Lima

"hehehe... kamu tau aja Sin, maaf ya semuanya" ujar Jeslyn tak lupa dengan senyum tak enaknya.

"huh! Gak bisanya kenapa sih?" tanya Cleo.

"maklum biasa nyonya CEO selalu sibuk" bukan Jeslyn yang menjawab, malainkan Sinta.

"hah? Lu udah jadi CEO di saat belum wisuda dan mendapatkan gelar?" kaget laki-laki kecuali Rey.

"iya" jawab Jeslyn dengan senyum manis nya, tak sengaja dia dan Airlangga bertemu pandang sesaat tetapi langsung di putuskan oleh Jeslyn.

"Sorry, this is your order" tiba-tiba waiter datang membawa makanan mereka. Mereka pun langsung makan dengan tenang.

"abis ini kalian mau ngapain lagi?" tanya Rey.

"TIMEZONE!!!" ujar ketiganya kompak.

"kami gabung lagi boleh gak?" tanya Cleo.

"iya boleh kok" balas Jeslyn dengan senyum manisnya.

"yaudah sekarang aja yuk" ajak Manda dan mereka pun langsung pergi dari Restauran menuju ke Timezone setelah membayar makanan mereka tadi.

"eh em... kalian duluan aja ya, aku mau ke toilet dulu" ucap Jeslyn saat mereka baru keluar dari restauan Korea itu.

"mau ditemenin gak Jes?" tanya Sinta.

"enggak usah Sin aku sendiri aja, bye" setelah itu Jeslyn pun langsung meninggalkan mereka semua dan dia langsung berkeliling mencari toile yang berada di lantai 2 itu.

"aish.. toilet nya dimana sih?" gumana Jeslyn, setelah beberapa menit dia mencari dan akhirnya ketemu, dia langsung masuk ke dalam toilet perempuan itu.

Beberapa menit kemudian,

Jeslyn keluar dari toilet dengan tidak memperhatikan kedepan, dia sedang asik membenarkan pakaiannya, dan tiba-tiba…

bruk

'kok aku kayak lagi nabrak orang ya' batin Jeslyn.

dia pun langsung memundurkan badannya dan mengangkat kepala nya karena orang itu lebih tinggi darinya

deg.

"A..Air..Langga" gumamnya pelan Jeslyn dengan raut muka terkejutnya.

"saya ingin berbicara denganmu nona Jeslyn" ujar Airlangga.

"mau bicara apa?" tanya Jeslyn dengan nada santainya

"kenapa anda tidak menghubungi saya ketika anda sudah membaca pesan saya?" tanya Airlangga to the point.

"emang harus ya? Lagian kalau pun saya mengandung bayi dari benih kamu, saya tidak akan mau menggugurkan kandungan saya" ucap Jeslyn dengan nada tegasnya.

"ck! Apa maksudmu? Saya tidak akan sudi menganggap anak itu anak saya!" ucapan peda Airlangga membuat air mata Jeslyn tak terbendung lagi.

"tuan Airlangga yang terhormat. Ingat baik-baik ucapan saya! Kalau pun saya mengandung. Saya tidak akan menemui anda untuk meminta anda bertanggung jawab dan saya tidak akan meminta anda untuk membiayai anak ini. Dan jika suatu saat nanti anda datang ke saya untuk meminta maaf saya tidak akan sudi untuk

memaafkanmu tuan Airlangga yang terhormat." setelah mengucapkan kata-kata itu Jeslyn pergi meninggalkan Airlangga dan tak lupa dia mengucakan kata terimakasih.

"dan ya! saya ingin bilang terimakasih atas bantuan anda pada waktu itu,  Saya tidak akan mengganggu anda untuk ke depan hari dan untuk selamanya, selamat tinggal"

Jeslyn pergi dari itu dengan perasaan yang campur aduk bahkan tangisannya tak berhenti-henti.

Sudah 2 jam mereka ber 7 main di Timezone dan sekarang mereka sedang beristirahat di sebuah kafe yang tak jauh dari Timezone tadi. Teman-teman Jeslyn yang merasa sikap Jeslyn berbeda dari sebelumnya pun terheran, bahkan jika mereka bertanya ke Jeslyn maka Jeslyn hanya akan menjawab pertanyaan mereka dengan seadanya.

drt..drt..

"hp siapa itu yang getar?" tanya Cleo dan di gelengin semuanya tanda tidak tahu, kecuali Jeslyn yang sedang melamun.

"Jes... Jeslyn!" panggil Sinta ke Jeslyn.

"eh iya apa Sin?" tanya Jeslyn saaat dirinya sudah kembali kealam sadarnya.

"itu Handphone lu getar" ucap Sinta.

"eh iya, makasih" setelah mengucapkan itu Jeslyn langsung melihat kearah ponselnya dan tertera nama 'Vina' sekretarisnya di Kantor, langsung saja diangkatnya telepon dari Vina

"ya hallo vin?" tanya Jeslyn to the point.

'maaf miss ada meeting dadakan bersama Tyo Company' ucap Vina, Jeslyn yang mendengarnya pun hanya mengembuskan nafasnya pelan.

"kamu gantiin saya saat ini" perintah Jeslyn ke Vina.

'te..tetapi Miss... dia meminta Miss yang hadir' ucap Vina dengan hati-hati.

"yasudah saya datang kesana 30 menit lagi, katakan pada pak tua itu jika tidak ingin menunggu silahkan batalkan kerja sama ini" ucap Jeslyn kesal. Teman-temannya yang mendengarnya pun hanya melongo.

'baik Miss'

tut

panggilan pun terputus, Jeslyn langsung melihat wajah teman-temannya yang menurutnya lucu.

"Hahaha... kalian apa-apaan sih? Mukanya pada kocak ih.. aku gak kuat..." ucap Jeslyn yang masih tertawa. Teman-temannya pun langsung mengubah mimik wajah mereka. (masih ada Airlangga ya guys, tapi dia diam aja main hp).

"anjir... mutusin kerja sama kayak mutusin benang aja lu" ujar Cleo yang kebetulan dia juga seorang CEO.

"b aja, udah dulu ya. Aku ada meeeting dadakan" pamit Jeslyn.

"bye semua, oh iya besok nitip oleh-olehnya ya" canda Jeslyn sebelum dia pergi dari meja itu.

"nama Perusahaannya apa sih?" tanya Cleo penasaran.

"Casey Company" ucap Manda santai, tapi tidak dengan Tristan. Tristan yang sedang meminum coffe nya di semburnya begitu saja saat mendengar ucapan Manda.

"lah? Gua yang nanya lu yang kaget" ucap Cleo.

"berarti dia Jeslyn Casey?" tanya Tristan.

"iya, kok lu tau nama lengkap dia?" tanya Sinta balik.

"anjir, dia yang bakal dijodohin sama kembaran gua" ucapan Tristan tentu sangat mengejutkan semua yang ada di meja itu, termasuk Airlangga. Airlangga merasa hatinya tidak ingin Jeslyn dimiliki oleh siapapun tapi perasaan itu dia tepis begitu saja.

"HAH???!"

"kok Jeslyn gak bilang apa-apa ke kita Man?" tanya Sinta dan hanya dijawab gelengan dari Manda.

"gimana gak mau ngasih tau, dia aja belum tau bakal dijodohin" ujar Tristan.

'kok bisa?' itulah pertanyaan Manda dan Sinta akan kehidupan Jeslyn.

"yaudahlah ya, nanti kita lihat akhir hidupnya aja" ucap Rey dan dianggukin yang lain.

Mereka pun pulang kerumah masing-masing setelah merasa puas berbincang.

1 minggu kemudian,

Jeslyn dan Mahasiswa Mahasiswi lain sedang diambang karirnya di masa kuliah. Yap, mereka sedang melaksanakan Sidang untuk menentukan masa depan mereka nanti. Tetapi sayangnya jadwal Jeslyn, Manda dan Sinta berbeda. Jeslyn kebagian jadwal pertama, Manda ke 2 dan Sinta ke 3. pembagian ini bukan berdasarkan absen mereka tetapi dipilih acak oleh dosen mereka, menyebalkan memang.

"Jeslyn yang semangat ya sidangnya!!!!" teriak kedua temannya untuk menyemangati Jeslyn.

"hahaha.... iya Man, Sin. Kalian juga" balas Jeslyn.

Bagi Jeslyn sidang seperti ini sudah tidak ada apa-apanya semenjak dia menjadi CEO di Perusahaan yang mengakibatkan dia sering melakukan Presentasi atau hanya menjadi pemimpin rapat

 

----BERSAMBUNG----

jangan lupa LIKE dan Komen terbaik kalian!!!

Terpopuler

Comments

Raheellias_12

Raheellias_12

semangat kak up terus ya 😘

2021-05-15

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!