PAGI MINGGU

Kalisa Bangun dari ranjang luas miliknya, kemudian membasuh muka beserta menyikat gigi, untuk bersiap-siap.

Seperti biasa, kebiasaan Kalisa di hari libur, lari Pagi ke taman komplex perumahan elit, yang tak jauh dari Rumah mewah Kalisa. dengan pakian khusus lari pagi, yang cukup ketat, menampakan lekuk tubuh indah Kalisa.

Dengan di lengkapi handuk di leher kalisa, beserta headset di telinga Kalisa, menemani lari pagi minggunya. Kalisa dengan gaya santai, mengelilingi taman, yang sudah banyak juga, orang-orang di sana, untuk menikmati hari libur, dengan berolahraga santai, ada yang bersama keluarga, dan yang dengan pasangan, teman, namun Kalisa menikmati hari libur, dengan sendiri.

Tiba-tiba

"bughh... Auuuuu...!!!"Kalisa menabrak benda keras di depannya, lalu terjatuh dengan Pantat kalisa mencium rumput tipis di taman itu.

Kalisa merasa, tidak ada pohon di depannya, tapi kenapa dia sampai menambrak, atau karena kurang konsentrasi, sampai menambrak pohon itu, pikir Kalisa, sambil membersikan tangan.

Tiba-tiba ada sebuah uluran tangan, di depan muka Kalisa, yang terlihat kekar, yang Pasti itu tangan seorang pria, yang rajin merawat tubuhnya, karena terlihat urat-urat dan kerasnya tangan itu.

Kalisa langsung menerima uluran tangan itu, tanpa menoleh kepada orang yang menolong kalisa.

"Trimakasih" ucap Kalisa sambil menepuk-nepuk Pantat, karena lumayan kotor, terkena debuh di rumput tipis itu.

"Kamu tidak apa-apa" Tanya pria itu, dengan suara berat dan sedikit serak, membuat kalisa sesikit merinding dengan suara **** itu, lalu menoleh, dengan sedikit menggangkat kepala, karena, laki-laki itu cukup Tinggi, perkiraaan Kalisa, sekitar 189 cm.

Kalisa sedikit tersentak, ketika sudah melihat wajah rupawan sang Pria, yang sering di intip oleh kalisa, lewat gonden jendela kamar kaca milik kalisa.

Seperdetik Kalisa terdiam, lalu menyadar kan diri, dari tatapannya, yang tak lepas dari pria itu, begitu juga dengan pria itu menatap cukup lekat wajah cantik alami Kalisa.

"Hemmm...!!, emm..., Ia gak apa-apa, trimakasih atas bantuannya,Om" ucap Kalisa, lalu dengan terburu-buru, pergi dari hadapan pria tampan itu.

Cukup Jauh, baru Kalisa mengatur napas, karena kaget dengan apa yang di lihatnya tadi,

"Ternyata lebih tampan.. pan..pan.. , dari yang gue lihat kemarin" gumam Kalisa, tersenyum seperti orang gil*, yang lepas dari RsJ.

Kalisa menepuk jidat, karena dia tidak sadar, kenapa tidak berkenalan dan basa basi saja tadi,

"Ya ampun, Kalisa, kenapa gak sekalian tanya nama aja tadi, aduh buyan(B*d*h)banget si loe Kalisa...!!!" Kalisa cukup kesal dengan kebuyanan diri sendiri, sudah di depan mata malah gak kepikiran tentang hal itu.

Kalisa tidak melanjutkan lari pagi, dan berniat langsung pulang kerumah saja, kini Kalisa sudah berada di rumah, lalu menuju dapur, melhat masakan para bibik-bibik kalisa.

"Bik, roti panggangnya sudah jadi belum" tanya kalisa lembut, lalu bibik pun membawa roti yang Kalisa maksud ke meja makan, dan Kalisa ikut menuju meja makan, lalu duduk, untuk sarapan.

"Bik, apa hari ini ada masak sop,??" tanya Kalisa dari meja makan,

Ada non, apa non mau makan sup juga,??" tanya ARt sambil mendekat ke arah Kalisa.

"Tidak bik, siapin aja ya, mau kasih tetangga sebelah, sambil silaturahmi, kan ada penghuni baru" ucap Kalisa tersenyum kepada bibik.

Bibik pun tersenyum, lalu kebelakang, menyiap kan sup, yang di ingin kan Kalisa.

selesai dengan sarapan, Kalisa pergi ke kamar, untuk membersikan tubuhnya, lalu, bersiap untuk silaturahmi ke tetangga baru, sekalian untuk tebar pesona.

Dengan perasaan sedikit was-was Kalisa mendatangi rumah tetangga yang sangat dekat itu, sa'at di depan Pagar, Kalisa memanggil Bapak-bapak yang kenal dengan Kalisa, lalu tanpa berpikir, langsung membuka Pagar itu.

"Eh, non Kalisa...!!?, tumben Pagi-pagi minggu datang non," Tanya bapak-bapak itu, lalu mempersilakan kalisa masuk.

"Kalisa lihat, di rumah ini ada penghuni baru, jadi sekalian mau silaturami, biar kenal, siapa tau ketemu di jalan" ucap Kalisa sambil masuk ke rumah itu.

"Oh itu, itu anak majikan saya non, baru datang dari london. dan mungkin mau menetap di sini." jawab Bapak itu.

"Tapi non, tuan muda belum pulang dari luar," ucap Bapak, tak lama keluarga istri bapak itu, yang juga sangat mengenal Kalisa, langsung tersenyum menyambut dirinya.

"duduk non" ucap bibik itu mempersilakan Kalisa untuk duduk.

"Tidak usah buk, Kalisa cuma mau ngantar sup, untuk penghuni baru, dan juga untuk bapak dan ibu, Kalisa sudah pisahin kok" ucap Kalisa memberikan sop itu.

Karena merasa orang yang dia cari tidak ada, kalisa berniat untuk pamit pulang saja, besok-besok bisa datang lagi.

"Buk, Kalisa pamit pulang ya, jangan lupa makan supnya, nanti keburu dingin" ucap Kalisa, mulai melangka kaki keluar dari rumah mewah itu.

"Iya non, makasih sup nya ya, ucap ibuk, lalu meletak kan sup itu di meja makan, dan mengantar Kalisa ke depan rumah.

Saat kalisa keluar dari rumah, menuju ke arah Pagar, pria tampan itu pun pulang, dengan tubuh penuh dengan keringat, menambah ketampanan sang pemilik wajah rupawan itu.

"Tuan, ini ada non kalisa, tetangga sebelah, main ke rumah, mengantar kan sup untuk kita," ucap bapak itu, tanpa rasa canggung dan takut.

Kalisa yang menatap pria itu, membuat detak jantung kalisa meningkat, membuat muka kalisa sedikit merona, karena tatapan Smith ke arah Kalisa, walau tidak terlalu lama, seperti tatapan Kalisa kepada pria tampan itu.

"em, om, aku mengantar kan sup untuk om dan ibu sama bapak juga, di makan ya, jangan sampai terlalu lama, nanti tidak enak lagi, kalau sudah dingin" ucap Kalisa sedikit canggung.

"ya, trimaksih supnya," jawab pria itu.

Karena tidak ada balasan lagi Kalisa berniat untuk keluar dari perkarangan rumah Smith.

"Om, aku pamit pulang dulu," ucap Kalisa mulai melangka kan kaki.

beberapa detik, langka kalisa terhenti, karena ucapan smith untuk diri kalisa, membuat kalisa tersenyum di balik tubuh kekar smith.

"Masuk saja dulu, agar bisa lebih kenal dengan tetangga," ucap Smith, menawarkan, lalu melanjut kan langkah masuk ke dalam rumah mewah milik smith.

Kalisa dengan segera membalik kan tubuh lalu masuk kembali, ke dalam rumah itu, agar bisa tau dan berkenalan kepada pria tampan itu.

Sampai di dalam, Kalisa tidak melihat pria itu di sana, mungkin sudah masuk ke kamar, untuk membersikan tubuh.

beberapa menit, Smith pun keluar dari kamar, menuju meja makan,

"Mana sup itu bik" tanya smith, lalu bibik langsung membuka dan menyiap kan sup untuk tuannya,

"duduk sini saja, biar makan bareng" ucap smith ramah, namun di tolak oleh kalisa.

"Maksih om, om saja yang makan, Kalisa sudah makan duluan di rumah tadi" jawab Kalisa, dan di balas anggukan oleh Smith.

"Om, kalau boleh tau, om namanya siapa??," dengan mengumpul kan keberanian, Kalisa menanyakan itu.

"SMITH, " jawab pria tampan itu, membuat kalisa tersenyum, karena sudah mengetahui nama pria itu.

Ohhh...!!, Om Smith" jawab Kalisa, membuat Smith menoleh.

"Tolong jangan Panggil saya Om, saya belum menikah dan juga belum terlalu tua," jawab Smith, lalu di iyakan oleh kalisa.

Terpopuler

Comments

Yukity

Yukity

Beatiful😘😘

2022-12-03

0

nieta chandra

nieta chandra

kereeen

2021-12-12

0

Hanna Devi

Hanna Devi

kewreen... 💪

2021-11-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!