Suasana hening menyelimuti mereka bertiga tak ada yang berani membuka mulut sampai suara pelayan yang mengantar pesanan kemeja Priska dan Nando.
"Permisi tuan dan Nona ini menunya, mau pesan apa?" Pelayan berkata sambil menyerahkan buku menu ke meja tersebut sampai perhatiannya teralihkan kepada sesosok lelaki yang berdiri disampingnya yang sangat ia kenali.
"Priska hubungan kita sampai disini dan kamu jangan pernah menggangguku lagi karena aku..." Lelaki itu menggantung kalimatnya lalu tatapannya beralih kepelayan itu yang menatap keheranan kemudian lelaki itu menarik pinggangnya seraya merangkulnya membuat pelayan itu membulatkan matanya karena terkejut.
"Sudah menemukan pengganti yang pantas mendampingiku... ini kenalkan Titi gadis yang sudah menarik perhatianku sejak dulu"
Ya pelayan itu adalah Titi dan lelaki itu adalah Doni yang dengan santainya Doni mengatakan kalo Titi adalah gadis pilihan hatinya membuat Priska serta teman-teman Doni melotot tak percaya bukan apa-apa, hanya saja kenapa Doni tertarik kepada gadis jelek dan miskin seperti Titi ini bukan seleranya dan itu membuat harga diri seorang Priska jatuh, karena Doni lebih memilih gadis seperti itu ketimbang mempertahankannya ya walaupun tidak mau dipertahankan carilah gadis yang sederajat dengannya yang tidak menjatuhkan harga dirinya.
"Doni kamu apa-apain sih! kalo kamu ngga terima jangan kayak gini caranya aku ngga terima yah kalo cewek ini yang jadi bahan buat mainan kamu supaya bikin aku cemburu" Priska dengan menyilangkan tangan didada serta menatap rendah kepada Titi.
"Dia bukan mainanku tapi dia masa depanku dan kamu jangan coba coba untuk mengusiknya" Entah apa yang dipikiran Doni sehingga mengatakan kalimat seperti itu dia hanya kecewa kepada Priska dan ingin menjatuhkan harga diri Priska dengan adanya Titi dan itu pasti akan menjadi masalah berkepanjangan untuk Titi.
"M..maaf saya mengganggu saya masih ada pekerjaan permisi" Dengan sedikit berlari Titi meninggalkan suasana canggung itu hatinya berdebar-debar ketika Doni mengatakan semua itu dan dia tidak bisa berkata apa-apa sedangkan Doni hanya menatap punggung Titi yang menjauh dengan tatapan datar sedangkan Nando yang hanya melihat adegan itu dia hanya tersenyum tipis.
Ketika diam beberapa detik akhirnya Doni pergi bersama teman-temannya yang setia mengikuti, sedangkan Priska mencoba memanggil tapi tak digubris oleh Doni dan Nando pergi begitu saja.
"Nando kamu mau kemana?" Priska yang menyadari Nando pergi pun memanggilnya tapi jawaban yang diberikan Nando sungguh membuat emosi Priska tambah meluap-luap.
"Aku pergi Priska mulai sekarang jangan pernah menghubungiku lagi" Dengan santainya Nando berbicara seperti itu dan melenggang pergi seperti tanpa dosa.
"Aaaarrrgghh.... brengsek kalian semua" Priska geram karena sudah dipermalukan oleh dua lelaki tampan didepan umum.
"Heh berisik kalo mau teriak sana dilautan jangan ditempat makan ganggu orang makan aja" Begitulah yang dikatakan pengunjung yang mendengar teriakan Priska dengan tatapan sengit.
Priska pun mengambil tasnya dimeja dan meninggalkan buku menu yang belum sempat ia sentuh kemudian melenggang pergi begitu saja tanpa menjawab dan tanpa peduli dengan tatapan-tatapan pengunjung yang lain yang memandangnya dengan tatapan memalukan.
"Dasar anak muda jaman sekarang ngga sopan sama orang yang lebih tua" pengunjung yang menegur itu semakin kesal karena perkataannya tidak ditanggapi oleh
Priska.
*****
"Doni..Doni gue ngga ngerti ya sama elo kenapa elo bawa-bawa gadis itu dengan masalah elo sama priska, elo tau sendiri kan Priska itu kayak gimana haahhh gue yakin setelah ini pasti hidup tuh cewek ngga bakalan tenang" Kata Rendi panjang lebar mengutarakan isi hatinya yang sejak tadi sudah dongkol terhadap Doni, dan menghempaskan tubuhnya di ranjang Doni karena sekarang mereka sedang ada di rumah Doni.
"Iya Don kenapa harus cewek itu yang kena sasarannya" Tambah Alvian yang juga tak mengerti dengan jalan pikiran Doni.
"Gue juga ngga tau mungkin karena dia tiba-tiba muncul didepan gue" Jawaban asal yang diberikan Doni membuat mereka bertiga geleng-geleng kepala mana mungkin hanya itu alasannya.
"Sudah lah semua sudah terlanjur yang penting sekarang kalo terjadi apa -apa sama cewek itu elo harus tanggung jawab" Joni mencoba mendamaikan suasana yang mungkin akan terjadi sesuatu.
"Bukannya elo semua ngga suka sama gadis buruk rupa itu kenapa sekarang kalian seperti membelanya" Doni berucap lagi bukankah memang mereka selalu menghina Titi kenapa sekarang mereka membela.
"Tapi masalahnya Don, ini berhubungan sama Priska lagian kita menghina juga karena ikut-ikutan elo iya ngga bro" timpal Alvian.
"Yup bener itu" Dan diangguki Joni dan Rendi.
"Alah basi elo semua"Doni kesal dengan jawaban teman-temannya diapun pergi dari kamarnya menuju dapur.
****
Titi sedang termenung dimalam hari, didepan teras ditemani secangkir susu cokelat hangat kesukaannya dia masih memikirkan kejadian tadi siang, kejadian yang membuatnya tidak fokus bekerja pasalnya itu adalah hari pertama dia bekerja setelah dia mencari-cari pekerjaan tapi dihari pertamanya bekerja dia sudah mendapatkan hadiah tak terduga yang mana membuat dia terkena marah karena ceroboh tapi untungnya dia tidak dipecat sampai akhirnya dia dikagetkan oleh kakaknya Rian yang datang dengan membawa secangkir kopi hitam kesukaannya.
"Malam -malam jangan ngelamun ntar kemasukan baru tau rasa" ucap Rian setelah mendekat dan duduk disamping adiknya.
"Kakak ngagetin aja siapa juga yang ngelamun" Balas Titi dengan manyun.
"Jangan manyun tambah jelek" Ledek Rian dengan terkekeh yang mana membuat Titi tambah manyun.
"Kakak ngapain sih kesini ganggu orang aja" Kesal Titi.
"Eh emangnya kenapa kalo kakak kesini suka-suka kakak dong ini juga rumah kakak"Jawab Rian sambil menyeruput kopinya sedangkan Titi hanya berdehem dengan kesal dan ikut menyeruput susunya.
"Mm... kak aku mau tanya? kenapa laki laki secara tiba-tiba bilang keperempuan kalo dia udah bikin tertarik didepan perempuan lain?" Tanya Titi yang ambigu dan membuat kening Rian mengkerut.
"Maksud kamu Ti laki-laki itu menyatakan perasaannya kecewek lain didepan ceweknya begitu"Sarkas Rian mengulang kalimat Titi supaya lebih dimengerti.
"Ya begitulah kurang lebihnya tapi pacarnya ini dia menduakan juga" Jawab Titi sekenanya.
"Oh kakak ngerti mungkin silaki-laki ini kecewa sama pacarnya yang sudah menghianatinya jadi dia mau membalas rasa sakit hatinya dengan melampiaskan keperempuan lain" Papar Rian dengan bahasa yang mudah dimengerti Titipun termenung dengan jawaban kakaknya.
"Apa Doni tadi itu cuma mau melampiaskan kekecewaannya kepadaku yah aahh kenapa aku ini bodoh sekali mana mungkin Doni bisa suka sama aku aduh Titi kalo mimpi jangan ketinggian deh".
Batin Titi dengan menggelengkan kepalanya dan itu berhasil membuat Rian keheranan.
"Kamu kenapa Ti" Tanya Rian.
"Ahh ngga aku ngga papa ka, aku masuk dulu ya ka" Jawab Titi langsung beranjak dari duduknya takut kakaknya bertanya-tanya hal yang lain lagi yang mungkin Titi tidak bisa menjawabnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
LafaLova
nyicil kak 🙏
2021-12-03
1
delissaa
nyicil jejak
2021-11-20
1