarganya mempersilahkan nya.

Dia membaringkan gadis itu di sofa ruang tamu. Riswan menghampirinya dan mengecek keadaan gadis itu.

"Sepertinya dia syok, bawa saja dia ke kamar tamu. Biar dia bisa istirahat,"kata Riswan.

Danar mengangguk setuju dan langsung membopong kembali gadis itu ke kamar tamu diikuti oleh Nindya dan Dania.

Nindya membukakan pintu dan menyuruh Danar masuk lalu membaringkan gadis itu. Sedangkan Dania membantu menyelimuti gadis itu.

"Kita biarkan saja dia istirahat. Ayok keluar dan kalian tidurlah..,"kata Nindya.

Dania langsung mengikuti Nindya keluar kamar. Sedangkan Danar dia menatap gadis itu intens. Ada kerutan di keningnya.

"Cewek ini..., seperti Adel.."

*Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Your name

Your name

Baik banget ya orang tua Reza. pengen deh punya mertua kaya gitu.

2021-11-24

3

Jess ♛⃝꙰𓆊

Jess ♛⃝꙰𓆊

Dania sama Reza udah nikah ya 🤔

2021-09-20

1

Lovallena (Lena Maria)

Lovallena (Lena Maria)

semangat kak! 🤩
salam dari 30 Hari Mengejar Badai 💦

2021-09-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!