Semua orang pasti dinilai pada waktunya, termasuk disaat bekerja. Jabatan tinggi, pangkat tinggi tidak akan dihargai jika attitude masih tidak dijaga saat bekerja, namun jika se rendah rendahnya pekerjaan seseorang akan lebih di hargai dan disegani jika menjunjung tinggi attitude dan adab bekerja. Itu juga berlaku di Rawn Entertaiment, perusahaan yang menjunjung tinggi adab bekerja dan kepatuhan para pekerjanya, membuat Luna harus bisa membiasakan diri dengan peraturan yang ada di agency itu, nanti disaat dirinya terpilih menjadi asisten pribadi tuan ran.
Apa aku sanggup nantinya, Ah, belum tentu diterima pun sudah memikirkannya.
Satu bulan telah berlalu, kehidupan kantor seperti biasanya. Para staff yang sibuk mempersiapkan proses syuting talent dan artis nya, para sutradara dan produser tengah briffing untuk mempersiapkan casting dan para karyawan yang sibuk dengan tugasnya masing masing. Ditengah kesibukan bu Sinta dan manager Yao berada di ruangan Tuan Ran, sedang membicarakan hal seputar siapa yang lulus untuk menjadi asisten Ran.
"Baik pak saya akan segera mengkonfirmasi dan mendatangkan dia besok." Sambil membungkukkan badannya, setelah itu bu Sinta langsung menuju ruangannya bersama manager Yao.
"Halo tante, apa kabar ?." Jangan bilang tante Sinta menyampaikan berita kegagalanku. Gumam Luna dalam hati.
"Kabar tante baik baik saja, oh ya Una selamat ya kamu lolos seleksi, dan kamu resmi terpilih untuk menjadi asisten pribadi Tuan Ran ." Dengan nada yang sangat bangga bu Sinta antusias menyampaikan kabar ini.
aku harus apa ini ?, ini beneran terjadi ?, aku gak mimpi kan ?.
"Wahh beneran tante ?, aku terpilihh ??."
Tidak! Aku harus senang, karna akhirnya bisa mempunyai pekerjaan yang diimpikan banyak orang ini!
"Selamat sayang, dan oh ya besok kamu datang ke kantor pagi karena ditunggu sama manager Yao di ruangan tante "
"Baik tante, sampai jumpa besok !."Luna mengakhiri telfon.
Kenapa rasanya seperti ini?, sebenarnya aku senang karna penghasilanku jadi lebih baik, tapi aku juga takut kalau aku membuat kesalahan seperti mantan asisten nya dulu, ih amit amit !!
..
Keesokan harinya, terlihat langit dikota A menunjukkan warna biru cerah dan awan cantiknya, suara cuitan burung tetangga dipagi hati membuat suasana kota A semakin sejuk, kendaraan roda 2 dan 4 mulai berlalu lalang untuk memulai aktivitas nya.
Luna berdiri di ujung pintu gerbang rumahnya, menghirup segarnya udara pagi hari dan memulai hidup barunya sebagai seorang asisten pribadi penerus agency terbesar di kota itu.
Lancarkanlah urusan pertamaku hari ini tuhan, semoga hidupku bisa lebih baik lagi dan tidak melakukan kesalahan apapun hari ini.
Di gedung utama seseorang memasuki ruangan Ran dan mencari Ran untuk membicarakan sesuatu terkait pemotretan iklan terbarunya.
"Sedang apa kau disini ?" Ran mengernyitkan dahinya mengetahui Rama duduk di kursi kerjanya sambil memainkan ponselnya.
Rama adalah kakak kandung Ran yang 1 bulan lalu datang dari luar negeri setelah 2 tahun melanjutkan pendidikannya diluar negeri.Kedatangan Rama kembali adalah untuk ikut meneruskan bisnis ayahnya itu, setelah dirasa kemampuannya cukup mampu berkontribusi untuk membesarkan agency yang sedang dikelola oleh adiknya itu, Rama siap untuk pulang dan ikut mengembangkan bisnis keluarganya.
"Ya sedang apa lagi, menunggumu lah " saut Rama sambil meluruskan kakinya ke atas meja Ran.
"Turunkan kakimu!." Ran merasa kurang senang ketika kakaknya itu ikut campur dengan bisinis keluarganya, karena sejak dari Sma, Rama adalah tipikal yang suka berfoya foya dan menghamburkan harta keluarga, Ran merasa jika kakaknya itu ikut campur dengan bisnis nya, maka akan disalah gunakan oleh Rama.
" Adikku, seharusnya kau senang karna aku kembali untuk membantumu mengurus bisnis ini, kenapa kau terlalu sombong begitu."
"Terserah kau, aku bertanya belum kau jawab tadi, sedang apa kau kemari, keruanganku ?, ada perlu apa ?." Ran merasa dirinya terlalu basa basi jika terus meladeni kakaknya.
Rama meletakkan sebuah berkas yang harus ditanda tangani oleh Ran terkait perencanaan kontrak pemotretan iklan yang akan di handle oleh Rama.
"Kau hanya perlu tanda tangani itu Ran!
Apalagi ini!
Ran membuka map berkas yang di bawa Rama dan mempertimbangkan kontrak yang akan di jalankan oleh Rama.
"Aku akan menandatangani namun kau harus berjanji 1 hal."
"Katakan saja !."
"Jangan pernah memanfaatkan kontrak ini untuk kepentingan pribadimu yang negatif itu, lakukanlah dengan sungguh sungguh untuk perusahaan kita, ingat itu bukan jumlah yang sedikit!." Ran menegaskan itu kepada Rama demi menjaga keberhasilan kontrak itu.
"Kau tidak perlu khawatir."
Disisi lain Luna telah sampai di gedung itu, dia lanjut untuk naik ke gedung utama dimana disana sudah ditunggu oleh manager Yao.
"Luna disini!." Yao melambaikan tangan agar Luna menghampirinya.
Itu dia manager Yao, "deg" kenapa aku jadi gugup ya, ah semoga hari pertamaku tidak mengecewakan.
Luna berjalan menghampiri Yao.
"Luna, sebelum bertemu bos Ran, kau akan aku bawa untuk keliling gedung utama terlebih dahulu." Kata yao menjelaskan.
Udah kaya ospek aja, lagian aku udah ga asing lagi kali dengan gedung ini,hampir tiap hari aku mengantar paket kesini, ya walau ga keseluruhan sih.
"Gimana Luna ?."
Malah bengong ni cewek!.
"Eh iya pak marii."
Setelah selang beberapa lama Yao mengenalkan beberapa isi dan sudut sudut ruangan dari gedung utama Rawn. Yao mengajak luna untuk memasuki ruangan bos nya, ruangan yang akan Luna setiap saat habiskan waktunya disana.
"Baik luna, kita akan ke ruangan bos sekarang "
Apa sekarang?!,tidak bisa nanti saja, aku bersedia mengelilingi gedung ini 3 putaran lagi, aku belum siap bertemu bos galak itu.
" Emm, saya boleh ke toilet bentar pak yao?." Luna mencari alasan untuk mengulur waktu bertemu atasannya yang terkenal garang itu.
"Tidak perlu Luna, di dalam sudah ada toilet kamu bisa menggunakannya setelah ini, kita sudah ditunggu bos sekarang." Yao mengerti bahwa Luna sedang gugup untuk bertemu bosnya itu.
"Baik pak ."
Hadeh ,kenapa ada toilet sih di situ.
Setelah Yao membuka pintu ia melihat luna masih terdiam di tempatnya seperti patung yang sedang menahan kencing.
Hei nona kau hanya menemui bos mu , bukan bertemu baginda raja.
" Kenapa masih diam Luna, ayo!" .
Mereka berdua pun masuk ke ruangan Ran, dan ketika Yao masuk, ia melihat Rama sedang duduk di kursi Ran dan tidak melihat Ran disana.
"Eh bos rama, dimana bos Ran ?" Tanya Yao.
"Ada tuh di toilet." Jawab Rama seraya asyik memainkan ponselnya.
"Oh saya kira kemana"
Ketika Luna masuk dan melihat Rama sedang duduk di kursi ruangan bos betapa terkejutnya Luna, karena pria yang sedang duduk itu adalah pria yang mengerjainya saat di lift.
Alamak!, kenapa dia ?, jadi dia bos ku ?, sialan kenapa bisa pas begini, dan aku masih benci padanya, karena dia aku sudah mengotori mata suciku yang melihat staff pria ganti pakaian.
"Kamu!." Kata Luna spontan dengan nada agak tinggi.
Rama yang mendengar suara yang tidak asing itu pun melihat kearah Luna, dan meraka pun saling tunjuk.
Mengetahui pria yang mengerjainya itu bosnya Luna membungkukkan badannya sambil meminta maaf karena kejadian luna yang tersandung di lift.
Di waktu yang bersamaan Ran juga keluar dari toilet dan menyaksikan suasana itu, Ran pun kebingungan dengan apa yang terjadi.
"Kenapa kau membungkuk padanya?." Tanya Ran pada Luna yang sedang membungkuk dalam waktu agak lama.
Dalam keadaan masih membungkuk Luna menjawab pertanyaan dari Ran tanpa sadar keberadaan Ran.
"Aku bersalah padanya saat di lift waktu itu dan sempat membencinya karena dia mengerjaiku, jadi aku meminta maaf karena dia ternyata adalah tuanku." Jawab Luna dengan nada gemetar.
Tuanku?
Yao yang mendengar itu pun juga ikut bingung menelaah dengan ucapan Luna.
"Ehmm luna, sebenarnya Tuanmu itu bos Ran, ini orangnya baru keluar toilet." Sambil tangannya menunjuk pada Ran.
"Yang didepanmu itu Pak Rama kakak bos Ran". Ucap yao sambil menunjuk Ran yang sedang berdiri dengan muka yang masih bingung.
Mendengar ucapan Yao, Luna seketika membuka matanya dan menoleh ke arah samping kirinya dengan keadaan masih membungkuk, dan Luna pun melongo dengan kehadiran bos aslinya.
Hah!, jadi laki laki sialan didepanku ini bukan Tuan Ran?, duh malu bangett gila rasanya gamau berdiri kalo gini, dasar pria aneh kenapa ga bilang dari tadi kalo dia bukan Tuan Ran
Perlahan Luna meluruskan badan nya dan sedikit menutup mukanya karna malu.
"Ga encok ?." Ran yang melihat Luna pelan pelan berdiri sambil memegang pinggangnya, karena terlalu lama membungkuk.
"Tidak Tuan" jawab luna sambil menyeringai.
"Duduklah!"
"Dan kau pergi dari ruanganku, kau sudah cukup lama duduk di kursi ku." Perintah Ran pada Rama yang sedikit puas dengan kejadian saat ini apalagi melihat wajah merah Luna karena malu.
Luna melirik wajah tengil Rama yang menertawakannya saat hendak keluar ruangan.
Laki laki sinting!, Awas kau nanti!.
..
Pemeran figuran
5. Narexa Ramaga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Unyil_unyu
lumyan suka gk kaya obat nyamuk...👍👍
2022-12-12
0