Bab 2.Di kasih kue sama tetangga

"Mas Bowo...!"Teriak Nia lagi,karena orang yang di panggil belum terlihat batang hidungnya.

"Ada apa sih yang...kok teriak teriak?"Tanya Bowo sambil berjalan menghampiri Nia.

"Tolongin... apinya gak nyala nyala dari tadi!" Jawab Nia manja.

"Ya udah sini biar mas yang buat apinya."

Bowo membetulkan posisi kayu bakar yang bertumpuk tumpuk di dalam lubang tungku, diambilnya kantong plastik bekas yang sudah tak terpakai . Bowo menyalakan korek apinya, plastik dibakar dg korek yang sudah di nyalakan, setelah plastik terbakar diletakkan di atas kayu bakar,di atasnya di letakkan kayu bakar lagi dengan hati hati, Bowo mengambil plastik bekas lagi,di masukkan kedalam lubang tungku yang sudah mulai keluar api,dan ..

"Tuh lihat nyala kan sayang...." Kata Bowo setelah apinya nyala dengan sempurna.

"Tadi aku juga bikinnya kayak gitu, apinya sudah nyala malah mati lagi mati lagi." Jelas Nia kesal.

"Ya jelas aja mati yang,kamu taruh kayunya gak bener, bertumpuk tumpuk kayak gitu ya jelas aja apinya mati, caranya seperti yang tadi mas lakukan sayang. " Kata bowo dengan lembut memberitahu.

"He..he...!" Nia hanya ketawa malu.

"Udah sekarang masak air dulu ya buat bikin kopi." Perintah Bowo.

"Iya mas." Jawab Nia singkat.

Bowo pergi ke belakang rumah untuk mengambil air di sumur yang ada di belakang rumah mereka. bowo membantu istrinya mencuci beras untuk dimasak.

Mereka belum memiliki mesin penyedot air atau Sanyo,jadi harus menimba air dengan menggunakan tambang.

Bowo menyerahkan beras yang sudah dibersihkan ke istrinya untuk di masak.

Nia membuat kopi setelah airnya mendidih, lalu berganti memasak nasi dengan menggunakan panci kecil.

karena tungku mereka memiliki 2 lubang, saat nasi sudah mendidih dipindahkan kebelakang oleh Nia,lubang yang depan di letakkan panci yang berisi air untuk merebus daun singkong.

Setelah membutuhkan waktu cukup lama akhirnya makanan sederhana mereka siap di santap. Rini meletakkan makanannya di atas tikar.

"Em... enaknya...." Kata Bowo yang baru masuk kedalam rumah hanya menggunakan handuk,setelah membersihkan badannya di sumur yang ada dibelakang rumah mereka.

"Ganti baju dulu sana,terus kita makan!"

Perintah Nia sambil menyiapkan makanan di atas tikar.

"Sayang... abis makan ehem ...ehem lagi ya!" Ucap Bowo sambil menatap Nia dengan tatapan mesumnya sambil menaik turunkan kedua alis matanya.

"Ih..dasar otak mesum! Udah sana cepetan pakai baju."

Kata Nia sambil menggeleng kepalanya lalu mendorong tubuh suaminya agar masuk kamar untuk memakai pakaiannya.

Saat Nia mendorong tubuh Bowo agar masuk dalam kamar untuk pakai baju, Bowo malah mengambil kesempatan untuk memeluk tubuh istrinya dan mencium bibirnya dengan rakus.

"Ah..em....Udah dong mas pakai baju dulu sana, abis itu kita makan,aku udah lapar banget nih!" Ucap Nia manja sambil berusaha melepas pelukan suaminya.

"He..he...iya sayangku!" Bowo melepaskan pelukannya.

Nia duduk di atas tikar sambil menunggu suaminya ganti pakaian.Tak lama bowo keluar dengan memakai kaos pendek warna biru dan celana kolor pendek warna hitam.

Bowo menghampiri Nia yang sudah duduk di atas tikar, merekapun makan bersama , walaupun masakan sederhana tapi terasa nikmat karena Nia membuatnya dengan penuh cinta.

Setelah selesai makan,Nia membereskan piring bekas mereka makan.Bowo membantu Nia membawa piring kotor ke belakang dan mencucinya.

Begitulah suasana rumah pengantin baru,mereka saling membantu satu sama lain.

"Sayang kita kan sudah makan,katanya mau lanjut yang tadi?" Ucap bowo manja sambil melingkarkan tangan di perut istrinya yang sedang duduk di atas tikar dengan kepalanya diletakkan di pundak istrinya.

"Melanjut apa ya?" Tanya Nia pura pura lupa.

"Ih sayang mah gitu,pura pura lupa,sini tak kasih tau biar ingat!" Kata bowo sambil

mendorong tubuh istrinya hingga terjatuh di atas tikar yang mereka duduki.Bowo menindih tubuh Nia.

"Sayang kamu mau ngapain? Kita aja baru selesai makan,nasinya biar turun kebawah dulu sayang!" Kata Nia bergerak gerak berusaha keluar dari tubuh suaminya yang menindihnya.

"Udah jangan bergerak,kalau kamu terus bergerak malah membuat juniorku bangun yang!"Bowo masih menindih tubuh istrinya.

"Ih...aduh yang awas...!"Kata Nia berusaha mendorong tubuh suaminya.

"He ..he...coba aja kalau bisa!" Kata Bowo menggoda.

Bowo mencium bibir istrinya dengan penuh gairah.

Tok..tok

Terdengar suara pintu di ketok mengagetkan mereka yang sedang bercumbu mesra di dalam rumah.

"Aduh.. siapa sih mengganggu saja." Kata Bowo kesal sambil melepas pelukannya dan berdiri

Bowo berjalan untuk membuka pintu di ikuti Nia dari belakang sambil ketawa kecil.

"Syukurin..weeek....!"Ucap Nia sambil menjulurkan lidahnya.

"Awas ya...lihat aja nanti." Balas Bowo lirih sambil memberi kode,lalu melanjutkan berjalan untuk membuka pintu.

Kriet....

Pintu dibuka,terlihat 2 orang wanita paruh baya di depan pintu.

"Eh bude tuti sama bude kasri.

Ada apa bude?"Tanya Bowo menyambut dua tamu yang ada di depan rumahnya yang ternyata tetangga mereka.

"Silahkan masuk bude!" Kata Bowo menyuruh tamunya masuk kedalam rumah.

"Disini aja mas Bowo,kita cuma mau mengantarkan kue dari Mbok Nur." Kata perempuan yang bernama Tuti.

"Oh ya bude, makasih ya!"Ucap Bowo sopan.

"Nak Bowo nanti jangan lupa ikut yasinan tempat Mbok de Nur ya wo!"Ajak bude Tuti

" Ya bu insya Allah!" Jawab Bowo sopan.

Seperti biasa setiap malam Jum'at di tempat Bowo tinggal ada acara yasinan bergilir.

Hari kamis siangnya para tetangga membantu membuat kue di rumah yang mendapat giliran yasinan ,kue yang dibuat bukan hanya untuk acara yasinan di malam harinya saja tapi juga di bagikan ke tetangga yang lain.

Bowo dan Nia baru satu minggu pindah disana jadi belum tau dengan kebiasaan warga desa itu.

"Oh ya istrinya mas Bowo besok hari Jum'at siang ikut pengajian ya di masjid." Kata bude Kasri ketika melihat Nia keluar rumah menghampiri mereka, kedua perempuan paruh baya itu belum tau nama Nia,karena mereka belum berkenalan.

"Maaf bude bukannya saya menolak ajakan bude tapi saya beda keyakinan bude." Kata Nia bicara jujur.

"Oalah maksud istrinya Bowo,beda agama to?" Ucap Bude Tuti.

"Iya bude,nama saya Denia tapi panggil Nia aja, kata Nia memperkenalkan diri.

"Ya sudah kalau begitu gak apa-apa, maaf kami tidak tau ,kalau begitu kami pamit dulu ya nak Bowo ,nak Nia!" Pamit bude Kasri.

"Iya bude makasih."Jawab Bowo dan Nia bersamaan.

Kedua tetangga itupun pergi meninggalkan rumah Bowo dan Nia,samar samar terdengar perbincangan mereka dari jauh.

"Ealah kok bisa-bisanya ya mas bowo nikah sama orang yang beda agama ya yu..?"

"Dah biarin aja itu urusan rumah tangga mereka,gak usah ikut campur!"

Bowo tersenyum menatap Nia dan merangkul pundak istrinya itu untuk masuk kedalam rumah lagi.

Episodes
1 Bab 1.awal kehidupan pengantin baru
2 Bab 2.Di kasih kue sama tetangga
3 bab 3. mengatakan ingin menikah
4 Bab 4. tidak di izinkan
5 bab 5. Nia kabur
6 bab 6. rencana pernikahan
7 bab 7.Nia tampak gelisah
8 Bab 8.Akhirnya menikah
9 bab 9.Meminta haknya.
10 bab 10.Kerokan
11 bab 11.Pergi ke bidan
12 Bab 12.Makan ubi bakar
13 Bab 13.pergi ke Pekalongan
14 Bab 14.Gue ikut lo aja naik motor
15 Bab 15.pergi kerumah Nia dan Bowo
16 bab 16. Bowo bertemu mama Callysta
17 Bab 17.Rini, Adel dan Sekar membuat pisang goreng.
18 Bab 18. sikap konyol kedua anak ABG bikin ketawa.
19 Bab 19.makan bersama
20 Bab 20.bang Juli penakut
21 Bab 21. Kengser
22 Bab 22.Bowo berubah
23 Bab 23.Ada apa denganmu Bowo
24 Bab 24.Kedatangan Marissa
25 Bab 25.Aku harus meminta kepada siapa kalau bukan kepada suamiku sendiri.
26 Bab 26.Kamu selingkuh dibelakangku?
27 Bab 27.Kenapa kamu menyakitiku
28 Bab 28.Kenapa mas lebih mempercayai perempuan itu daripada aku,
29 Bab 29.Mari kita saling memaafkan
30 Bab 30.Makan kue klepon
31 Bab 31.Kedatangan para sibolang.
32 Bab 32.Bawang merah bikin nangis.
33 Bab 33.Bowo semakin lengket dengan istrinya.
34 Bab 34.Pesan misterius
35 Bab 35.Nia diculik
36 Bab 36.Masa lalu Marissa
37 Bab 37.Tragedi malam minggu
38 Bab 38. Kekejaman Marissa dan teman-temannya.
39 Bab 39. Kamu dimana Nia?
40 Bab 40. Menyusun rencana untuk menyelamatkan Nia.
41 Bab 41. Percuma gue miliki dirinya kalau hatinya tidak untukku.
42 Bab 42. Pertarungan antara warga desa dengan para preman.
43 Bab 43. Nia tertembak
44 Bab 44. Kemarahan papa Eric
45 Bab 45.Keadaan Nia sangat lemah.
46 Bab 46. Keadaan Nia semakin memburuk.
47 Bab 47. Keajaiban datang untuk Nia.
48 Bab 48. Para si bolang datang menjenguk
49 Bab 49.Mama Calista datang membawakan makanan untuk anak dan menantunya.
50 Bab 50. NIa sudah boleh pulang
51 Bab 51.Persiapan untuk acara tujuh bulanan
52 Bab 52.Bowo mau kegunung.
53 Bab 53.Bowo bekerja di konveksi.
54 Bab 54.Tertangkap basah
55 Bab 55.Kamu harus bisa melupakan Eliz.
56 Bab 56.Andrew mabuk
57 Bab 57.Pingin mie seblak
58 Bab 58.Rencana membeli bengkel
59 Bab 59.Ya jelas pusing,kamu semalam mabuk.
60 Bab 60.Siapa Tania?
61 Bab 61.Perut Nia keram.
62 Bab 62.Kekhawatiran Nia.
63 Bab 63.Nia cemburu.
64 Bab 64.Menemukan foto Bowo dengan seorang wanita.
65 Bab 65.Nia pingsan.
66 Bab 66. Aku dan Tania tidak ada hubungan apa-apa.
67 Bab 67.Andrew bertemu lagi dengan gadis berkacamata.
68 Bab 68.Mencari tempat penjual makanan.
69 Bab 69.Tentang Fransiskus.
70 Bab 70.Lahiran.
71 Bab 71.Cucu yang cantik.
72 Bab 72.Andrew dan Elizabeth.
73 Bab 73.Curiga.
74 Bab 74.Janji Bowo.
75 Bab 75.Malaikat kecil.
76 Bab 76.Perempuan ular.
77 Bab 77.Tentang gadis berkacamata.
78 Bab 78.Tentang gadis berkacamata bagian kedua.
79 Bab 79.Andrew dan Aliza
80 Bab 80.Mengutarakan isi hati.
81 Bab 81.Tentang orang tua Aliza
82 Bab 82. Elizabeth.
83 Bab 83.Datang kesekolah Aliza
84 Bab 84.Perasaan yang berbeda.
85 Bab 85.Mari kita memulai kehidupan baru.
86 Bab 86.Aliza dibawa dua laki-laki misterius.
87 Bab 87.Kecurigaan Andrew.
88 Bab 88.Rahasia keluarga pak Prasetyo.
89 Bab 89.Terbongkarnya sebuah rahasia.
90 Bab 90.Usaha penyelamatan.
91 Bab 91.Pergi ke Singapura.
92 Bab 92.Bang Juli datang.
93 Bab 93.Hamil lagi
94 Bab 94.Sari yang menggemaskan
95 Bab 95.Badan bunda seperti balon.
96 Bab 96.Danial,Daffa dan Daffi .
97 Bab 97.Kardus misterius.
98 Bab 98."Mendapat teror.
99 Bab 99.Saudara harus akur.
100 Bab 100.Jangan-jangan ada maling.
101 Bab 101.Dimana anak-anak?
102 Bab 102.Pembalasan
103 Bab 103.Tentang siapa Suci.
104 Bab 104.Andrew dan Julius datang.
105 Bab 105.Tentang Roy.
106 Bab 106.Berkelahi
107 Bab 107.Tertembak
108 Bab 108.Teringat
109 Bab 109.Dirawat.
110 Bab 110.Tidak bisa diselamatkan.
111 Bab 111.Pergi ke Pekalongan untuk melihat kampus.
112 Bab 112. Tentang Sari.
113 Bab 113. Pergi ke salon.
114 Bab 114. mencuci mobil di bengkel.
115 Bab 115. Mirip ayah.
116 Bab 116. Awal bertemu.
117 Bab 117.Tentang rahasia 39 tahun yang lalu.
118 Bab 118.Undangan rewangan
119 Bab 119. Bertemu lagi.
120 Bab 120.
121 Bab.121.Ramainya bapak-bapak dan ibu-ibu di rewangan
122 Bab 122.Nonton jaranan.
123 Bab 123.
124 Bab 124.
125 Bab 125.
126 Bab 126.Kesabaran dan ketegaran Nia.
127 Bonus cerpen. Tentang anak-anak Denia.
128 Bonus cerpen. Mimpi serem.
129 Berkunjung ke restoran.
130 Anak angkat.
131 Aciel pulang.
132 Aciel kangen sama om Ruslan
133 Sari jago beladiri.
134 Nama untuk anak angkat Sari.
135 Asap hitam.
136 Bayangan hitam
137 Kaos kaki
138 Kesurupan
139 Di rumah sakit.
140 Dirumah sakit bagian kedua.
141 Pertemuan.
142 Gagal mengutarakan isi hati
143 Ilmu untuk mengusir roh jahat.
144 Berusaha mengusir makhluk halus yang merasuki tubuh Riko
145 Mengajak jalan.
146 Mengutarakan isi hati.
147 Akhirnya jadian.
148 Kerumah bunda Nia.
149 Tolong Maafin Gue.
150 Ciuman pertama.
151 Si muka rata.
152 Siapa Bisma sabenarnya?
153 Perempuan mencurigakan.
154 Ketahuan.
155 Curiga.
156 Kedatangan kedua orang tua Bisma.
157 Faqih menghilang
158 Mencari Faqih ke lereng gunung selamat
159 Semua gara-gara lo.
160 Laki-laki berbaju serba putih.
161 Melihat senyum Adam.
162 Pengumuman.
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bab 1.awal kehidupan pengantin baru
2
Bab 2.Di kasih kue sama tetangga
3
bab 3. mengatakan ingin menikah
4
Bab 4. tidak di izinkan
5
bab 5. Nia kabur
6
bab 6. rencana pernikahan
7
bab 7.Nia tampak gelisah
8
Bab 8.Akhirnya menikah
9
bab 9.Meminta haknya.
10
bab 10.Kerokan
11
bab 11.Pergi ke bidan
12
Bab 12.Makan ubi bakar
13
Bab 13.pergi ke Pekalongan
14
Bab 14.Gue ikut lo aja naik motor
15
Bab 15.pergi kerumah Nia dan Bowo
16
bab 16. Bowo bertemu mama Callysta
17
Bab 17.Rini, Adel dan Sekar membuat pisang goreng.
18
Bab 18. sikap konyol kedua anak ABG bikin ketawa.
19
Bab 19.makan bersama
20
Bab 20.bang Juli penakut
21
Bab 21. Kengser
22
Bab 22.Bowo berubah
23
Bab 23.Ada apa denganmu Bowo
24
Bab 24.Kedatangan Marissa
25
Bab 25.Aku harus meminta kepada siapa kalau bukan kepada suamiku sendiri.
26
Bab 26.Kamu selingkuh dibelakangku?
27
Bab 27.Kenapa kamu menyakitiku
28
Bab 28.Kenapa mas lebih mempercayai perempuan itu daripada aku,
29
Bab 29.Mari kita saling memaafkan
30
Bab 30.Makan kue klepon
31
Bab 31.Kedatangan para sibolang.
32
Bab 32.Bawang merah bikin nangis.
33
Bab 33.Bowo semakin lengket dengan istrinya.
34
Bab 34.Pesan misterius
35
Bab 35.Nia diculik
36
Bab 36.Masa lalu Marissa
37
Bab 37.Tragedi malam minggu
38
Bab 38. Kekejaman Marissa dan teman-temannya.
39
Bab 39. Kamu dimana Nia?
40
Bab 40. Menyusun rencana untuk menyelamatkan Nia.
41
Bab 41. Percuma gue miliki dirinya kalau hatinya tidak untukku.
42
Bab 42. Pertarungan antara warga desa dengan para preman.
43
Bab 43. Nia tertembak
44
Bab 44. Kemarahan papa Eric
45
Bab 45.Keadaan Nia sangat lemah.
46
Bab 46. Keadaan Nia semakin memburuk.
47
Bab 47. Keajaiban datang untuk Nia.
48
Bab 48. Para si bolang datang menjenguk
49
Bab 49.Mama Calista datang membawakan makanan untuk anak dan menantunya.
50
Bab 50. NIa sudah boleh pulang
51
Bab 51.Persiapan untuk acara tujuh bulanan
52
Bab 52.Bowo mau kegunung.
53
Bab 53.Bowo bekerja di konveksi.
54
Bab 54.Tertangkap basah
55
Bab 55.Kamu harus bisa melupakan Eliz.
56
Bab 56.Andrew mabuk
57
Bab 57.Pingin mie seblak
58
Bab 58.Rencana membeli bengkel
59
Bab 59.Ya jelas pusing,kamu semalam mabuk.
60
Bab 60.Siapa Tania?
61
Bab 61.Perut Nia keram.
62
Bab 62.Kekhawatiran Nia.
63
Bab 63.Nia cemburu.
64
Bab 64.Menemukan foto Bowo dengan seorang wanita.
65
Bab 65.Nia pingsan.
66
Bab 66. Aku dan Tania tidak ada hubungan apa-apa.
67
Bab 67.Andrew bertemu lagi dengan gadis berkacamata.
68
Bab 68.Mencari tempat penjual makanan.
69
Bab 69.Tentang Fransiskus.
70
Bab 70.Lahiran.
71
Bab 71.Cucu yang cantik.
72
Bab 72.Andrew dan Elizabeth.
73
Bab 73.Curiga.
74
Bab 74.Janji Bowo.
75
Bab 75.Malaikat kecil.
76
Bab 76.Perempuan ular.
77
Bab 77.Tentang gadis berkacamata.
78
Bab 78.Tentang gadis berkacamata bagian kedua.
79
Bab 79.Andrew dan Aliza
80
Bab 80.Mengutarakan isi hati.
81
Bab 81.Tentang orang tua Aliza
82
Bab 82. Elizabeth.
83
Bab 83.Datang kesekolah Aliza
84
Bab 84.Perasaan yang berbeda.
85
Bab 85.Mari kita memulai kehidupan baru.
86
Bab 86.Aliza dibawa dua laki-laki misterius.
87
Bab 87.Kecurigaan Andrew.
88
Bab 88.Rahasia keluarga pak Prasetyo.
89
Bab 89.Terbongkarnya sebuah rahasia.
90
Bab 90.Usaha penyelamatan.
91
Bab 91.Pergi ke Singapura.
92
Bab 92.Bang Juli datang.
93
Bab 93.Hamil lagi
94
Bab 94.Sari yang menggemaskan
95
Bab 95.Badan bunda seperti balon.
96
Bab 96.Danial,Daffa dan Daffi .
97
Bab 97.Kardus misterius.
98
Bab 98."Mendapat teror.
99
Bab 99.Saudara harus akur.
100
Bab 100.Jangan-jangan ada maling.
101
Bab 101.Dimana anak-anak?
102
Bab 102.Pembalasan
103
Bab 103.Tentang siapa Suci.
104
Bab 104.Andrew dan Julius datang.
105
Bab 105.Tentang Roy.
106
Bab 106.Berkelahi
107
Bab 107.Tertembak
108
Bab 108.Teringat
109
Bab 109.Dirawat.
110
Bab 110.Tidak bisa diselamatkan.
111
Bab 111.Pergi ke Pekalongan untuk melihat kampus.
112
Bab 112. Tentang Sari.
113
Bab 113. Pergi ke salon.
114
Bab 114. mencuci mobil di bengkel.
115
Bab 115. Mirip ayah.
116
Bab 116. Awal bertemu.
117
Bab 117.Tentang rahasia 39 tahun yang lalu.
118
Bab 118.Undangan rewangan
119
Bab 119. Bertemu lagi.
120
Bab 120.
121
Bab.121.Ramainya bapak-bapak dan ibu-ibu di rewangan
122
Bab 122.Nonton jaranan.
123
Bab 123.
124
Bab 124.
125
Bab 125.
126
Bab 126.Kesabaran dan ketegaran Nia.
127
Bonus cerpen. Tentang anak-anak Denia.
128
Bonus cerpen. Mimpi serem.
129
Berkunjung ke restoran.
130
Anak angkat.
131
Aciel pulang.
132
Aciel kangen sama om Ruslan
133
Sari jago beladiri.
134
Nama untuk anak angkat Sari.
135
Asap hitam.
136
Bayangan hitam
137
Kaos kaki
138
Kesurupan
139
Di rumah sakit.
140
Dirumah sakit bagian kedua.
141
Pertemuan.
142
Gagal mengutarakan isi hati
143
Ilmu untuk mengusir roh jahat.
144
Berusaha mengusir makhluk halus yang merasuki tubuh Riko
145
Mengajak jalan.
146
Mengutarakan isi hati.
147
Akhirnya jadian.
148
Kerumah bunda Nia.
149
Tolong Maafin Gue.
150
Ciuman pertama.
151
Si muka rata.
152
Siapa Bisma sabenarnya?
153
Perempuan mencurigakan.
154
Ketahuan.
155
Curiga.
156
Kedatangan kedua orang tua Bisma.
157
Faqih menghilang
158
Mencari Faqih ke lereng gunung selamat
159
Semua gara-gara lo.
160
Laki-laki berbaju serba putih.
161
Melihat senyum Adam.
162
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!