Anak Jenius : Bos Hebat Jadilah Suami Ibuku!
Tengah malam sekali seorang pria berusia sekitar 25 tahun tengah mabuk berat. Kesedihan yang melanda di hatinya membuatnya tidak bisa berhenti untuk tidak meminum minuman beralkohol untuk menghilangkan kesedihannya.
Terlintas di pikirannya bahwa kelembutan seorang wanita bisa menghilangkan kesedihannya, sehingga ia menyuruh anak buahnya untuk membawakannya seorang wanita yang bisa membuatnya tenang. Berbagai wanita di tunjukan sebagai pilihan yang terbaik, tetapi ia menolak semua para wanita itu. Akhirnya emosinya meluap secara tiba-tiba. Ia ingin membunuh seseorang yang membuatnya menjadi menderita seperti ini.
Ia pun menyuruh anak buahnya untuk membunuh seorang pria yang membuatnya sangat benci setengah mati, karena telah membunuh sahabat terdekatnya yang paling berharga baginya. Ia terus bergunam 'nyawa harus dibayar dengan nyawa' dan sorot matanya berubah menjadi lebih menyeramkan.
Anak buahnya mengikuti perintahnya dan menyusup kesebuah rumah. Tanpa ada keraguan sedikitpun. Dua anak buah pria itu menyelinap kedalam sebuah rumah sesuai dengan alamat yang diberikan oleh pria itu. Mereka membobol kunci pintu rumah itu.
Lalu mereka masuk dengan tenang, tidak ada penjagaan sedikit pun kecuali satpam yang berhasil mereka bungkam di depan pintu gerbang rumah itu. Seluruh sudut ruangan telah mereka telusuri, tetapi tidak nampak seorang pun yang berada didalam rumah itu. Namun suatu ketika mereka menemukan seorang wanita cantik yang tengah tertidur pulas di ranjangnya.
Kedua anak buahnya itu pun melaporkan bahwa mereka tidak menemukan, seorang pria yang mereka cari, tetapi mereka menemukan seorang wanita cantik yang tertidur di kamar pria yang mereka cari.
Pria yang tengah mabuk berat itu pun menyuruh anak buahnya untuk membawa wanita itu kepadanya dan menyuruhnya untuk membawanya kesebuah hotel bintang lima yang tidak jauh dari rumah sasarannya itu.
Para anak buahnya itupun menumpahkan sebuah obat bius keatas sebuah sapu tangan berwarna putih, lalu mereka gunakan untuk menutup hidung dan mulut wanita yang tengah tertidur itu, agar wanita itu tidak terbangun ketika ia hendak dibawa oleh mereka.
Sesampainya di hotel bintang lima itu kedua anak buah pria itu harus membodohi para pelayan hotel agar tidak terlihat seperti kasus penculikan, sebelum memasuki hotel kedua anak buahnya itu pun menyiramkan banyak sekali anggur ke dalam mulut dan baju wanita itu. Bukan hanya itu saja di dalam anggur yang mereka tumpahkan itu terdapat obat perangsang agar wanita itu benar-benar terlihat sedang mabuk berat.
Rencana mereka pun berhasil, wanita itu berhasil dibawa kedalam kamar nomor 4228, kamar yang di pesan oleh pria yang sedang mabuk berat itu. Kedua anak buahnya pun membanting kan tubuh wanita itu diatas ranjang hotel yang begitu lembut itu. Melihat hasil kerja anak buahnya yang begitu memuaskan pria itu memberi sejumlah uang kepada keduanya dan menyuruh keduanya untuk pergi meninggalkannya.
Pria yang mabuk itu pun mengunci kamar hotelnya ketika kedua anak buahnya itu telah pergi. Lalu ia pun mendekati wanita itu, tetapi wanita itu tiba-tiba saja terbangun. Wajahnya memerah merona, wanita itu menarik-narik bajunya karena merasa gerah.
Pria itu mencium bajunya yang memiliki bau anggur yang sangat tajam. Wanita itu terus bergumam panas, lalu dengan sendirinya ia merobek gaun tidurnya itu, tetapi nampaknya ia tetap merasa panas di seluruh tubuhnya.
Secara tidak sengaja wanita itu berhasil meraih tangan pria yang sama-sama mabuk berat. Ia meletakan tangan pria itu di wajahnya. Merasakan hal yang membuatnya nyaman wanita itu memeluk tangan pria itu dengan pakaian terbuka.
Pria itu yang sama mabuknya tidak bisa menahan apa yang memicunya terlebih dahulu. Ia pun mengikuti hawa nafsunya dan menjadi malam yang panjang bagi keduanya, untuk sama-sama melakukan kesalahan yang tidak direncanakan.
***
Malam itu terlewat begitu saja. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana kejadian sebenarnya antara keduanya. Pria itu yang terlebih dahulu bangun itu tercengang melihat seorang wanita yang tengah tidur bersamanya. Ia sama sekali tidak mengingat apapun, sebelumnya malam itu adalah pertama kalinya ia meminum minuman berakohol.
Ia merasa bahwa dirinya sedang dijebak dan dimanfaatkan ketika mabuk oleh wanita yang ditidurinya itu. Namun untuk sedikit tanggung jawabnya ia meninggalkan sedikit uang kompensasi dan kartu namanya. Lalu ia pun menelepon asistennya kemudian pergi meninggalkan wanita itu.
Sedangkan saat wanita itu terbangun. Ia pun melihat sekitar, ia kebingungan melihat dirinya sudah berada di dalam hotel. Lalu ia pun melihat dirinya yang tengah tidak menggenakan pakaian apapun. Iapun hendak berteriak, seketika itu ia mengingat kilasan apa yang ia lakukan semalam. Ia ingat bahwa ia sendiri yang merobek bajunya. Ketika ia melihat ke arah bawah ranjang ia melihat baju gaun tidurnya yang sudah rusak karena sobekan.
Wanita itu masih mengingat rasa sakit pada malam itu. Ketika ia bangun pria yang melecehkannya sudah menghilang. Ia tidak begitu jelas siapa yang melakukannya. Karena pada saat itu lampu hotel nampak gelap. Hanya suara bisikan yang membuatnya ingat akan suara berat pria itu.
Ia pun mencari ponselnya tetapi ia tidak menemukannya dimana mana. Saat mencari ponselnya Wanita itu pun menemukan begitu banyak uang di atas meja dekat ranjangnya itu diatasnya terdapat kartu nama perusahaan yang tertulis jelas nama orang yang meninggalkan uang itu.
"Mikael Gumelar.."
Melihat nama yang tidak asing baginya, wanita itu terkejut. Ia pikir bahwa semalam hanyalah mimpi, ternyata itu semua adalah nyata. Tangannya bergetar memegangi mulutnya seakan-akan ia ingin muntah. Ia menyadari bahwa orang yang memperkosanya semalam adalah musuh bebuyutan suaminya. Ia tidak tahu harus bagaimana ia mengatakan pada suaminya itu nanti.
Ia pun menelpon dengan menggunakan telepon hotel itu untuk memesan baju. Hingga akhirnya ia bisa pergi meninggalkan hotel itu. Hatinya sungguh resah, apa yang akan terjadi padanya jika suaminya tahu bahwa ia menghabiskan malam bersama pria yang sudah menjadi musuh bebuyutannya selama ini.
***
Sebulan berlalu. Ia merasakan perutnya terasa aneh sekali. Wanita itu memutuskan untuk mengeceknya ke dokter. Ia pikir ia sedang terkena sakit maag, namun ketika hasil pemeriksaannya keluar Dokter memberikannya ucapan selamat kepadanya karena ia sedang mengandung seorang janin.
Ia pun kaget sekaligus kebingungan bagaimana ia menjelaskan kejadiannya pada suaminya yang baru ia nikahi beberapa bulan yang lalu, tetapi ia malah hamil dengan pria lain yang sama sekali tidak ia kenal, dan ia hanya tau sebatas pria itu adalah musuh suaminya.
***
Tiga Hari berlalu Suami wanita itu pulang dengan sangat bahagia. Ia memeluk istrinya dan mencium pipinya yang semu merah itu. tetapi entah mengapa wanita itu tiba-tiba saja menangis dengan derasnya bulir-bulir air mata yang mengalir di wajahnya.
"Apakah kau baik-baik saja?" Suaminya yang sangat khawatir itu pun bertanya dengan nada peduli dan lembut.
Wanita itu merasa ia tidak bisa membohongi lagi suaminya. Ia pun menjelaskan semuanya.
"Ini bohong kan?" Zen suami dari wanita itu masih tidak percaya dengan apa yang telah terjadi pada istrinya itu.
Aya nama wanita itu, ia hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan Zen, karena ia sungguh tidak sanggup lagi melihat suaminya yang sepertinya sedang marah besar padanya.
"JAWAB AYA!"
Sambil menangis Aya menggelengkan kepalanya. Zen yang melihat kesungguhan Aya terbelalak kaget. Ia mengepalkan tangannya dan meninju tembok yang ada di dekatnya hingga tangannya berdarah. Aya sangat ketakutan ketika Zen benar-benar marah.
Zen yang semula baik dan lembut sekali kepada, berubah seratus delapan puluh derajat menjadi seperti seorang monster yang kehilangan kendali. ia mengambil sebilah tongkat golf dan menghancurkan barang-barang yang ada di rumahnya.
Berteriak-teriak seperti orang yang sedang frustasi akan hal yang menimpanya. Sorot matanya benar-benar membuat Aya sangat ketakutan. Zen menggertak giginya lalu berteriak kembali sembari memecahkan vas-vas mahalnya.
"Kalau begitu kau gugurkan saja bayi yang ada di perutmu itu." Di mata Aya Zen benar-benar berubah menjadi sosok monster yang kehilangan kendalinya.
"Tidak, aku merasa kasihan anak ini tidak bersalah. Akulah yang bersalah jadi kumohon biarkan janin ini menjadi anak kita ya?" Aya menangis memohon pengampunan janin yang tidak bersalah itu, tetapi Zen Sepertinya tidak senang akan hal itu.
Zen ia pun melepaskan ikat pinggangnya dan mendekati Aya. Aya yang melihat suaminya seperti itu ketakutan tidak karuan. Hingga ia terduduk dan memohon pengampunan pada suaminya itu tetapi Zen yang pikirannya sedang kacau seolah-olah tuli dan tidak mendengar isakan tangis Aya. Ia beberapa kali memukul Aya dengan ikat pinggangnya itu seperti seekor hewan sirkus.
Malam yang penuh penderitaan. Aya sangat kesakitan tetapi Aya berhasil menyelamatkan anak yang ada di kandungannya itu. Karena menurutnya walaupun anak itu bukanlah anak yang ia inginkan tetapi mereka tidaklah berdosa sehingga Aya memutuskan untuk merawatnya. Ketika amukan Zen yang mulai mereda Zen memberikan tiket pesawat pada Aya agar Aya segera pergi dari hadapannya.
"Jika kau tidak mau menggugurkan anak itu. kau pergi ke pulau itu hingga kamu melahirkan anak itu, kembalilah saat aku minta. aku akan membereskan si brengsek yang membuat hidupku hancur itu." Nada suaranya mulai agak menurun. Setelah beberapa jam berlalu. Mungkin ia sudah lelah dan tidak sanggup lagi untuk mengerahkan tenaganya.
"Aku mengerti, Zen aku mencintaimu. Sungguh sangat mencintaimu." Suara Aya yang terdengar lirih, setelah menahan rasa sakit selama beberapa jam.
Aya segera mengemas barang bawaannya dan pergi ke bandara tanpa ditemani oleh siapapun. Ia hanya ditemani oleh janin yang dikandungnya itu. Sakit hati yang deritanya menurutnya pantas ia dapatkan. Karena ia merasa telah mengkhianati suaminya sendiri. Rasa benci yang mendalam kepada Mikael menjadi sangat dalam, Aya merasa hidupnya hancur karenanya.
Saat tiba di pulau pribadi yang tidak berpenghuni itu disana Aya banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang mengisi ke kosongannya. Kini Aya menjalani hidup yang damai tanpa seorangpun. Ia tetap bahagia walaupun ia dihadapkan berbagai kesulitan saat ia sendirian.
Hingga pada akhirnya ia menelpon dan menyewa seorang dokter pribadi ke pulau itu selang beberapa hari dokter itu datang. Aya perutnya yang sudah membesar itu tiba-tiba saja merasa sakit. punggungnya terasa panas sekali. Ia merasakan kontraksi otot rahimnya, yang artinya ia akan segera melahirkan anak dalam kandungannya itu.
Tanpa ditemani oleh Zen, Aya melahirkan seorang bayi kembar. Aya tahu bahwa ia merasa tidak pantas memanggil Zen kemari dan menemaninya ketika ia melahirkan. Karena anak yang Aya lahirkan bukanlah anak dari Zen. Melainkan dari orang yang sangat suaminya itu benci. kemungkinan jika Zen bertemu dengan anaknya. Ia mungkin tidak akan segan-segan membunuh anak itu.
Aya menangis bahagia, melihat anak-anaknya yang ia rawat dengan baik ketika ia masih dalam kandungan itu sangat sehat. Hati Aya yang kosong akhirnya terisi penuh dengan kehadiran anak kembar yang sangat tampan dan imut itu, Aya yang masih belum menyiapkan nama untuknya itu, memutuskan untuk menyamakan nama Anaknya dengan namanya.
"Arya untuk si kakak yang kuat. kalau begitu aku harus memberikan nama adiknya yang mirip dengan kakaknya
ia teringat dengan dengan kakak keduanya yang selalu ada ketika ia sedang mengalami kesulitan. Nama kakaknya itu adalah Kai.
Kalau begitu aku akan memberi nama adiknya Arkai tidak, tidak, Arka.. kelak jika ia sudah besar ia akan pintar seperti kak Kai."
Aya tersenyum memandangi kedua anaknya yang sangat tampan dan lucu itu, kini hidupnya tidak hampa lagi dan tak kesepian lagi sebab Arya dan Arka akan menemaninya dan akan tumbuh menjadi anak yang sangat menyayangi ibunya itu. Ia sangat bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
ダンティ 妹
cerita ya bagus next
2021-09-28
0
Putri Tidur
maaf mengganggu kk, acari saya mendaftar untuk mengikuti lomba ini
2021-08-07
3
wu xiyuan
terus ayahnya arka sama arya gmna tuhh
2021-08-06
3