6 tahun kemudian..
" Farell Frilly mama berangkat dulu ya? "
Ujar Carla saat menemui 2 orang anak kecil laki laki dan perempuan yang tak lain adalah anak Carla di kamar kedua putra putri nya itu.
" mama mau kemana? " Tanya Farrel. Yang lebih dulu terbangun dari tidur nya.
" mama dapat panggilan interview di perusahaan sayang "
Jawab Carla memberi tau sang anak sulung nya. Ya Farrel adalah anak pertama karna ia 5 menit lebih awal lahir dari Frilly adik kembaran nya.
" apa Farell sama Frilly boleh ikut?" Farell berharap sang ibu mengajak nya.
" sayang mama kan mau cari uang. Kamu ga boleh ikut ya.." Jawab Carla
" Farell janji ga akan ganggu mama kok. Farell dan Frilly bisa mama tinggal di dekat tempat kerja mama."
Ucap Farrel meyakin kan Carla. Namun Carla tetap tidak memperbolehkan nya.
Akhirnya Carla pergi ke perusahaan tempat nya akan melakukan interview kerja. Dan sebelum nya ia menitipkan Farell dan Frilly kepada sahabat nya bernama Tasya terlebih dahulu di rumah Tasya.
" bibi.. aku bosan.. kita pergi keluar yuk "
Ajak Farell ke pada Tasya. Yang saat itu sedang menonton televisi bersa Farell dan Frilly..
" iya bi. Aku juga pingin beli ice cream "
Ajak Frilly ikut merayu Tasya dengan menggunakan ekspresi imut..
" baiklah.. baiklah.. ayok aku traktir kalian ice cream tapi dengan satu syarat."
" apa bi? "
Tanya Frilly dengan wajah girang
" jangan panggil aku bibi kalau di luar. Aku jadi terdengar tua."
Jawab Tasya sambil memanyun kan bibirnya
" lalu kita harus panggil apa? " Tanya Farrel
" panggil aku Ka..kak.. " Jawab Tasya dengan tersenyum
" apa bibi fikir bibi semuda itu untuk di panggil kakak? " Ucap Farell mengejek Tasya
" apa?? Memangnya aku sudah kelihatan tua? " Sambung tasya kesal
" ya. Bahkan ibu ku terlihat jauh lebih muda dari bibi " Sombong nya
" apa kamu bilang. Dasar anak tengil "
Sambung Tasya sambil menggelitiki pinggang Farrel..
Akhirnya Farrel menyerah dan menuruti kemauan Tasya.
Mereka pun pergi ke sebuah toko di dekat taman bermain untuk membeli ice cream. Setelah itu duduk di kursi yang tersedia di sana.
Saat mereka sedang menikmati ice cream mereka. Tiba tiba seorang wanita menghampiri mereka.
" permisi boleh minta waktu nya sebentar " Ucap wanita tersebut
" hey.. kalau kamu cuma mau menawarkan barang dagangan mending kamu pergi. Jangan ganggu kami "
Jawab Farell dengan wajah datar nya.
" oh bukan kok adik kecil."
" siapa yang adik mu? Ibu ku masih terlalu muda untuk melahirkan kakak sejelek kamu "
Sambung Farrel dengan wajah datar nya lagi.
" ah. Haha ha maafkan perkataan anak tengil ini ya. Dia masih anak anak. Anda ada perlu apa ya?"
Tanya Tasya membuat Farell diam
" perkenalkan saya Rosa."
" siapa yang tanya nama kamu. Dia kan tanya kamu mau apa ganggu kita? "
Lagi lagi perkataan Farell membuat wanita itu canggung. Namun Farell tetap dengan wajah datar nya
" bocah tengil.. kamu bisa tutup mulut kamu sebentar aja. Ini urusan orang dewasa "
Ucap Tasya dengan wajah kesal
" ya ya baiklah ini urusan orang yang sudah tua.. " Jawab Farell lagi lagi mengejek
" uh.. sabar.. sabar.. ah ahaha jadi tadi siapa nama mu Rosa? Anda ada perlu apa? Apa butuh bantuan? " Tanya Tasya kepada wanita bernama Rossa.
" oh begini. saya adalah seorang fotografer. Kebetulan tadi saya memperhatikan kedua adik adik kecil yang lucu ini. Apakah kalian berminat untuk menjadi model saya? Kebetulan agensi kami sedang mencari model anak untuk iklan sebuah Brand "
Tanya Rosa.
Setelah mendengarkan pembicaraan itu Farell langsung menjawab.
" apa ada bayaran nya ?"
" tentu saja. Karna ini brand besar bayaran nya pun tidak kecil. Bagaimana? Apa adik berminat? " Jawab Rosa
Mendengar itu Frilly sang adik berbisik kepada Farrel.
" kak.. kalau kita jadi model. Mama pasti ga akan kekurangan uang. Gimana kalau kita terima aja.."
Farrel pun diam beberapa detik lalu akhirnya menerima tawaran Rosa.
" waaah.. saya jamin kalian tidak akan menyesal. Nah ini kartu nama saya. Tolong hubungi saya kalau kalian sudah siap untuk syuting iklan nya ya.. kalau begitu saya permisi dulu ya"
Ucap Rosa sembari memberikan kartu nama nya kepada Farell lalu pergi setelah nya..
" wah bibi lihat kami akan jadi anak terkenal " Ucap Frilly dengan wajah sumringah
" ya ya.. tapi apa Carla akan mengijinkan kalian. Biar bagaimana pun kalian masih terlalu kecil untuk mencari uang " Sambung Tasya
" itu urusan kami. Bibi ga usah cemas soal itu. Dan tolong rahasiakan dulu dari mama kami." Jawab Farrel
" loh. Kenapa? " Tanya Tasya sedikit bingung.
Namun Farrel diam saja tak menjawab pertanyaan Tasya. Akhirnya Tasya hanya bisa menuruti Farrel dan jadi wali untuk urusan Farell dan Frilly nanti nya.
...
Sementara itu di tempat lain..
Carla sudah selesai melakukan interview nya. Dan sedang berjalan keluar dari kantor..
Namun tiba tiba.. ia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang hingga akhirnya ia terjatuh..
Seorang pria yang bersama pria yang bertabrakan dengan nya itu pun menghampiri Carla dan membantu Carla berdiri..
" anda tidak apa apa? "
Tanya pria yang membantu Carla
" ya saya tidak apa apa. Terima kasih "
Jawab Carla sambil menepuk nepuk rok nya guna membersihkan nya takut ada kotoran menempel.
Namun tiba tiba ia merasa dirinya sedang di perhatikan oleh seseorang..
Carla pun akhirnya menoleh ke arah pria yang bertabrakan dengan nya itu. Dan benar saja, pria itu sedang menatap nya dengan wajah datar.
Namun saat di perhatikan lagi.. Carla merasa pernah bertemu dengan pria tersebut di suatu tempat..
" maaf... apa kita pernah bertemu? "
Tanya Carla penasaran
" apa wajah ku begitu asing? Tentu saja kamu pasti sering melihat ku. Aku sering muncul di tv dan media cetak"
Jawab pria itu dengan wajah datar.
" kenapa cara bicara nya mirip sekali dengan Farrel. Tunggu wajah nya pun kelihatan sedikit mirip.. apa mungkin dia.. ah ga mungkin ga mungkin. Ini pasti cuma kebetulan"
Batin Carla bertanya pada diri nya sendiri dan di jawab oleh nya sendiri.
" hey.. berhenti menatap ku. Dan menyingkir dari jalan ku. Aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni penggemar aneh seperti mu"
Ucapan pria itu membuat Carla tersentak.
" apa kamu bilang? Hey pria datar aku bukan penggemar mu ya.."
Namun pria itu hanya diam tidak meladeni perkataan Carla. Ia justru memerintahkan pria yang bersama nya itu untuk menyuruh Carla menjauh.
" nona. Saya mohon maaf nona tolong jangan ganggu tuan Daniel. Sekarang tuan Daniel sedang banyak urusan. Lebih baik nona pergi."
Kta pria yang sepertinya adalah asisten pribadi pria datar itu.
" apa? Hey dia yang gak sopan duluan "
Ucap Carla kesal
"Ya saya mohon maaf untuk itu nona. Tapi sekarang tolong nona pergi dulu. Tuan Daniel sebentar lagi ada urusan penting.
Ucap asisten pribadi nya itu
" tunggu.. siapa tadi nama nya? Daniel.. Daniel.. apa jangan jangan dia adalah CEO perusahaan ini.. Daniel yang terkenal karna kepintaran nya mengelola bisnis saham hingga ke luar negri? Mati aku"
Batin Carla
" tuan.. loh.. kemana mereka? Kok tiba tiba menghilang.. aaah hancur sudah. Aku pasti langsung di tolak oleh perusahaan nya."
Dengan wajah lesu akhirnya Carla memutuskan untuk pulang dan hanya bisa pasrah menerima keputusan perusaan kepada nya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments