2.Dia?

Disana, di pojok ruangan. Seorang wanita cantik merasa geram melihat adegan mereka yang tampak mesra. "Lakukan rencana kita. Aku mau dia kehilangan kehormatan dan masa depannya." ucapnya pada orang disebrang sana kemudian menutup panggilannya. Netranya mengawasi gerak Amara yang berjalan gontai menuju ke arah mobilnya berada.

Amara membuka pintu mobil kemudian duduk sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing. Amara melirik ponselnya yang menunjukan pukul 22.30. Sejak sore dirinya belum sempat ke toilet untuk buang air kecil, saat ini dirinya kebelet. Namun, keadaanya yang sedikit tidak enak membuat Amara menahan dan mengurungkan niatnya ke toilet .

Sebaiknya aku pulang, rasanya kepalaku berat sekali. Mungkin karna aku kelelahan seharian ini. batin Amara.

Dengan kecepatan pelan Amara melajukan mobilnya. Pikirannya melayang mengingat ibu Nada yang tengah sakit, Amara memutuskan untuk memutar balik mobilnya menuju kearah rumah sakit dimana ibu Nada dirawat.

Beberapa saat kemudian, 4 preman muncul dan menghadang jalan didepannya. Amara tampak panik mengamati situasi kanan dan kirinya.

"Turun, Nona cantik!" salah satu orang preman menggedor pintu mobil Amara. Gadis cantik itu kini diliputi perasaan takut. Amara mencoba menguasai hatinya. Namun, sayangnya kepalanya tak mau diajak kompromi.

kepalanya terasa berat dan pusing, para preman terus saja mendesaknya untuk keluar. Amara mencoba memutar otaknya untuk melajukan mobilnya. Namun, nyatanya preman yang berada di sisi kanan dan kirinya membuka pintu dengan paksa membuat Amarah terkejut bukan kepalang.

"Apa mau kalian?" tanya Amara yang berusaha melepas cengkraman tangan preman tersebut.

"Ikutlah dengan kami, Nona. Kita bersenang-senang malam ini," salah satu preman menjawab dan menarik tangan Amara hingga gadis itu keluar dari mobil. Salah satu dari mereka melangkah maju, membuat Amara mundur teratur mencoba menghindari preman itu.

"Apa mau kalian? Aku tak membawa apapun kecuali mobil ini, mundurlah! Aku akan memberikannya untuk kalian, akan tetapi biarkan aku pergi. "Amara mencoba bernegosiasi.

Ke 4 preman itu saling memandang dan tertawa terbahak-bahak mendegar ucapan Amara.

"Bukankah kami sudah mengatakan jika kami ingin bersenang-senang denganmu?" ucap seseorang sambil menjilat lidahnya dengan tampang yang menjijikan, membuat Amara semakin panik.

"Aku mohon lepaskan Aku,"

"Tentu saja kami akan melepaskanmu, tapi kita mulai bersenang-senang. Jangan mencoba berteriak atau menolak karna itu percuma saja, Nona!"

Amara terus saja berjalan mundur. Sehingga, sebuah lubang membuatnya terjungkal dan duduk ditanah. Para preman itu terus maju, mata mereka seolah menelanjangi tubuh Amara, menatap Amara penuh dengan nafsu.

"Pergilah, lepaskan aku. Aku mohon!" Amara mencoba mengulur waktu, preman itu semakin mendekat dan berjongkok didepan Amara. Salah satu jari tangannya mengusap pelan pipi mulus Amara yang berlinang air mata.

"Lepaskan aku!"

"Mana bisa seperti itu? Aku akan membuatmu hangat malam ini." ucap preman itu sambil mengamati tubuh Amara, membuat gadis itu merasa muak dan mengalihkan pandangannya.

"Bawa dia!"

Atas perintah pimpinannya, mereka mengikat tangan Amara. Membungkam mulutnya kemudian membawanya kearah mobil. Preman itu memasukkan Amara kedalam mobil belakang, diikuti 2 orang dikanan dan kirinya. Mereka mendekati Amara mengusap tangan mulus amara. Amara yang terikat terus saja menangis.

"Sabar, nona cantik. Aku yang akan menghangatkanmu pertama kali, "ucap pimpinan preman itu.

Ya Tuhan, siapa mereka? aku mohon lindungi aku tuhan,,,

Tangis Amara pecah, kini dia tidak tau lagi harus berbuat apa. Beberapa menit kemudian sampailah mereka disebuah gudang yang berada di tengah desa jauh dari pemukiman.

Mereka menarik Amara dengan paksa, salah satu diantaranya menarik Amara kedalam kamar kotor dan berdebu. Mendorong tubuh gadis cantik itu dengan keras. Amara menggeleng pelan saat preman itu mendorong pintu dengan keras. Air mata Amara mengalir deras saat netranya mengamati preman itu mulai melepas pakaian nya,mulai mendekat dan menarik penutup mulut Amara.

"Kita pemanasan dulu, Sayang. Mau berapa kali? "tanyanya sambil mengusap pelan wajah cantik yang penuh dengan linangan air mata. Dengan tangan masih terikat, Amara memalingkan wajahnya. Dirinya begitu jijik melihat preman dengan aroma Alkohol didepannya itu.

Amara yang berpaling membuat preman itu melihat indah leher jenjang Amara. Preman itu mendorong tubuh Amara hingga ia terlentang sempurna diatasi kasus, preman itu mulai melonggarkan ikat pinggangnya dan dengan gerakan cepat menarik pakaian Amara dengan ganas sehingga menampakkan pakaian dalam. Amara menggelengkan kepalanya. Kepalanya terasa berat dan dia tidak tau lagi apa yang terjadi selanjutnya.

🤗🤗🤗🤗🤗

Amara mengerjabkan Matanya. Sinar matahari pagi membuat dirinya bangun, ia melihat dinding kamar asing yang sekarang dia tempati. Amara mencoba mengingat sesuatu dan membuat Air matanya meleleh. Seketika Amara bangun dari tidurnya.

Amara memandang pakaiannya yang sudah tidak berbentuk. Bahkan, dia melihat pakaian dalamnya di sampingnya meskipun rok panjangnya masih melekat sempurna di tubuhnya. Amara semakin terpukul saat melihat bercak darah yang tampak jelas di spray lusuh itu. Amara menggelengkan kepalanya. Air matanya mengalir deras. Amara memungut pakaian dalamnya dan memakai jaket yang kini ada disampingnya untuk menutupi tubuhnya.

Ia merasakan tubuhnya remuk redam, Amara melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu. Saat membuka pintu, tampak laki-laki yang tampan yang akan masuk kedalam kamar. Sejenak Mereka saling memandang, keduanya terhanyut dalam pertemuan mata indah, sesaat kemudian Amara mundur kebelakang dan memberikan 1 tamparan keras di wajah pria tampan didepannya.

Laki-laki berwajah datar itu mengusap pipi panasnya dan menatap tajam kearah wanita yang sudah dia selamatkan dari pemerkosaan yang hampir saja dilakukan oleh beberapa preman itu.

" O ... jadi kamu bos para preman itu? Apa salahku?!" bentak Amara. Pria itu terdiam kemudian melangkah pergi meninggalkan Amara. Amara menghela nafas panjang melihat lelaki itu pergi entah kemana. Hatinya sakit dan sesak, seketika sebuah bayangan melintas diotaknya.

"Dia?! "

🤗🤗🤗🤗🤗

hayyy terus ikuti ya... Lik komen dan hadiahnya jangan lupa gaess... kasih aku semangat....

Terpopuler

Comments

Mbah Edhok

Mbah Edhok

apa yang terjadi? ... hilangkah ...? ...

2022-12-11

1

puri purihat

puri purihat

berawal dari kisah amara yah .. trus nada , delon dan maaih bnyak lagi he he he aku mmpir thor kmeren baca yg kisah nada nya dulu bru istri simpanan delon ,pengen baca ini dulu

2022-10-10

0

Vigiani Nurike

Vigiani Nurike

mampir thor

2022-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 1.Awal mula
2 2.Dia?
3 Salah Paham
4 4. Merasa putus asa
5 Aku bukan wanita lemah
6 Merindukan Mama
7 Harus menelan Rasa kecewa
8 Menusia Aneh
9 Dilema Rafa
10 Manusia aneh yang membuat tersenyum
11 Membuat ulah
12 Micho dan Amara
13 Kepala batu
14 Lembaran baru.
15 Sahabat terbaik
16 Pratama yoga?
17 Sheyna Boutique
18 Merintis bersama
19 Apa Ada sesuatu?
20 Lelaki buaya
21 Semangat
22 Customer spesial
23 Masih teringat kamu
24 Kedatangan Prayoga
25 Hanya Amara
26 Terpana
27 Jangan Besar kepala
28 Jangan merepotkan dirimu
29 Mogok
30 Kucing kedinginan
31 Suara Tembakan.
32 Kabar
33 Kakak beradik yang kompak
34 Pergilah
35 Perdebatan
36 Dasar Wanita Murahan
37 Misteri
38 Menelpon
39 Anak kecil
40 Rumah sakit.
41 Papa
42 Ulah Wendi
43 Princes Sheyna Amara
44 Rindu Mama
45 Tak Rela
46 Berharap
47 Mengikuti permintaan
48 Mama, bangun!
49 Menikah?
50 Menikah
51 surat perjanjian
52 Kalian menikah?
53 Mertua
54 Malam pertama
55 Kakak ipar
56 Resep baru Bi?
57 Menjemput mama
58 Sabrina
59 Sesak
60 Gelisah
61 Rasa
62 Kenapa marah?
63 Pantai
64 Berteman
65 filter kamera
66 Kamu baik-baik saja?
67 Sahabat
68 Selera kakak ipar
69 Nada
70 Apa mencoba menggodaku?
71 pulang
72 Dia putriku
73 Apa kamu mencintainya?
74 bertemu Rayen
75 Papa
76 Gelisah
77 Micho tolong aku
78 Keluar masuk kandang
79 Nyonya Micho
80 Mengeluarkan peluru
81 Merasa bahagia
82 rujak
83 Kecewa
84 Masa lalu
85 Makan siang
86 Suami yang baik
87 Mas
88 Cemburu?
89 Sayang
90 Berdua
91 Mendung
92 Butuh waktu
93 Bab 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 Pengumuman
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 pengumuman
152 Cintai Aku, lupakan Dia!
Episodes

Updated 152 Episodes

1
1.Awal mula
2
2.Dia?
3
Salah Paham
4
4. Merasa putus asa
5
Aku bukan wanita lemah
6
Merindukan Mama
7
Harus menelan Rasa kecewa
8
Menusia Aneh
9
Dilema Rafa
10
Manusia aneh yang membuat tersenyum
11
Membuat ulah
12
Micho dan Amara
13
Kepala batu
14
Lembaran baru.
15
Sahabat terbaik
16
Pratama yoga?
17
Sheyna Boutique
18
Merintis bersama
19
Apa Ada sesuatu?
20
Lelaki buaya
21
Semangat
22
Customer spesial
23
Masih teringat kamu
24
Kedatangan Prayoga
25
Hanya Amara
26
Terpana
27
Jangan Besar kepala
28
Jangan merepotkan dirimu
29
Mogok
30
Kucing kedinginan
31
Suara Tembakan.
32
Kabar
33
Kakak beradik yang kompak
34
Pergilah
35
Perdebatan
36
Dasar Wanita Murahan
37
Misteri
38
Menelpon
39
Anak kecil
40
Rumah sakit.
41
Papa
42
Ulah Wendi
43
Princes Sheyna Amara
44
Rindu Mama
45
Tak Rela
46
Berharap
47
Mengikuti permintaan
48
Mama, bangun!
49
Menikah?
50
Menikah
51
surat perjanjian
52
Kalian menikah?
53
Mertua
54
Malam pertama
55
Kakak ipar
56
Resep baru Bi?
57
Menjemput mama
58
Sabrina
59
Sesak
60
Gelisah
61
Rasa
62
Kenapa marah?
63
Pantai
64
Berteman
65
filter kamera
66
Kamu baik-baik saja?
67
Sahabat
68
Selera kakak ipar
69
Nada
70
Apa mencoba menggodaku?
71
pulang
72
Dia putriku
73
Apa kamu mencintainya?
74
bertemu Rayen
75
Papa
76
Gelisah
77
Micho tolong aku
78
Keluar masuk kandang
79
Nyonya Micho
80
Mengeluarkan peluru
81
Merasa bahagia
82
rujak
83
Kecewa
84
Masa lalu
85
Makan siang
86
Suami yang baik
87
Mas
88
Cemburu?
89
Sayang
90
Berdua
91
Mendung
92
Butuh waktu
93
Bab 93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
Pengumuman
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
pengumuman
152
Cintai Aku, lupakan Dia!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!