Penculik Hati

Penculik Hati

Bab 1

Vano menolak dijodohkan dengan anak sahabat kedua orang tuanya, ia memilih untuk meninggalkan rumahnya dan ingin membuktikan kepada keduanya kalau ia bisa mandiri.

"Vano akan buktikan kepada Papa, jika Vano bisa mandiri!" ucapnya kepada Papa Darwin ketika berada di ruang tamu.

"Baiklah jika itu memang mau kamu, agar kamu bisa belajar arti dari kerja keras!" ujar Papa Darwin santaim

Vano segera pergi ke kamar mengambil beberapa barangnya. Ia tidak akan pulang sebelum berhasil dan membuktikan ucapannya.

"Pah, apa kita tidak terlalu keras kepada Vano?" Mama Ratih bertanya sambil mengelus pundak Papa Darwin.

"Kurasa tidak, Ma. Papa akan menugaskan pengawal untuk mengawasi Vano dan kartu ATM tetap dengannya." Darwin menoleh ke arah istrinya.

Vano turun dengan membawa koper, dia lalu berpamitan dengan kedua orang tuanya, "Mah, Vano pergi 'ya. Mama jaga kesehatan, maafin Vano jika belum bisa jadi anak yang baik", katanya sambil berpelukan dengan Mama Ratih.

"Vano pamit, Pah," ucapnya sambil menyalami tangan Papa Darwin. Vano pun berlalu.

-

Kediaman keluarga Daniel.

"Sepertinya kita harus cari sopir, deh!" ucap Lusi menarik kursi lalu duduk di hadapan suaminya.

"Memangnya Pak Syamsul ke mana?" tanya Daniel meletakkan cangkir teh di meja makan.

"Pak Syamsul izin sebulan karena anaknya mau menikah, lagian juga 'kan Pak Syamsul tidak pernah libur. Apa kita buat pengumuman saja? Atau kita sebarkan brosur?" Lusi memberikan saran.

"Itu sih terserah Mama saja deh," ucap Papa Daniel.

Tak lama kemudian putri mereka muncul, "Pagi Pah, Mah!" sapa Rachel kepada kedua orangtuanya sambil duduk untuk sarapan pagi.

"Kelihatannya serius banget ni obrolannya, jangan bilang jika kalian akan bahas soal perjodohan," tukas Rachel.

Mama Lusi tersenyum, "Tidak dong, sayang. Kamu 'kan belum mau menikah, kami tuh lagi bahas sopir loh." Memang awalnya mereka berencana untuk menjodohkan Rachel dengan anak sahabatnya.

"Oh begitu," ucap Rachel sembari memakan roti isi selai nanas.

Mama Lusi adalah ibu tiri Rachel, Daniel menikah dengan Lusi saat usia Rachel 10 tahun karena Mama kandung Rachel meninggal saat usianya 3 tahun. Dari pernikahannya mereka dikaruniai 2 orang anak yaitu Razi dan Ziva.

*

Sementara Vano masih sibuk mencari rumah kontrakan untuk tuk ditempatinya karena tidak mungkin dia harus tinggal di apartemen. Jika Papa Darwin tahu bisa saja dia semakin diremehkan, akhirnya setelah 5 jam berputar putar di kota S dia mendapatkan rumah kontrakan yang di inginkannya.

"Ini kuncinya semoga betah jika ada apa-apa bisa hubungi saya," ucap pemilik rumah menyerahkan benda berukuran kecil.

"Baiklah, terima kasih!" kata Vano.

Setelah pemilik kontrakan berpamitan, Vano bergegas masuk dan membersihkan kamar. Ia meletakkan barangnya kemudian mandi.

Selesai mandi dan makan, dia lalu menjatuhkan tubuhnya di kasur. "Besok aku akan cari pekerjaan!"

...****************...

Esoknya....

Vano berusaha mencari pekerjaan tapi selalu saja di tolak. Dia berpikir pasti perusahaan yang menolaknya karena adanya campur tangan Papa Darwin. Sampai akhirnya dia menemukan brosur jadi supir pribadi.

Vano pun pergi ke alamat yang tertera pada brosur untuk melamar pekerjaan. Sampai di sana, ia bertemu dengan Lusi. Ia lalu bertanya tentang hal pekerjaan. Tanpa menunggu lama akhirnya saat itu juga Vano diterima.

"Mulai hari ini kamu kerja, saya beri kepercayaan sepenuhnya kepadamu dan tugas kamu hari ini jemput Rachel. Dia anak saya dan ini alamatnya," Lusi menyerahkan sebuah kartu nama beserta kunci mobil.

"Baik, Bu." Vano pun pamit.

"Wajahnya tak asing," gumam Mama Lusi ketika Vano berlalu.

Akhirnya Vano bergegas menjemput Rachel sesuai dengan alamat yang diberikan oleh Mama Lusi.

"Permisi Pak, saya ingin bertemu dengan Nona Rachel," ucap Vano kepada pria yang berdiri di depan pintu pagar.

"Kamu siapa?" tanya satpam restoran sembari memperhatikan Vano dari atas kepala hingga ujung kaki.

"Saya supir baru keluarga Tuan Daniel," jelas Vano.

"Sebentar, saya akan panggilkan Nona Rachel," pria itu pun berlalu.

Tak lama kemudian keluarlah satpam di ikuti gadis cantik berambut sebahu dengan senyum ramah dia menyambut supir baru, "Jadi kamu yang akan menjadi supir saya?"

"Iya, Nona."

"Ayo kita pulang sekarang!" ajak Rachel.

Vano mengangguk lalu membukakan pintu mobil untuk majikannya.

Di perjalanan pulang Rachel mulai berbincang dengan Vano, "Oh ya, kamu sudah lama bekerja menjadi supir?"

"Baru hari ini Nona saya bekerja menjadi supir".

"Sebelumnya?"

"Manajer".

"Apa?"

"Hmm maksud saya manajer restoran mie ayam," Vano berkata bohong.

"Oh begitu, lalu kenapa berhenti?" tanya Rachel dari kursi belakang penumpang.

"Banyak sekali pertanyaannya?" batin Vano.

"Karena saya rindu orang tua makanya saya berhenti, dulu saya bekerja di kota A." Jawab Vano asal.

"Oh begitu, ya!"

"Iya, Nona!"

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa

2022-10-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!