3. REALLY?

David memperdalam ciumannya lalu mengangkat tubuh Liora hingga ada di gendongan nya seperti ala bridal style. David melangkah tanpa ragu menuju sofa empuk yang ada diruangan nya. Liora semakin terhanyut dalam permainan David, sepertinya Liora kehilangan kesadaran nya untuk hal ini.

Liora tak sengaja mengeluarkan erangan kecilnya ketika David menempatkannya diatas pangkuan David. Damn! Itu semakin membuat David turn-on!

Tangan kiri David mulai mengelus punggung Liora sedangkan tangan kanannya menekan tengkuk Liora. Liora tidak habis pikir, kenapa ia tida bisa mengontrol pikirannya sendiri? Akankan ia mengikuti permainan David ini sampai akhir?

David mulai membuka kancing atas kemeja putih milik Liora,

1 kancing..

2 kancing...

"Tok, tok, tok... Permisi tuan, ini saya Irenne"

Shitt!! Siapa dia yang berani datang ke ruangan David? Awas saja, David akan beri wanita itu pelajaran karena sudah menganggu waktu berharga nya bersama Liora.

Liora pun tersadar hingga terperanjat lompat dari pangkuan David. Pipinya sangat merah karena malu, Liora pun kembali mengaitkan kancing kemeja nya yang telah dibuka oleh David.

"Oh bodohnya aku, jatuh kedalam permainan pria bodoh itu! Hampir saja aku mengecewakan prinsipku huh" batin Liora, memang sejak dulu ia mempunyai prinsip no sex before marriage.

David frustasi kecil karena, hingga menggeram kesal karena sekretaris lamanya datang tiba-tiba ketika ia sedikit lagi akan melihat pesona dalam Liora. David berjalan membuka mengambil remote kunci nya untuk membuka pintu.

Irenne pun masuk dan sedikit kaget melihat keberadaan Liora yang sedikit berantakan akibat ulah David.

"Ada apa Irenne?" Tegas David.

"I-ini tuan, setelah jam makan siang tuan sudah ada jadwal meeting bersama tuan Matthew beserta jajarannya.." dengan terbata-bata Irenne berbicara sambil melirik Liora. David tahu, bahwa Liora tidak nyaman dengan lirikan Irenne

"Apa itu saja? Tidak ada yg lebih penting dari itu?"

"Su-sudah tuan.." Irenne masih melirik Liora sampai Liora harus tertunduk malu.

"Bisakah kau tidak memandangi wanitaku seperti itu?" Tegas David, suara bariton nya menggelegar terdengar diruangan itu.

"Maaf tuan, maaf Miss-" dengan rasa bersalah Irenne menundukkan kepalanya sebagai permintaan maaf kepada Liora.

"Baiklah apabila sudah selesai, kamu boleh keluar dari ruangan ini Irenne. Urus berkas yang akan aku bawa dalam meeting nanti"

David berjalan untuk mengambil Vios yang sedang tertidur di kursi kebesarannya.

"Baik tuan, saya permisi"

Setelah pintu tertutup, Liora pun berdiri dari sofa empuk itu dan berjalan menuju pintu dengan membawa tasnya

"Hei kau mau kemana?" David meng-klik remote kuncinya untuk mengunci pintu ruangannya

"Aku mau pulang Dave.." tanpa menoleh Liora berusaha membuka pintu tersebut.

"Apa-apaan kau ini? Bukannya kau sudah setuju akan pekerjaan ini?"

"..."

Liora tidak menjawab sepatah katapun dari pertanyaan David.

"Aku tahu, kau malu kan karena permainan kita tadi sayang?" Tubuh Liora menegang, pipinya pun memerah. David tahu liora sedang malu dan itu membuat David tersenyum puas.

"Kemarilah Liora, ayo kita lanjutkan yang tadi. Sekarang sudah tidak ada yang menganggu kita" Ucap David sambil tersenyum dengan sangat lebar.

Liora membalikkan tubuhnya dan menghampiri David,

"Dalam mimpimu saja, tuan" dengan wajah serius Liora mengatakan itu didepan wajah David.

David menempatkan kembali Vios pada kursinya, lalu mendekati Liora.

"Apakah kau yakin sayang?" David menyeringai, selama ini semua wanita jatuh dan patuh dengan senang hati untuk menyerahkan tubuhnya kepada David. Tapi kali ini Liora berbeda, namun David tau Liora mulai jatuh dalam permainan nya.

Liora menelan saliva nya. Duh mengapa tatapan David membuatnya terasa lemas hingga kakinya terasa berubah seperti jelly.

"Ya, tadi semua adalah kesalahan. Tidak lebih" Liora menahan malu setengah mati. Huh seandainya ia tidak terbuai kedalam ketampanan David, mungkin ini tidak akan terjadi.

David mendekat, semakin mendekat.. matanya fokus memandangi wajah cantik Liora, betapa indahnya Liora. David mendekatkan kembali wajahnya ke wajah Liora.

Liora menutup matanya perlahan, seluruh tubuhnya terasa seperti kapas yang ringan yang jatuh, jatuh kedalam pesona David.

"Mengapa ada daun dirambutmu Liora?"

Liora membelalak tidak percaya, dia pikir David akan.....

"Kenapa? Kau kaget? Kau kira aku akan mencium mu lagi liora?" David tersenyum,

Skakmat! Liora melototi David lalu mencubit pinggangnya serta mencibirkan bibirnya.

"Tidak Dave! Aku hanya-"

"Hanya ingin dicium olehku, begitu?"

David tertawa kecil, gemas dengan tingkah Liora ketika malu.

"Kalau ingin dicium olehku, bilang saja"

Sekali lagi David meledek Liora yang pipi nya sudah merah terbakar oleh malu.

"Dasar kau pria gila! Aku sangat membenci pria bodoh dan gila sepertimuuu!!!" Liora menghentak-hentakkan kakinya ke lantai ruangan David, dengan bibir yang cemberut Liora memukul-mukul dada David.

"Hahahaha, aku juga mencintaimu Liora" Rasanya setelah 5tahun berlalu, David baru menampakkan senyumannya kembali, bahkan ia tertawa bahagia. Liora yang telah mengubah hidupnya menjadi berwarna kembali.

"Memang ya, kau memang pria gila, bodoh dan juga tuli! Awasss aku mau pulang!"

Seketika David menarik tubuh Liora hingga jatuh dalam pelukannya.

Hangat, itu yang dirasakan Liora. Liora merasa nyaman dengan pria gila itu. Tunggu, David maksudnya.

"Ayo kita keluar makan siang Liora, tolong berikan Viosku makanan serta susu yang ada disana. Lalu kita pergi untuk makan siang"

David mengelus-elus rambut Liora dengan lembut.

Liora menganggukkan kepalanya sebagai tanda ia menyetujui apa yang David perintahkan.

***

Liora dan David sudah sampai di L'arge Caffe, tempat makan siang kesukaan David. Liora tidak menyangka bahwa David juga suka makan ditempat ini, L'arge Caffe adalah tempat sahabatnya bekerja.

"Tunggu Dave, biar aku saja yang memanggil pelayan disini"

David tersenyum mengerti.

"Velynnnn!" Panggil Liora ketika melihat Velyn berada disebrangnya.

"Lio, kau disini? Kau dengan siapa kemari?" Velyn menghampiri Liora, seketika mata Velyn menangkap seseorang yang berada di kursi depan Liora. Velyn kaget tidak percaya bahwa sahabatnya datang bersama CEO sekaligus owner perusahaan besar yang akan mempekerjakan Liora. Tetapi Velyn tidak begitu kaget karena Liora juga anak seorang Billionaire .

"Apakah kau mengenal pelayan itu Liora?" Dengan heran, David mengangkat satu alisnya

"Tentu Dave, dia adalah sahabatku yang paling cantik sejak aku masih berkuliah"

Paling cantik? Sepertinya Dave tidak berpikir seperti itu, karena hanya Liora lah yang paling cantik dimatanya.

"Lio, apakah dia-"

"Saya David Mcknight, senang sekali bertemu dengan sahabat kekasihku"

Tunggu, kekasih? Apa maksud David?

Liora segera mencubit tangan David dengan kesal, apa-apaan dia mengaku-ngaku sebagai kekasihnya?

"Wow Lio, kau sangat beruntung. Baru saja interview di perusahaannya, sekarang kau sudah menjadi kekasihnya. Aku sangat beruntung memiliki sahabat sepertimu Lio"

Liora melotot tidak percaya, mengapa sahabatnya langsung percaya kepada David? Oh Tuhan, bagaimana hidup Liora kedepannya?

"Dia berbohong Velyn, sudahlah lupakan. Aku ingin memesan spaghetti bolognese dengan banyak keju diatasnya, orange juice dan..."

Liora melirik David menanyakan apa yang akan David pesan.

"Makanan terbaik di restoran ini beserta minumannya pula" ucap David dengan santai.

"Baiklah tuan dan nyonya, pesanan akan segera datang. Mohon tunggu.." Velyn mengedipkan matanya sebelah kepada Liora dan itu membuat liora kesal sekali. Karena David, Velyn menjadi salah paham. Pokoknya Liora ingin menjelaskan semuanya kepada Velyn agar sahabat nya itu lebih percaya kepadanya.

"Hei pria gila, mengapa kau sebut aku kekasihmu huh?" Dengus Liora

"Kau memang kekasihmu sayang.." sebenarnya David pun tidak mengerti mengapa ia mengatakan bahwa Liora adalah kekasihnya. David tidak tahu mengapa ia merasa begitu nyaman dengan Liora.

"Sejak kapan?" Dahi Liora mengerenyit, sejak kapan David mengutarakan perasaannya kepada Liora?

"Sejak aku mencium bibir manismu sayang..."

Damn, sekali lagi perkataan Dave membuat Liora malu! Ah Dave..

"Kau memang benar pria gila, tuan.."

Liora kembali mencibikkan bibirnya.

Liora melihat-lihat pemandangan sekitar Caffe, tiba-tiba matanya menangkap objek seseorang yang sepertinya ia kenal. Tubuhnya menegang, pucat dan dingin. Takut, itu yang Liora rasakan. Ia tidak ingin bertemu orang itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be continued

***

Hayo siapa kira-kira yang dilihat sama Liora? Yuk komentar dan vote jangan lupa agar aku next cerita ini ..

Salam Author

cicankyuu

Terpopuler

Comments

Raini Sidarra aceh

Raini Sidarra aceh

hy aku mampir ni
mampir juga kekaryaku ya
yang berjudul
" hidup ini indah bila bersama mu"
semoga suka cerita nya
jgn lupa juga like and vote nya
terima kasih

2020-06-14

0

Dian Tri Hastari

Dian Tri Hastari

episode 30

2020-06-06

0

Mellany90 Rangkas85

Mellany90 Rangkas85

🤣🤣🤣🤣 d suruh ngurus kucing

2020-04-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!