bab 5. Nia kabur

..

"Sayang bangun nak, sarapan dulu yuk!" Panggil Mama Callysta mencoba untuk membangunkan putri kesayangannya.

"Mama...!" Kata Denia dengan suara seraknya sambil menggeliat.

Mama Callysta melihat mata Nia sembap bertanda dia habis menangis semalaman.

"Sayang ayok bangun,kamu memangnya gak berangkat kuliah sayang!" Kata mama Callysta.

"Nia bolos ya ma!" Jawab Nia.

"Kok bolos nak?" Tanya Mama Callysta heran.

"Nia pusing ma!" Jawab Nia singkat.

"Papa sama kak Andrew sudah berangkat belum ma?"Tanya Nia.

"Sudah dari tadi sayang, soalnya mau ada rapat jadi mereka berangkat pagi-pagi sekali.

Ya sudah mama tunggu di depan ya,mama mau lihat bang yuli dulu , sudah bangun belum dia." Kata mama Callysta.

Mama Callysta keluar kamar Nia berganti ke kamar anak keduanya, Julius.

Ceklek...

Pintu kamar juli dibuka oleh Mama Callysta,tampak kamar juli yang kacau balau.

"Aduh bang.... ini kamar apa kapal pecah sih..! Bang...abang...bangun abang...!" Kata mama Calista setengah berteriak merasa kaget dengan isi kamar Juli.

Buku berantakan dimeja belajarnya,baju bercecer dimana mana,bantal dan selimut sudah ada di lantai.

"Mama.. berisik amat sih ma..."Kata juli merasa tidurnya terganggu.

"Aduh abang oh abang.. sudah jam berapa tuh bang,katanya ada kuliah pagi, cepetan bangun! Teriak mama Callysta kesal.

"Lima menit lagi ma..!" Jawab Juli malas.

"Gak ada lima menit lima menitan. Cepetan bangun kalau gak tak laporin sama papa biar motor kamu disita kayak dulu,mau kamu!" Ancam mama Callysta.

"Jangan dong ma!" Kata juli langsung bangun dari tidurnya.

"Makanya cepetan bangun,mama tunggu di meja makan. 10 menit harus sudah keluar kamar,awas kalau 10 menit belum keluar kamar!"Mama Callysta kembali mengancam.

"Yang benar saja ma,masa cuma 10 menit waktunya ma!" Protes Julius.

"Cepetan, kalau gak.....!" Ancam mama Callysta lagi.

"Iya..iya ma!" Ucap juli langsung berlari masuk kamar mandi.

"Haduh... punya anak seperti kamu sepuluh bisa kurus kering tinggal tulang mama Jul..." Kata mama Callysta sambil berjalan keluar kamar Juli.

setelah menunggu kurang lebih 20 menit Juli keluar kamarnya.

"Kamu terlambat 10 menit,mama potong uang jajanmu ya!" Kata mama Callysta setelah Juli sudah sampai di meja makan.

"Mama..!" Teriak Juli sambil duduk di kursi.

"Kenapa sih bang..?" Tanya Nia bingung.

"Gak tau tuh mama nyebelin!" Kata juli kesal.

"Ehem..!" Mama Callysta berdehem .

"Sudah ayok cepetan sarapan nanti terlambat ke kampus." Ucap mama Callysta.

"kamu gak berangkat ke kampus dek?" Tanya Juli kepada Nia.

"Nia mau bolos dulu,sekali kali bolos gak apa apa apa kan bang?" Ucap Nia

"Ya terserah kamu dek,kamu sendiri yang rugi kalau gak masuk kuliah!" Jawab Juli cuek.

"Ma.. Juli berangkat ya ma!" Kata juli selesai makan, mencium punggung tangan mama Callysta.

"Lho bang..makannya kok sedikit amat? Kata mama Callysta.

"Udah terlambat ma!" Ucap Juli sambil berlari keluar.

"Dah mama...!" Teriak Juli.

"Ya sudah hati hati bawa motor Jul,jangan ngebut..! Teriak Mama Callysta yang masih duduk di ruang makan bersama Nia.

Mereka melanjutkan makan tanpa ada yang bersuara

.

Malamnya.

" Pa... ma...bagaimana keputusan kalian dengan hubungan Nia sama kekasihnya?" Tanya Andrew pada malam hari ketika mereka sedang kumpul diruang tengah sambil menonton acara televisi.

"Papa tetap tidak setuju Dre,papa ingin Nia menyelesaikan kuliahnya dulu!" Jawab papa Eric.

"Kan setelah menikah Nia bisa melanjutkan kuliah nia pa!" Sambung Nia.

"Sayang lebih baik kamu pikirkan lagi nak keputusanmu untuk menikah, menikah itu gak semudah yang kamu bayangkan nak!"

Kata Mama Callysta menasehati putrinya.

"Kalau kalian tetap tidak setuju, Nia pergi dari rumah!" Teriak nia langsung berdiri dari duduknya dan berlari masuk dalam kamarnya.

"Denia...!" Teriak papa Eric.

.

.

Paginya.

"Papa.. Andrew...!"Teriak Mama Calista pagi pagi memanggil suami dan anak pertamanya sambil menangis.

"Ada apa ma...?"Tanya papa Eric yang baru keluar dari kamarnya.

"Pa.. Nia pergi pa... lihat ini..!" Kata mama Callysta menangis sambil menyerahkan selembar kertas yang ditemukan dikamar putrinya.

Yang tertulis di selembar kertas

Maaf pa ..ma.. Nia gak sanggup jika harus berpisah dari mas Bowo.

Nia sangat mencintai mas Bowo,nia tetap akan menikah dengannya meski tanpa restu dari mama dan papa.

Maafin Nia.

Nia menyayangi mama sama papa tapi nia juga sangat menyayangi mas Bowo.

maafkan putri kalian,Denia

"Denia...!" Kata papa Eric lirih sambil meremas kertas yang ada di tangannya.

"Pa.. Nia putri kita pa..hik..hik..! "Tangis mama Callysta merasa sedih.

"Ada apa ma,pa..?" Tanya Andrew yang baru keluar dari kamarnya berjalan menghampiri kedua orang tuanya di ikuti Juli yang masih dibelakang Andrew.

"Bang...adikmu bang..hik..hik ..!"Kata mama Callysta sambil menangis.

"Ada apa dengan nia ma?" Tanya Andrew.

Andrew mengambil kertas yang ada di tangan papa Eric,dibukanya kertas yang sudah kusut dan dibacanya dengan berlahan oleh Andrew dan Juli.

"Nia.. kenapa kamu nekat dek?" Gumam Andrew Setelah membaca isi pesan Nia.

"Bang cari adikmu bang.. Mama takut terjadi sesuatu sama dia..hik..hik...!" Kata mama Callysta khawatir masih menangis.

"Biarkan saja,itu sudah jadi keputusannya!" Kata papa Eric dengan wajah sendu.

"Tapi pa..?" Potong mama Callysta.

"Sudah ma..biarkan saja,dia sudah menentang kita,biar dia rasakan sendiri bagaimana susahnya hidup diluar sana!" Kata papa Eric tegas.

Kedua anak laki-laki mereka hanya diam mendengarkan,tampak ada kekhawatiran di wajah mereka tapi mereka tidak berani menentang keputusan papa Eric.

Di tempat lain.

Tok..tok..

Ya sebentar...!" Terdengar suara dari dalam rumah.

Ceklek...

Pintu dibuka, terlihat seorang perempuan muda berdiri di depan pintu dengan membawa tas ransel di punggungnya.

"Sayang.. ?" Tanya pemuda tampan dari dalam rumah merasa kaget dg orang yang ada di depannya.

"Mas Bowo..!" Perempuan itu tiba-tiba menangis dan memeluk laki laki yang baru keluar dari dalam rumah.

"Kamu kenapa yang? Ayok masuk!" Kata laki laki itu yang ternyata Bowo.

"Sayang kamu kesini sama siapa? Membawa tas ransel,memangnya kamu mau kemana?" Tanya Bowo curiga,karena baru kali ini kekasihnya datang sendiri ke kontrakannya,biasanya selalu ada teman perempuan setiap dia main ke tempatnya.

"Mas,aku pergi dari rumah!" Kata perempuan itu yang tak lain adalah Nia, kekasih bowo.

"Pergi dari rumah,kenapa?" Tanya Bowo kaget.

"Mama sama papa gak setuju dengan hubungan kita mas, Nia gak bisa hidup tanpa mas Bowo,kita nikah aja meski tanpa restu dari orang tua Nia! "Kata nia sambil terisak di dalam pelukan Bowo.

"Sayang,mas juga sangat mencintaimu tapi mas gak mau menikah tanpa restu dari orang tuamu!" Kata Bowo lembut.

Episodes
1 Bab 1.awal kehidupan pengantin baru
2 Bab 2.Di kasih kue sama tetangga
3 bab 3. mengatakan ingin menikah
4 Bab 4. tidak di izinkan
5 bab 5. Nia kabur
6 bab 6. rencana pernikahan
7 bab 7.Nia tampak gelisah
8 Bab 8.Akhirnya menikah
9 bab 9.Meminta haknya.
10 bab 10.Kerokan
11 bab 11.Pergi ke bidan
12 Bab 12.Makan ubi bakar
13 Bab 13.pergi ke Pekalongan
14 Bab 14.Gue ikut lo aja naik motor
15 Bab 15.pergi kerumah Nia dan Bowo
16 bab 16. Bowo bertemu mama Callysta
17 Bab 17.Rini, Adel dan Sekar membuat pisang goreng.
18 Bab 18. sikap konyol kedua anak ABG bikin ketawa.
19 Bab 19.makan bersama
20 Bab 20.bang Juli penakut
21 Bab 21. Kengser
22 Bab 22.Bowo berubah
23 Bab 23.Ada apa denganmu Bowo
24 Bab 24.Kedatangan Marissa
25 Bab 25.Aku harus meminta kepada siapa kalau bukan kepada suamiku sendiri.
26 Bab 26.Kamu selingkuh dibelakangku?
27 Bab 27.Kenapa kamu menyakitiku
28 Bab 28.Kenapa mas lebih mempercayai perempuan itu daripada aku,
29 Bab 29.Mari kita saling memaafkan
30 Bab 30.Makan kue klepon
31 Bab 31.Kedatangan para sibolang.
32 Bab 32.Bawang merah bikin nangis.
33 Bab 33.Bowo semakin lengket dengan istrinya.
34 Bab 34.Pesan misterius
35 Bab 35.Nia diculik
36 Bab 36.Masa lalu Marissa
37 Bab 37.Tragedi malam minggu
38 Bab 38. Kekejaman Marissa dan teman-temannya.
39 Bab 39. Kamu dimana Nia?
40 Bab 40. Menyusun rencana untuk menyelamatkan Nia.
41 Bab 41. Percuma gue miliki dirinya kalau hatinya tidak untukku.
42 Bab 42. Pertarungan antara warga desa dengan para preman.
43 Bab 43. Nia tertembak
44 Bab 44. Kemarahan papa Eric
45 Bab 45.Keadaan Nia sangat lemah.
46 Bab 46. Keadaan Nia semakin memburuk.
47 Bab 47. Keajaiban datang untuk Nia.
48 Bab 48. Para si bolang datang menjenguk
49 Bab 49.Mama Calista datang membawakan makanan untuk anak dan menantunya.
50 Bab 50. NIa sudah boleh pulang
51 Bab 51.Persiapan untuk acara tujuh bulanan
52 Bab 52.Bowo mau kegunung.
53 Bab 53.Bowo bekerja di konveksi.
54 Bab 54.Tertangkap basah
55 Bab 55.Kamu harus bisa melupakan Eliz.
56 Bab 56.Andrew mabuk
57 Bab 57.Pingin mie seblak
58 Bab 58.Rencana membeli bengkel
59 Bab 59.Ya jelas pusing,kamu semalam mabuk.
60 Bab 60.Siapa Tania?
61 Bab 61.Perut Nia keram.
62 Bab 62.Kekhawatiran Nia.
63 Bab 63.Nia cemburu.
64 Bab 64.Menemukan foto Bowo dengan seorang wanita.
65 Bab 65.Nia pingsan.
66 Bab 66. Aku dan Tania tidak ada hubungan apa-apa.
67 Bab 67.Andrew bertemu lagi dengan gadis berkacamata.
68 Bab 68.Mencari tempat penjual makanan.
69 Bab 69.Tentang Fransiskus.
70 Bab 70.Lahiran.
71 Bab 71.Cucu yang cantik.
72 Bab 72.Andrew dan Elizabeth.
73 Bab 73.Curiga.
74 Bab 74.Janji Bowo.
75 Bab 75.Malaikat kecil.
76 Bab 76.Perempuan ular.
77 Bab 77.Tentang gadis berkacamata.
78 Bab 78.Tentang gadis berkacamata bagian kedua.
79 Bab 79.Andrew dan Aliza
80 Bab 80.Mengutarakan isi hati.
81 Bab 81.Tentang orang tua Aliza
82 Bab 82. Elizabeth.
83 Bab 83.Datang kesekolah Aliza
84 Bab 84.Perasaan yang berbeda.
85 Bab 85.Mari kita memulai kehidupan baru.
86 Bab 86.Aliza dibawa dua laki-laki misterius.
87 Bab 87.Kecurigaan Andrew.
88 Bab 88.Rahasia keluarga pak Prasetyo.
89 Bab 89.Terbongkarnya sebuah rahasia.
90 Bab 90.Usaha penyelamatan.
91 Bab 91.Pergi ke Singapura.
92 Bab 92.Bang Juli datang.
93 Bab 93.Hamil lagi
94 Bab 94.Sari yang menggemaskan
95 Bab 95.Badan bunda seperti balon.
96 Bab 96.Danial,Daffa dan Daffi .
97 Bab 97.Kardus misterius.
98 Bab 98."Mendapat teror.
99 Bab 99.Saudara harus akur.
100 Bab 100.Jangan-jangan ada maling.
101 Bab 101.Dimana anak-anak?
102 Bab 102.Pembalasan
103 Bab 103.Tentang siapa Suci.
104 Bab 104.Andrew dan Julius datang.
105 Bab 105.Tentang Roy.
106 Bab 106.Berkelahi
107 Bab 107.Tertembak
108 Bab 108.Teringat
109 Bab 109.Dirawat.
110 Bab 110.Tidak bisa diselamatkan.
111 Bab 111.Pergi ke Pekalongan untuk melihat kampus.
112 Bab 112. Tentang Sari.
113 Bab 113. Pergi ke salon.
114 Bab 114. mencuci mobil di bengkel.
115 Bab 115. Mirip ayah.
116 Bab 116. Awal bertemu.
117 Bab 117.Tentang rahasia 39 tahun yang lalu.
118 Bab 118.Undangan rewangan
119 Bab 119. Bertemu lagi.
120 Bab 120.
121 Bab.121.Ramainya bapak-bapak dan ibu-ibu di rewangan
122 Bab 122.Nonton jaranan.
123 Bab 123.
124 Bab 124.
125 Bab 125.
126 Bab 126.Kesabaran dan ketegaran Nia.
127 Bonus cerpen. Tentang anak-anak Denia.
128 Bonus cerpen. Mimpi serem.
129 Berkunjung ke restoran.
130 Anak angkat.
131 Aciel pulang.
132 Aciel kangen sama om Ruslan
133 Sari jago beladiri.
134 Nama untuk anak angkat Sari.
135 Asap hitam.
136 Bayangan hitam
137 Kaos kaki
138 Kesurupan
139 Di rumah sakit.
140 Dirumah sakit bagian kedua.
141 Pertemuan.
142 Gagal mengutarakan isi hati
143 Ilmu untuk mengusir roh jahat.
144 Berusaha mengusir makhluk halus yang merasuki tubuh Riko
145 Mengajak jalan.
146 Mengutarakan isi hati.
147 Akhirnya jadian.
148 Kerumah bunda Nia.
149 Tolong Maafin Gue.
150 Ciuman pertama.
151 Si muka rata.
152 Siapa Bisma sabenarnya?
153 Perempuan mencurigakan.
154 Ketahuan.
155 Curiga.
156 Kedatangan kedua orang tua Bisma.
157 Faqih menghilang
158 Mencari Faqih ke lereng gunung selamat
159 Semua gara-gara lo.
160 Laki-laki berbaju serba putih.
161 Melihat senyum Adam.
162 Pengumuman.
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bab 1.awal kehidupan pengantin baru
2
Bab 2.Di kasih kue sama tetangga
3
bab 3. mengatakan ingin menikah
4
Bab 4. tidak di izinkan
5
bab 5. Nia kabur
6
bab 6. rencana pernikahan
7
bab 7.Nia tampak gelisah
8
Bab 8.Akhirnya menikah
9
bab 9.Meminta haknya.
10
bab 10.Kerokan
11
bab 11.Pergi ke bidan
12
Bab 12.Makan ubi bakar
13
Bab 13.pergi ke Pekalongan
14
Bab 14.Gue ikut lo aja naik motor
15
Bab 15.pergi kerumah Nia dan Bowo
16
bab 16. Bowo bertemu mama Callysta
17
Bab 17.Rini, Adel dan Sekar membuat pisang goreng.
18
Bab 18. sikap konyol kedua anak ABG bikin ketawa.
19
Bab 19.makan bersama
20
Bab 20.bang Juli penakut
21
Bab 21. Kengser
22
Bab 22.Bowo berubah
23
Bab 23.Ada apa denganmu Bowo
24
Bab 24.Kedatangan Marissa
25
Bab 25.Aku harus meminta kepada siapa kalau bukan kepada suamiku sendiri.
26
Bab 26.Kamu selingkuh dibelakangku?
27
Bab 27.Kenapa kamu menyakitiku
28
Bab 28.Kenapa mas lebih mempercayai perempuan itu daripada aku,
29
Bab 29.Mari kita saling memaafkan
30
Bab 30.Makan kue klepon
31
Bab 31.Kedatangan para sibolang.
32
Bab 32.Bawang merah bikin nangis.
33
Bab 33.Bowo semakin lengket dengan istrinya.
34
Bab 34.Pesan misterius
35
Bab 35.Nia diculik
36
Bab 36.Masa lalu Marissa
37
Bab 37.Tragedi malam minggu
38
Bab 38. Kekejaman Marissa dan teman-temannya.
39
Bab 39. Kamu dimana Nia?
40
Bab 40. Menyusun rencana untuk menyelamatkan Nia.
41
Bab 41. Percuma gue miliki dirinya kalau hatinya tidak untukku.
42
Bab 42. Pertarungan antara warga desa dengan para preman.
43
Bab 43. Nia tertembak
44
Bab 44. Kemarahan papa Eric
45
Bab 45.Keadaan Nia sangat lemah.
46
Bab 46. Keadaan Nia semakin memburuk.
47
Bab 47. Keajaiban datang untuk Nia.
48
Bab 48. Para si bolang datang menjenguk
49
Bab 49.Mama Calista datang membawakan makanan untuk anak dan menantunya.
50
Bab 50. NIa sudah boleh pulang
51
Bab 51.Persiapan untuk acara tujuh bulanan
52
Bab 52.Bowo mau kegunung.
53
Bab 53.Bowo bekerja di konveksi.
54
Bab 54.Tertangkap basah
55
Bab 55.Kamu harus bisa melupakan Eliz.
56
Bab 56.Andrew mabuk
57
Bab 57.Pingin mie seblak
58
Bab 58.Rencana membeli bengkel
59
Bab 59.Ya jelas pusing,kamu semalam mabuk.
60
Bab 60.Siapa Tania?
61
Bab 61.Perut Nia keram.
62
Bab 62.Kekhawatiran Nia.
63
Bab 63.Nia cemburu.
64
Bab 64.Menemukan foto Bowo dengan seorang wanita.
65
Bab 65.Nia pingsan.
66
Bab 66. Aku dan Tania tidak ada hubungan apa-apa.
67
Bab 67.Andrew bertemu lagi dengan gadis berkacamata.
68
Bab 68.Mencari tempat penjual makanan.
69
Bab 69.Tentang Fransiskus.
70
Bab 70.Lahiran.
71
Bab 71.Cucu yang cantik.
72
Bab 72.Andrew dan Elizabeth.
73
Bab 73.Curiga.
74
Bab 74.Janji Bowo.
75
Bab 75.Malaikat kecil.
76
Bab 76.Perempuan ular.
77
Bab 77.Tentang gadis berkacamata.
78
Bab 78.Tentang gadis berkacamata bagian kedua.
79
Bab 79.Andrew dan Aliza
80
Bab 80.Mengutarakan isi hati.
81
Bab 81.Tentang orang tua Aliza
82
Bab 82. Elizabeth.
83
Bab 83.Datang kesekolah Aliza
84
Bab 84.Perasaan yang berbeda.
85
Bab 85.Mari kita memulai kehidupan baru.
86
Bab 86.Aliza dibawa dua laki-laki misterius.
87
Bab 87.Kecurigaan Andrew.
88
Bab 88.Rahasia keluarga pak Prasetyo.
89
Bab 89.Terbongkarnya sebuah rahasia.
90
Bab 90.Usaha penyelamatan.
91
Bab 91.Pergi ke Singapura.
92
Bab 92.Bang Juli datang.
93
Bab 93.Hamil lagi
94
Bab 94.Sari yang menggemaskan
95
Bab 95.Badan bunda seperti balon.
96
Bab 96.Danial,Daffa dan Daffi .
97
Bab 97.Kardus misterius.
98
Bab 98."Mendapat teror.
99
Bab 99.Saudara harus akur.
100
Bab 100.Jangan-jangan ada maling.
101
Bab 101.Dimana anak-anak?
102
Bab 102.Pembalasan
103
Bab 103.Tentang siapa Suci.
104
Bab 104.Andrew dan Julius datang.
105
Bab 105.Tentang Roy.
106
Bab 106.Berkelahi
107
Bab 107.Tertembak
108
Bab 108.Teringat
109
Bab 109.Dirawat.
110
Bab 110.Tidak bisa diselamatkan.
111
Bab 111.Pergi ke Pekalongan untuk melihat kampus.
112
Bab 112. Tentang Sari.
113
Bab 113. Pergi ke salon.
114
Bab 114. mencuci mobil di bengkel.
115
Bab 115. Mirip ayah.
116
Bab 116. Awal bertemu.
117
Bab 117.Tentang rahasia 39 tahun yang lalu.
118
Bab 118.Undangan rewangan
119
Bab 119. Bertemu lagi.
120
Bab 120.
121
Bab.121.Ramainya bapak-bapak dan ibu-ibu di rewangan
122
Bab 122.Nonton jaranan.
123
Bab 123.
124
Bab 124.
125
Bab 125.
126
Bab 126.Kesabaran dan ketegaran Nia.
127
Bonus cerpen. Tentang anak-anak Denia.
128
Bonus cerpen. Mimpi serem.
129
Berkunjung ke restoran.
130
Anak angkat.
131
Aciel pulang.
132
Aciel kangen sama om Ruslan
133
Sari jago beladiri.
134
Nama untuk anak angkat Sari.
135
Asap hitam.
136
Bayangan hitam
137
Kaos kaki
138
Kesurupan
139
Di rumah sakit.
140
Dirumah sakit bagian kedua.
141
Pertemuan.
142
Gagal mengutarakan isi hati
143
Ilmu untuk mengusir roh jahat.
144
Berusaha mengusir makhluk halus yang merasuki tubuh Riko
145
Mengajak jalan.
146
Mengutarakan isi hati.
147
Akhirnya jadian.
148
Kerumah bunda Nia.
149
Tolong Maafin Gue.
150
Ciuman pertama.
151
Si muka rata.
152
Siapa Bisma sabenarnya?
153
Perempuan mencurigakan.
154
Ketahuan.
155
Curiga.
156
Kedatangan kedua orang tua Bisma.
157
Faqih menghilang
158
Mencari Faqih ke lereng gunung selamat
159
Semua gara-gara lo.
160
Laki-laki berbaju serba putih.
161
Melihat senyum Adam.
162
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!