Bab 4. Negara A

Setelah turun dari pesawat, Leiya meregangkan pinggangnya yang kaku.

"Melelahkan sekali untuk naik pesawat" keluh Leiya

Leiya dan Bibi Wen menaiki taksi ke tempat Bibi Wen tinggal. Bibi Wen tinggal di komunitas yang rata-rata penduduknya bukan dari negara A, melainkan dari negara mereka.

Setelah sampai ke dalam rumah, Leiya merebahkan dirinya di sofa.

"Bibi, aku tidak ingin bepergian lagi. Sangat melelahkan" ucap Leiya sambil makan camilan yang ada ditangannya.

"Kamu istirahat saja dulu, nanti bibi masakkan kamu makanan. Untung saja rumah ini rutin dibersihkan jadi tidak terlalu melelahkan untuk membereskannya" kata Bibi Wen sambil menuju ke kamar untuk membereskan pakaian.

"Siapa yang membersihkannya?" Tanya Leiya

"Jasa kebersihan, tentu saja bibi harus membayarnya. Biasanya bibi membayar sebulan sekali lewat transfer bank" ujar bibi wen

"Begitu, baiklah bi. Aku akan pergi ke minimarket depan untuk membeli sayur dan lauk untuk kita makan nanti" kata Leiya yang saat memasuki komunitas tadi, ia melihat minimarket tidak jauh dari situ hanya berjarak beberapa rumah.

"Yah jangan terlalu lama"

"Um"

Saat menuju minimarket, Leiya berpapasan dengan seorang anak laki-laki kecil yang menangis.

"Adik kecil, mengapa kamu menangis? Dimana ibumu?" Tanya Leiya sambil mengelus kepalanya

"Aku.. ibuku..dia masuk ke minimarket dan.. dia tidak membawaku" jawab anak itu terbata-bata karena tangisnya

Leiya? Kenapa ibunya bisa melupakan anaknya? Apakah dia ibu tiri:)

"Lalu, kakak membawamu menemui ibumu oke, jadi berhentilah menangis" bujuk Leiya

"Benarkah? Kalau begitu,kakak bolehkah aku membeli es krim?" Tanya anak itu dengan penuh harap

"Hahaha... Yah tentu" ucap Leiya tertawa kering

"Yea! Kakak yang terbaik!" Kata bocah itu dan berlari ke penjual es krim.

Dasar bocah! Leiya membelikan anak itu es krim dan melanjutkan ke minimarket.

"Ayo pergi temui ibumu"

"Kakak namaku Sime, rumahku ada di sana. Kak dimana rumahmu? Bolehkah aku bermain ke rumahmu?" Kata anak itu memperkenalkan diri sambil menunjuk sebuah rumah

"Rumahku berjarak dua rumah dari rumahmu, lihat. Itu rumahku, aku baru pindah hari ini" kata Leiya menunjukkan lokasi rumahnya.

"Sangat dekat, jadi aku bisa bermain ke rumah kakak setiap hari!. Bolehkan?" Tanya anak itu dengan genit

"Um ya, tentu tapi..

"Hore terima kasih kakak cantik" kata anak itu sebelum Leiya menyelesaikan kalimatnya.

Apakah sudah terlambat untuk menyesali perkataannya? Dasar bocah ingusan

"Nah kita sudah sampai, carilah dimana ibumu?" Kata Leiya mengalihkan pembicaraan

" Itu ibuku, dia baru saja keluar dari toko pakain" tunjuk Sime

"Ya tunggu saja, ibumu berjalan ke arah sini"

Setelah wanita itu datang, dia mengambil Sime dari tangan Leiya

" Nona terimakasih telah menjaga anakku"

"Bibi kenapa kamu meninggalkan anakmu di depan? Dia baru berusia empat tahun! Jika terjadi apa-apa bagaimana?" Ingat Leiya pada bibi itu

"Oh tadi aku sedang mengejar diskon pakaian, lihat ini cantik kan. Untung saja aku tidak terlambat, dan masa aku harus berdesakkan dengan anakku, bagaimana jika dia tidak sengaja terdorong. Lebih aman aku meninggalkannya, lagipula anakku itu pintar, tidak akan terjadi apapun padanya" ucap wanita itu

" Lihat itu, bukankah kamu sudah dibodohi olehnya dan membiarkanmu membelikan es krim? " Imbuhnya

Sime tersenyum manis ke arah Leiya

" Terima kasih kakak"

Leiya"..."

Pasangan ibu anak macam apa ini!

"Oh maafkan anakku ya nona, dia memang sedikit nakal. Perkenalkan namaku Diya, panggil saja kakak perempuan, bibi terlalu tua. Kalau begitu selamat tinggal adik manis! Aku akan mengunjungimu lain waktu, dah!"

"Selamat tinggal kakak!" Lambai Sime

Leiya berjalan ke arah yang ditujunya dan tidak peduli pada mereka. Setelah berputar-putar memilih beberapa sayuran, Leiya membawanya ke kasir dan beranjak pulang.

"Bibi aku pulang, ini sayurannya"

"Kenapa lama? Apakah ada yang mengganggu mu?"

"Ya, bibi aku diganggu" kata Leiya mewek

"Siapa yang mengganggu mu? Apakah kamu baik-baik saja?" tanya bibi wen

"Anak kecil, di tetangga sebelah. Dia menipuku untuk membelikan es krim" ucap Leiya melankolis

"Kamu ini membuat bibi khawatir saja! Bibi kira kamu diganggu orang jahat" kata Bibi wen menghela nafas

"Anak itu juga jahat bi!" Rengek Leiya

"Dia itu anak kecil, mengapa kamu mengatakannya jahat. Sangat tidak masuk akal, sudah sini bantu bibi potong sayuran" omel Bibi Wen

"Iya" sungutnya

...

" Kapan bibi pergi ke pemakaman?" Tanya Leiya sedang mengunyah makanan

"Besok pagi saja, sekarang kita istirahat. Ini dimakan makaron nya, biasanya langsung kamu habiskan" ujar Bibi Wen

"Besok saja bi, aku terlalu kenyang" kata Leiya mengusap perutnya

"Yah tidak apa-apa, biar bibi simpan. Sekarang tidurlah, apakah besok kamu mau ikut ke pemakaman?"

"Ya tentu" ujar Leiya sambil menguap

...

Setelah membuka pintu, Rifa melihat seorang pria berdiri di depannya.

" Siapa kamu?"

"Bolehkah saya masuk?"

"Ya, silahkan" putus Rifa setelah beberapa detik ragu-ragu, karena melihat penampilan dan tempramennya, dia pasti bukan orang jahat.

" Mau minum apa?"

"Tidak perlu sopan, saya di sini hanya untuk bertanya" ujar Arya

"Tanyakan apa, kurasa kita tidak saling mengenal. Tidak ada yang bisa ditanyakan" kata Rifa sopan

" Ini tentang kejadian di hotel sebulan yang lalu, saya harap nona Rifa bisa menjawab pertanyaan yang saya ajukan"

"Oh jadi kamu yang mengirim seseorang untuk menguntit ku kemarin! Dasar tidak sopan" ketus Rifa

"Maafkan saya nona, saya tidak bermaksud jahat. Kemarin saya tidak bisa datang sendiri karena urusan perusahaan" jelas Arya

"Terserah, cepatlah kamu mau bertanya apa. Jangan ganggu waktuku"

"Begini nona, malam itu sahabatmu nona Leiya juga ada di sana benarkan? Lalu dimana dia saat pertengahan malam, bukankah dia menceritakan sesuatu padamu" tanya Arya langsung

"Apa urusannya denganmu! Ini privasi sahabatku!" Kata Rifa melotot

"Nona mohon jawab saja karena mungkin pria itu terkait denganku" langsung Arya

"Aku tidak tahu! Tanya saja si keriting itu, dia yang membius Aya. Pergi pergi, aku masih ada urusan" usir Rifa mendorong Arya keluar.

Setelah menutup pintu, Rifa langsung masuk ke kamar dan mencari telepon Leiya.

" Oh iya, Aya kan di negara A. Dia juga belum menelpon bagaimana aku tahu nomor barunya" ingat Rifa menepuk keningnya

"Jangan bilang kalau pria itu! Lalu apa hubungannya dengan si keriting itu? Tau ah pusing, biar Aya saja yang mengurusnya. Aku masih harus menyelesaikan pekerjaan" ujar Rifa melanjutkan menulis

"Yah! Kan jadi tidak konsentrasi, di mana inspirasiku menghilang? Dasar pria ini! Sudahlah aku menonton drama saja untuk merilekskan otakku ini" Rutuk Rifa sebal

...

Baltic dan Bai kembali dari kota C setelah melihat pembangunan cabang yang lancar dan tidak ada masalah.

"Bai kita langsung ke bar sajalah, di sana juga ada tempat istirahat. Lebih hemat waktu" saran Baltic

"Ya saran yang bagus"

Sesampainya mereka di sana, mereka disapa oleh Are, penjaga setia.

"Selamat datang kembali bos!" Ucap Are

"Terima kasih, apakah Long masih bekerja atau sudah pulang?" Tanya Baltic

"Tuan Long pergi beberapa menit yang lalu untuk menjemput pacarnya" jelas Are

"Begitu" jawab Baltic lalu masuk ke ruangan bersama Bai.

"Sepertinya pertunangan Long lima hari lagi" ingat Bai

"Ya kamu benar, kita harus membantunya. Entah persiapannya sudah atau belum"

"Em, istirahatlah dulu, nanti Long ke sini kita bicarakan lagi" kata Bai merebahkan dirinya di sofa.

"Ya"

Setelah dua puluh menit, Long sampai ke bar membawa sekotak makanan.

"Eh kalian di sini, aku kira kalian akan pulang" ujar Long

"Tidak apa-apa, bagaimana persiapan pertunangan mu. Apakah sudah selesai?" Tanya Bai membuka kotak makanan dan membaginya menjadi tiga

"Semua sudah beres, bagaimana dengan cabang bar di kota C?"

"Yah semua berjalan lancar. Ngomong-ngomong, apakah Aya sering datang ke sini?" Tanya Baltic

"Oh ya! Aku lupa memberitahu kalian, kalau Aya pergi ke negara A bersama bibi nya" ucap Long menepuk dahinya

"Kapan?" Tanya Bai terkejut karena tidak biasanya Leiya mau pergi ke luar negeri

" Lima hari yang lalu, tepat setelah kalian pergi"

"Mengapa mendadak sekali, bahkan tidak menyapa kami" ujar Baltic

"Tidak tahu, nanti telepon sajalah dia! Sekarang kalian temani aku membagikan undangan ya, sudah selesai kan istirahatnya" cengir Long

"Yah baiklah, aku juga mau membeli mie instan. Stok di rumah sudah habis" kata Bai

Karena tidak banyak yang diundang, mereka selesai dengan cepat dan sudah saatnya makan malam.

Mereka memesan sebuah ruang di restoran tapi ternyata sudah penuh, mereka pun berencana ketempat lain.

"Tunggu, bukankah itu Tuan Arya? Mengapa dia ada di kota Y?" Ujar Baltic heran

Arya yang sedang berjalan juga melihat mereka dan berjalan untuk menyapa.

" Apakah kalian di sini untuk makan juga?"

"Yah tapi tempatnya sudah penuh jadi kita akan mencari tempat lain" tutur Bai

"Kalau begitu pergi bersama, kebetulan saya hanya makan berdua dengan sekertaris saya" ajak Arya

"Sungguh merepotkan, terima kasih Tuan Arya" ucap Baltic tulus

"Ini pasti Tuan Long, salam kenal. Saya Arya" ujar Arya mengulurkan tangannya

"Salam kenal Tuan Arya, saya sudah mendengar nama Tuan Arya pengusaha yang sangat berbakat di negara kita" puji Long

"Tuan Long menyanjung, mari kita makan" ajak Arya memimpin ke dalam ruangan

Setelah masuk mereka pun memesan makanan.

"Kenapa Tuan Arya ada di kota Y? Apakah ada urusan bisnis?" Tanya Baltic

"Ya, beberapa urusan penting"

"Kalau begitu jika ada waktu luang Tuan Arya bisa datang ke pesta pertunangan saya, ini undangannya" kata Long dengan bersemangat

"Tentu tidak masalah, saya akan datang" ujar Arya mengambil undangannya

Jika temannya sendiri sedang bertunangan, apakah Leiya akan datang?

"Terima kasih Tuan Arya, mari lanjutan makan"  kata Long

"Kalau begitu kita bisa minum bersama untuk merayakan pelepasan status Tuan Long sebagai lajang" canda Arya tertawa kecil

"Baiklah kalau begitu tidak perlu sopan panggil saja dengan nama kami, setelah minum bersama hari ini bukankah kita berteman. Benar?" Ucap Baltic menepuk pundak Arya

"Tidak masalah kalau begitu panggil saja aku Arya"

"Kesepakatan" ucap Bai sambil menyodorkan gelasnya untuk bersulang.

Terpopuler

Comments

StarDC

StarDC

😄

2023-04-06

0

范妮

范妮

Kejar diskon bikin ngakak wkwkq

2023-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Putri Terlantar
2 Bab 2. Tempat Baru
3 Bab 3. Apakah Dia?
4 Bab 4. Negara A
5 Bab 5. Teman
6 Bab 6 Rencana tinggal
7 Bab 7 go work
8 Bab 8 masuk angin kah?
9 Bab 9 pesta pertunangan
10 Bab 10 nakal
11 Bab 11 Hamil
12 Bab 12 Pulang
13 Bab 13. Apakah aku temanmu?
14 Bab 14. Tatap muka
15 Bab 15. Apakah paman menyukai bubuku
16 Bab 16. Dia mirip denganku
17 Bab 17. Aning
18 Bab 18. lift
19 Bab 19. Sekolah
20 Bab 20. Bu, itu ayah
21 Bab 21. Perjamuan
22 Bab 22. Orang gila
23 Bab 23. Piknik
24 Bab 24. Piknik 2
25 Bab 25. Kebenaran
26 Bab 26. Sejak lima tahun lalu
27 Bab 27. Rumah Ayah
28 Bab 28. Mabuk
29 Bab 29. Bai
30 Bab 30. apakah kamu mau mati?
31 Bab 31. Saudarinya, dia?
32 Bab 32. Mencari rumah
33 Bab 33. Kasino
34 Bab 34. Umpan
35 Bab 35. Putih kecil?
36 Bab 36. Pesta amal 1
37 Bab 37. Pesta amal 2
38 Ban 38. Ibukota
39 Bab 39. Rumah Arya
40 Bab 40. Nona Ru
41 Bab 41. Foodie kecil
42 Bab 42. Tuan Hawk
43 Bab 43. Hari libur
44 Bab 44. Ayah?
45 Bab 45. Life
46 Bab 46. Apakah kamu percaya kita adalah saudara kembar
47 Bab 47. Sample
48 Bab 48. plagiat
49 Bab 49. Kekacauan
50 Bab 50. Kakek Noma
51 Bab 51. Diya?
52 Bab 52. Festival
53 Bab 53. Anak kecil
54 Bab 54. Diculik
55 Bab 55. Obat Bius
56 Bab 56. Firasat buruk
57 Bab 57. Dari awal hubungan ini salah.
58 Bab 58. Laskar
59 Bab 59. Pulau pribadi
60 Bab 60. Penculikan 2
61 Bab 61. Olivia
62 Bab 62. Kematian Olivia
63 Bab 63. Mirip
64 Bab 64. Ayah apakah kamu demensia?
65 Bab 65. Samuel
66 Bab 66. Kontrak berakhir
67 Bab 67. Raja Senjata
68 Bab 68. Haris
69 Bab 69. Hati manusia seperti jarum di laut
70 Bab 70. Apakah kamu bengkok?
71 Bab 71. Cucu menantu
72 Bab 72. Bu, aku hanya ingin kamu aman dan bahagia
73 Bab 73. Kenapa kalian orang dewasa begitu mudah melupakan janji
74 Bab 74. Bunga Poppy
75 Bab 75. Rumah kosong
76 Bab 76. Wanita berpakaian merah
77 Bab 77. Kapal Pesiar
78 Bab 78. Orang yang terlahir biasa membutuhkan kerja keras lebih untuk sukses
79 Bab 79. Aston
80 Bab 80. Liburan?
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Putri Terlantar
2
Bab 2. Tempat Baru
3
Bab 3. Apakah Dia?
4
Bab 4. Negara A
5
Bab 5. Teman
6
Bab 6 Rencana tinggal
7
Bab 7 go work
8
Bab 8 masuk angin kah?
9
Bab 9 pesta pertunangan
10
Bab 10 nakal
11
Bab 11 Hamil
12
Bab 12 Pulang
13
Bab 13. Apakah aku temanmu?
14
Bab 14. Tatap muka
15
Bab 15. Apakah paman menyukai bubuku
16
Bab 16. Dia mirip denganku
17
Bab 17. Aning
18
Bab 18. lift
19
Bab 19. Sekolah
20
Bab 20. Bu, itu ayah
21
Bab 21. Perjamuan
22
Bab 22. Orang gila
23
Bab 23. Piknik
24
Bab 24. Piknik 2
25
Bab 25. Kebenaran
26
Bab 26. Sejak lima tahun lalu
27
Bab 27. Rumah Ayah
28
Bab 28. Mabuk
29
Bab 29. Bai
30
Bab 30. apakah kamu mau mati?
31
Bab 31. Saudarinya, dia?
32
Bab 32. Mencari rumah
33
Bab 33. Kasino
34
Bab 34. Umpan
35
Bab 35. Putih kecil?
36
Bab 36. Pesta amal 1
37
Bab 37. Pesta amal 2
38
Ban 38. Ibukota
39
Bab 39. Rumah Arya
40
Bab 40. Nona Ru
41
Bab 41. Foodie kecil
42
Bab 42. Tuan Hawk
43
Bab 43. Hari libur
44
Bab 44. Ayah?
45
Bab 45. Life
46
Bab 46. Apakah kamu percaya kita adalah saudara kembar
47
Bab 47. Sample
48
Bab 48. plagiat
49
Bab 49. Kekacauan
50
Bab 50. Kakek Noma
51
Bab 51. Diya?
52
Bab 52. Festival
53
Bab 53. Anak kecil
54
Bab 54. Diculik
55
Bab 55. Obat Bius
56
Bab 56. Firasat buruk
57
Bab 57. Dari awal hubungan ini salah.
58
Bab 58. Laskar
59
Bab 59. Pulau pribadi
60
Bab 60. Penculikan 2
61
Bab 61. Olivia
62
Bab 62. Kematian Olivia
63
Bab 63. Mirip
64
Bab 64. Ayah apakah kamu demensia?
65
Bab 65. Samuel
66
Bab 66. Kontrak berakhir
67
Bab 67. Raja Senjata
68
Bab 68. Haris
69
Bab 69. Hati manusia seperti jarum di laut
70
Bab 70. Apakah kamu bengkok?
71
Bab 71. Cucu menantu
72
Bab 72. Bu, aku hanya ingin kamu aman dan bahagia
73
Bab 73. Kenapa kalian orang dewasa begitu mudah melupakan janji
74
Bab 74. Bunga Poppy
75
Bab 75. Rumah kosong
76
Bab 76. Wanita berpakaian merah
77
Bab 77. Kapal Pesiar
78
Bab 78. Orang yang terlahir biasa membutuhkan kerja keras lebih untuk sukses
79
Bab 79. Aston
80
Bab 80. Liburan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!