Setulus Kasih IBU

Setulus Kasih IBU

bab 1

Namaku Novita, tapi banyak orang yang memanggil ku dengan sebutan Vita. Aku sudah memiliki dua orang anak. Anak pertama ku adalah seorang anak laki-laki bernama Raditya. Ya, Raditya adalah nama pilihan tepat menurut kami berdua. Karena kami sudah menyiapkan nama itu jauh-jauh hari sebelum Hari Perkiraan Lahir datang.

Awal itu, saat aku sedang mengandung buah hati pertama kami, kami begitu sangat bahagia. Seakan-akan kehidupan kami berubah sangat drastis. Bagaimana tidak. Kami sudah lama menunggu kehadiran bayi dalam keluarga kecil ini. Dan Raditya lah bukti dari cinta kita.

Aku mengenal suamiku sudah cukup lama sebelum kami melanjutkan hubungan ini ke pelaminan. Suamiku adalah laki-laki yang sempurna di mata ku. dia adalah laki-laki yang sangat bertanggung jawab kepada ku dan juga anakku.

Dia begitu sangat menyayangiku dan anakku. Dia juga selalu berjuang untuk membuat aku dan anakku bahagia dengan caranya sendiri. Nama suamiku adalah Kalendra.

Dia juga selalu membuat kehangatan dalam rumah tangga kami. Cinta dan kasih sayang tak henti-hentinya dia berikan kepada aku atau pun Raditya anaknya.

Waktu itu, tak pernah terlintas sedikit pun di pikiran ku kalau suamiku akan pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya.

Maaf, jika aku menceritakan apa yang aku rasakan. Karena aku benar-benar mencintai suamiku, dan menurutku dia adalah orang yang paling sempurna di dunia ini. Mungkin kata sempurna tidak cukup untuk dia, dia adalah yang sempurna dari yang paling sempurna yang sudah Tuhan ciptakan untukku. Walau aku tahu kalau Kesempurnaan yang sesungguhnya hanya lah milik-Nya.

Sedikit cuplikan percakapan ku dengan suamiku sewaktu dia masih bersama ku dan anak ku.

“Selamat pagi sayang,” ucap suamiku ketika menyapa ku di dapur.

“Hey, pagi juga ayah,” jawabku.

“Mau masak apa? Kelihatannya enak?” kata suamiku yang tidak pernah lupa memeluk tubuhku di pagi hari di saat aku sedang berdiri di depan kompor untuk menyiapkan hidangannya.

“Nih, masak kesukaan ayah. Gurame saus pedas manis,"

“Waw, kamu paling tau apa yang aku suka, makasih sayang,”

Kami pun saling berciuman untuk menyambut pagi hari yang begitu dingin waktu itu.

“Kalau begitu, ayah sekarang mandi terus berangkat kerja,” cakap ku meminta dirinya untuk segera mandi.

“Oke, istriku,” jawab singkat suamiku sambil mengambil sebuah cangkir.

Suamiku memang tidak pernah mau merepotkan ku. Dia hampir tidak pernah memerintahkan ku untuk membuatkan kopi di pagi hari. Tapi, aku sadar kalau itu adalah salah satu dari tugasku untuk melayani suamiku.

“Ayah, ayah mau ngapain? Kok ambil gelas?” Tanyaku.

“Aku mau buat kopi dulu bu,"

“Sudah sana ayah mandi. Biar ibu buatkan,"

“Tapi bukankah ibu masih sibuk memasak?”

“Ayah jangan khawatir. Ibu nggak sibuk kok, ini juga sudah hampir selesai. Pokoknya sekarang ayah mandi dulu. Nanti biar ibu yang buatkan kopinya,"

“Baiklah sayang, makasih ya sayang. Emuch…”

Suamiku kemudian pergi untuk mempersiapkan dirinya berangkat kerja.

 

Jujur saja, hati ini rapuh mengingat betapa mesra dan romantisnya sikap suamiku kepadaku sejak dahulu. Dan aku pun tidak pernah bisa melupakan semua perilaku yang suamiku berikan kepadaku.

Sepanjang hari, aku selalu berdoa. Agar Tuhan selalu menjaga setiap langkah suamiku di mana pun dia berada, karena ada seseorang yang sedang menunggunya dirumah. Tapi apa lah daya, manusia tidak bisa berbuat apa-apa ketika Tuhan sudah berkehendak.

Tuhan juga sudah menyiapkan semuanya dengan berpasang-pasangan. Seperti dimana akan ada datang pasti akan pergi, lewat pasti kan berlalu, ada pasti kan tiada, terbit pasti akan tenggelam, pasang pasti akan surut, dan bertemu pasti akan berpisah. Semua itu sudah mutlak untuk-Nya. kita sebagai manusia mau tidak mau, siap tidak siap harus menerima semuanya dengan sepenuh hati.

Berlanjut dengan cerita di pagi hari ku saat suamiku masih ada diantara kami.

“Selamat pagi gantengnya ayah," sapa suamiku yang selesai mandi, disaat melihat anaknya yang sedang duduk di meja makan sambil membawa segelas susu.

“Pagi ayah," jawab Raditya membalas sapa ayahnya.

“Anak ayah baru bangun tidur ya?” tanya suami ku sembari mengusap-usap rambut Raditya.

Raditya kembali tersenyum dengan mulutnya yang masih berbusa bergaris putih bekas susu yang baru saja dia minum.

Melihat suamiku yang sudah duduk dan siap untuk menyantap sarapan waktu itu, aku pun mendekati anak dan juga suamiku untuk melayani mereka.

“Aku ambilkan nasinya ya ayah,"

“Iya bu,"

“Segini yah?”

“Nambah dikit ya bu,"

“Baiklah,"

Aku letakan nasi putih di piringnya. Setelah itu, aku melanjutkan untuk meletakan lauk kesukaannya.

Aku sangat bahagia melihat suamiku yang selalu makan dengan begitu lahabnya. Dia selalu makan apapun yang aku masak untuk dirinya. dia tidak pernah protes dengan rasa masakan ku. karena dia tidak ingin membuat aku kecewa atau pun sedih sedikit pun.

“Gimana yah? Enak kan?” tanya ku kepada suami tercinta ku.

“Enak bu, enak banget. ayah suka,"

“Beneran yah?”

“Iya sayang,"

“Syukur lah kalau begitu, nanti nambah lagi ya yah.”

Selesai sarapan, suamiku selalu menyodorkan tangannya untuk berpamitan pergi bekerja.

“Sayang, ayah berangkat kerja dulu ya. Ibu dan Raditya jaga diri baik-baik di rumah,"

“Iya ayah. Hati-hati ya berangkat kerjanya.” Ucapku sambil mencium tangan suami ku pagi itu.

Raditya yang masih berumur tiga tahun itu pun berlari kecil mendekati suamiku, karena dia tau kalau ayahnya sebentar lagi akan berangkat bekerja.

“Ayah, Raditya ikut,” ucap Raditya yang begitu sangat manja kepada ayahnya.

“Eh, sayang. Raditya di rumah dulu ya. Jaga ibu. Nanti kalau ayah sudah pulang kita main bersama ya. Sekarang ayah berangkat kerja dulu,"

“Emm, ayah,” ucap Raditya yang sedikit mewek karena ayahnya akan pergi bekerja.

Aku pun lalu mengendong Raditya yang masih sangat polos waktu itu.

“Sayang, ayah kerja dulu, nanti kalau pulang, ayah pasti ajak Raditya main,”

“Bener ya ayah?”

“Iya Raditya sayang. Ayah janji. Ya sudah bu, berhubung sudah jam segini, ayah pergi dulu,”

“Iya ayah, hati-hati ya,"

Suamiku selalu mengecup manis kening ku dan anakku Raditya. Dia tidak pernah lupa untuk itu. Karena menurut dia, kebahagiaan istri adalah kunci utama rejeki suami mengalir terus.

Suamiku kemudian pergi untuk bekerja. Kehidupan ku bersama suamiku memang sangat harmonis, bahkan kami hampir tidak pernah ada yang namanya adu mulut untuk memperdebatkan sesuatu hal yang membuat kita merasa kecewa atau sedih. Sebab suamiku tidak ingin membuat air mata ku ini keluar membasahi pipiku. Dia tidak bisa melihat aku menangis.

Sampailah pada sore harinya. Dimana ketika waktu sudah menunjukan jam pulang kerja suamiku. Setiap sore aku sudah menyelesaikan semua tugas rumah, dari beres-beres, menyuapi anak, dan juga menyiapkan makan malam.

Terdengar suara motor yang berhenti di depan pintu gerbang rumah kami. Raditya yang sudah sangat hafal betul suara motor milik ayahnya pun langsung berlari menyambut kedatangan ayahnya itu. sambil berlari membawa mainan kesukaannya dia berteriak memanggil-manggil ayahnya.

“Aaayyyaaahhh…” teriak Raditya.

“Raditya sayang," ucap suamiku yang membalas sambutan dari anaknya waktu itu.

Hati ini seakan tidak mau kehilangan momen yang sangat berharga melihat mereka saat itu. Karena aku tau, pasti akan sangat berat bagiku jika kebahagian ini tiba-tiba hilang.

Setelah motor suamiku masuk ke gerbang lalu memarkirkannya. Suamiku langsung saja berlari mendekati dan segera menggendong Raditya sambil mengecup pipi gembul anaknya itu.

Dengan sifat manja, Raditya memeluk erat ayahnya dan memperlihatkan mainan yang sedang dia bawa.

Aku yang berdiri di depan pintu lalu membawakan tas kerja milik suamiku dan menyambut dengan salam senyum kepadanya.

“Ayah, sini tas nya. Biar ibu yang bawakan,”

Di berikanlah tas kerja itu kepada ku. Setelah itu kami bertiga masuk kedalam rumah.

bersambung....

 

Terpopuler

Comments

Siti Qomariyah

Siti Qomariyah

kayanya bgs ni crtanya thor

2021-12-25

1

ig: ukiii__21

ig: ukiii__21

walah, ini othor platinum gini. 😆

aku ninggal jejak, thor.

2021-10-07

1

jungkangs🙄

jungkangs🙄

mampir thor

2021-08-08

6

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 Memory
3 Masih dengan memmory
4 masih sama memory
5 Saldo Rekning
6 mencari kerja CV
7 Di terima bekerja.
8 surat kontrak kerja
9 Bertemu
10 Kalendra tau novita bekerja
11 hamil
12 Zahara Cantika Putri
13 Kisah yang sebenarnya
14 kesekolah
15 Cantika pergi
16 Lomba pentas seni
17 Mendekatkan diri dengan Cantika
18 Flasback
19 Flashback berakhir
20 Ijin mencari kerja di luar kota
21 Beginilah
22 Berat hati
23 Diam
24 Arka
25 Raditya pergi
26 Pilu
27 Pak David
28 Memohon kepada pak David
29 Cantika dan Nia
30 Tidur bersama
31 Evelyn Gabriel Rahardi
32 Sifat Cantika Yang Aneh
33 David
34 Melacak Nomer Telepon
35 Cantika di culik
36 Cantika menceritakan kepada sahabatnya
37 sikap aneh david
38 Cantika memeluk ibunya
39 Cantika masuk rumah sakit
40 Rencana David
41 Novita tau kalau Cantika hamil
42 David mengantarkan pulang
43 Cantika mengatakan kalau dirinya hamil
44 Novita mendatangi David
45 Cemooh!
46 Percakapan dengan Dea
47 Adi Wijaya
48 Adi jatuh pingsan
49 Hastana menarik sahamnya
50 Adi kesal
51 Terbalik
52 Di kejar anjing
53 Bertemu Evelyn
54 Nasi...
55 Tabrak lari
56 Saatnya...
57 Gibran David Pratama
58 Gibran di culik
59 Cantika Syok!
60 Gibran belum di temukan
61 Tak ada jalan keluarnya
62 Menyedihkan
63 Mulai dekat
64 Bandit tak datang
65 bawah kolong jembatan
66 masih belum bertemu
67 Baku hantam
68 Mulai terang
69 Hasil
70 Manisnya
71 Raditya pulang
72 Nekat
73 Tempat apa itu?
74 panik
75 Razia
76 Bebas
77 Melihat Raditya
78 Ketemu
79 Novita Koma
80 Raditya datang ke rumah sakit
81 Novita pulang dari rumah sakit
82 Sepotong surat pendek
83 Ingin pulang
84 Tak sengaja bertemu Maya dan Nia
85 Sarah
86 Cantika minta maaf kepada Sarah
87 Novita enggan bercerita soal sikap Raditya
88 Memilih diam
89 Noto
90 Cantika marah
91 Novita masuk Rumah sakit
92 Raditya kecelakaan
93 Masih dalam proses
94 Raditya membutuhkan transfusi darah
95 Rahasia supaya pelaku terkangkap
96 Tegang
97 Raditya bertemu dengan Sarah
98 Bahagia semakin teras
99 Tak di duga
100 Kejutan ulang tahun
101 Ke bandara
102 Makan siang berdua
103 Dekat lagi
104 Pinggang mulai terasa sakit
105 Vino
106 Episode terakhir
Episodes

Updated 106 Episodes

1
bab 1
2
Memory
3
Masih dengan memmory
4
masih sama memory
5
Saldo Rekning
6
mencari kerja CV
7
Di terima bekerja.
8
surat kontrak kerja
9
Bertemu
10
Kalendra tau novita bekerja
11
hamil
12
Zahara Cantika Putri
13
Kisah yang sebenarnya
14
kesekolah
15
Cantika pergi
16
Lomba pentas seni
17
Mendekatkan diri dengan Cantika
18
Flasback
19
Flashback berakhir
20
Ijin mencari kerja di luar kota
21
Beginilah
22
Berat hati
23
Diam
24
Arka
25
Raditya pergi
26
Pilu
27
Pak David
28
Memohon kepada pak David
29
Cantika dan Nia
30
Tidur bersama
31
Evelyn Gabriel Rahardi
32
Sifat Cantika Yang Aneh
33
David
34
Melacak Nomer Telepon
35
Cantika di culik
36
Cantika menceritakan kepada sahabatnya
37
sikap aneh david
38
Cantika memeluk ibunya
39
Cantika masuk rumah sakit
40
Rencana David
41
Novita tau kalau Cantika hamil
42
David mengantarkan pulang
43
Cantika mengatakan kalau dirinya hamil
44
Novita mendatangi David
45
Cemooh!
46
Percakapan dengan Dea
47
Adi Wijaya
48
Adi jatuh pingsan
49
Hastana menarik sahamnya
50
Adi kesal
51
Terbalik
52
Di kejar anjing
53
Bertemu Evelyn
54
Nasi...
55
Tabrak lari
56
Saatnya...
57
Gibran David Pratama
58
Gibran di culik
59
Cantika Syok!
60
Gibran belum di temukan
61
Tak ada jalan keluarnya
62
Menyedihkan
63
Mulai dekat
64
Bandit tak datang
65
bawah kolong jembatan
66
masih belum bertemu
67
Baku hantam
68
Mulai terang
69
Hasil
70
Manisnya
71
Raditya pulang
72
Nekat
73
Tempat apa itu?
74
panik
75
Razia
76
Bebas
77
Melihat Raditya
78
Ketemu
79
Novita Koma
80
Raditya datang ke rumah sakit
81
Novita pulang dari rumah sakit
82
Sepotong surat pendek
83
Ingin pulang
84
Tak sengaja bertemu Maya dan Nia
85
Sarah
86
Cantika minta maaf kepada Sarah
87
Novita enggan bercerita soal sikap Raditya
88
Memilih diam
89
Noto
90
Cantika marah
91
Novita masuk Rumah sakit
92
Raditya kecelakaan
93
Masih dalam proses
94
Raditya membutuhkan transfusi darah
95
Rahasia supaya pelaku terkangkap
96
Tegang
97
Raditya bertemu dengan Sarah
98
Bahagia semakin teras
99
Tak di duga
100
Kejutan ulang tahun
101
Ke bandara
102
Makan siang berdua
103
Dekat lagi
104
Pinggang mulai terasa sakit
105
Vino
106
Episode terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!