Cinta masa lalu

1 minggu telah di lewati Anna dengan bahagia yang dirasakannya dengan kehadiran attha, namun di kantor Anna harus banyak bersabar menghadapi Bos galak nan nyeselin, selalu saja tidak puas dan salah dengan pekerjaan Anna padahal Anna telah melakukan kerjanya dengan maksimal dan sempurna,demi uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya Anna harus menyabarkan diri walau tidak tahan dengan Bosnya itu, Pagi ini Anna seperti bisa,yang harus memasak, dan memandikan Attha yang makin lincah ngak mau tenang namun sangat menggemaskan dengan bicaranya yang bijak.

"Mbak aku bawa motor mbak ya, aku belajar pagi hari ini"ucap Zidhan ke kamar Anna yang sedang memakai Jilbabnya, sedangkan Attha di bawa Bunda entah ke mana

"Trus mbak pake apa dong kerjanya"ucap Anna sibuk dengan Jilbabnya

"Naik taksi aja mbak,mana kunci motornya, aku duluan takutnya telat"ucap Zidhan

"Nih"ucap Anna menyodorkan kunci dan Zidhan menyalami tangannya.

"Hati-hati"ucap Anna pada Zidhan

Setelah selesai Anna menuju meja makan,tidak ada bunda dan attha di sana

"Bunda sama attha kemana ya, kok ngak ada di sini"gumam Anna,terpaksa Anna sarapan sendiri

"Um.... ma attha pulang"ucap attha berlari menuju anna

"Aduhhh, sayangnya umma kemana tadi sama nenek"ucap Anna berdiri menghampiri menggendong anaknya

"Attha pelgi jalan-jalan sama nenek umma "ucap Attha dengan logat menggemas kan

"Wahhh.......attha senang nak"ucap Anna mencubit gemas pipi gembul attha

"senang sekali umma"ucap Attha tertawa gemas

"Kamu ngak pergi ke kantor hari ini nak? "ucap Bunda duduk di kursi sambil menuang minum mungkin lelah mengikuti attha dari tadi.

"Aku pergi ke kantor lah Bun, tapi motor malah di pake oleh adek, terpaksa aku naik taksi hari ini"ucap Anna masih menggendong attha

"Yaudah pergi ke kantor sana nak, nanti kamu telat lho, apalagi harus nungguin taksi kan, biar Attha sama bunda"ucap Bunda menghampiri Anna dan mengambil alih menggendong Attha

"Umma pergi ke kantor ya nak, attha sama nenek"ucap Bunda

"Nenek attha boleh itut sama umma ke kantol nek"ucap Attha dengan puppy eyes nya

"Ngak boleh sayang, anak pintar ngak boleh ikut, umma kan kerja untuk attha"ucap Anna mencium kedua pipi attha,kemudian Anna menyodorkan tangannya pada attha untuk dicium, setelah itu Anna berpamitan pada Bunda.

Anna harus berjalan keluar dari kompleks dulu, baru bisa ketemu taksi. 20 menit berlalu tak kunjung Anna menjumpai taksi yang kosong, pasti ada saja penumpangnya.

"Ya Allah gimana ini,bisa-bisa aku telat kalau begini"gumam Anna gelisah

Tapi dari kejauhan ada mobil yang menyalakan lampu sen nya dan berhenti dekat Anna berdiri, Anna bingung bukannya taksi tapi malah mobil bagus, tapi mobil ini seperti familiar baginya,

"bukannya taksi tapi malah mobil bagus"gumam Anna cuek sambil melirik ke kanan dan kiri melihat taksi yang lewat

sipengendara mobil pun membuka kaca mobilnya

"Ayo masuk"ucap sipengendara mobil dengan datar

suaranya tidak asing bagi Anna, Anna melirik kesana kemari mencari sumber suara, tanpa melihat ke arah mobil yang didepannya

Ken merasa kesal melihat Anna, kemudian menekan klakson mobilnya dengan keras membuat Anna terperanjat saking terkejutnya

"Maaf,, Anda kenapa Pak membuat kebisingan disini , dan kenapa juga anda memakirkan mobil anda disini menghalangi saya"ucap Anna kesal bercampur emosi

"Kau mau aku pecat hah.....dasar tidak tau diri, udah baik aku mau beri tumpangan"ucap Ken melihat ke arah Anna yang masih berdiri diri

"Pak.... pak Ken, kenapa bapak bisa ada disini?"ucap Anna keringatan dingin

"tidak usah banyak tanya, Kau mau masuk atau tidak"ucap Ken kesal

"Ma... maaf pak, saya bisa naik taksi"ucap Anna merasa tidak enak

"Apa kau tidak melihat jam hah!!! tidak disiplin waktu, kalau kau sampai telat, siap-siaplah dengan hukuman"ucap Ken datar

"Ti... tidak pak, maafkan saya pak, dari tadi saya udah cari taksi tapi tidak ada yang kosong pak, sekali lagi maafkan saya pak"ucap Anna merasa bersalah

"Hhhmmm... cepat masuk"ucap Ken

terpaksa Anna masuk ke dalam mobil Ken duduk di bangku penumpang

"kau pikir saya sopir pribadi mu,duduk di depan, dasar...."ucap Ken

Anna pun kembali keluar mobil dan masuk lagi duduk di bangku depan disamping Ken

Anna merasa canggung dan merasa bersalah

"pake sabuk pengamannya"ucap Ken seraya melajukan mobilnya.

didalam mobil keduanya terlihat bisu dan tidak ada yang mau buka bicara, dan apalagi Anna merasa tidak tenang, hingga tak terasa mereka sampai di Kantor.

"Pak... terimakasih banyak atas tumpangannya, kalau tidak ada bapak pasti saya udah telat tadi, kalau begitu saya permisi dulu ya pak"ucap Anna ramah dan tersenyum paksa kemudian keluar dari mobil Ken, sedangkan Ken cuma diam.

"Pagi Anna"ucap Amelia melihat Anna baru datang

"Pagi Mel"ucap Anna tak bersemangat

"Loh pagi-pagi kok ngak bersemangat gitu?"

"Gimana ngak bersemangat coba mel, pagi-pagi aja aku udah berdebat sama bos galak itu, ya walau dia ngasih tumpangan buat aku, tapi kayak maksa gitu mel, nyebelin banget tauk ngak mel"ucap Anna kesal

"Udah-udah sabar napa sih, kok aku bisa ditumpangin sama bos, motor kamu mana?

"dibawa sama adik aku mel, yaudah ahh malas bahas si bos lagi, lebih baik kita mulai aja kerja kita"ucap Anna duduk rapi fokus pada laptopnya.

pada saat jam istirahat tiba

Anna dan Amelia sedang berada di kantin kantor, mereka lagi makan siang.

"Anna.... kita jalan-jalan yuk, nanti malam aku jemput"ucap Amelia

"kayaknya aku ngak bisa deh mel, maaf.....!! "

"perasaan setiap aku ajak kamu, pasti kamu ngak mau terus deh, please deh An,sesekali kita keluar"ucap Amelia memelas

"hhhmmm.... gimana ya mel,aku sibuk kalau malam Mel, ada sesuatu yang ngak kamu tau tentang aku deh mel"

"Emang apasih yang ngak aku ketahui dari kamu, atau jangan-jangan kamu main rahasia-rahasian dengan aku ya An, ayo jujur!!! "

"Bukan begitu mel, sebenarnya sih aku mau kasih tau kamu, tapi aku belum ada waktu terus buat kita bicara berdua"

"Itu makanya aku ajak kamu keluar nanti buat kita ngobrol leluasa, ngak penolakan titik......!! aku jemput nanti"ucap Amelia

setelah mereka selesai makan, kebetulan jam istirahat telah habis, keduanya kembali ke ruangan masing-masing.

"Anna ke ruang saya sebentar"ucap Pak Ken, saat Anna tiba diruangannya

"Ada apa pak?"

"apa ngak dengar yang saya ucap, keruangan saya"ucap Ken, setelah itu berlalu pergi.

"Ada apa lagi sih An?"ucap Amelia

"Ngak tau aku mel, dasar bos nyebelin banget, galak lagi, ihhh bikin kesal"ucap Anna

"Yaudah aku keruang bos dulu mel"ucap Anna diangguki oleh Amelia

Anna berjalan keruangan Ken

"Ada apa pak"ucap Anna duduk berhadapan dengan ken dengan dibatasi meja kerja

"Ada promosi karya baru hari ini, jadi kamu yang akan mempromosikannya sebagai model karya baru kita"

"Sekarang pak?? "

"Ngak 2 tahun lagi"

"kalau 2 tahun lagi kenapa bapak memanggil saya sekarang, yaudah kalau ngak ada lagi saya permisi kembali bekerja pak"ucap Anna berbalik tersenyum jahil seperti mengerjai bosnya

"Anna, kau jangan memancing emosi saya ya, apa kau tidak betah lagi bekerja disini hah"ucap Ken dengan nada tinggi

"Ma.... mamaaf pak, tapi bapak bilang begitu, saya..."ucap Anna terpotong

"Sudah jangan mengelak lagi, dari pada saya marah, lebih baik kau cepat bersiap kita akan pergi menuju lokasi"ucap Ken menahan emosi

melihat Ken dengan wajah memerah Anna langsung berlari keluar dari ruang Ken, menuju ruangan kerjanya mengambil tas dan keperluan lainnya sekaligus pamit pada Amelia sebentar

didalam mobil

Tidak ada pembicaraan antara bos dan karyawann itu, mereka sama-sama diam. sesekali Ken melirik Anna sebentar, kemudian kembali lagi fokus menyetir.hingga tak terasa mereka berdua sampai dilokasi yang dimaksud. mereka berdua masuk ke dalam gedung tempat mempromosikan karya-karya baru itu, Anna mengikuti Ken dari belakang, sampai tiba disebuah ruangan khusus promosi.

"Selamat Siang pak Ken"ucap seorang pria menjabat ramah tangan Ken

"Selamat siang"ucap Ken membalas jabatan tangannya

"selamat siang bu"ucap seorang lelaki itu pada Anna, Anna mendongakkan kepalanya sambil menyatukan kedua tangannya

"selamat Siang.... Kak Ray"ucap Anna terkejut melihat Pria tampan didepannya, yang sangat dikenalinya, Sekaligus Cinta masa lalunya yang tidak pernah lagi ditemuinya sejak Rayhan tamat SMA

"Anna.... kamu Anna kan,Ya Allah Ngak nyangka kita bisa bertemu lagi Ann, Kakak sangat merindukan mu Anna"ucap Ray refleks hampir memeluk Anna, untung Anna menghindar cepat

"Heh....Iya Kak, maaf ya Kak kita ngak mahram, Aku juga rindu Kak, udah lama banget kita ngak ketemu Kak"ucap Anna terharu bahagia

"hehhkmmm..... Nanti saja lanjutkan, sekarang lebih baik kita mulai promosinya"ucap Ken dengan raut wajah yang sulit diartikan

Ray dan Anna melihat kearah Ken yang menatap mereka dengan dingin.

"Maaf Pak..... "

"Nanti setelah ini kita ketemu dulu ya An, banyak yang mau kakak sampaikan padamu"ucap Ray pada Anna, dibalas anggukan dan senyuman oleh Anna ,sedangkan Ken menatap malas pada mereka.

pada saat pemotretan dan Anna menjelaskan secara detail karya-karya baru yang diterbitkan dan diluncurkan,juga menjelaskan kelebihan dan manfaat yang ada pada karya baru tersebut. Ray selalu gagal fokus menatap Anna dengan senyum yang merekah menunjukkan kekaguman dan kebahagiaannya. sedangkan Ken menatap tidak suka pada Ray dengan cara pandangnya pada Anna.

...****************...

Thank's udah baca ya

menurut kalian Ada apa dengan Ken?

jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya readers tercinta

Terpopuler

Comments

Rumini Parto Sentono

Rumini Parto Sentono

Ken suka sama Anna dan cemburu sama Rayhan.... 🤔🤔

2022-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bekerja
2 Bertemu
3 Sibuk
4 Tumben Bos baik
5 Cinta masa lalu
6 Bersama Ray
7 Cerita Anna
8 Kesal dan Khawatir
9 Anna tidak masuk kerja
10 Dinner
11 Lembur
12 Drama Pagi
13 Amara
14 3 pasangan berbeda
15 Laporan
16 Surabaya
17 malam hari
18 Jalan-jalan
19 Istirahat
20 Rooftop
21 Pulang Ke Jakarta
22 Memikirkan tawaran
23 Bertemu orangtua Bos
24 Terjebak
25 weekend
26 Pilihan Sulit
27 Lamaran dadakan
28 Hari ini
29 Kenna dan Raymel
30 Amara vs Anna
31 Ke rumah Anna
32 persiapan pernikahan
33 Kenna dan Raymel
34 Wardah
35 Akad nikah
36 Tidak jadi Istirahat
37 Repsesi pernikahan
38 Bukan Malper
39 Menjadi Pasutri
40 Anna Ngambek
41 Rumah Mami
42 Rencana bulan madu
43 Tiba di Bali
44 Obrolan Malam hari
45 Bukit Campuhan
46 Pantai
47 Anna dan Ken
48 Panggilan berbeda
49 Kembali ke Jakarta
50 Main ke rumah Bunda
51 Menginap
52 Menyiksa batin Ken
53 Rumah baru
54 Cinta?
55 Kerumah baru Anna
56 Malu
57 Reunian
58 Cafe
59 Akhirnya
60 Di rumah aja
61 Berdua saja
62 Di cafe kantor
63 Anugerah Cinta
64 Kedatangan Nadin
65 Saling mempertahankan
66 Makan siang
67 Ke rumah Bunda
68 Sakit hati
69 Anna sakit
70 Perubahan Ken
71 Mami dan Kania datang
72 Cerita Anna
73 Seperti biasa
74 Kedatangan Bunda dan Adek
75 Kelulusan Zidhan
76 Tamu bulanan
77 Menikmati waktu berdua
78 Masalah datang
79 Anna ke Kantor
80 Titik temu masalah
81 Interogasi
82 Kata-kata
83 Bersama Istri dan anak
84 Gangguin aja
85 Berkumpul Bersama
86 Mengantar Nadin pulang
87 Curhat malam
88 2 cerita
89 Ke mall
90 Sikap Aneh
91 Bersama Nadin
92 Tamu di malam hari
93 Antara kantor dan rumah
94 Moment langka
95 2 cerita berbeda
96 Pergi kondangan
97 Bertengkar
98 Memikirkan sesuatu
99 Di luar dugaan
100 Penjelasan Kania
101 Keluarga kecil
102 3 cerita
103 Weekend ke Bandung
104 Barbeque
105 Menginap di rumah Kirana
106 Aktivitas rumah
107 Suasana malam hari
108 Cerita
109 Seblak kemudharatan
110 Temu kangen
111 Pulang telat
112 Hujan di Rumah
113 Mencukur
114 Tamu
115 Sabar
116 Ke kantor Suami
117 Membingungkan
118 Imbalan
119 Semarang
120 Draft
121 Akad Nikah Wawa Tio
122 Kedatangan Ken
123 Repsesi pernikahan TiWa
124 Perkelahian dan Kebahagiaan
125 Di rumah sakit
126 Pulang Ke Jakarta
127 Situasi Berbeda
128 3 cerita berbeda
129 Kelahiran anak Nadin
130 Dilarang melihat anak Nadin
131 IRVIN
132 Ken VS Irvin
133 Curhat
134 Beda cerita
135 Kondisi Nadin & Anna Sensitif
136 Tentang Zakirvin
137 Perlindungan Ken
138 Belanja di Mall
139 Kasih sayang pasutri
140 Ikatan batin ibu & anak
141 Periksa Kandungan
142 Main ke rumah Anna
143 Masalah dan Rasa bersalah
144 Kesedihan
145 Kesedihan 2 / bahagia
146 Masih Rumah sakit
147 Putri Keyna
148 Keadaan Memanas
149 Kembali masalah
150 Kegelisahan
151 Hampir saja
152 Pelaku tertangkap
153 Rencana RS Luar negeri
154 Khayalan atau kenyataan
155 Ucapan Syukur&Bahagia
156 Dilarang berkunjung
157 Pertemuan kedua anaknya
158 Malam bahagia
159 Keputusan selanjutnya
160 Rencana Ken
161 Larut Malam
162 Rencana Amora&Irvin
163 Rencana
164 Surprise
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Bekerja
2
Bertemu
3
Sibuk
4
Tumben Bos baik
5
Cinta masa lalu
6
Bersama Ray
7
Cerita Anna
8
Kesal dan Khawatir
9
Anna tidak masuk kerja
10
Dinner
11
Lembur
12
Drama Pagi
13
Amara
14
3 pasangan berbeda
15
Laporan
16
Surabaya
17
malam hari
18
Jalan-jalan
19
Istirahat
20
Rooftop
21
Pulang Ke Jakarta
22
Memikirkan tawaran
23
Bertemu orangtua Bos
24
Terjebak
25
weekend
26
Pilihan Sulit
27
Lamaran dadakan
28
Hari ini
29
Kenna dan Raymel
30
Amara vs Anna
31
Ke rumah Anna
32
persiapan pernikahan
33
Kenna dan Raymel
34
Wardah
35
Akad nikah
36
Tidak jadi Istirahat
37
Repsesi pernikahan
38
Bukan Malper
39
Menjadi Pasutri
40
Anna Ngambek
41
Rumah Mami
42
Rencana bulan madu
43
Tiba di Bali
44
Obrolan Malam hari
45
Bukit Campuhan
46
Pantai
47
Anna dan Ken
48
Panggilan berbeda
49
Kembali ke Jakarta
50
Main ke rumah Bunda
51
Menginap
52
Menyiksa batin Ken
53
Rumah baru
54
Cinta?
55
Kerumah baru Anna
56
Malu
57
Reunian
58
Cafe
59
Akhirnya
60
Di rumah aja
61
Berdua saja
62
Di cafe kantor
63
Anugerah Cinta
64
Kedatangan Nadin
65
Saling mempertahankan
66
Makan siang
67
Ke rumah Bunda
68
Sakit hati
69
Anna sakit
70
Perubahan Ken
71
Mami dan Kania datang
72
Cerita Anna
73
Seperti biasa
74
Kedatangan Bunda dan Adek
75
Kelulusan Zidhan
76
Tamu bulanan
77
Menikmati waktu berdua
78
Masalah datang
79
Anna ke Kantor
80
Titik temu masalah
81
Interogasi
82
Kata-kata
83
Bersama Istri dan anak
84
Gangguin aja
85
Berkumpul Bersama
86
Mengantar Nadin pulang
87
Curhat malam
88
2 cerita
89
Ke mall
90
Sikap Aneh
91
Bersama Nadin
92
Tamu di malam hari
93
Antara kantor dan rumah
94
Moment langka
95
2 cerita berbeda
96
Pergi kondangan
97
Bertengkar
98
Memikirkan sesuatu
99
Di luar dugaan
100
Penjelasan Kania
101
Keluarga kecil
102
3 cerita
103
Weekend ke Bandung
104
Barbeque
105
Menginap di rumah Kirana
106
Aktivitas rumah
107
Suasana malam hari
108
Cerita
109
Seblak kemudharatan
110
Temu kangen
111
Pulang telat
112
Hujan di Rumah
113
Mencukur
114
Tamu
115
Sabar
116
Ke kantor Suami
117
Membingungkan
118
Imbalan
119
Semarang
120
Draft
121
Akad Nikah Wawa Tio
122
Kedatangan Ken
123
Repsesi pernikahan TiWa
124
Perkelahian dan Kebahagiaan
125
Di rumah sakit
126
Pulang Ke Jakarta
127
Situasi Berbeda
128
3 cerita berbeda
129
Kelahiran anak Nadin
130
Dilarang melihat anak Nadin
131
IRVIN
132
Ken VS Irvin
133
Curhat
134
Beda cerita
135
Kondisi Nadin & Anna Sensitif
136
Tentang Zakirvin
137
Perlindungan Ken
138
Belanja di Mall
139
Kasih sayang pasutri
140
Ikatan batin ibu & anak
141
Periksa Kandungan
142
Main ke rumah Anna
143
Masalah dan Rasa bersalah
144
Kesedihan
145
Kesedihan 2 / bahagia
146
Masih Rumah sakit
147
Putri Keyna
148
Keadaan Memanas
149
Kembali masalah
150
Kegelisahan
151
Hampir saja
152
Pelaku tertangkap
153
Rencana RS Luar negeri
154
Khayalan atau kenyataan
155
Ucapan Syukur&Bahagia
156
Dilarang berkunjung
157
Pertemuan kedua anaknya
158
Malam bahagia
159
Keputusan selanjutnya
160
Rencana Ken
161
Larut Malam
162
Rencana Amora&Irvin
163
Rencana
164
Surprise

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!