Aku bukan wanita lemah

Hanya sampai terbukti hamil atau tidak? Lantas siapa yang mau pada wanita sisa sepertiku? Tidak, tidak bisa begitu. Aku akan meminta pertanggung jawaban penuh pada lelaki itu sampai tuhan meminta hidupku. Aku tidak akan mempersembahkan diriku yang sisa ini pada orang lain. Aku akan menuntut laki-laki itu sampai kapanpun!. batin Amara menggebu.

"Ra, kamu tidak apa-apa kan? " tanya Nada sambil melepas pelukannya. Amara menghela napas panjang dan meraih ponselnya. Mencari nama kontak yang memungkinkan untuk membantu pencariannya.

"Iya halo, Kak. Aku Rara, aku minta tolong carikan semua daftar nama teman kak Rafa. Aku butuh secepatnya, Kak!"

"Akan segera saya kirim pada anda, Nona Rara."

"Terimakasih, Kak."

Amara menutup ponselnya kemudian memandang 3 temanya secara bergantian sambil mengusap air matanya.

"Terimakasih karena kalian selalu ada disaat aku terpuruk sekalipun. Aku tidak tau lagi harus berbagi pada siapa, jika kalian tidak berada disampingku saat ini," ucap Amara. Ketiga temanya mendekat dan mengusap pundak Amara pelan.

"Ra, sudah seharusnya kita saling mendukung. Aku yakin kamu mampu melewati semua ini," ucap Dinda sambil tersenyum ramah. Amara mengangguk pelan.

"Aku yakin ada hikmah dibalik kejadian ini, yang penting kamu harus tabah Ra," ucap Erika. Amara menatap Erika dengan teduh.

"Aku bukan wanita lemah, Erika. Aku pastikan akan menyesal, siapapun dia yang sengaja untuk menghancurkan ku,! " ucap Amara tegas, membuat Erika sedikit pias mendengar celoteh Amara. Pada akhirnya Erika hanya tersenyum canggung padanya.

Amara, gadis yang biasanya periang itu tiba-tiba saja menjelma bak singa yang telah dibangunkan. Nada tampak Khawatir pada kondisi emosional Amara. Amara benar-benar butuh tenang untuk saat ini, pikir Nada.

Tidak lama kemudian, satu pesan masuk diponsel Amara. Amara membukanya dan menyunggingkan satu senyuman sinis disudut bibirnya.

"Micho Adytia Pratama," lirihnya.

🤗🤗🤗🤗🤗

Di sebuah apartemen, Micho tengah berbincang dengan gadis cantik melalui sambungan VC. Raut wajah bahagia tampak sekali di wajah tampannya.

"Siapkan hari esok, aku sudah bermimpi untuk memakanmu besok. " ucap Micho sambil tersenyum memandang kearah wanita cantik yang tampak dari ponselnya.

"Ishhh.. memangnya aku lumpia," protes wanita cantik yang bernama Sabrina Khalista Bagaskara itu.

"Aku rasa boleh juga, " sahut Micho sambil terkekeh pelan. Wanita yang dipanggil Micho dengan nama Sabrina itu tertawa.

"Ya sudah, istirahatlah. Semoga acara pertunangan sekaligus pernikahan kita berjalan dengan lancar," ucap Sabrina.

"Amin, aku harap kamu melupakan segala masa lalumu,membuang segala kenangan pena itu dan Kamu memulai lembaran baru bersamaku," ucap Micho.

"Hem, aku akan melakukannya jika Tuhan menjodohkan kita," ucap Sabrina.

"Ya sudah, segeralah tidur. Aku sangat mencintaimu, Sabrina."

"Iya, istirahatlah Sayang! "

Micho tersenyum saat wanita yang paling dicintainya telah mengakhiri panggilannya. Micho menghela napas panjang, rasanya sudah tidak sabar untuk menunggu hari esok.

Hari pertunangannya dengan Sabrina, wanita yang mampu meluluhkan hatinya. Wanita yang berusaha mencintai dirinya, meskipun hatinya telah dimiliki oleh sosok laki-laki lain di masa kecilnya.

#Flash back On#

Suasana kampus yang begitu ramai, Micho yang tengah mengurus beberapa berkas kelulusan tampak sibuk memberesi berkas ke dalam tas punggungnya.

Matanya menangkap bayangan gadis cantik yang memakai seragam ospec. Micho yang kebetulan sedang sendiri itu mengamati gerak lucu yang mengundang perhatiannya.

"Melihat apa sih, serius banget Mic?" ucap Rafa salah satu sahabat mico yang baru saja tiba ditempat itu. Rafa mengikuti arah pandang mata mico yang terus saja mengamati sebrang sana. Rafa dan Damar tertawa manakala mendapati bayangan seorang gadis cantik yang membuat sahabatnya susah diajak bicara.

Micho yang menyadari sahabatnya menggoda segera mengalihkan pandangannya.

"Apaan sih kalian,mengganggu saja!" protes Micho.

"Jangan hanya dilihat, samperin dong." goda Damar. Mico tersenyum tipis kemudian melangkah pergi, matanya masih saja mengamati gadis cantik yang berjoget karna dihukum oleh senior itu.

"Cukup Tata, kau boleh kembali." ucap seniornya.

Mendengarkan nama Tata membuat Mico tersenyum, pasalnya telinganya merasa geli dengan nama seseorang yang menggunakan huruf yang diulang.

"Hai," Mico yang dari tadi memperhatikan gadis cantik itu mencoba mendekat saat gadis itu tampak sendiri.

Gadis itu menoleh, memperhatikan wajah seseorang yang kini ada didepannya.

"Maaf bisa Minggir?" tanya gadis itu merasa terganggu. Mico tersenyum sambil melirik papan nama yang bertuliskan nama Sabrina.

"Sabrina, aku Jatuh cinta padamu." ucapnya. Gadis yang dia panggil Sabrina itu tampak membelabakkan matanya.

"Bisa minggir tidak?panggil aku Tata." ucap gadis itu dengan tampang judesnya. Mico tersenyum.

"Sabrina jauh lebih cantik, kenapa harus dipanggil dengan Tata? menggelikan sekali." sanggahnya.

"Suka-suka dong,namaku sendiri." ucapnya sambil mendorong pelan Micho yang menghalangi langkahnya. Mico menahan tangan khalista Dan menggenggamnya, membuat gadis itu tampak emosi.

"Aku jatuh cinta padamu." ungkapnya.

"Jangan gila, minggir." bentak gadis itu. Mico menghela nafas panjang.

"Aku akan melepaskan tanganmu jika Kamu menerima cintaku." ucapnya.

"Dasar sinting!" ucap gadis itu dan mencoba menarik tangannya dari genggaman manusia di depannya.

"Percuma saja menarik tanganmu aku tidak akan melepaskan." ucap Mico. Gadis itu mendengus kesal.

"Aku tidak bisa menerima cinta begitu saja. Aku tidak mau berhubungan dengan laki-laki dulu. Aku sibuk dengan mata kuliahku, bisa lepaskan tanganku?" ucapnya ketus.

Mico tertawa, merasa terpesona dengan gadis didepanya.

"Aku tidak perduli," ucap Mico.

"Dasar sinting!" gadis itu mendengus kesal, menarik tangannya secara paksa, kemudian mengeluarkan pena kesayangannya. Pena yang habis isinya dan mengganti dengan isi ulang selama ini.

"Hei jangan Mengigau. Laki-laki yang akan menjadi jodohku adalah seseorang yang mempunyai Pena seperti ini, kau itu minggirlah. Jangan menghalangi langkahku," ucapnya. Kali ini gadis itu mendorong dengan kuat lelaki menyebalkan didepannya.

Flash back off.

Micho menghela napas panjang, senyum yang tadinya terlihat nyata kini menghilang mana kala bayangan gadis cantik yang ditolongnya menampar pipinya hingga masih terasa panas hingga saat ini.

Tadi malam, adalah malam yang naas baginya dan Damar. Mobilnya mogok ditengah hutan jauh dari pemukiman. Mereka melihat gudang yang tampak dari ujung jalan. Micho dan Damar berfikir untuk istirahat sejenak sambil menunggu orang bengkel online yang mereka panggil.

Mereka berjalan kearah gudang, mereka terkejut ketika melihat beberapa orang preman sedang menikmati Alkohol disana. Tadinya mereka ingin sekali berbalik arah dan melangkah pergi.

Namun, teriakan seorang wanita menghentikan langkah mereka. Micho dan Damar saling menatap, mereka menyadari ada hal yang tidak beres di gudang itu. I

Salah satu dari preman itu menyadari keberadaan mereka, dengan langkah sigap ketiga preman yang merasa dalam ancaman itu menyerang dengan brutal kearah Micho dan Damar. Mereka membagi pukulan dan tendangan hingga sanggup melumpuhkan 3 orang sekaligus. Merekapun berlari entah kemana. Micho sedikit menghela napas, setelah bertemu dengan Rafa dan emosi, sekarang emosinya tersalurkan untuk memukul preman itu.

Micho dan Damar yang tampak ngos-ngosan segera masuk kearah kamar dimana tadi terdengar teriakan. Mereka mendobrak pintu, Micho melihat seorang preman hampir saja memasukkan senjata kejantananya kepada gadis cantik yang tengah tak sadarkan diri dengan penampilan kacaunya, sedangkan Damar masih saja diambang pintu berjaga disana.

Saking terkejutnya preman itu menyambar celana, Micho berlari kearah wanita cantik itu untuk menurunkan rok, agar tubuhnya tidak tampak lagi.

Preman itu melemparkan sebuah belati, Micho terkejut. Walaupun sempat menghindar sedikit lengannya tergores dan meneteskan darah di kasur lusuh. Dengan gerakan cepat Micho mendatangi preman itu dan menyerangnya membabi buta, pada akhirnya preman itu terjungkal dan berjongkok minta ampun kepada Micho.

"Pergilah, sebelum aku berubah pikiran!" bentak Micho. Preman itu berlari dan pergi entah kemana.

Damar segera masuk ke kamar berdebu itu, setelah Micho melepas jaketnya untuk menutupi tubuh wanita yang masih saja terlelap itu.

Damar melirik Micho yang tampak mirip sekali dengan bos preman, dengan kaos oblong, celana pendek rambut berantakan.

"Bagaimana ini? apa kita pulang sekarang? orang bengkel hampir datang," ucap Damar.

"Kamu disini, aku pulang." ucap Micho.

"Jangan bergurau, aku harus menyelesaikan tugasku," protes Damar.

"Ya sudah, kita tinggalkan dia disini." ucap Micho. Damar membelalakkan matanya.

"Jangan gila, bagaimana jika preman itu kembali? Apa tidak kasihan dengannya? "tanya Damar.

"Atau kita bawa pulang? " tanya Micho.

"Jangan gila, urusannya bisa panjang jika Sabrina tau, bisa salah pahamkan?" protes Damar.

"lalu? "

"Kamu disini, aku akan menjemputmu besok pagi, " ucap Damar akhirnya. Dengan berat hati Micho mengangguk sambil mengikat lukanya yang tergores belati.

🤗🤗🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Mbah Edhok

Mbah Edhok

Ra ... Amara itu ... di atas cerita sesungguhnya ... baca dulu ... jangan erosi ...

2022-12-11

0

auliasiamatir

auliasiamatir

beh... Untung sekali, hampir saja..

2022-01-06

0

@ Teh iim🍒🍒😘

@ Teh iim🍒🍒😘

Berarti Amara masih bersegel ya

2021-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 1.Awal mula
2 2.Dia?
3 Salah Paham
4 4. Merasa putus asa
5 Aku bukan wanita lemah
6 Merindukan Mama
7 Harus menelan Rasa kecewa
8 Menusia Aneh
9 Dilema Rafa
10 Manusia aneh yang membuat tersenyum
11 Membuat ulah
12 Micho dan Amara
13 Kepala batu
14 Lembaran baru.
15 Sahabat terbaik
16 Pratama yoga?
17 Sheyna Boutique
18 Merintis bersama
19 Apa Ada sesuatu?
20 Lelaki buaya
21 Semangat
22 Customer spesial
23 Masih teringat kamu
24 Kedatangan Prayoga
25 Hanya Amara
26 Terpana
27 Jangan Besar kepala
28 Jangan merepotkan dirimu
29 Mogok
30 Kucing kedinginan
31 Suara Tembakan.
32 Kabar
33 Kakak beradik yang kompak
34 Pergilah
35 Perdebatan
36 Dasar Wanita Murahan
37 Misteri
38 Menelpon
39 Anak kecil
40 Rumah sakit.
41 Papa
42 Ulah Wendi
43 Princes Sheyna Amara
44 Rindu Mama
45 Tak Rela
46 Berharap
47 Mengikuti permintaan
48 Mama, bangun!
49 Menikah?
50 Menikah
51 surat perjanjian
52 Kalian menikah?
53 Mertua
54 Malam pertama
55 Kakak ipar
56 Resep baru Bi?
57 Menjemput mama
58 Sabrina
59 Sesak
60 Gelisah
61 Rasa
62 Kenapa marah?
63 Pantai
64 Berteman
65 filter kamera
66 Kamu baik-baik saja?
67 Sahabat
68 Selera kakak ipar
69 Nada
70 Apa mencoba menggodaku?
71 pulang
72 Dia putriku
73 Apa kamu mencintainya?
74 bertemu Rayen
75 Papa
76 Gelisah
77 Micho tolong aku
78 Keluar masuk kandang
79 Nyonya Micho
80 Mengeluarkan peluru
81 Merasa bahagia
82 rujak
83 Kecewa
84 Masa lalu
85 Makan siang
86 Suami yang baik
87 Mas
88 Cemburu?
89 Sayang
90 Berdua
91 Mendung
92 Butuh waktu
93 Bab 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 Pengumuman
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 pengumuman
152 Cintai Aku, lupakan Dia!
Episodes

Updated 152 Episodes

1
1.Awal mula
2
2.Dia?
3
Salah Paham
4
4. Merasa putus asa
5
Aku bukan wanita lemah
6
Merindukan Mama
7
Harus menelan Rasa kecewa
8
Menusia Aneh
9
Dilema Rafa
10
Manusia aneh yang membuat tersenyum
11
Membuat ulah
12
Micho dan Amara
13
Kepala batu
14
Lembaran baru.
15
Sahabat terbaik
16
Pratama yoga?
17
Sheyna Boutique
18
Merintis bersama
19
Apa Ada sesuatu?
20
Lelaki buaya
21
Semangat
22
Customer spesial
23
Masih teringat kamu
24
Kedatangan Prayoga
25
Hanya Amara
26
Terpana
27
Jangan Besar kepala
28
Jangan merepotkan dirimu
29
Mogok
30
Kucing kedinginan
31
Suara Tembakan.
32
Kabar
33
Kakak beradik yang kompak
34
Pergilah
35
Perdebatan
36
Dasar Wanita Murahan
37
Misteri
38
Menelpon
39
Anak kecil
40
Rumah sakit.
41
Papa
42
Ulah Wendi
43
Princes Sheyna Amara
44
Rindu Mama
45
Tak Rela
46
Berharap
47
Mengikuti permintaan
48
Mama, bangun!
49
Menikah?
50
Menikah
51
surat perjanjian
52
Kalian menikah?
53
Mertua
54
Malam pertama
55
Kakak ipar
56
Resep baru Bi?
57
Menjemput mama
58
Sabrina
59
Sesak
60
Gelisah
61
Rasa
62
Kenapa marah?
63
Pantai
64
Berteman
65
filter kamera
66
Kamu baik-baik saja?
67
Sahabat
68
Selera kakak ipar
69
Nada
70
Apa mencoba menggodaku?
71
pulang
72
Dia putriku
73
Apa kamu mencintainya?
74
bertemu Rayen
75
Papa
76
Gelisah
77
Micho tolong aku
78
Keluar masuk kandang
79
Nyonya Micho
80
Mengeluarkan peluru
81
Merasa bahagia
82
rujak
83
Kecewa
84
Masa lalu
85
Makan siang
86
Suami yang baik
87
Mas
88
Cemburu?
89
Sayang
90
Berdua
91
Mendung
92
Butuh waktu
93
Bab 93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
Pengumuman
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
pengumuman
152
Cintai Aku, lupakan Dia!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!