Ep. 2 - Pertemuan pertama

3 Bulan kemudian ...

Anastasya menarik nafas dalam-dalam dan memandang di sekitarnya. Dia diduduk di bawah pohon besar yang ada di taman rumah sakit yang begitu luas. Taman itu sangat indah dan nyaman, menurutnya. Semua jenis bunga berwarna-warni yang bisa di bayangkan mengelilingi tempat itu dan juga pohon-pohon hijau besar yang ikut serta dalam keindahannya. Itulah salah satu tempat di mana dia bisa berfikir dengan tenang dan damai sambil mengagumi alam.

Sudah tiga bulan sejak dia masuk ke dalam rumah sakit jiwa itu dan dokter mengatakan kalau semakin hari dia mulai semakin membaik dari hari ke hari. Tapi ada sesuatu yang ia rasakan dia merasakan kehampaan dalam hatinya hari demi hari.

Dokter yang menangani Anastasya saat ini adalah Dokter Jason, dia penuh perhatian.

"Dung!!!" Sontak kaget saat Anastasya mendengar suara keras, seperti sesuatu yang menabrak.

"Suara apa itu tadi?" katanya dalam hati, "Tidak ada pasien yang cukup terganggu untuk merusak barang-barang di sini. Atau apakah ada kasus dari seseorang baru-baru ini yang memburuk?"

Anastasya menelan ludah dan kemudian berdiri.

"Aku harus pergi dan melihat apa yang terjadi," katanya pada dirinya sendiri dengan nada tekad, meski ia ketakutan masih ada di dalam hatinya.

Saat dia berjalan di atas batu yang ada di taman, tidak beberapa meter jauhnya dia melihat banyak dokter sibuk mondar mandir dan bahkan ada yang berlari kesana dan kemari. Karena penasaran, Anastasya pun mendekati mereka.

"Dung!!!," dia tersentak dan mengedipkan matanya dengan cepat.

"Apa yang terjadi di sini? Suara apa itu? Kenapa semua dokter berlarian seperti ini?" katanya.

"Anastasya, kembalilah ke taman," kata seorang perawat, dia melihat sekelilingnya dengan gugup.

"Apa? Apa yang terjadi? kenapa?" dia bertanya.

"Itu dia," teriak seorang dokter menunjuk seorang pria dibelakangnya.

Dia gugup dan berbalik dan melihat seorang pria. Dan saat itulah untuk pertama kalinya Anastasya melihat Alex.

"Kenapa kalian begitu terkejut?" tindakan pria itu menjawab pertanyaannya pada saat berikutnya. Pria itu melemparkan vas bunga besar ke bawah dengan seluruh kekuatannya dan jatuh kebawah dengan suara yang keras.

Dia tampak seperti seorang tentara, dia tegap dan begitu tampan. Yah dia sangat tampan. Pria yang berbadan tegap dengan wajah yang menarik; tulang pipi yang tinggi, bibir tipis, mata cokelat. Dan juga jika diperhatikan dia sangat tinggi dibanding perawat di sekitar tempat itu dan matanya langsung menatap mata Anastasya.

Wajahnya tidak di cukur bersih dan di tumbuhi banyak janggut. Rambutnya yang hitam mencuat ke segala arah dan itu membuatnya terlihat tampan. Tiba-tiba dia begitu tertarik.

"Biarkan aku pergi dari sini!" katanya dengan nada rendah tapi geram.

"Pak Alex," Ucap dokter Anastasya dengan nada rendah.

"Aku seorang tentara, namaku Letda Alex Ardiansyah Samuel," teriak seorang pria bermata cokelat itu.

Jantung Anastasya berdetak dengan kencang dan dia mulai menyesal meninggalkan tempat yang damai; taman. Dia mulai mengambil nafas dalam-dalam dan mencoba menenangkan dirinya.

Sesaat kemudian pria itu memberinya seringai aneh. Tidak tidak. Oh tidak! Pertanda apa itu.

Anastasya berpikir dan bertanya-tanya apakah artinya 'kau target selanjutnya'. Atau bisa saja dia salah memahami arti seringainya.

Dia bertanya-tanya kenapa pria itu menyeringai padanya dan seketika dalam gerakan cepat pria itu berlari ke arahnya dan menjadikannya tawanannya dengan lengannya yang kuat.

"Kalau saja situasinya tidak seperti ini, mungkin adegan ini agak sedikit lebih romantis," pikir Anastasya.

Anastasya menatap wajahnya, nampak khawatir, lelah, dan putus asa. Tapi di atas semua itu dia nampak sangat bringas. Dia memang pria yang sangat tampan tapi sayangnya dia gangguan jiwa juga.

Tanpa menyadarinya wajahnya memerah, kemudian dia merasa ingin tersenyum. Apa-apaan ini.

"Dia akan kusandera! Dia akan jadi sanderaku." Alex mengumumkan itu kepada semua orang yang ada disana.

Saat pria itu mengucapkan kata-kata itu, wajahnya berubah dari merah muda menjadi putih kemudian senyumnya hilang.

"Ya tuhan, selamatkan aku dari situasi ini," ucap anastasya dalam hati, "Aku takut."

Terpopuler

Comments

Faiz

Faiz

beda dr yg lain
aku vote y Thor
semangat Thor...

2021-05-06

0

Yusmawati

Yusmawati

belom faham...

2020-01-21

0

Anca Anca

Anca Anca

😯😯

2019-11-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!