"Sedang apa disini, Ben?" Tanya Papa Theo yang kini sudah berdiri di balik punggung Ben.
"Pagi, Pak Theo!" Sapa Ayunda seraya menganggukkan kepala pada Papa Theo.
"Pagi, Ayunda!" Jawab Papa Theo cepat sebelum kembali menatap tajam pada Ben yang sudah berbalik dan nyengir ke arah sang Papa.
"Tumben ke kantor, Pa?" Ben malah balik bertanya pada sang Papa.
"Kau sedang apa disini? Ini jam berapa? Bukankah seharusnya kau sudah ada di resto sekarang?" Cecar Papa Theo sambil menunjukkan arloji di pergelangan tangannya pada Ben.
"Iya ini udah mau berangkat, Pa!" Kilah Ben cepat seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Namun Ben masih belum beranjak dari depan meja Ayunda seolah tak ada niat untuk pergi.
"Yaudah berangkat sana! Kenapa masih disini?" Papa Theo mengibaskan tangannya pada putra bungsunya tersebut seolah sedang mengusir.
"Iya!"
"Ay, nanti pulang aku jemput, ya!" Ben sudah ganti menatap pada Ayunda yang masih berkutat dengan layar komputer di depannya.
"Aku pulang naik ojek!" Jawab Ayunda berbisik karena merasa segan pada Papa Theo yang ada di dekat mereka.
"Ojeknya aku, oke! Bye!" Ben melambaikan tangannya pada Ayunda sebelum berlalu pergi dan menghilang ke dalam lift.
Papa Theo hanya geleng-geleng kepala dengan sikap Ben tersebut dan menghampiri meja Ayunda.
"Liam di dalam?" Tanya papa Theo pada Ayunda seraya menunjuk ke arah pintu ruangan Liam.
"Iya, ada, Pak!" Jawab Ayunda sedikit gugup.
Kenapa Ayunda harus gugup?
Ayunda bahkan sudah sering bertemu dan berbicara dengan Pak Theo.
Papa Theo hanya mengangguk pada Ayunda dan segera masuk ke dalam ruangan Liam.
****
Sore menjelang dengan cepat.
Ben baru tiba di Halley Development, saat Ayunda sudah pergi membonceng ojek meninggalkan gedung kantor.
"Ay!" Panggil Ben berteriak pada Ayunda yang sepertinya tak mendengar sama sekali.
Ck!
Ben hanya bisa berdecak dan segera memacu motornya kembali mengejar ojek yang ditumpangi oleh Ayunda. Namun jalanan sore yang macet, membuat Ben beberapa kali kehilangan jejak Ayunda.
Hingga akhirnya, saat melewati deretan penjual bunga, Ben tak sengaja melihat Ayunda yang mampir di salah satu tukang bunga dan membeli beberapa tangkai mawar putih.
Untuk siapa bunga-bunga itu?
Untuk Ben?
Bukankah seharusnya Ben yang membelikan untuk Ayunda?
Kenapa malah terbalik?
Ayunda sudah kembali naik ojek bersamaan dengan Ben yang juga sudah berhenti melamun dan lanjut mengikuti Ayunda.
Arah yang dituju Ayunda berbeda dengan jalan menuju ke panti asuhan. Mau kemana sebenarnya Ayunda?
Ben masih memacu motornya mengikuti Ayunda yang tiba-tiba berhenti di sebuah kompleks pemakaman.
"Orang tua Ayunda meninggal enam tahun yang lalu karena bencana tsunami."
Kata-kata Liam kembali terngiang di benak Ben.
Apa itu artinya Ayunda sedang mengunjungi makam kedua orang tuanya sekarang?
Ben mengikuti Ayunda masuk ke dalam kompleks pemakaman dan hendak mencari tahu letak makam kedua orang tua Ayunda, agar Ben juga bisa mengunjunginya lain waktu sambil minta restu untuk mendekati Ayunda dan menjalin hubungan denagn wanita tersebut.
Ben bersembunyi di balik pohon cempaka, saat Ayunda sudah sampai di sebuah pusara, dan meletakkan bunga mawar yang tadi dibawanya di atas gundukan tanah tersebut.
Ayunda bersimpuh di samping makam tersebut dan beberapa kali mengusap batu nisan yang tertancap di atasnya. Mata gadis itu juga terlihat berkaca-kaca seakan sedang memendam kesedihan yang mendalam.
Cukup lama Ayunda berada di samping makam tadi, sebelum akhirnya gadis itu beranjak pulang meninggalkan kompleks pemakaman. Ben yang penasaran, memilih untuk menghampiri makam yang tadi di kunjungi Ayunda dan tak mengikuti Ayunda pulang.
Ben bersimpuh di dekat gundukan tanah yang diselimuti rumput hijau tersebut dan membaca nama yang tersemat di atas batu nisan.
Gabrian Ferdinan.
Siapa Gabrian?
Papanya Ayunda?
Lalu dimana makam mamanya Ayunda kalau memang ini makam papanya?
Bukankah kedu orang tua Ayaunda meninggal bersamaan?
Jadi seharusnya makamnya juga berdampingan.
Tapi kenapa ini hanya ada satu makam?
Jadi, siapa itu Gabrian?
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
susi 2020
🤫🤔🤫🤔
2023-02-19
0
susi 2020
😂😂😂
2023-02-19
0
Ney Maniez
🤔
2022-06-01
0