Bab 4 Surabaya 90'

Hampir dua puluh tahun kisah horor terkait villa Laksmi yang menggemparkan masyarakat Jawa Timur di antara tahun 1971 sampai 1975 di lupakan masyarakat. Tidak ada orang yang ingin membicarakan lagi kisahnya.

Keberadaan villa itu juga sudah hilang dari ingatan orang. Villa Laksmi mengubur diri dalam pelukan alam semesta.

Bukit itu sudah jadi hutan belantara, tidak ada kesan bahwa dulu disana pernah berdiri bangunan mewah dimasanya.

Semua tertutup, pepohonan, akar merambat, semak belukar dan ilalang yang tinggi. Generasi baru desa Tretes tidak pernah tahu lagi riwayat bukit itu.

Jauh di kota Surabaya Sukmo sudah dilantik menjadi seorang Kapolres. Kepiawaiannya dalam memeriksa, dan mengungkap kasus mengantarkan dia menjadi seorang Kapolres.

Hari ini Masyarakat Surabaya baru selesai merayakan tahun baru 1990. kemeriahan pesta pergantian tahun masih kental terasa. Tapi bagi Sukmo semua hari sama saja.

Kali ini dia dihadapkan dengan maraknya kasus orang hilang. Berdasarkan rumor yang beredar orang yang hilang itu diculik mahluk jadi-jadian yang menyerupai anak kecil.

"Mahluk jadi-jadian?" Apalagi sekarang, di zaman modern begini masih ada orang yang percaya mahluk jadi-jadian?" Sukmo merasa heran dan menggerutu sendiri.

Pagi ini Sukmo melajukan mobilnya ke rumah orang hilang pertama di wilayah tugasnya. Dia melakukan wawancara dengan keluarga korban untuk mengetahui kronologis, dan memulai penyelidikan.

"Jadi anak Bapak dengan teman-temannya sedang libur sekolah, dan pergi mendaki gunung Arjuno, lalu tersesat begitu?" Sukmo melakukan wawancara awal untuk melakukan penyelidikan.

"Iya pak, dari enam orang anak hanya ada satu orang yang ditemukan penjaga dikawasan hutan lindung. Dia ditemukan dalam keadaan linglung dan ketakutan" ucap orang tua korban.

"Kalau begitu saya boleh tahu dimana alamat rumah teman anak bapak yang selamat?" tanya Sukmo sambil mengambil secarik kertas untuk mencatat alamat anak yang selamat.

Setelah itu Sukmo bergegas ke rumah anak remaja bernama Gigih. Dia adalah salah satu korban yang selamat dalam musibah di gunung Arjuno. Dari Gigih Sukmo berharap bisa mendapatkan banyak informasi mengenai kasusnya.

" Selamat pagi Pak kenalkan saya Sukmo, maksud kedatangan saya kemari adalah ingin bertemu dan bertanya kepada putra Bapak tentang temannya yang hilang".

"Anak saya masih trauma komandan, dia sering mengigau tentang mahluk seperti anak kecil di hutan lindung dekat jalur pendakian gunung Arjuno".

Sukmo mengerutkan dahinya anak kecil apa yang bisa membuat seseorang remaja bisa sampai mengalami trauma berat semacam ini. dia coba untuk berkomunikasi dengan Gigih.

"Gih saya Sukmo, kamu apa kabar nak?" saya mau bertanya sedikit tentang teman-temanmu yang hilang di jalur pendakian gunung Arjuno. Apa kamu bisa cerita sedikit bagaimana kejadian yang sebenarnya?" Apa kamu ingat situasi waktu itu?"

Anak itu tampak menggigil, dia ketakutan, kenangan buruknya ditempat itu merusak mental Gigih. Butuh waktu untuk Sukmo membujuknya bercerita.

"Hari itu kami berangkat jam sembilan pagi dengan mobil mini bus milik Gery. Rencana Mendaki gunung Arjuno juga idenya. Kami sampai siang hari dan langsung mendaki".

"Rencananya kami akan menginap di pos tiga agar bisa Sumit tepat jam empat atau jam lima pagi. Tapi sampai pos dua Yudo punya rencana merubah jalur, dia ingin mencari jalan pintas yang lebih dekat"

"Tapi kami malah tersesat sampai malam tiba. Yang saya ingat waktu itu kami semakin jauh dari jalur yang semestinya, rasanya tempat itu dekat dengan pemukiman penduduk, tapi kenyataannya kami tidak bisa sampai ke perkampungan".

"Hanya berputar-putar sampai letih, dan kaki Yudo menabrak batu Nisan bertuliskan Ronggo Putro meninggal, 7 Agustus 1971, kemudian keadaan berubah kami bertemu sosok mahluk seperti kera, atau kurcaci, entahlah apa dia itu".

"Ada suara tawa wanita yang melengking, diikuti suara mahluk yang menyalak seperti anjing, mereka menyerang dan memburu kami. Saya ketakutan pak polisi, kami lari terpisah".

Malam itu angin sangat dingin, kami hanya mengandalkan lampu senter dan cahaya bulan. Kabut semakin tebal kami tercerai berai, suara burung malam, bayangan besar itu, wanita yang melayang di Pepohonan dan mahluk kecil serupa kera menyebar teror".

"Kacau, kacau semuanya gara-gara ide gila Yudo!" Gery terpisah dia seperti hilang di telan kabut malam.

"Akgh.., Akgh.. Tolong..!", Gih tolong aku...!"

"Saya lihat mahluk itu menarik Adit dan Yudo ke dalam semak, ekspresi wajah mereka pucat. Sedangkan Gary saya tidak tahu dia ada dimana waktu itu. Tapi saya dengan dua teman yang lain berhasil turun ke lembah".

"Setelah jatuh di lembah itu saya bersembunyi di akar pohon, tapi Harlan dan Bintang mereka adalah korban berikutnya, mahluk hitam tinggi besar dengan mata merah menyala menarik teman-teman, kemudian ke Limanya menghilang dalam pekat malam pak polisi".

"Hik..hik..hik.."

Anak remaja bernama Gigih itu menangis histeris saat mengenang kejadian malam itu. Dia benar-benar mengalami guncangan mental yang hebat. Sukmo tidak berani untuk lanjut bertanya. Dia keluar kamar kemudian pamit kepada ayah Gigih.

"Dimas!".

"Anak Itu pasti Dimas dengan kuntilanak perempuan yang bernama Laksmi. Teror dari villa itu belum selesai. Aku harus kembali ke sana" ucap Sukmo dalam hati.

Sukmo sangat gusar hari itu, dia sendiri masih ingat pengalamannya tahun 1974, ketika mencari fakta tentang Kematian seorang mahasiswa pencinta alam bernama Joko.

Pengalaman buruk yang ingin dia lupakan, tapi justru membawa dia kembali. "Desa Tretes seperti apa desa itu sekarang?" Ada perasaan enggan dalam hati Sukmo untuk mengambil kasus ini, tapi ini tugasnya.

Mobil Sukmo terus melaju, tanpa sadar dia sudah berada di kota Malang. Akhirnya Sukmo memutuskan untuk menginap di rumah orang tuanya.

"Tok.. tok..tok..!"

"Assalamualaikum, Bapak, Ibu, ini aku Sukmo, tolong buka pintunya".

Seorang wanita paruh baya bergegas membuka pintu. "Suk, kamu kok pulang mendadak begini, ada apa?" Tanya wanita itu.

"Nggak ada apa-apa kok Bu, aku cuma mampir. Oh iya di luar itu ada apa?" kenapa kok ramai sekali, seperti mau ada hajatan saja?"

"Itu kata orang-orang sekarang ramai anak hilang, warga sini cemas soalnya ada yang bilang pelakunya mahluk jadi-jadian seperti anak kecil, tapi wajahnya seram.

Baru-baru ini anak yang camping dari Surabaya hilang, hanya satu yang selamat, tapi dia seperti anak gak waras". Ungkap Ibu Sukmo.

Sukmo berpikir keras, berita tentang Gigih dan kawan-kawannya sudah menyebar luas sampai di kota Malang. Kasus ini mulai meresahkan warga padahal jarak desa Tretes dengan kotanya lumayan jauh.

"Sudah lima belas Tahun Dimas, seperti apa wujud mu sekarang!"

Sukmo sama gelisahnya dengan warga desa. Dia tidak tahu harus bagaimana menangani kasus ini. Mahluk itu adalah anak biasa yang lolos dari maut, tapi sekarang dia menebar teror, sebagai mahluk siluman yang menculik anak-anak.

"Ibu, Bapak percaya nggak kalau aku pernah ketemu mahluk itu. Kalau aku bilang dia itu hanya anak manusia, tapi di asuh kuntilanak kalian percaya apa tidak?" Sukmo bertanya dengan nada serius kepada orang tuanya.

Bapak dan Ibu Sukmo saling berpandangan, mereka berdua terkejut dengan ucapan Sukmo.

Sebagai orang tua mereka khawatir terjadi sesuatu kepada putranya.

"Bapak, sama Ibu tahu kalau kamu itu seorang polisi Suk, tapi tolong kamu jangan terlibat dalam kasus ini, yang kamu hadapi bukan manusia biasa. Dia itu setan, mahluk gaib yang berbahaya".

"Iya nak, dengarkan kata Bapak mu!" Ibu mau kamu selamat, jangan melibatkan diri dengan kasus ini. Biarkan saja urusan orang hilang ini jadi urusan orang pintar, jangan kamu!"

Orang tua Sukmo khawatir terjadi sesuatu dengan putranya. Mereka meminta anaknya mundur dari kasus orang hilang ini.

Terpopuler

Comments

Fauzi Areski

Fauzi Areski

minta pertolongan sama Allah

2021-09-23

2

MamiihLita

MamiihLita

hemm.. ak penasaran bgd.. apa iya dimas jd spt itu ?

2021-08-27

1

💠🥀 Ami 🥀💠

💠🥀 Ami 🥀💠

Hantu Laksmi itu beneran ada ?😌😌

2021-08-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!