Serangan Pertama

 Pagi itu disekolah sangat heboh sekali lebih tepatnya dimading sekolah semua murid tampak mengerumuni mading itu yang membawakan berita yang tampak tak terduga mereka mencemooh orang yang sedang jadi berita tranding disekolah mencibir dan menghina.

 

Dilain sisi Titi berjalan bersama Lila menuju kelasnya setelah mereka bertemu didepan gerbang dan sebelum mereka sampai kelas mereka ditatap dengan tatapan sinis lebih tepatnya hanya kepada Titi setiap mereka lewat tak jarang anak-anak lain menatap dengan tatapan yang sama sepanjang menuju kelasnya sampai membuat Titi dan Lila kebingungan.

"La orang-orang kenapa yah kok aneh gitu ngeliat aku mereka seperti membenciku" Tanya Titi disela mereka berjalan kepada Lila karena saking penasarannya.

"Aku juga ngga tau Ti, kenapa yah?"Jawab Lila yang juga bingung.

Tiba tiba datang lah Tika dan Leli dengan gaya angkuhnya menuju Titi dan Lila dengan tatapan mengejek.

"Ini dia biang keladinya akhirnya datang juga" Ucap Leli dengan menyilangkan tangan didepan dada.

"Heh pelakor jangan kebanyakan mimpi ketinggian deh, elo ngga bakalan bisa dapetin pangeran tampan impian disekolah ini ngaca dong loh dirumah elo itu jelek miskin kampungan dekil lagi apa jangan-jangan elo ngga punya kaca jadi elo ngga bisa liat diri elo sendiri yang serba kekurangan" Tambah Tika panjang lebar sambil menunjuk-nunjuk Titi dan terakhir diiringi tawa semua anak-anak yang ada disitu.

"Hahahaha....."

"Eh apa maksud elo ngomong kayak gitu jangan sembarang ngomong yah" Lila membela Titi yang belum sempat menjawab karena Lila yang menyerobot duluan tak terima sahabatnya dihina seperti itu.

"Eh udah deh diem aja Lo ini bukan urusan elo ini urusan tentang pangeran,putri pujaan disekolah dengan siburuk rupa ini"Leli membalas perkataan Lila.

"Maksudnya apa yah siapa yang pelakor bukannya pelakor itu istilah untuk perempuan yang merebut suami orang dan memangnya yang kalian maksud itu suami istri"Titi menjawab dengan mantap karena dia juga tidak terima disebut seperti itu.

"Heh ngga usah ngebela diri deh loh udah pelakor ngga mau ngaku lagi" Dan setelah Tika mengatakan seperti itu datanglah tiga gadis cantik pujaan para lelaki karena kecantikan kemodisan kekayaan dan kepopulerannya, menghampiri Titi dan yang lainnya setelah dekat tidak segan segan gadis itu melayangkan tamparan keras kepipi bekas luka Titi.

Plaaakkk...

Semua orang terkejut dengan suara tamparan yang begitu keras pasti rasanya sakit sekali dan mungkin akan memerah beberapa hari begitupun dengan Doni yang melihat berlawanan arah tapi dia diam saja malah terlihat acuh diapun langsung menuju kelasnya.

Emang rese yah padahal masalah ini timbul juga karena dia.

Sedangkan Lila yang tak terima dia ingin mendorong tapi kedua tangannya dipegang oleh dua gadis lainnya sehingga membuat dia tidak bisa bergerak.

"Lepasin apa-apaan sih Lo Priska dateng-dateng main tampar aja,dimana otak Lo" Maki Lila mencoba berusaha melepas genggamannya.

Priska gadis itu yang menampar Titi dengan santainya berkata.

"Otak gue ada disini" menunjuk kedahinya" Sedangkan otak dia ada disini" menunjuk kelututnya. "Elo kalo ngga mau berurusan sama gue jangan coba-coba main api sama gue tapi sepertinya gue udah terlanjur marah jadi elo siap-siap untuk keluar dari sekolah ini" Setelah berkata seperti itu Priska dan temannya pergi dengan gaya elegan yang angkuh diikuti Tika dan Leli yang masih dengan tatapan sinis yang lainpun ikut bubar karena pertunjukan drama romansa remaja sudah selesai.

"Ti kamu ngga apa-apa" Tanya Lila sesaat sambil menyentuh bekas tamparan Priska.

"Sakit La dia namparnya kenceng banget" Jawab Titi polos sambil mengelus pipinya yang membuat Lila tertawa kecil tertahan Lila kira Titi akan menangis atau berpura pura tegar.

"Tapi kenapa dia nampar aku yah " Lanjutnya lalu matanya menuju kemading sekolah yang masih dikerumuni siswa siswi yang kepo.

Saat Titi dan Lila sudah sampai para siswa siswi langsung membuka jalan baginya untuk melihat tapi dengan tatapannya yang mengejek Titipun acuh dia segera ingin melihat, perasaannya tidak enak pasti terjadi sesuatu dimading itu dengan dirinya dan benar dimading itu ada foto dirinya dengan Doni yang merangkul pundaknya saat dicafe itu dan perkataan perkataan pedas untuk dirinya yang terasa dilebih-lebihkan.

"Kurang ajar siapa yang nyebarin fitnah ini" Lila merobek foto-foto dan kata-kata pedas itu dan langsung pergi dengan amarah menuju orang yang dituju siapa lagi kalo bukan Doni karena dia yakin pasti Doni yang melakukan ini.

"Lila tunggu..." kejar Titi mengikuti langkah Lila.

Setelah sampai dikelas Lila langsung melempar foto-foto dan kertas itu kewajah tampan Doni yang menyebalkan membuat Doni dan teman-temannya menghentikan aktifitas mereka dan menoleh keLila.

"Heh apa-apaan nih gue ngga terima yah sahabat gue elo fitnah kayak gini jangan mentang-mentang elo kaya bisa berbuat seenaknya kayak gini" Geram Lila mengepalkan kedua tangannya.

Doni melihat foto dan kertas itu sekilas dia sudah tau apa yang terjadi tapi dia terlihat santai dan malah terkekeh.

"Hmm... bagus juga foto ini gue harus terimakasih ini sama yang fotoin kita berdua jadi apa masalahnya sama Lo" Lila menatap tak percaya dengan jawaban yang diberikan Doni malah dia memasukan foto itu kedalam tasnya begitupun Titi yang tak percaya dengan ekspresi wajah Doni yang santai yang membuat heran kenapa fotonya malah dimasukan kedalam tas kenapa tidak dirobek atau dibuang sungguh aneh.

"Heh! elo tau ngga sih gara-gara foto ini cewek Lo yang sombong itu udah nampar Titi didepan banyak orang dan elo dengan santainya disini tanpa menjelaskan apa apa" Geram Lila sudah diubun-ubun.

"Lila sabar tahan emosi kamu jangan marah-marah" ucap Titi mencoba menenangkan Lila yang dipenuhi emosi sedari tadi.

"Bener tuh yang jadi tranding topiknya aja ngga masalah kenapa jadi elo yang bar bar" Jawab Doni santai.

Apa ngga masalah ini masalah banget yang pasti akan menimpa keseharian Titi disekolah

mendengar itu entah kenapa menyubit hati Titi untuk mendekat dan kemudian...

Plaaakkk

"Terima ini kalo ngga masalah jadi kita sama-sama merasakan rasanya ditampar" Dengan beraninya Titi menampar wajah Doni yang seketika membuat semuanya terkejut tidak percaya seorang Titi yang sekarang berani menampar wajah Doni.

setelah itu Titi menuju kebangkunya yang kemudian diikuti Lila yang beberapa detik lalu terkejut dengan tindakan Titi tapi dia memberikan dua jempol kepada Titi setelah itu sambil tersenyum.

sedangkan Doni mengelus pipi mulusnya yang telah ditampar Titi baru kali ini ada yang berani menamparnya apalagi gadis itu sangat rendah levelnya diapun tersenyum menyeringai kearah punggung Titi entah apa yang dia pikirkan hanya dia dan Tuhan yang tau.

Episodes
1 Secerah harapan
2 Dibuly
3 Baik Baik saja
4 Cukup Sampai Disini
5 Serangan Pertama
6 Tidak ada habisnya
7 Laki laki menyebalkan
8 Bakar ikan
9 Terkurung
10 Menyelamatkan
11 Berterima kasih dengan benar
12 Bertemu lagi
13 Murid baru yang tampan
14 Benar dipecat
15 Perjanjian
16 Makan berdua
17 Kejadian dikamar mandi
18 Kemarahan Doni
19 Rumah sakit
20 Ancaman Doni
21 Sadar
22 Eksekusi
23 Eksekusi part 2
24 Perhatian
25 Terkejut
26 Berita heboh disekolah
27 Kedatangan Mereka
28 Pulang
29 Bukan Pasangan Sebenarnya
30 Tidak Seperti Dulu Lagi
31 Seperti Menantu
32 Pertolongan
33 Terlambat
34 Berita Lagi
35 Perubahan Lila
36 Penjelasan
37 Ujian
38 Ketahuan
39 Seperti Kencan Ganda
40 Mengungkap Rasa
41 Rencana Berlibur
42 Liburan
43 Berulah
44 Dua Lelaki Yang Berbeda Karakter
45 Mendaki
46 Jatuh
47 Pencarian
48 Bermalam Di Hutan
49 Dua Lelaki yang kekanakan
50 Masih Di Hutan
51 Pagi Yang Mendebarkan
52 Selamat
53 Mencari Fakta
54 Kembali Ke Sekolah
55 Membuly Lagi
56 Pergi Kerumah Doni
57 Menceritakan Kisah Masa Lalu
58 Terciduk
59 Sisi lain Gilang
60 Mulai Mengadu Domba
61 Tentang Perjodohan
62 Perdebatan Sengit Antara Doni dan Priska
63 Prasangka
64 Cemburu
65 Ardan Yang Bijak
66 Ancaman Dari Nyonya Angkuh
67 Baikan
68 Perasaan Yang Di Larang
69 Cobaan untuk keluarga Titi
70 Ibu Yang Egois
71 Tentang Rasa
72 Hampir Saja
73 Mencurigai Lila
74 Peringatan
75 Merasa Bersalah
76 Negosiasi
77 Negosiasi part 2
78 Ingin Pergi
79 Berpisah Sementara
80 Terbongkarnya kesalahan Priska
81 Emosi Mengalahkan Segalanya
82 Balasan Priska
83 Gilang Di Tangkap
84 Menjenguk Gilang
85 Menjenguk Gilang
86 Salah Paham Yang Beruntun
87 Penderitaan
88 Firasat
89 Janji Gilang
90 Saat Menuju Kelulusan
91 Kebakaran Tak Terduga
92 Duka Yang Begitu Perih
93 Antara Bahagia Dan Sedih
94 Dia Akan Kembali
95 Melawan Ego
96 Bertemu
97 Berdua Dengan Doni
98 Diganggu
99 Keresahan Doni
100 Hanya Ingin Melihatmu
101 Pesta Kelulusan
102 Doni... hiks hiks hiks
103 Cinta Tak Harus Memiliki
104 Pengumuman
105 Ketempat Peristirahatan Terakhir
106 Final Episode
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Secerah harapan
2
Dibuly
3
Baik Baik saja
4
Cukup Sampai Disini
5
Serangan Pertama
6
Tidak ada habisnya
7
Laki laki menyebalkan
8
Bakar ikan
9
Terkurung
10
Menyelamatkan
11
Berterima kasih dengan benar
12
Bertemu lagi
13
Murid baru yang tampan
14
Benar dipecat
15
Perjanjian
16
Makan berdua
17
Kejadian dikamar mandi
18
Kemarahan Doni
19
Rumah sakit
20
Ancaman Doni
21
Sadar
22
Eksekusi
23
Eksekusi part 2
24
Perhatian
25
Terkejut
26
Berita heboh disekolah
27
Kedatangan Mereka
28
Pulang
29
Bukan Pasangan Sebenarnya
30
Tidak Seperti Dulu Lagi
31
Seperti Menantu
32
Pertolongan
33
Terlambat
34
Berita Lagi
35
Perubahan Lila
36
Penjelasan
37
Ujian
38
Ketahuan
39
Seperti Kencan Ganda
40
Mengungkap Rasa
41
Rencana Berlibur
42
Liburan
43
Berulah
44
Dua Lelaki Yang Berbeda Karakter
45
Mendaki
46
Jatuh
47
Pencarian
48
Bermalam Di Hutan
49
Dua Lelaki yang kekanakan
50
Masih Di Hutan
51
Pagi Yang Mendebarkan
52
Selamat
53
Mencari Fakta
54
Kembali Ke Sekolah
55
Membuly Lagi
56
Pergi Kerumah Doni
57
Menceritakan Kisah Masa Lalu
58
Terciduk
59
Sisi lain Gilang
60
Mulai Mengadu Domba
61
Tentang Perjodohan
62
Perdebatan Sengit Antara Doni dan Priska
63
Prasangka
64
Cemburu
65
Ardan Yang Bijak
66
Ancaman Dari Nyonya Angkuh
67
Baikan
68
Perasaan Yang Di Larang
69
Cobaan untuk keluarga Titi
70
Ibu Yang Egois
71
Tentang Rasa
72
Hampir Saja
73
Mencurigai Lila
74
Peringatan
75
Merasa Bersalah
76
Negosiasi
77
Negosiasi part 2
78
Ingin Pergi
79
Berpisah Sementara
80
Terbongkarnya kesalahan Priska
81
Emosi Mengalahkan Segalanya
82
Balasan Priska
83
Gilang Di Tangkap
84
Menjenguk Gilang
85
Menjenguk Gilang
86
Salah Paham Yang Beruntun
87
Penderitaan
88
Firasat
89
Janji Gilang
90
Saat Menuju Kelulusan
91
Kebakaran Tak Terduga
92
Duka Yang Begitu Perih
93
Antara Bahagia Dan Sedih
94
Dia Akan Kembali
95
Melawan Ego
96
Bertemu
97
Berdua Dengan Doni
98
Diganggu
99
Keresahan Doni
100
Hanya Ingin Melihatmu
101
Pesta Kelulusan
102
Doni... hiks hiks hiks
103
Cinta Tak Harus Memiliki
104
Pengumuman
105
Ketempat Peristirahatan Terakhir
106
Final Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!