Sepi dan sangat tertutup. Pernikahan Jordan dan Gaby digelar dengan sangat tertutup. Seolah-olah ini hanyalah pernikahan main-main.
Hari telah berganti menjadi bulan. Gaby kini semakin kurus dan lusuh. Gadis itu tak pernah lagi terlihat tersenyum walaupun hanya sesaat. Beberapa bulan lalu, dia sempat mencoba membujuk Jordan agar mau memaafkannya dan dia juga sudah mencoba menjadi istri yang baik. Tapi tetap saja tidak ada ubahnya sikap Jordan padanya. Hingga satu malam menambah sakit yang di derita oleh Gaby.
Gaby berjalan cepat menuju pintu kamarnya yang telah lama di gedor-gedor oleh seseorang yang tak lain adalah Jordan. Cukup lama Jordan melalukan itu hingga Gaby yang sedang mandi buru-butu menyambar jubah mandinya lalu membuka pintu.
" Jo Jordan? "
Jordan menyenderkan tubuhnya di dinding samping pintu karena mabuk. Tentu saja Gaby sangat paham akan itu. Bau dan sempoyongan sudah cukup membuktikannya.
" Kenapa lama sekali membuka pintunya? " Tanya Jordan yang setengah sadar.
" Aku sedang mandi. "
Jordan memeluk tubuh Gaby erat. Gaby yang terkejut mencoba menjauhkan tubuh Jordan dengan mendorongnya. Tapi percuma saja, pria itu justru semakin erat memeluknya seolah tidak ingin berpisah dari Gaby.
" Aku merindukanmu. Kenapa kau menyakitiku seperti ini? aku benar-benar mencintai mu. "
Gaby terdiam setelah mendengar ucapan Jordan. Tak bisa dipungkiri, Gaby adalah orang yang tidak mudah jatuh cinta. Dan sekalinya dia jatuh cinta, tidak akan mudah baginya untuk melupakan orang yang dia cintai. Meskipun setelah sekian banyak rasa sakit yang Jordan berikan. Baik memukulinya atau memakinya. Semua itu sudah biasa Gaby terima setiap harinya. Bahkan banyak sekali bekas luka lebam akibat pukulan yang Jordan lakukan padanya hampir setiap hari.
" Apa yang kau katakan, Jordan? "
" Aku mencintaimu. Kenapa kau menghianati ku? apa aku tidak cukup pantas? kenapa kau memilih ayahku dari pada aku? "
Gaby membalas pelukan Jordan dengan erat. Meski ada luka yang terasa dihatinya, tapi cinta yang ia miliki untuk Jordan tetap utuh tak berkurang. Percuma juga menjelaskan bagaimana yang sebenarnya. Karena pada kenyataanya, dia memang memiliki masa lalu buruk yang tidak bisa dia bantah. Apapun pembelaannya, Jordan akan tetap sama. Tidak akan berubah memandang Gaby menjadi lebih baik. Tapi lagi-lagi karena cinta, Gaby mudah luluh hanya karena satu kata manis Jordan saat mabuk.
" Aku juga mencintaimu, Jordan. Tapi kau tidak bisa melihatnya dengan jelas. Hatimu sudah dibutakan dengan kemarahan dan masa lalu buruk ku. Aku tidak memiliki apapun sebagai pembelaan. "
Jordan mengurai pelukannya lalu menangkup wajah Gaby. Dia benar-benar menatap penuh cinta seperti sebelum semua masalah besar ini terjadi. Perlahan dia mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Gaby. Mulai menjalankan tangannya untuk mengusap punggung Gaby lalu beralih ke beberapa tempat sensitive lainya.
Jordan dan Gaby akhirnya melakukan hubungan suami istri pertama mereka setelah pernikahan.
Pagi harinya.
Jordan mengernyit sembari membuka mata perlahan karena sinar matahari yang menerpa wajahnya. Dia mulai bangkit dan kini tengah berada di posisi duduk. Aneh, itulah yang ia rasakan saat matanya terbuka sempurna. Tentu saja dia paham jika itu bukan kamarnya. Pandangan Jordan turun ke sampingnya. Sungguh, dia benar-benar marah melihat Gaby tertidur dengan tubuh polos yang tertutupi selimut tebal. Jordan melihat dirinya lalu kembali menatap Gaby yang sedang tertidur dengan tatapan marah.
Dia menendang Gaby dengan kuat hingga gadis itu terjatuh lalu mengaduh karena tubuhnya terhempas ke lantai.
" Dasar sialan! kenapa aku ada disini?! berani sekali kau menggodaku saat aku mabuk! jal*ng sepertimu tidak pantas menyentuh tubuhku! "
Jordan meraih pakaiannya lalu keluar setelah memakai celana dan kemejanya.
" Kenapa begini? " Gaby meraih selimut tebal lalu menutupi tubuhnya sembari bangkit dari posisinya.
" Aku tidak menggoda mu. Kau sendiri yang datang padaku. Aku tidak melakukan itu. "
Dengan hati pilu, Gaby berjalan pelan menuju kamar mandi. Dia membersihkan tubuhnya yang memang sudah terasa lengket dari semalam. Jika saja Jordan mau sebentar melepaskannya, mungkin dia sudah mandi malam tadi. Tapi apa daya, pria itu seolah menjadi sosok lain saat mabuk. Dia terlihat sangat takut kehilangan Gaby. Tapi saat sadar, dia benar-benar memperlakukannya seperti kotoran anjing yang menjijikan.
***
" Sialan! kenapa aku bisa melakukan itu? "
Jordan mengumpat di sela kegiatan mandinya. Kini dia tengah menyesali apa yang terjadi malam tadi. Benar-benar membuatnya muak. Bisa-bisanya dia bertindak bodoh dengan meniduri Gaby.
Jordan berjalan menuju meja makan setelah selesai merapihkan diri. Sudah ada Gaby yang menunggu disana tanpa ekspresi. Bukan untuk sarapan bersama, tapi hanya untuk melayani Jordan makan dan barulah dia akan memakan makanan yang di sisakan Jordan.
Saat sedang menikmati sarapannya, seorang pelayan datang bersama wanita cantik yang baru saja di angkat menjadi asisten pribadi Jordan. dandannya benar-benar terlihat modis dan berkelas. Dia berjalan ke arah Jordan yang kini tersenyum menatapnya. Dengan percaya diri dia mendekati Jordan dan mencium bibir Jordan tepat dihadapan Gaby. Tidak ada penolakan dari Jordan. Pria itu nampak santai seolah sudah cukup terbiasa dengan sikap wanita itu.
" Sayang, kenapa hari ini kau terlambat? " Tanya wanita itu.
" Aku membuat kesialan semalam. Tapi sudah bukan masalah. Anjing sialan itu sudah tahu di mana tempatnya. "
Gaby memegangi dadanya sembari memunggungi Jordan dan wanita itu. Sakit, rasanya benar-benar sakit hingga dia tidak bisa menangis lagi. Dipukuli atau di maki mungkin bisa dia terima. Tapi perselingkuhan nyata yang dia tunjukan secara terang-terangan, benar-benar mengoyak hatinya. Tapi ucapan Jordan yang seolah memenjarakannya membuatnya tidak memiliki keberanian untuk lari.
Mungkin benar, ini adalah hukuman atau karma dari perbuatan jahat ku di masa lalu. silahkan saja hukum aku Jordan. Kau menghukum ku dengan cara yang begitu menyakitkan. Tapi kau lupa, kau bukan Tuhan yang berhak menghukum ku. Semoga saja, kau tahu akan satu hal. Cinta yang kau sirami dengan luka, lama kelamaan akan menjadi duka tanpa obat. Jalani saja hidupmu yang menjijikan ini. Karena aku yakin, kau juga tidak bahagia. Kau juga akan mendapatkan hukuman dari apa yang kau lakukan
" Kau sudah membeli tas yang kau inginkan tempo hari itu? " Tanya Jordan sembari menyelipkan anak rambut wanita yang tengah duduk di pangkuannya.
" Sudah. Terimakasih, sayang. " Wanita itu kembali mengecup bibir Jordan.
" Shisil, persiapkan dirimu. Aku ingin mengajakmu berlibur ke Jepang besok. "
" Benarkah? "
" Tentu saja. Tapi kau harus ingat, kau harus melayaniku dengan baik. " Jordan tersenyum sembari melirik ke arah Gaby yang masih memunggunginya.
Melayani dengan baik? Gaby semakin tidak tahan tapi juga tidak mau pergi dari sana. Karena jika dia pergi, Jordan akan semakin bahagia setelah memberinya luka. Biarkan saja terlihat kuat walau sejujurnya sangat hancur.
Jordan, aku akan bertahan dari siksaan mu sampai aku benar-benar merasa tidak mampu. Semoga saat hari itu tiba, kau sudah menemukan wanita yang bisa membuatmu bahagia. Dan melepaskan aku yang bahkan, sampah lebih berharga dariku.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Lina ciello
amiin... semoga stlh sadarr dia nyeselll yg teeamat dalam tnpa ada obat yg bisa sembuhkan ... ngedek bgt dgn sifat org itu
2023-01-27
0
orang hebat muncul♪┌|∵|┘
drama deh tapi.. tanpa drama emang gk akn seru😅
2022-04-01
0
Chacha Azahra
ko aku jdi ikutan sedih ya
2021-11-15
0