Bertemu

"Anna kamu udah selesai apa belum, karyawan yang lain udah pada pulang nih"ucap Amelia sedang membereskan meja kerjanya

"Belum nih Mel, tinggal dikit lagi tanggung, aku selesaikan ini dulu baru pulang"ucap Anna masih sibuk dengan berkasnya

"kamu pulang aja duluan mel, aku bisa pulang sendiri kok, aku bawa motor"sambung Anna

"Ngak papa nih aku tinggal, jangan nangis lho ya, kamu sendirian"ucap Amelia

"Ya ngak mungkin lah, aku ini udah dewasa lho ya, udah sana pulang"

"ngusir aku nih ceritanya, yaudah lah aku pulang aja, sepertinya ngak dibutuhkan lagi disini "Amelia pura-pura ngambek

"Ihhh kamu ngambekkan sih, bukan begitu maksudku"

"Iya.... iya aku tau, berarti aku pulang nih ya, Bye"Amelia melambaikan tangannya pada Anna dan juga dibalas oleh Anna dengan senyuman manis

Sekarang tinggallah Anna sendirian di Kantor mengerjakan tugas yang diberikan Bosnya.Beberapa menit kemudian Anna selesai juga

"Alhamdulillah selesai juga akhirnya"ucap Anna sambil meregangkan ototnya karna udah agak beku dan lelah mungkin efek terlalu lama duduk bekerja

"Ini udah jam berapa ya"Anna melihat jam yang ada dimeja kerjanya menunjukkan pukul 6 kurang 10 menit

"Astagfirullah udah mau masuk Sholat Magrib"ucap Anna,kemudian Anna mengumpulkan berkas-berkas yang udah dikerjakannya tadi dan di bawanya menuju ruang CEO yang ada di lantai tujuh, anna menggunakan lift supaya cepat sampai.

tok...... tok..... berulang kali Anna mengetok pintu tidak ada jawaban dari dalam, Anna pun mencoba masuk ternyata benar Bosnya udah pulang,Anna meletakkan berkas itu di atas meja bosnya

"Syukur lah dia udah pulang, malas banget aku melihat wajahnya"ucap Anna melenggang pergi menuju pintu

"Apa yang kau ucapkan barusan hah...."ucap Ken yang baru saja keluar dari ruang privatnya

"Ya Allah kenapa sih nasibku hari ini, harus berurusan dengan bos galak ini"gumam Anna kemudian membalikkan badannya

"Eehhh ada pak ken, belum pulang pak, saya kira udah pulang, ohh iya pak berkasnya udah siap dan ada di meja Bapak,"ucap Anna tersenyum paksa dan Ken hanya melirik sekilas berkas yang ada di mejanya

"Kalau begitu saya pamit pulang duluan ya pak, "ucap Anna berbalik badan dan berlari keluar ruang

"Heii........ tunggu kenapa kau pulang"teriak Ken

"kenapa tu anak seperti orang ketakutan aja, padahal gue kan mau ajak dia dinner"gumam Ken heran kemudian mengambil jas di kursi kebesarannya dan keluar dari ruangannya

"Alhamdulillah lepas juga dari singa yang suka mengaung itu"Anna bernafas lega ketika udah didepan pintu masuk kantor

"Ehhh neng Anna kok baru pulang neng "tegur pak satpam yang menjaga di shif malam

"Astagfirullah kagetin aja si bapak,hah iya lembur dikit pak"

"Ohhh gitu ya neng, Si Bos masih di dalam ya neng, soalnya saya belum lihat beliau keluar"

"Iya pak, kalau begitu Anna pamit ya pak,Assalamu'alaikum"ucap Anna

"Wa'alaikumusalam"

Anna melajukan motornya keluar dari perusahaan menuju ke rumah, di perjalanan Azan magrib pun berkumandang, Anna berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat Magrib di mesjid terdekat.setelah selesai Anna kembali melajukan motornya.Ditengah perjalanan ada kemacetan

"Loh kok bisa macet, kan udah habis magrib biasakan sore terjadi kemacetan"gumam Anna sendiri

"Pak..... pak kenapa bisa macet ya pak, ada apa di depan pak"ucap Anna pada satu pengendara motor yang ada disampingnya

"Ngak tau juga mbak, katanya sih ada kecelakaan"

"Innalillahi"gumam Anna karna rasa penasaran yang tinggi anna menepikan motornya dan berjalan menuju tempat kejadian. yang sudah banyak kerumunan orang di sana

Anna ingin masuk ke dalam kerumunan tersebut

"permisi.... permisi"

"Ya Allah kasian ya anaknya masih kecil, orang tuanya udah ngak ada"bisik-bisik orang yang terdengar di telinga Anna

"Iya kasian, tapi untung ada yang orang yang menyelamatkan anak itu jadi dia ngak ikut terbakar bersama orang tuanya"

Anna yang mendengar ucapan ibu-ibu tadi langsung manerobos masuk ke dalam kerumunan, benar saya di sana polisi telah melingkar mobil yang hangus terbakar dengan garis disampingnya ada seorang perempuan berseragam sepertinya seorang polwan yang mengendong anak kecil yang usianya kira-kira 4 tahunan sedang menangis.

Anna yang merasa kasian, dan entah dorongan dari mana Anna mendekat ke arah polwan yang berusaha menenangkan anak itu.

"Mbak boleh saya menenangkan anaknya,biar saya gendong mbak"ucap Anna

"Hhhmm boleh mbak, siapa tau dia diam bersama mbak" Anna mengambil alih mengendong anak itu

"cup.... cup...sudah ya sayang jangan nangis, ada tante disini"Anna menepuk pelan pantat anak itu

"anak tampan ngak boleh nangis nanti tampannya hilang lho"Anna melihat mata anak itu yang tatapannya kosong dan menyiratkan kesedihan yang mendalam.

"Mama.....papa...... "tangis anak kecil itu kembali pecah.

"Mama sama papanya baik-baik saja, udah tenang di alam sana, adek ngak usah nangis lagi ya, adek bisa tinggal bersama tante ya sayang"Anna mengusap wajah dan juga kepala anak itu dengan sayang, begitu juga dengan anak itu yang memeluk Anna tak ingin Anna pergi.

"Mbak biar anak ini tinggal bersama saya ya mbak, saya yang akan merawatnya, jika nanti keluarganya datang bisa langsung jemput pada saya"ucap Anna yang masih menggendong anak laki-laki tersebut

"Alhamdulillah,kalau begitu mbak bisa ikut kami ke kantor polisi untuk membuat surat keterangan"ucap Polwan tersebut

"Hhhhmm baik mbak,ini anaknya,mbak aja yang bawa dia, saya akan ikuti di belakang, soalnya saya bawa motor"ucap Anna menyerahkan anak itu kepada Polwan tadi

Anak itu ngak mau lepas dari Anna, dia memegang erat tubuh Anna

"Sama ibuk ini dulu ya nak, tante ambil motor dulu dan mengikuti dari belakang ya"ucap Anna lembut dan tersenyum ke arah Anak itu, seolah-olah tau maksud Anna Anak itu pun melepas pelukannya.

Anna mengambil motornya,untung jalan udah ngak padat lagi, kemacetan tadi udah ngak ada, jadi memudahkan Anna untuk melajukan motornya mengikuti mobil polisi itu, di tempat kejadian masih ada polisi yang menjaga dan mengawasi.

Malam hari itu pun Anna tiba di kantor polisi dan membuat surat keterangan di sana,setelah 1 jam lebih akhirnya selesai juga kemudian Anna menandatangani surat itu dan Anna bersedia merawat anak korban kecelakaan tersebut, sampai keluarganya datang menjemput.

"Kami titip anak ini pada Bu Anna"ucap seorang polisi yang menyerahkan anak itu kepada Anna

"Iya pak, saya akan menjaganya dengan baik"

"Urusan telah selesai,kalau begitu saya bawa anak ini ,Permisi pak"ucap Anna menggendong Anak itu seraya menundukkan kepalanya pada pak polisi kemudian berjalan Keluar

"sayang mau kan tinggal bersama tante"

Anak itu menganggukkan kepalanya cepat

Anna memberikan jaketnya pada anak itu agar dia tidak kedinginan lagian kan Anna juga pak gamis. Anna melajukan motornya meninggalkan kantor polisi. Dari tadi ponsel Anna berbunyi di dalam tasnya, Anna tidak mendengarnya.

"Assalamu'alaikum Bunda-bunda"ucap Anna tiba di rumahnya sambil menggendong anak kecil yang sudah terlelap

"Wa'alaikumussalam sayang "Bunda membuka pintu,

"Kemana aja sih nak, bunda udah telfonin dari tadi, Zidhan juga udah telfon tapi tidak kamu angkat, bunda khawatir sayang "ucap Bunda yang belum melihat Anna menggendong Anak karena anna menyelimuti seluruh badan anak itu dengan jaket

"nanti aku jelasin sama bunda, sekarang aku masuk dulu ya bunda"Anna melenggang masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh Bunda setelah mengunci pintu depan.

Anna masuk ke dalam kamarnya dan membaringkan Anak itu di atas ranjangnya

"Anna itu anak siapa Anna?"ucap Bunda terkejut masuk ke dalam kamar anna melihat anak kecil yang sedang terlelap

"Bunda nanti anna jelasin sama bunda ya, sekarang anna bersih-bersih dulu dan sholat Isya"

"Baiklah bunda tunggu penjelasan kamu, bunda keluar dulu"ucap bunda menutup pintu kamar Anna

Anna masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah selesai Anna memakai pakaian & mukenah dan melaksanakan sholat Isya.

waktu telah menunjukkan pukul 9 malam, setelah selesai sholat Anna keluar dari kamar.

"Loh udah pulang mbak?kok malam banget pulangnya mbak?"ucap Zidhan melihat Anna keluar dari kamar

"Udah, tadi ada sedikit masalah masalah di jalan, jadinya mbak pulangnya telat deh, Yaudah mbak mau makan dulu ya"ucap Anna menuju meja makan.

"Hhhhhmmm iya mbak"ucap Zidhan yang lagi main Game di ruang keluarga di atas karpet bulu.

"Bunda kok ada di sini"ucap Anna mendudukkan dirinya dikursi

"Ya nungguin kamu lah anak, pasti kamu belum makan kan"

"Iya bunda dari siang tadi Anna cuma makan roti"ucap Anna mulai mengambil nasi dan lauk

"Kenapa kamu tidak memperhatikan makan nak, nanti maag kamu kambuh lagi nak, bunda ngak mau kamu sakit, kerja sih kerja tapi jangan sampai lupa makan"omelan bunda

"Iya bunda Anna tau...."ucap Anna mulai menyuap nasi

"Bunda mau makan, masakan bunda memang top deh"ucap Anna di sela-sela makannya

"Bunda udah makan tadi, kamu aja yang makan, jangan bicara kalau sedang makan"ucap bunda dan diangguki oleh Anna

setelah makan, bunda mengajak Anna keruang keluarga untuk mendengar penjelasan Anna

"Coba kamu jelaskan semaunya pada bunda"ucap bunda mengusap lengan Anna

"Sebelumnya maafin Anna yang udah buat bunda cemas dan khawatir"

Anna menceritakan semua yang dia alami di tengah perjalanan macet di jalan raya hingga membawa anak kecil itu pulang ke rumahnya, tanpa ada yang dilewat dalam apa yang dialami Anna tadi

"Ya Allah begitu kejadiannya nak, bunda ikut prihatin dan kasian nak mendengarnya"ucap bunda dengan raut sedih

"Tapi kenapa kamu mau menjaga dan merawat anak itu nak, sedangkan kamu belum menikah, apa nanti kata orang-orang nak"ucap Bunda khawatir

"ngak papa bun, bunda tenang saya biarkan ana yang mengurus semuanya, anna cuma minta bunda menjaga anak itu jika anna bekerja, bunda mau kan"ucap Anna lembut

"Itu tidak masalah bagi bunda sayang, bunda pasti akan menjaganya, tapi kamu yakin dengan keputusan kamu ini"

"In sya Allah Anna yakin bunda"ucap Anna mantap

tanpa mereka sadari dari tadi ada yang menguping pembicaraan siapa lagi kalau bukan Zidhan yang lagi main game di ruang keluarga

"Jadi aku punya ponakan toh mbak"ucap zidhan berbinar mendekat ke arah Anna dan bunda duduk

"Iya dek, kamu mau menjaganya!"

"pasti dong mbak, mana mbak aku mau lihat dia"ucap Zidhan celingak celinguk

"dia udah tidur, besok aja kamu lihat ya, oh iya bun, aku pinjam baju kecilnya zidhan dimana ya bun, aku mau mengganti bajunya"ucap Anna pada zidhan sekaligus bertanya pada bunda

"ada di gudang nak,"

"Ada kecil kesayanganku dilemari mbak, tapi apa ngak kebesaran sama dia"

"ngak papa untuk hari ini saja, besok biar bunda ambil di gudang baju kecil kamu semuanya"ucap bunda pada zidhan. Zidhan langsung lari menuju kamarnya mengambil baju

"Makasih ya bun, untuk sementara biar dia pake baju kecil Zidhan dulu, kalau Anna udah gajian baru anna beliin baju baru"ucap Alvan tersenyum lembut dan memeluk bunda

"nih mbak bajunya"ucap Zidhan menyodorkan beberapa potong kecil miliknya

"Yaudah mbak ke kamar dulu mau gantiin bajunya, Anna ke kamar ya bunda"

"Iya sayang"ucap Bunda memperhatikan Anna dengan tatapan sendu dan bahagia sampai Anna hilang dibalik pintu kamarnya

...****************...

Terpopuler

Comments

Dework Of glory

Dework Of glory

maaf ya thor, saya harap bagian adopsi nya di edit lagi agak mengganggu. mengadopsi anak kecil tidak semudah itu. apalagi korban kecelakaan. perlu penelusuran lebih lanjut. siapa keluarga korban ahli warisnya dll. keluarga yang akan mengadopsi pun harus dicek layar belakangnya. biasanya kalau sekedar untuk menjaga si korban selama proses pemeriksaan lebih lanjut bisa, tapi kalau langsung proses adopsi g mungkin. jangankan korban kecelakaan untuk adopsi anak di panti asuhanpun prosesnya lama.
terimakasih. seritanya cukup menarik. semangat thor hanya perlu sedikit lebih teliti di alurnya.

2022-04-02

4

lihat semua
Episodes
1 Bekerja
2 Bertemu
3 Sibuk
4 Tumben Bos baik
5 Cinta masa lalu
6 Bersama Ray
7 Cerita Anna
8 Kesal dan Khawatir
9 Anna tidak masuk kerja
10 Dinner
11 Lembur
12 Drama Pagi
13 Amara
14 3 pasangan berbeda
15 Laporan
16 Surabaya
17 malam hari
18 Jalan-jalan
19 Istirahat
20 Rooftop
21 Pulang Ke Jakarta
22 Memikirkan tawaran
23 Bertemu orangtua Bos
24 Terjebak
25 weekend
26 Pilihan Sulit
27 Lamaran dadakan
28 Hari ini
29 Kenna dan Raymel
30 Amara vs Anna
31 Ke rumah Anna
32 persiapan pernikahan
33 Kenna dan Raymel
34 Wardah
35 Akad nikah
36 Tidak jadi Istirahat
37 Repsesi pernikahan
38 Bukan Malper
39 Menjadi Pasutri
40 Anna Ngambek
41 Rumah Mami
42 Rencana bulan madu
43 Tiba di Bali
44 Obrolan Malam hari
45 Bukit Campuhan
46 Pantai
47 Anna dan Ken
48 Panggilan berbeda
49 Kembali ke Jakarta
50 Main ke rumah Bunda
51 Menginap
52 Menyiksa batin Ken
53 Rumah baru
54 Cinta?
55 Kerumah baru Anna
56 Malu
57 Reunian
58 Cafe
59 Akhirnya
60 Di rumah aja
61 Berdua saja
62 Di cafe kantor
63 Anugerah Cinta
64 Kedatangan Nadin
65 Saling mempertahankan
66 Makan siang
67 Ke rumah Bunda
68 Sakit hati
69 Anna sakit
70 Perubahan Ken
71 Mami dan Kania datang
72 Cerita Anna
73 Seperti biasa
74 Kedatangan Bunda dan Adek
75 Kelulusan Zidhan
76 Tamu bulanan
77 Menikmati waktu berdua
78 Masalah datang
79 Anna ke Kantor
80 Titik temu masalah
81 Interogasi
82 Kata-kata
83 Bersama Istri dan anak
84 Gangguin aja
85 Berkumpul Bersama
86 Mengantar Nadin pulang
87 Curhat malam
88 2 cerita
89 Ke mall
90 Sikap Aneh
91 Bersama Nadin
92 Tamu di malam hari
93 Antara kantor dan rumah
94 Moment langka
95 2 cerita berbeda
96 Pergi kondangan
97 Bertengkar
98 Memikirkan sesuatu
99 Di luar dugaan
100 Penjelasan Kania
101 Keluarga kecil
102 3 cerita
103 Weekend ke Bandung
104 Barbeque
105 Menginap di rumah Kirana
106 Aktivitas rumah
107 Suasana malam hari
108 Cerita
109 Seblak kemudharatan
110 Temu kangen
111 Pulang telat
112 Hujan di Rumah
113 Mencukur
114 Tamu
115 Sabar
116 Ke kantor Suami
117 Membingungkan
118 Imbalan
119 Semarang
120 Draft
121 Akad Nikah Wawa Tio
122 Kedatangan Ken
123 Repsesi pernikahan TiWa
124 Perkelahian dan Kebahagiaan
125 Di rumah sakit
126 Pulang Ke Jakarta
127 Situasi Berbeda
128 3 cerita berbeda
129 Kelahiran anak Nadin
130 Dilarang melihat anak Nadin
131 IRVIN
132 Ken VS Irvin
133 Curhat
134 Beda cerita
135 Kondisi Nadin & Anna Sensitif
136 Tentang Zakirvin
137 Perlindungan Ken
138 Belanja di Mall
139 Kasih sayang pasutri
140 Ikatan batin ibu & anak
141 Periksa Kandungan
142 Main ke rumah Anna
143 Masalah dan Rasa bersalah
144 Kesedihan
145 Kesedihan 2 / bahagia
146 Masih Rumah sakit
147 Putri Keyna
148 Keadaan Memanas
149 Kembali masalah
150 Kegelisahan
151 Hampir saja
152 Pelaku tertangkap
153 Rencana RS Luar negeri
154 Khayalan atau kenyataan
155 Ucapan Syukur&Bahagia
156 Dilarang berkunjung
157 Pertemuan kedua anaknya
158 Malam bahagia
159 Keputusan selanjutnya
160 Rencana Ken
161 Larut Malam
162 Rencana Amora&Irvin
163 Rencana
164 Surprise
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Bekerja
2
Bertemu
3
Sibuk
4
Tumben Bos baik
5
Cinta masa lalu
6
Bersama Ray
7
Cerita Anna
8
Kesal dan Khawatir
9
Anna tidak masuk kerja
10
Dinner
11
Lembur
12
Drama Pagi
13
Amara
14
3 pasangan berbeda
15
Laporan
16
Surabaya
17
malam hari
18
Jalan-jalan
19
Istirahat
20
Rooftop
21
Pulang Ke Jakarta
22
Memikirkan tawaran
23
Bertemu orangtua Bos
24
Terjebak
25
weekend
26
Pilihan Sulit
27
Lamaran dadakan
28
Hari ini
29
Kenna dan Raymel
30
Amara vs Anna
31
Ke rumah Anna
32
persiapan pernikahan
33
Kenna dan Raymel
34
Wardah
35
Akad nikah
36
Tidak jadi Istirahat
37
Repsesi pernikahan
38
Bukan Malper
39
Menjadi Pasutri
40
Anna Ngambek
41
Rumah Mami
42
Rencana bulan madu
43
Tiba di Bali
44
Obrolan Malam hari
45
Bukit Campuhan
46
Pantai
47
Anna dan Ken
48
Panggilan berbeda
49
Kembali ke Jakarta
50
Main ke rumah Bunda
51
Menginap
52
Menyiksa batin Ken
53
Rumah baru
54
Cinta?
55
Kerumah baru Anna
56
Malu
57
Reunian
58
Cafe
59
Akhirnya
60
Di rumah aja
61
Berdua saja
62
Di cafe kantor
63
Anugerah Cinta
64
Kedatangan Nadin
65
Saling mempertahankan
66
Makan siang
67
Ke rumah Bunda
68
Sakit hati
69
Anna sakit
70
Perubahan Ken
71
Mami dan Kania datang
72
Cerita Anna
73
Seperti biasa
74
Kedatangan Bunda dan Adek
75
Kelulusan Zidhan
76
Tamu bulanan
77
Menikmati waktu berdua
78
Masalah datang
79
Anna ke Kantor
80
Titik temu masalah
81
Interogasi
82
Kata-kata
83
Bersama Istri dan anak
84
Gangguin aja
85
Berkumpul Bersama
86
Mengantar Nadin pulang
87
Curhat malam
88
2 cerita
89
Ke mall
90
Sikap Aneh
91
Bersama Nadin
92
Tamu di malam hari
93
Antara kantor dan rumah
94
Moment langka
95
2 cerita berbeda
96
Pergi kondangan
97
Bertengkar
98
Memikirkan sesuatu
99
Di luar dugaan
100
Penjelasan Kania
101
Keluarga kecil
102
3 cerita
103
Weekend ke Bandung
104
Barbeque
105
Menginap di rumah Kirana
106
Aktivitas rumah
107
Suasana malam hari
108
Cerita
109
Seblak kemudharatan
110
Temu kangen
111
Pulang telat
112
Hujan di Rumah
113
Mencukur
114
Tamu
115
Sabar
116
Ke kantor Suami
117
Membingungkan
118
Imbalan
119
Semarang
120
Draft
121
Akad Nikah Wawa Tio
122
Kedatangan Ken
123
Repsesi pernikahan TiWa
124
Perkelahian dan Kebahagiaan
125
Di rumah sakit
126
Pulang Ke Jakarta
127
Situasi Berbeda
128
3 cerita berbeda
129
Kelahiran anak Nadin
130
Dilarang melihat anak Nadin
131
IRVIN
132
Ken VS Irvin
133
Curhat
134
Beda cerita
135
Kondisi Nadin & Anna Sensitif
136
Tentang Zakirvin
137
Perlindungan Ken
138
Belanja di Mall
139
Kasih sayang pasutri
140
Ikatan batin ibu & anak
141
Periksa Kandungan
142
Main ke rumah Anna
143
Masalah dan Rasa bersalah
144
Kesedihan
145
Kesedihan 2 / bahagia
146
Masih Rumah sakit
147
Putri Keyna
148
Keadaan Memanas
149
Kembali masalah
150
Kegelisahan
151
Hampir saja
152
Pelaku tertangkap
153
Rencana RS Luar negeri
154
Khayalan atau kenyataan
155
Ucapan Syukur&Bahagia
156
Dilarang berkunjung
157
Pertemuan kedua anaknya
158
Malam bahagia
159
Keputusan selanjutnya
160
Rencana Ken
161
Larut Malam
162
Rencana Amora&Irvin
163
Rencana
164
Surprise

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!