Chapter 2

"Denyut nadi oke, Dan deru nafasnya juga Masih aman-aman saja," batin Sheila.

Dengan begitu herannya, Iapun kembali menatap ke arah wajah Andre yang masih berbaring lemas di atas lantai.

"Aahhh....! mungkin Dewi Fortuna masih berpihak pada Ku," pikir Sheila sejenak sambil memancarkan senyuman termanisnya.

Kemudian Ia mengambil Ponselnya dari dalam saku Roknya, dan berniat mengambil Foto dirinya dan juga Andre.

"Ini akan menjadi kartu truf ku di kemudian hari, dan dia tidak akan berani macam-macam lagi padaku," batin Sheila.

Cekrek....

Setelah selesai mengambil foto dirinya dan juga Andre, yang saat ini sedang berpelukan dengan sangat mesra, Lalu Sheila kembali memasukkan Ponselnya ke dalam saku rok, setelah Ia berhasil mengambil foto dirinya dan juga Andre.

"Aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan, dan sekarang lebih baik Aku pergi dari sini, jangan sampai ada yang melihatku,Kalau tidak...! masalah besar akan menanti ku,"ucap Sheila sembari berdiri dari tempat duduknya semula.

Baru juga Sheila melangkahkan kakinya, tiba-tiba saja tangan kekar Andre menahannya.

"Mau kemana Kamu....?"ucap Andre tiba-tiba bangun dari tidur panjangnya, yang sedari tadi ternyata hanya pura-pura pingsan.

Hal itu Dia lakukan untuk melihat reaksi dari Sheila.

Sebab Ia tau kalau Sheila, memasukkan sesuatu ke dalam Minumannya.

Sementara itu, Sheila yang tidak bisa berbuat apa-apa, hanya diam seribu bahasa.

"Jawab aku Sheila...!Apa yang kamu masukkan ke dalam minumanku itu," tunjuk Andre pada secangkir kopi yang bertengger di atas meja kerjanya, dengan suara yang mulai berat dan terbata.

Sebab saat ini Ia sedang menahan gairah yang bergejolak dari dalam tubuhnya.

"A....aku," ucap Sheila terbata dan Ia mulai merasakan ketakutan yang sangat ekstrim keluar dari dalam tubuhnya.

"Lepaskan Aku," ucap Sheila lirih, dan tanpa sadar Ia sudah meneteskan air mata.

"Oh....!tidak bisa...?kamu harus bertanggung jawab atas perbuatanmu," ucap Andre dengan penuh tekanan.

"Tidak....! Aku tidak melakukan kesalahan apapun," jawab Sheila memberontak sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Andre padanya.

"Lepaskan Aku....!lepaskan Aku...!"ucap Sheila, sambil memukul dada bidang Andre dengan kedua Tangannya.

Sedangkan Andre yang mendapat pukulan bertubi-tubi dari Sheila, ia tidak bergeming sama sekali, malahan cengkraman tangannya semakin kuat terhadap Sheila.

Sheila dengan sekuat tenaga terus berusaha melepaskan cengkraman tangan Andre, Walaupun Ia tau, kalau tindakan yang dilakukannya itu hanya akan sia-sia belaka.

Andre yang sudah tidak tahan, dengan gairah yang bergejolak dari dalam tubuhnya, segera mengangkat tubuh ramping Sheila, menuju kamar pribadi yang berada di dalam ruangannya.

Dan melemparkan tubuh ramping Sheila, tepat di atas kasur king size miliknya.

Hal itu, membuat Sheila merasakan ketakutan yang sangat luar biasa.

Sebagai Wanita dewasa, pasti Ia tau apa yang akan di lakukan oleh Andre padanya.

"Lepaskan Aku...!Aku mohon," ucap Sheila sambil menyatukan kedua tangannya, dan kini dirinya hanya bisa memohon belas kasih yang di iringi isak tangis yang terdengar begitu pilu.

Andre yang sudah tidak bisa berpikir dengan jernih, sebab pengaruh obat yang diminumnya sudah mulai beraksi, dan tanpa basa-basi lagi Ia menarik baju Sheila sampai robek.

Dan nampak lah tubuh mulus Sheila, dan buah mangga kembar miliknya, yang saat ini masih terbungkus rapi dengan kacamata hitam, yang menurut Andre sangat menggairahkan.

Lalu Andre mulai naik ke atas kasur king size miliknya, dan mendekati Sheila yang menangis di pinggir kasur dengan tersedu-sedu.

"Sudahlah nikmati saja..!"ucap Andre yang mulai mendekap tubuh ramping Sheila.

SKIP

-

-

-

flashback off

Dan sekarang di sinilah Sheila berada, di sebuah taman Kota sedang menangis tersedu-sedu, dan terdengar begitu pilu, sambil memeluk kedua lututnya. Dan Meratapi kebodohan yang dia lakukan sendiri.

Hu...Hu...Hu...

Tangisnya terdengar begitu pilu, dan setiap orang yang mendengarnya, pasti akan merasakan kesedihan yang teramat dalam.

Sepertinya, saat ini Alam juga sedang merasakan kesedihan Sheila.

Langit mulai mendung dan petir saling bersahutan di atas awan menandakan sebentar lagi akan turun hujan.

Tetapi Sheila tidak beranjak sama sekali dari tempat duduknya.

Hujan pun turun begitu derasnya, menandakan alam ikut bersedih dengan keadaan yang menimpa Sheila saat ini.

Dalam derasnya air hujan, Sheila terus menangis dan menangis, hingga Iapun jatuh pingsan dan tergeletak tak berdaya di atas tanah yang sudah basah di guyur oleh air hujan tersebut.

Dan tanpa Ia sadari, ternyata seseorang sedang memperhatikannya sejak tadi dari kejauhan.

Siapakah dia?

Terpopuler

Comments

Cucu Suliani

Cucu Suliani

Lanjut kakak

2021-11-16

0

IG: Saya_Muchu

IG: Saya_Muchu

udah ku fav ya thor ku, mari saling support

2021-11-12

0

Vie Venessa🌻

Vie Venessa🌻

Hi Mampir thor di novelku you are my forever. Terima kasih

2021-11-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!