Tumben Bos baik

Jam tengah menunjukkan pukul 10 pagi, sesuai yang di katakan oleh Ken tadi bahwa akan melaksanakan rapat redaksi pukul 10.

"Udah siap semuanya"ucap Ken berjalan menuju meja Anna

"Sudah pak, coba bapak lihat dulu"ucap Anna menyodorkan buku agendanya pada ken untuk di periksa

"Lumayanlah, Ayo cepat ke ruang redaksi,pasti sudah ditunggu oleh karyawan lain"ucap Menyodorkan kembali buku Anna dan berjalan duluan

"Isss...bilang aja sudah Ok ini, apa susahnya sih, masa' dibilang lumayanlah"ejek Anna pelan sambil mengikuti ken dari belakang.

sampai di ruang redaksi, disana telah berkumpul karyawan yang akan mengikuti rapat termasuk ada Amelia di sana yang terheran-heran melihat Anna masuk bersama Pak Ken

"Selamat siang semuanya,apakah bisa kita mulai rapatnya"ucap Ken

"Bisa pak"ucap semua karyawan yang berada di ruangan itu

"Baiklah, Untuk Buk Anna silahkan pimpin rapat redaksi kita pagi menjelang siang ini"ucap Ken sok ramah kemudian duduk di kursi kebesarannya

"Selamat siang semuanya, selaku pimpinan redaksi saya akan memimpin rapat redaksional untuk hari ini"

Anna mulai menjelaskan isi rapat redaksional yang telah di susunnya tadi pagi dengan lihai,fasih,lancar dan tegas, semua karyawan memperhatikan dan mencatat hal penting yang di sampaikan Anna sambil mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti ,sedangkan Ken dia juga ikut memperhatikan Anna dengan seksama, dengan tersenyum tipis yang tak terlihat.

"Ok Baiklah semua, saya rasa kalian mengerti atas apa yang saya sampaikan barusan, dan satu lagi yang diingat sebuah keberhasilan dalam berbisnis ,kita harus berkerja sama dan saling membantu dengan yang lainnya untuk menghasilkan produk dan karya terbaru perusahaan kita,intinya harus kompak dan berbagi pendapat satu sama yang lain" ucap Anna panjang lebar.

setelah rapat berakhir, semua karyawan bubar,termasuk Anna dan Ken

"Mau kemana kau"ucap Ken di depan pintu keluar rapat, menghentikan langkah Anna

"Bukankah ini waktunya istirahat pak"ucap Anna berbalik

"hhhmm, temani saya makan siang"ucap Ken

"sa.... saya pak"ucap Anna

"ada orang lain yang saat ini bicara sama saya?"ucap Ken mulai kesal

"tapi..... saya kan..."ucap Anna terpotong

"Mau tidak??!! "Ken menekan kata-katanya kemudian berbalik berjalan meninggalkan Anna yang mematung.

Anna yang melihat Ken seperti itu, ia akhirnya mengikuti ken dari belakang sambil mengirim pesan kepada Amelia untuk tidak menunggunya makan siang

"Pak... tunggu pak"ucap Anna setengah berlari mengejar ken yang udah jauh, dalam diamnya Ken tersenyum simpul sambil terus berjalan

"Tadi minta temani makan siang, giliran udah mau ditemani malah ditinggal pergi duluan, dasar bos nyebelin"batin Anna

Anna terus mengikuti Ken sampai di Parkiran

"Maaf pak bukan kah bapak mau makan siang, tapi kenapa ke bassemen parkiran pak"

"Hhhhmm.. ikuti saja saya"ucap Ken

hingga keduanya telah berada di dalam mobil Ken, mau masuk ke dalam mobil aja malah berdebat, susah amat sih jadi mereka yang tak pernah akur.Di dalam mobil hening tidak ada yang memulai apalagi bicara, keduanya asik dengan pikiran masing-masing.

sampainya mereka di restoran, Ken berjalan duluan yang diikuti Anna dari belakang.

"Dasar bos Aneh, ngapain coba ngajak aku ke restaurant segala"

Ken duduk di salah satu kursi, dan Anna dengan bingungnya juga duduk di depan Ken ,kemudian Ken memanggil pelayan, dan memesan makanan

"Kau mau pesan Apa, "ucap ken

Anna melihat-lihat menu yang murah di buku menu, namun semuanya ratusan ribu, Anna terkejut tak habis pikir, nasi goreng yang cuma 15 ribu aja, disini 150 ribu

"saya ngak pesan apa-apa pak, bapak aja yang makan"ucap Anna sopan dan kembali menutup buku menu

"cepat pesan!!! "

"Ngak usah pak, ngak ada menu yang saya suka disini pak"alasan Anna ramah

ck...

Akhirnya Ken lah yang memilih makanan untuk Anna tanpa diketahui Anna, malahan dia hanya melonggo melihat bosnya memesan makanan lagi, tapi tak berani untuk bertanya pada bosnya, kemudian pelayan restoran pergi meninggalkan mereka.

sambil menunggu makanan datang mereka cuma diam, dan asik dengan HP masing-masing.

"Apa kau tidak menyukai makanan yang ada disini"Ken membuka suara dengan mata fokus ke HP

"hah..?? bukan begitu pak, saya kaget aja melihat harganya yang ngak biasa,saya tau ini pasti restoran kalangan atas, lebih baik saya ngak jadi makan aja pak,uangnya bisa simpan untuk keperluan lain"penjelasan anna

"hhhhmmm"balas ken

"tadi yang nanya ketika dijawab malah cuek, dasar bos nyeselin"ucap Anna pelan dan masih terdengar oleh ken

"Apa yang kau bilang barusan"ucapnya manatap anna tajam

"hhm..... ngak ada apa-apa pak"ucap Anna tersenyum

"permisi nona, tuan ini makanannya"ucap pelayan datang menghidangkan makanan

"terimakasih mbak"ucap Anna ramah

"cepat makan, waktu istirahat sebentar lagi akan habis"ucap ken memakan makanannya

"Maaf pak, ini makanan bapak, saya ngak mungkin memakannya pak "

"saya yang memesannya untuk kau, jangan menolak, saya ngak suka di tolak, cepat habiskan makanannya"ucap Ken dingin

Anna mencoba mencerna ucapan Ken, sebenarnya sih Anna lapar, Mau gimana lagi Anna memakan makanan yang berkelas yang dipesankan oleh Ken, ngak mungkin juga menolak, jarang-jarang Bos galaknya ini baik (pikir Anna).

Setelah selesai makan, Anna dan Ken kembali ke kantor, benarnya saja mereka terlambat waktu istirahat telah berakhir.Anna berjalan tergesa-gesa menuju meja kerjanya dan Ken masuk keruanganya.

"Na kok kamu bisa telat, kemana aja sih, kalau pak Ken tau, gaji kamu bakalan di potong"ucapa Amelia

"I... iya mel, soalnya tadi antrean pesan makanannya banyak, jadinya aku telat"ucap Anna terpaksa bohong,ngak mungkinkan dia bilang di ajak makan sama Bosnya, bisa-bisa heboh sendiri Amelia.

Anna kembali melanjutkan pekerjaannya untuk diselesaikan, sesekali juga bicara dan bercanda tawa dengan Amel, agar ngak terlalu jenuh, dan sekaligus sebagai hiburan.

Hingga jam pulangpun tiba, Anna baru ingat saat keluar dari restoran tadi Anna ngak berbicara sama sekali dengan Bosnya yang udah bayarin makanannya tadi.

"Mel kamu pulang duluan aja, aku ada perlu sebentar"

"Kamu mah sibuk terus kapan kita barengan sih"ucap Amelia

"Rumahnya aja beda jalur, barengan dari mana coba"ucap Anna

"setidaknya kita bareng keluar walau nanti harus berpisah di gerbang"ucap Amelia

"besok aja ya mel, aku pergi dulu ya bye"ucap Anna berlari menuju ruang Bosnya takut nanti Ken udah pulang.

"iihhhh Anna kebiasaan deh"ucap emelia cemberut keluar menuju loby kantor.

Tiba didepan pintu ruangan Bosnya, Anna mengetuknya beberapa kali namun tak ada jawaban, terpaksa Anna masuk, ternyata di dalam memang tidak ada orang,

"Mungkin pak Ken udah pulang, besok aja deh ucapan terimakasih nya"ucap Anna keluar dari ruang Ken dan memilih untuk pulang ke rumahnya, di jalan perjalanan melihat Anak kecil, membuat Anna ingat dengan Attha.

"Astagfirullah al'azim ,baru ingat aku udah punya anak, masih ngak nyangka juga udah punya anak padahal belum nikah"gumam Anna sambil tersenyum-senyum membawa motor.

Anna berhenti di supermaket sebentar, untuk beli cemilan, roti dan biskuit. setelah selesai Anna kembali melajukan motornya menuju rumah.

Anna tiba di rumahnya, setelah memarkirkan motor dan menutup pagar, Anna pun masuk ke dalam rumah, terlihat anak kecil berlari ke arahnya

"um.....ma"Attha minta si gendong oleh Anna, Anna meletakkan kresek belanjaannya dan menggendong anaknya

"Sayangnya umma,udah wangi dan tampan"ucap Anna menciumi wajah anaknya, Attha hanya tertawa geli . Bunda berjalan menghampiri mereka dan tersenyum melihat anak dan cucu barunya itu kemudian mengambil kresek belanjaan Anna.

"Attha sama nenek ya sayang, biar Umma mandi dulu setelah itu baru attha main sama umma"ucap Bunda

"ti.....tak mau ne.. nek, ata mau main sama um...ma"ucap Attha mempererat pelukankan pada Anna

"umma belum mandi sayang, attha udah wangi masa' umma bau "ucap Anna menutup hidungnya, Attha pun nurut membiarkan ummanya mandi dulu.

Anna masuk ke dalam kamarnya, dan segera mandi, sedangkan Attha main dengan Zidhan di belakang rumah Anna, disana ada ayunan, kursi santai dan rumputan palsu untuk duduk-duduk serta ada bunga-bunga indah milik Anna dan Bunda.

setelah selesai dengan ritual mandinya Anna keluar kamar melirik kesana kemari mencari putranya,

"Cari attha nak? "ucap Bunda keluar dari dapur sambil membawa minuman dan cemilan

"Iya Bun, attha mana ya bun?"

"dia lagi main sama Zidhan di belakang, ni bunda bawa cemilan ke sana"ucap Bunda

"oohhww biar Anna bantuin bun"ucap Anna mengambil nampan berisi cemilan dan minuman dari tangan bunda.

"Wahhh senangnya anak umma main sama paman Zidhan"ucap Anna melihat tawa bahagia dari Anak angkatnya itu.

"Iya Kak, dia gemesin banget, pintar lagi ngak kayak anak kecil yang lain sukanya nangis mulu"ucap zidhan menowel pipi Attha.Anna dan Bunda tersenyum bahagia, attha memang sebagai pembawa kebahagian bagi keluarga Anna walau masih satu hari berada di rumah Anna namun attha mengubah semuanya.

"mainan siapa itu dek?"ucap Anna melihat attha main mobil-mobilan

"punya Zidhan lah Kak, ruangnya punya siapa lagi"ucap Zidhan

"Ni cemilan dan minuman, kasih juga buat ponakan mu "ucap Bunda

"Bunda sama Kakak duduk disana"ucap Anna menunjuk kursi dan meja santai

Bunda dan Anna mengobrol dan saling bertukar cerita sambil melihat ke arah Attha dan Zidhan yang sedang makan cemilan.

"dia anak yang baik nak, dia seperti pelengkap di keluarga kita, Bunda tidak merasa kesepian lagi di rumah, tapi berarti kebutuhan keluarga kita bertambah lagi bukannya bunda menyesal ada attha, tapi bunda ngak ingin membebani semuanya padamu, bunda ingin membantu untuk menambah pemasukan ekonomi kita memenuhi kebutuhan"ucap bunda panjang lebar

"Bunda sekarang attha bagian dari keluarga, kebahagiaan untuk kita, Anna mengerti maksud bunda, tapi Anna tidak mau bunda bekerja menambah pemasukan,cukup Anna saja bun, Anna ngak ingin bunda kelelahan, Anna ngak ingin bunda sakit, Anna sayang bunda"ucap Anna memeluk bunda

mereka melanjutkan mengobrol sampai waktu magrib menghentikan, semuanya mengerjakan ibadah solat magrib, Zidhan pergi ke mesjid, Anna dan bunda sholat di kamar masing-masing, dan Attha melihat apa yang di lakukan umma nya.

setelah selesai Anna tadarusan Al-qur'an sebentar di samping attha, yang menikmati bacaan Al-qur'an Anna walaupun tidak mengerti tapi attha merasa tenang mendengarnya.setelah membaca Al-qur'an

Anna menyimpan al-qur'an dan mukenahnya

"apa yang um... ma latutan,attha inin melatutan sepelti um.. ma "ucap Attha terbata-bata

"sekarang attha belum mengerti sayang, kalau udah mengerti nanti umma bakalan ajarin attha ya nak"ucap Anna mencium pipi anaknya.

...****************...

kasih likenya dong, agar author semangat update

Terpopuler

Comments

Rumini Parto Sentono

Rumini Parto Sentono

pak bos kayak nya ada rasa dehhh sama Anna.

2022-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bekerja
2 Bertemu
3 Sibuk
4 Tumben Bos baik
5 Cinta masa lalu
6 Bersama Ray
7 Cerita Anna
8 Kesal dan Khawatir
9 Anna tidak masuk kerja
10 Dinner
11 Lembur
12 Drama Pagi
13 Amara
14 3 pasangan berbeda
15 Laporan
16 Surabaya
17 malam hari
18 Jalan-jalan
19 Istirahat
20 Rooftop
21 Pulang Ke Jakarta
22 Memikirkan tawaran
23 Bertemu orangtua Bos
24 Terjebak
25 weekend
26 Pilihan Sulit
27 Lamaran dadakan
28 Hari ini
29 Kenna dan Raymel
30 Amara vs Anna
31 Ke rumah Anna
32 persiapan pernikahan
33 Kenna dan Raymel
34 Wardah
35 Akad nikah
36 Tidak jadi Istirahat
37 Repsesi pernikahan
38 Bukan Malper
39 Menjadi Pasutri
40 Anna Ngambek
41 Rumah Mami
42 Rencana bulan madu
43 Tiba di Bali
44 Obrolan Malam hari
45 Bukit Campuhan
46 Pantai
47 Anna dan Ken
48 Panggilan berbeda
49 Kembali ke Jakarta
50 Main ke rumah Bunda
51 Menginap
52 Menyiksa batin Ken
53 Rumah baru
54 Cinta?
55 Kerumah baru Anna
56 Malu
57 Reunian
58 Cafe
59 Akhirnya
60 Di rumah aja
61 Berdua saja
62 Di cafe kantor
63 Anugerah Cinta
64 Kedatangan Nadin
65 Saling mempertahankan
66 Makan siang
67 Ke rumah Bunda
68 Sakit hati
69 Anna sakit
70 Perubahan Ken
71 Mami dan Kania datang
72 Cerita Anna
73 Seperti biasa
74 Kedatangan Bunda dan Adek
75 Kelulusan Zidhan
76 Tamu bulanan
77 Menikmati waktu berdua
78 Masalah datang
79 Anna ke Kantor
80 Titik temu masalah
81 Interogasi
82 Kata-kata
83 Bersama Istri dan anak
84 Gangguin aja
85 Berkumpul Bersama
86 Mengantar Nadin pulang
87 Curhat malam
88 2 cerita
89 Ke mall
90 Sikap Aneh
91 Bersama Nadin
92 Tamu di malam hari
93 Antara kantor dan rumah
94 Moment langka
95 2 cerita berbeda
96 Pergi kondangan
97 Bertengkar
98 Memikirkan sesuatu
99 Di luar dugaan
100 Penjelasan Kania
101 Keluarga kecil
102 3 cerita
103 Weekend ke Bandung
104 Barbeque
105 Menginap di rumah Kirana
106 Aktivitas rumah
107 Suasana malam hari
108 Cerita
109 Seblak kemudharatan
110 Temu kangen
111 Pulang telat
112 Hujan di Rumah
113 Mencukur
114 Tamu
115 Sabar
116 Ke kantor Suami
117 Membingungkan
118 Imbalan
119 Semarang
120 Draft
121 Akad Nikah Wawa Tio
122 Kedatangan Ken
123 Repsesi pernikahan TiWa
124 Perkelahian dan Kebahagiaan
125 Di rumah sakit
126 Pulang Ke Jakarta
127 Situasi Berbeda
128 3 cerita berbeda
129 Kelahiran anak Nadin
130 Dilarang melihat anak Nadin
131 IRVIN
132 Ken VS Irvin
133 Curhat
134 Beda cerita
135 Kondisi Nadin & Anna Sensitif
136 Tentang Zakirvin
137 Perlindungan Ken
138 Belanja di Mall
139 Kasih sayang pasutri
140 Ikatan batin ibu & anak
141 Periksa Kandungan
142 Main ke rumah Anna
143 Masalah dan Rasa bersalah
144 Kesedihan
145 Kesedihan 2 / bahagia
146 Masih Rumah sakit
147 Putri Keyna
148 Keadaan Memanas
149 Kembali masalah
150 Kegelisahan
151 Hampir saja
152 Pelaku tertangkap
153 Rencana RS Luar negeri
154 Khayalan atau kenyataan
155 Ucapan Syukur&Bahagia
156 Dilarang berkunjung
157 Pertemuan kedua anaknya
158 Malam bahagia
159 Keputusan selanjutnya
160 Rencana Ken
161 Larut Malam
162 Rencana Amora&Irvin
163 Rencana
164 Surprise
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Bekerja
2
Bertemu
3
Sibuk
4
Tumben Bos baik
5
Cinta masa lalu
6
Bersama Ray
7
Cerita Anna
8
Kesal dan Khawatir
9
Anna tidak masuk kerja
10
Dinner
11
Lembur
12
Drama Pagi
13
Amara
14
3 pasangan berbeda
15
Laporan
16
Surabaya
17
malam hari
18
Jalan-jalan
19
Istirahat
20
Rooftop
21
Pulang Ke Jakarta
22
Memikirkan tawaran
23
Bertemu orangtua Bos
24
Terjebak
25
weekend
26
Pilihan Sulit
27
Lamaran dadakan
28
Hari ini
29
Kenna dan Raymel
30
Amara vs Anna
31
Ke rumah Anna
32
persiapan pernikahan
33
Kenna dan Raymel
34
Wardah
35
Akad nikah
36
Tidak jadi Istirahat
37
Repsesi pernikahan
38
Bukan Malper
39
Menjadi Pasutri
40
Anna Ngambek
41
Rumah Mami
42
Rencana bulan madu
43
Tiba di Bali
44
Obrolan Malam hari
45
Bukit Campuhan
46
Pantai
47
Anna dan Ken
48
Panggilan berbeda
49
Kembali ke Jakarta
50
Main ke rumah Bunda
51
Menginap
52
Menyiksa batin Ken
53
Rumah baru
54
Cinta?
55
Kerumah baru Anna
56
Malu
57
Reunian
58
Cafe
59
Akhirnya
60
Di rumah aja
61
Berdua saja
62
Di cafe kantor
63
Anugerah Cinta
64
Kedatangan Nadin
65
Saling mempertahankan
66
Makan siang
67
Ke rumah Bunda
68
Sakit hati
69
Anna sakit
70
Perubahan Ken
71
Mami dan Kania datang
72
Cerita Anna
73
Seperti biasa
74
Kedatangan Bunda dan Adek
75
Kelulusan Zidhan
76
Tamu bulanan
77
Menikmati waktu berdua
78
Masalah datang
79
Anna ke Kantor
80
Titik temu masalah
81
Interogasi
82
Kata-kata
83
Bersama Istri dan anak
84
Gangguin aja
85
Berkumpul Bersama
86
Mengantar Nadin pulang
87
Curhat malam
88
2 cerita
89
Ke mall
90
Sikap Aneh
91
Bersama Nadin
92
Tamu di malam hari
93
Antara kantor dan rumah
94
Moment langka
95
2 cerita berbeda
96
Pergi kondangan
97
Bertengkar
98
Memikirkan sesuatu
99
Di luar dugaan
100
Penjelasan Kania
101
Keluarga kecil
102
3 cerita
103
Weekend ke Bandung
104
Barbeque
105
Menginap di rumah Kirana
106
Aktivitas rumah
107
Suasana malam hari
108
Cerita
109
Seblak kemudharatan
110
Temu kangen
111
Pulang telat
112
Hujan di Rumah
113
Mencukur
114
Tamu
115
Sabar
116
Ke kantor Suami
117
Membingungkan
118
Imbalan
119
Semarang
120
Draft
121
Akad Nikah Wawa Tio
122
Kedatangan Ken
123
Repsesi pernikahan TiWa
124
Perkelahian dan Kebahagiaan
125
Di rumah sakit
126
Pulang Ke Jakarta
127
Situasi Berbeda
128
3 cerita berbeda
129
Kelahiran anak Nadin
130
Dilarang melihat anak Nadin
131
IRVIN
132
Ken VS Irvin
133
Curhat
134
Beda cerita
135
Kondisi Nadin & Anna Sensitif
136
Tentang Zakirvin
137
Perlindungan Ken
138
Belanja di Mall
139
Kasih sayang pasutri
140
Ikatan batin ibu & anak
141
Periksa Kandungan
142
Main ke rumah Anna
143
Masalah dan Rasa bersalah
144
Kesedihan
145
Kesedihan 2 / bahagia
146
Masih Rumah sakit
147
Putri Keyna
148
Keadaan Memanas
149
Kembali masalah
150
Kegelisahan
151
Hampir saja
152
Pelaku tertangkap
153
Rencana RS Luar negeri
154
Khayalan atau kenyataan
155
Ucapan Syukur&Bahagia
156
Dilarang berkunjung
157
Pertemuan kedua anaknya
158
Malam bahagia
159
Keputusan selanjutnya
160
Rencana Ken
161
Larut Malam
162
Rencana Amora&Irvin
163
Rencana
164
Surprise

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!