Memory

Selesai mandi dan membersihkan tubuhnya, suamiku langsung saja menghampiriku, yang waktu itu aku sedang duduk menemani Raditya menonton televisi. Dia ajukan pertanyaan kepadaku dengan manjanya.

“Bu, ayah laper. Ibu masak apa sore ini?” tanya suamiku sambil merangkul tubuhku.

“Ayah mau makan sekarang?” tanya ku menawarkan makan malam untuknya.

“Boleh,"

“Ya sudah, yuk kita ke meja makan,” ajakku kepada suamiku.

Aku dan suamiku pun pergi menuju ke meja makan. Sedangkan Raditya, masih terlihat duduk manis melihat tayangan film kesukaannya di televisi. Berhubung ruang makan dan juga ruang televisi masih dalam satu ruang, Raditya pun tidak merengek ketika kami tinggal untuk menyantap hidangan makan malam berdua dengan suamiku di meja makan.

Selesai makan malam, suamiku tiba-tiba langsung pergi begitu saja menuju ke kamar. Entah apa yang sedang dia lakukan di kamar. Sedangkan, aku masih sibuk merapikan dan mencuci piring yang baru saja kami gunakan.

Selesai membereskan meja makan, aku pun datang kembali untuk menemani anakku.

“Filmnya belum selesai nak?” tanya ku sambil duduk mendekati Raditya.

“Belum bu," balas Raditya.

Namun, aku tiba-tiba merasa ingin menghampiri dan melihat suamiku yang sedang ada di kamar sendirian. Belum juga kaki ku melangkah, tak lama suamiku keluar dari kamar. Dia membawa satu bungkus paper bag, entah apa isi di dalamnya. Aku hanya mengira kalau suamiku membawakan atau membelikan sebuah mainan untuk anaknya. Dia kemudian duduk di sampingku sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam paper bag yang sedang dia pegang waktu itu.

Dan ternyata benar, kalau suamiku sudah membelikan sebuah mainan truk kecil untuk anaknya. Mungkin tidak seberapa harga mainan itu, tapi nilai perhatian yang dia berikan kepada anaknya membuat hatiku terenyuh dan bangga memiliki suami seperti dirinya.

“Raditya, lihat, ayah belikan sesuatu untuk Raditya,”

Seketika Raditya langsung menoleh ke arah ayahnya saat itu. Dengan terlihat begitu sangat bungah, Raditya langsung mendekati ayahnya yang sedang memamerkan mainan yang saat itu sedang dipegangnya.

“Yee, ayah beliin Raditya mainan truk," kata Radit yang terlihat kegirangan.

“Raditya suka?” tanya suamiku sambil membuka plastik bungkusan mainan itu.

“Suka ayah, suka sekali,"

Selesai membukakan plastik bungkusan mainan itu, suamiku lalu memberikan mainannya kepada Raditya. Hatiku terasa damai, melihat atau merasakan kebahagian yang ada di hadapanku saat itu. setelah mendapatkan mainan dari ayahnya, Raditya kemudian memainkan truk kecil itu di lantai. Sedangkan aku dan suamiku duduk berdua sambil menemani anak kami bermain. Namun, tiba-tiba suamiku memberikan sebuah kejutan kepada ku. Dia meminta agar aku menutup mata.

“Ehem, (batuk kecil) bu,” panggil suamiku.

“Iya, ada apa yah?” tanya ku penasaran.

“Em, tutup matanya sebentar dong,"

“Hayo, ayah mau ngapain ibu? Pasti ayah mau njahilin ibu ya?" tanya ku dengan penuh penasaran.

Suamiku pun justru tertawa kecil di sampingku karena melihat wajahku yang begitu sangat bingung dan was-was.

“Ih, ibu. Tutup mata dulu. Nanti juga tau,”

“Awas saja kalau ayah sampai aneh-aneh," ucapku yang khawatir kalau suamiku akan iseng kepada ku.

“Enggak bu, ayah janji. Ayah nggak akan berbuat aneh-aneh sama ibu,” kata suamiku sambil melebarkan senyumannya.

“Habis ayah tiba-tiba mencurigakan sih,”

“Udah cepet gih tutup matanya," pinta suamiku.

“Bener ya yah,”

“Iya sayang," ucap suamiku sambil mencubit manja kedua pipiku.

Sambil tersipu malu mendengar permintaan suamiku yang seperti anak kecil, aku pun langsung menutup kedua mata ku.

“Udah,” ucapku.

“Nanti kalau ayah bilang buka, ibu baru buka matanya ya," bilang suamiku.

“Iya, iya yah. Jadi penasaran sama ayah. Ada apa sih yah. Cepetan deh yah,”

“Hust! Tunggu sebentar. Nanti juga tau sendiri,”

Ketika aku menutup mata, aku merasa ada benda yang sedang suamiku pasangkan di leherku. Aku langsung saja membuka mata dan melihat benda tersebut. Begitu terkejutnya aku waktu itu. Suamiku membelikan aku sebuah kalung yang begitu sangat indah untukku.

“Ayah,” ucapku sambil melihat ke arah suamiku dan memegang kalung yang sudah terpasang di leherku.

Mulutku sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Aku begitu sangat terharu dengan kejutan yang suamiku berikan kepada ku sore itu. Aku langsung saja memeluk erat suamiku dengan meneteskan air mata.

“Ayah, terimakasih banyak. Beneran ibu sangat terkejut sekali yah. Makasih ya yah," kata ku sambil menangis, karena terharu melihat suamiku yang begitu sangat romantis kepadaku. Dia sangat paham bagaimana cara memperlakukan istrinya dengan sangat baik.

“Sama-sama. Ini hanya hadiah kecil dari aku, karena ibu sudah mau mendampingiku selama ini. Dan ibu sudah memberikan aku kebahagiaan yang tidak ternilai,"

“Maksud ayah? Ayah, jangan bicara seperti itu, selama ini ibu masih memiliki banyak kekurangan untuk menjadi istri yang baik untuk ayah,"

“Hhuuussstt! Ibu tau gak? Raditya itu adalah hadiah terbaik yang sudah ibu berikan untukku. Kebahagiaan sebenarnya seorang suami adalah kehadiran buah hati di dalam rumah tangga kita ibu,”

“Emm, ayah. Aku jadi mewek kan,”

“Serius bu. Kalung yang aku berikan ini tidak sebanding dengan apa yang sudah ibu berikan dan korbankan kepada ku,"

Aku pun menangis, terharu mendengarkan perkataan suamiku tadi. 

“Ayah, hu.. hu.. hu..”

“Sayang, sudah dong. Di kasih kejutan kok malah nangis sih,"

“Soalnya aku bener-bener gak tau mau bilang apa yah. Aku merasa kalau  aku tuh wanita yang paling beruntung karena memiliki suami yang begitu sangat baik seperti ayah. Hisk… hisk… hisk…”

“Ah, kamu terlalu berlebihan,”

Suamiku pun langsung menghapus air mataku yang jatuh di pipi, kemudian memeluk erat tubuhku di depan Raditya.

Entah, aku tak tau, Tuhan begitu sangat baik, sehingga mengirimkan aku seseorang malaikat untuk selalu menjaga hidupku.

Setiap hari aku selalu berdoa untuk kesehatan dan juga keselamatan suamiku atau pun anakku. Aku juga berdoa supaya Tuhan selalu memberikan kebahagiaan di dalam keluarga kecil kami. Sebab, aku sadar hidup ini terasa sunyi tanpa kehadiran mereka. Hati ku juga akan rapuh jika suamiku pergi meninggalkan kami.

Kata-kata cinta atau sayang tidak pernah bisa hilang dari mulutku ini sampai kapan pun. Karena, aku sungguh mencintai dirinya, aku juga menyayangi dia wahai suamiku tetaplah bersama ku.

Waktu berlalu dengan begitu sangat cepat. Tak terasa kami sudah melewati waktu panjang bersama-sama.

Pagi ketika suamiku akan pergi bekerja, ponselnya tiba-tiba berdering. Ia kemudian segera mengambil dan mengangkat panggilan masuk.

Aku yang masih disibukkan mengurus keperluan Raditya yang akan masuk ke Taman kanak-kanak pun tidak terlalu menggubris suami ku yang sedang menerima telepon di luar.

Tiba di mana aku akan berangkat untuk mengantarkan Raditya ke sekolah. Aku berpamitan dengan suamiku.

“Yah,” panggilku sembari menyentuh tangan suami.

Entah, apa yang sedang suamiku bicarakan dengan temannya di telepon waktu itu. Sebab, aku melihat wajah suamiku seperti gugup dan juga gelisah. Aku tak sempat bertanya apa yang terjadi karena aku sangat terburu-buru waktu itu.

Sambil menoleh ke arahku dan menggenggam ponselnya dia pun menyodorkan tangannya di hadapan ku meminta ku untuk bersalaman kepadanya.

“Yah, aku pergi dulu ya. Ini sudah siang, dan ini hari pertama Raditya masuk TK,”

Suamiku hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dan terlihat sibuk dengan percakapan dengan temannya saat itu. Dia memberi isyarat kepadaku untuk berhati-hati.

Aku pun kemudian keluar dari gerbang pintu rumahku dan pergi untuk mencari transportasi di jalan raya bersama Raditya.

Dalam perjalanan menuju ke sekolah Raditya, dalam hati ku bertanya-tanya tentang keadaan suamiku pagi itu.

bersambung....

Terpopuler

Comments

jungkangs🙄

jungkangs🙄

hadir

2021-08-08

3

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 Memory
3 Masih dengan memmory
4 masih sama memory
5 Saldo Rekning
6 mencari kerja CV
7 Di terima bekerja.
8 surat kontrak kerja
9 Bertemu
10 Kalendra tau novita bekerja
11 hamil
12 Zahara Cantika Putri
13 Kisah yang sebenarnya
14 kesekolah
15 Cantika pergi
16 Lomba pentas seni
17 Mendekatkan diri dengan Cantika
18 Flasback
19 Flashback berakhir
20 Ijin mencari kerja di luar kota
21 Beginilah
22 Berat hati
23 Diam
24 Arka
25 Raditya pergi
26 Pilu
27 Pak David
28 Memohon kepada pak David
29 Cantika dan Nia
30 Tidur bersama
31 Evelyn Gabriel Rahardi
32 Sifat Cantika Yang Aneh
33 David
34 Melacak Nomer Telepon
35 Cantika di culik
36 Cantika menceritakan kepada sahabatnya
37 sikap aneh david
38 Cantika memeluk ibunya
39 Cantika masuk rumah sakit
40 Rencana David
41 Novita tau kalau Cantika hamil
42 David mengantarkan pulang
43 Cantika mengatakan kalau dirinya hamil
44 Novita mendatangi David
45 Cemooh!
46 Percakapan dengan Dea
47 Adi Wijaya
48 Adi jatuh pingsan
49 Hastana menarik sahamnya
50 Adi kesal
51 Terbalik
52 Di kejar anjing
53 Bertemu Evelyn
54 Nasi...
55 Tabrak lari
56 Saatnya...
57 Gibran David Pratama
58 Gibran di culik
59 Cantika Syok!
60 Gibran belum di temukan
61 Tak ada jalan keluarnya
62 Menyedihkan
63 Mulai dekat
64 Bandit tak datang
65 bawah kolong jembatan
66 masih belum bertemu
67 Baku hantam
68 Mulai terang
69 Hasil
70 Manisnya
71 Raditya pulang
72 Nekat
73 Tempat apa itu?
74 panik
75 Razia
76 Bebas
77 Melihat Raditya
78 Ketemu
79 Novita Koma
80 Raditya datang ke rumah sakit
81 Novita pulang dari rumah sakit
82 Sepotong surat pendek
83 Ingin pulang
84 Tak sengaja bertemu Maya dan Nia
85 Sarah
86 Cantika minta maaf kepada Sarah
87 Novita enggan bercerita soal sikap Raditya
88 Memilih diam
89 Noto
90 Cantika marah
91 Novita masuk Rumah sakit
92 Raditya kecelakaan
93 Masih dalam proses
94 Raditya membutuhkan transfusi darah
95 Rahasia supaya pelaku terkangkap
96 Tegang
97 Raditya bertemu dengan Sarah
98 Bahagia semakin teras
99 Tak di duga
100 Kejutan ulang tahun
101 Ke bandara
102 Makan siang berdua
103 Dekat lagi
104 Pinggang mulai terasa sakit
105 Vino
106 Episode terakhir
Episodes

Updated 106 Episodes

1
bab 1
2
Memory
3
Masih dengan memmory
4
masih sama memory
5
Saldo Rekning
6
mencari kerja CV
7
Di terima bekerja.
8
surat kontrak kerja
9
Bertemu
10
Kalendra tau novita bekerja
11
hamil
12
Zahara Cantika Putri
13
Kisah yang sebenarnya
14
kesekolah
15
Cantika pergi
16
Lomba pentas seni
17
Mendekatkan diri dengan Cantika
18
Flasback
19
Flashback berakhir
20
Ijin mencari kerja di luar kota
21
Beginilah
22
Berat hati
23
Diam
24
Arka
25
Raditya pergi
26
Pilu
27
Pak David
28
Memohon kepada pak David
29
Cantika dan Nia
30
Tidur bersama
31
Evelyn Gabriel Rahardi
32
Sifat Cantika Yang Aneh
33
David
34
Melacak Nomer Telepon
35
Cantika di culik
36
Cantika menceritakan kepada sahabatnya
37
sikap aneh david
38
Cantika memeluk ibunya
39
Cantika masuk rumah sakit
40
Rencana David
41
Novita tau kalau Cantika hamil
42
David mengantarkan pulang
43
Cantika mengatakan kalau dirinya hamil
44
Novita mendatangi David
45
Cemooh!
46
Percakapan dengan Dea
47
Adi Wijaya
48
Adi jatuh pingsan
49
Hastana menarik sahamnya
50
Adi kesal
51
Terbalik
52
Di kejar anjing
53
Bertemu Evelyn
54
Nasi...
55
Tabrak lari
56
Saatnya...
57
Gibran David Pratama
58
Gibran di culik
59
Cantika Syok!
60
Gibran belum di temukan
61
Tak ada jalan keluarnya
62
Menyedihkan
63
Mulai dekat
64
Bandit tak datang
65
bawah kolong jembatan
66
masih belum bertemu
67
Baku hantam
68
Mulai terang
69
Hasil
70
Manisnya
71
Raditya pulang
72
Nekat
73
Tempat apa itu?
74
panik
75
Razia
76
Bebas
77
Melihat Raditya
78
Ketemu
79
Novita Koma
80
Raditya datang ke rumah sakit
81
Novita pulang dari rumah sakit
82
Sepotong surat pendek
83
Ingin pulang
84
Tak sengaja bertemu Maya dan Nia
85
Sarah
86
Cantika minta maaf kepada Sarah
87
Novita enggan bercerita soal sikap Raditya
88
Memilih diam
89
Noto
90
Cantika marah
91
Novita masuk Rumah sakit
92
Raditya kecelakaan
93
Masih dalam proses
94
Raditya membutuhkan transfusi darah
95
Rahasia supaya pelaku terkangkap
96
Tegang
97
Raditya bertemu dengan Sarah
98
Bahagia semakin teras
99
Tak di duga
100
Kejutan ulang tahun
101
Ke bandara
102
Makan siang berdua
103
Dekat lagi
104
Pinggang mulai terasa sakit
105
Vino
106
Episode terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!