Bab 5

"Maafkan saya!" Helen sengaja menyenggol pria yang dari tadi ia lihat.

"Tidak apa-apa," ucap Vano. Ia segera membayar bubur ayam dan mengajak Rachel pulang untuk menghindari Helen .

"Aku tadi belum selesai makan, kenapa sih buru-buru? Apa kamu kenal dengan wanita itu?" cecar Rachel

"Saya tidak kenal dengan wanita itu," jawab Vano.

"Lalu kenapa buru-buru pulang?" Rachel kembali bertanya.

"Saya sudah kenyang, Nona!" ucapnya berbohong. "Lain waktu saya akan belikan lagi untuk Nona," lanjut Vano.

Masih di warung bubur ayam, "Aku yakin itu pasti Vano," gumam Helen. "Tapi siapa wanita yang bersamanya?" batinnya bertanya.

"Hei, melamun saja!" tegur teman Helen seorang wanita.

"Aku seperti mengenal dia," tebaknya.

"Mungkin salah orang," sahut temannya Helen.

...Flashback....

"Aku harus pergi Vano!" ucapnya.

"Tega kamu ninggalin aku di sini, aku butuh kamu saat ini," ujar Vano kecewa.

"Hubungan kita tidak bisa di lanjutkan lagi!" ungkap Helen bersedih.

"Aku mencintaimu Helen," ucap Vano tulus.

"Maafkan aku!" Helen berkata dengan sendu. "Jaga dirimu sampai kapanpun aku tetap mencintaimu," lanjutnya.

Helen melambaikan tangan ke arah Vano saat mobil yang ditumpanginya berlalu meninggalkan Vano, Helen terpaksa pergi karena orang tuanya menyuruhnya untuk menjauhi Vano menurut mereka ia tidak bisa di harapkan. Padahal mereka menjalin hubungan cukup lama 2 tahun. Helen tidak dapat berbuat apa-apa ketika harus memilih dengan Vano atau orang tuanya. Sekarang sesal ada di hatinya, Vano benar-benar menjauh sedangkan lelaki yang di jodohkan untuknya selalu bertindak kasar dan ternyata pembohong.

...Flash on...

"Kamu pasti masih memikirkan wanita tadi, kan?" tebak Rachel.

"Sok tau, Nona!" Vano tersenyum tipis.

"Dari sorot matamu jelas kelihatan banget, kamu mengenal wanita itu," kata Rachel.

"Sebenarnya dia wanita dari masa lalu," Vano akhirnya mengungkapkan jati diri wanita tadi.

"Benarkah?" tanya Rachel antusias menggeserkan posisi duduknya.

"Nona, ternyata dirimu selalu penasaran dengan hidup orang lain!" Vano menebak sembari tertawa kecil.

"Bu..bukan begitu, apa sih salahnya berbagi cerita mana tahu bisa, menghilangkan gundah gulana," sangkal Rachel seraya menunjukkan gigi putihnya.

"Nona, ternyata manis juga jika tersenyum." Puji Vano.

"Apaan sih kamu?" Rachel tersipu malu, ia memegang kedua pipinya.

"Nona istirahatlah!"

"Jadi kamu tak jadi curhat?" tanya Rachel.

"Tidak, Nona," jawab Vano.

"Vano, aku bosan di kamar!"

"Memangnya Nona mau ke mana?"

"Pulang," sahutnya.

"Tidak bisa, jika Nona pulang itu sama aja merugikan saya," tutur Vano.

"Aku janji deh takkan laporin kamu ke polisi," ucap Rachel.

"Saya mau mandi Nona, silahkan masuk ke kamar!" pintanya menyuruh Rachel kembali ke kamarnya.

"Tapi aku bosan, Vano!" teriak lantang Rachel.

"Nona, please tolong jangan membuat saya semakin bersalah!" Vano memohon. "Sebentar lagi Nona pasti akan bebas!" katanya penuh keyakinan.

Rachel malah menangis.

"Sial, harusnya aku tidak terima tawaran Nyonya Lusi," batin Vano.

Vano di paksa menculik Rachel dengan imbalan 50 kali gajinya saat itu Vano benar-benar membutuhkan uang tersebut untuk membangun bisnisnya sendiri, dia ingin membuktikan kepada papanya jika dia mampu, lain sisi dia merasa kasihan dan bersalah dengan Rachel yang terus menangis.

-

Siang harinya...

Rachel hanya terdiam tanpa berbicara sama sekali saat Vano mengantarkan makan siang.

Bugh..

Bugh...

"Rasakan itu!" Rachel kesal. Ia memukuli Vano dengan buku majalah.

"Nona sakit, hentikan!" sentak Vano.

Setelah Vano merasakan sakit dan terduduk, Rachel segera berlari keluar kamar dan berusaha membuka pintu utama.

"Aduh, kok susah banget ini di buka pintunya!" gumam Rachel terus mengerakkan kenop.

"Nona, jangan kabur!" teriaknya memanggil.

Rachel tak menggubris.

"Nona, tenanglah!" Vano berusaha meredakan emosi Rachel.

Rachel membalikkan badan tetap berusaha membuka kunci pintu utama tapi sialnya pintunya tetap tidak terbuka. Vano berhasil menarik tangan dan memeluknya.

"Lepaskan aku!! teriak Rachel memukuli tubuh Vano.

"Besok saya akan bebaskan, Nona!" ucap Vano menenangkan Rachel.

...****************...

Keesokannya..

"Bik, saya akan keluar tolong berikan Nona sarapan ya!" perintahnya pada asisten rumah tangga itu.

" Baik,Tuan!" ucap Bik Yul.

Vano segera keluar rumah mengendarai mobil menemui Lusi. Sebelumnya, malam hari Vano sudah menghubunginya untuk mengatakan dia tidak sanggup melanjutkan misi yang di lakukan mama Lusi.

"Apa uang yang saya berikan tidak cukup?" cecar Mama Lusi.

"Bukan itu Nyonya, malah saya tidak mau menerima uang tersebut," jawab Vano.

"Memang kenapa membuatmu menyerah seperti ini?"

"Saya kasihan melihat Nona Rachel menangis."

"Apa kamu sudah jatuh cinta dengan dia?" tanya Lusi.

"Tidak nyonya, mana mungkin saya jatuh cinta dengan dia," jawab Vano gugup.

"Ayolah Vano, misi ini tinggal beberapa hari lagi!" bujuk Mama Lusi meyakinkannya.

"Tapi saya tidak bisa melanjutkannya walau saya memang butuh uang tersebut," jelas Vano.

"Bagaimana jika kamu menikahi Rachel?" tawar Mama Lusi.

"A...apa nyonya?" tanya Vano tidak percaya.

"Ku lihat kamu menyukai dia?"

"Nona Rachel tidak menyukai saya, Nyonya!" Vano berusaha menolak.

"Berarti kamu menyukainya?" tanya Mama Lusi tersenyum.

"Kenapa pertanyaannya memojokkan ku," batin Vano

"Besok aku akan putuskan untuk melepaskan dia atau tidak!" kata Mama Lusi santai.

...****************...

Dua hari kemudian..

"Ayo dong, Nona. Kamu harus makan, hari ini dia akan memutuskan melepaskan atau tidak," ujar Vano.

Rachel tidak menjawab ucapan Vano dia memilih bergeming.

"Tuan, ada tamu!" kata Bik Yul menghampiri keduanya di kamar.

"Tamu?" tanya Vano mengernyitkan keningnya.

"Iya Tuan, tamunya sepasang suami istri!" jawab Bik Yul.

"Ya sudah Bik, saya akan menemuinya," ucap Vano.

Vano lalu melangkah meninggalkan kamar Rachel dan menemui tamu yang di katakan Bik Yul alangkah terkejutnya Vano yang datang orang tuanya, "Mama, Papah!" ia menatap heran.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!