Setelah turun dari pesawat, Leiya meregangkan pinggangnya yang kaku.
"Melelahkan sekali untuk naik pesawat" keluh Leiya
Leiya dan Bibi Wen menaiki taksi ke tempat Bibi Wen tinggal. Bibi Wen tinggal di komunitas yang rata-rata penduduknya bukan dari negara A, melainkan dari negara mereka.
Setelah sampai ke dalam rumah, Leiya merebahkan dirinya di sofa.
"Bibi, aku tidak ingin bepergian lagi. Sangat melelahkan" ucap Leiya sambil makan camilan yang ada ditangannya.
"Kamu istirahat saja dulu, nanti bibi masakkan kamu makanan. Untung saja rumah ini rutin dibersihkan jadi tidak terlalu melelahkan untuk membereskannya" kata Bibi Wen sambil menuju ke kamar untuk membereskan pakaian.
"Siapa yang membersihkannya?" Tanya Leiya
"Jasa kebersihan, tentu saja bibi harus membayarnya. Biasanya bibi membayar sebulan sekali lewat transfer bank" ujar bibi wen
"Begitu, baiklah bi. Aku akan pergi ke minimarket depan untuk membeli sayur dan lauk untuk kita makan nanti" kata Leiya yang saat memasuki komunitas tadi, ia melihat minimarket tidak jauh dari situ hanya berjarak beberapa rumah.
"Yah jangan terlalu lama"
"Um"
Saat menuju minimarket, Leiya berpapasan dengan seorang anak laki-laki kecil yang menangis.
"Adik kecil, mengapa kamu menangis? Dimana ibumu?" Tanya Leiya sambil mengelus kepalanya
"Aku.. ibuku..dia masuk ke minimarket dan.. dia tidak membawaku" jawab anak itu terbata-bata karena tangisnya
Leiya? Kenapa ibunya bisa melupakan anaknya? Apakah dia ibu tiri:)
"Lalu, kakak membawamu menemui ibumu oke, jadi berhentilah menangis" bujuk Leiya
"Benarkah? Kalau begitu,kakak bolehkah aku membeli es krim?" Tanya anak itu dengan penuh harap
"Hahaha... Yah tentu" ucap Leiya tertawa kering
"Yea! Kakak yang terbaik!" Kata bocah itu dan berlari ke penjual es krim.
Dasar bocah! Leiya membelikan anak itu es krim dan melanjutkan ke minimarket.
"Ayo pergi temui ibumu"
"Kakak namaku Sime, rumahku ada di sana. Kak dimana rumahmu? Bolehkah aku bermain ke rumahmu?" Kata anak itu memperkenalkan diri sambil menunjuk sebuah rumah
"Rumahku berjarak dua rumah dari rumahmu, lihat. Itu rumahku, aku baru pindah hari ini" kata Leiya menunjukkan lokasi rumahnya.
"Sangat dekat, jadi aku bisa bermain ke rumah kakak setiap hari!. Bolehkan?" Tanya anak itu dengan genit
"Um ya, tentu tapi..
"Hore terima kasih kakak cantik" kata anak itu sebelum Leiya menyelesaikan kalimatnya.
Apakah sudah terlambat untuk menyesali perkataannya? Dasar bocah ingusan
"Nah kita sudah sampai, carilah dimana ibumu?" Kata Leiya mengalihkan pembicaraan
" Itu ibuku, dia baru saja keluar dari toko pakain" tunjuk Sime
"Ya tunggu saja, ibumu berjalan ke arah sini"
Setelah wanita itu datang, dia mengambil Sime dari tangan Leiya
" Nona terimakasih telah menjaga anakku"
"Bibi kenapa kamu meninggalkan anakmu di depan? Dia baru berusia empat tahun! Jika terjadi apa-apa bagaimana?" Ingat Leiya pada bibi itu
"Oh tadi aku sedang mengejar diskon pakaian, lihat ini cantik kan. Untung saja aku tidak terlambat, dan masa aku harus berdesakkan dengan anakku, bagaimana jika dia tidak sengaja terdorong. Lebih aman aku meninggalkannya, lagipula anakku itu pintar, tidak akan terjadi apapun padanya" ucap wanita itu
" Lihat itu, bukankah kamu sudah dibodohi olehnya dan membiarkanmu membelikan es krim? " Imbuhnya
Sime tersenyum manis ke arah Leiya
" Terima kasih kakak"
Leiya"..."
Pasangan ibu anak macam apa ini!
"Oh maafkan anakku ya nona, dia memang sedikit nakal. Perkenalkan namaku Diya, panggil saja kakak perempuan, bibi terlalu tua. Kalau begitu selamat tinggal adik manis! Aku akan mengunjungimu lain waktu, dah!"
"Selamat tinggal kakak!" Lambai Sime
Leiya berjalan ke arah yang ditujunya dan tidak peduli pada mereka. Setelah berputar-putar memilih beberapa sayuran, Leiya membawanya ke kasir dan beranjak pulang.
"Bibi aku pulang, ini sayurannya"
"Kenapa lama? Apakah ada yang mengganggu mu?"
"Ya, bibi aku diganggu" kata Leiya mewek
"Siapa yang mengganggu mu? Apakah kamu baik-baik saja?" tanya bibi wen
"Anak kecil, di tetangga sebelah. Dia menipuku untuk membelikan es krim" ucap Leiya melankolis
"Kamu ini membuat bibi khawatir saja! Bibi kira kamu diganggu orang jahat" kata Bibi wen menghela nafas
"Anak itu juga jahat bi!" Rengek Leiya
"Dia itu anak kecil, mengapa kamu mengatakannya jahat. Sangat tidak masuk akal, sudah sini bantu bibi potong sayuran" omel Bibi Wen
"Iya" sungutnya
...
" Kapan bibi pergi ke pemakaman?" Tanya Leiya sedang mengunyah makanan
"Besok pagi saja, sekarang kita istirahat. Ini dimakan makaron nya, biasanya langsung kamu habiskan" ujar Bibi Wen
"Besok saja bi, aku terlalu kenyang" kata Leiya mengusap perutnya
"Yah tidak apa-apa, biar bibi simpan. Sekarang tidurlah, apakah besok kamu mau ikut ke pemakaman?"
"Ya tentu" ujar Leiya sambil menguap
...
Setelah membuka pintu, Rifa melihat seorang pria berdiri di depannya.
" Siapa kamu?"
"Bolehkah saya masuk?"
"Ya, silahkan" putus Rifa setelah beberapa detik ragu-ragu, karena melihat penampilan dan tempramennya, dia pasti bukan orang jahat.
" Mau minum apa?"
"Tidak perlu sopan, saya di sini hanya untuk bertanya" ujar Arya
"Tanyakan apa, kurasa kita tidak saling mengenal. Tidak ada yang bisa ditanyakan" kata Rifa sopan
" Ini tentang kejadian di hotel sebulan yang lalu, saya harap nona Rifa bisa menjawab pertanyaan yang saya ajukan"
"Oh jadi kamu yang mengirim seseorang untuk menguntit ku kemarin! Dasar tidak sopan" ketus Rifa
"Maafkan saya nona, saya tidak bermaksud jahat. Kemarin saya tidak bisa datang sendiri karena urusan perusahaan" jelas Arya
"Terserah, cepatlah kamu mau bertanya apa. Jangan ganggu waktuku"
"Begini nona, malam itu sahabatmu nona Leiya juga ada di sana benarkan? Lalu dimana dia saat pertengahan malam, bukankah dia menceritakan sesuatu padamu" tanya Arya langsung
"Apa urusannya denganmu! Ini privasi sahabatku!" Kata Rifa melotot
"Nona mohon jawab saja karena mungkin pria itu terkait denganku" langsung Arya
"Aku tidak tahu! Tanya saja si keriting itu, dia yang membius Aya. Pergi pergi, aku masih ada urusan" usir Rifa mendorong Arya keluar.
Setelah menutup pintu, Rifa langsung masuk ke kamar dan mencari telepon Leiya.
" Oh iya, Aya kan di negara A. Dia juga belum menelpon bagaimana aku tahu nomor barunya" ingat Rifa menepuk keningnya
"Jangan bilang kalau pria itu! Lalu apa hubungannya dengan si keriting itu? Tau ah pusing, biar Aya saja yang mengurusnya. Aku masih harus menyelesaikan pekerjaan" ujar Rifa melanjutkan menulis
"Yah! Kan jadi tidak konsentrasi, di mana inspirasiku menghilang? Dasar pria ini! Sudahlah aku menonton drama saja untuk merilekskan otakku ini" Rutuk Rifa sebal
...
Baltic dan Bai kembali dari kota C setelah melihat pembangunan cabang yang lancar dan tidak ada masalah.
"Bai kita langsung ke bar sajalah, di sana juga ada tempat istirahat. Lebih hemat waktu" saran Baltic
"Ya saran yang bagus"
Sesampainya mereka di sana, mereka disapa oleh Are, penjaga setia.
"Selamat datang kembali bos!" Ucap Are
"Terima kasih, apakah Long masih bekerja atau sudah pulang?" Tanya Baltic
"Tuan Long pergi beberapa menit yang lalu untuk menjemput pacarnya" jelas Are
"Begitu" jawab Baltic lalu masuk ke ruangan bersama Bai.
"Sepertinya pertunangan Long lima hari lagi" ingat Bai
"Ya kamu benar, kita harus membantunya. Entah persiapannya sudah atau belum"
"Em, istirahatlah dulu, nanti Long ke sini kita bicarakan lagi" kata Bai merebahkan dirinya di sofa.
"Ya"
Setelah dua puluh menit, Long sampai ke bar membawa sekotak makanan.
"Eh kalian di sini, aku kira kalian akan pulang" ujar Long
"Tidak apa-apa, bagaimana persiapan pertunangan mu. Apakah sudah selesai?" Tanya Bai membuka kotak makanan dan membaginya menjadi tiga
"Semua sudah beres, bagaimana dengan cabang bar di kota C?"
"Yah semua berjalan lancar. Ngomong-ngomong, apakah Aya sering datang ke sini?" Tanya Baltic
"Oh ya! Aku lupa memberitahu kalian, kalau Aya pergi ke negara A bersama bibi nya" ucap Long menepuk dahinya
"Kapan?" Tanya Bai terkejut karena tidak biasanya Leiya mau pergi ke luar negeri
" Lima hari yang lalu, tepat setelah kalian pergi"
"Mengapa mendadak sekali, bahkan tidak menyapa kami" ujar Baltic
"Tidak tahu, nanti telepon sajalah dia! Sekarang kalian temani aku membagikan undangan ya, sudah selesai kan istirahatnya" cengir Long
"Yah baiklah, aku juga mau membeli mie instan. Stok di rumah sudah habis" kata Bai
Karena tidak banyak yang diundang, mereka selesai dengan cepat dan sudah saatnya makan malam.
Mereka memesan sebuah ruang di restoran tapi ternyata sudah penuh, mereka pun berencana ketempat lain.
"Tunggu, bukankah itu Tuan Arya? Mengapa dia ada di kota Y?" Ujar Baltic heran
Arya yang sedang berjalan juga melihat mereka dan berjalan untuk menyapa.
" Apakah kalian di sini untuk makan juga?"
"Yah tapi tempatnya sudah penuh jadi kita akan mencari tempat lain" tutur Bai
"Kalau begitu pergi bersama, kebetulan saya hanya makan berdua dengan sekertaris saya" ajak Arya
"Sungguh merepotkan, terima kasih Tuan Arya" ucap Baltic tulus
"Ini pasti Tuan Long, salam kenal. Saya Arya" ujar Arya mengulurkan tangannya
"Salam kenal Tuan Arya, saya sudah mendengar nama Tuan Arya pengusaha yang sangat berbakat di negara kita" puji Long
"Tuan Long menyanjung, mari kita makan" ajak Arya memimpin ke dalam ruangan
Setelah masuk mereka pun memesan makanan.
"Kenapa Tuan Arya ada di kota Y? Apakah ada urusan bisnis?" Tanya Baltic
"Ya, beberapa urusan penting"
"Kalau begitu jika ada waktu luang Tuan Arya bisa datang ke pesta pertunangan saya, ini undangannya" kata Long dengan bersemangat
"Tentu tidak masalah, saya akan datang" ujar Arya mengambil undangannya
Jika temannya sendiri sedang bertunangan, apakah Leiya akan datang?
"Terima kasih Tuan Arya, mari lanjutan makan" kata Long
"Kalau begitu kita bisa minum bersama untuk merayakan pelepasan status Tuan Long sebagai lajang" canda Arya tertawa kecil
"Baiklah kalau begitu tidak perlu sopan panggil saja dengan nama kami, setelah minum bersama hari ini bukankah kita berteman. Benar?" Ucap Baltic menepuk pundak Arya
"Tidak masalah kalau begitu panggil saja aku Arya"
"Kesepakatan" ucap Bai sambil menyodorkan gelasnya untuk bersulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
StarDC
😄
2023-04-06
0
范妮
Kejar diskon bikin ngakak wkwkq
2023-04-06
1