Fely berdiri tidak jauh dari posisi andin saat ini, mencoba memberikan waktu untuk andin mengadu kepada sang bunda perihal masalah yang dihadapinya
Sedetikpun fely tidak melepaskan pandangannya pada andin, dirinya masih setia menatap andin yang saat ini sedang meletakkan bunga yang andin beli tadi
Mungkin sedikit-sedikit melany faham apa yang sedang andin ucapkan terlihat dari gerakan bibir andin yang masih sanggup fely baca
Melihat itu.. fely menjadi sedih karena dirinya juga tidak tau dimana keberadaan ibunya bahkan makamnya saja dia tidak tau, ayahnya tidak pernah memberi tahu namun entah kenapa dirinya juga tidak pernah mencari tau dari sang ayah, fely menganggap itu akan percuma...
Sejak bertemu ibunda andin fely selalu menganggap bunda andin itu ibunya, karna antara fely dengan andin mereka selalu mendapatkan kasih sayang yang sama seperti anak sendiri, maka dari itu fely akan selalu menganggap andin sebagai saudaranya, membantu andin disegala hal yang memang itu setara dengan balas budi ibunda andin tahadap dirinya, fely mulai berupaya untuk menjaga andin mengembalikan andin yang dulu.. sebelum ibunya meninggal
Saat ini dirinya dan andin sama, berfikir bahwa mereka tidak mendapatkan perhatian dari masing-masing keluarganya.
Bedanya disini fely bisa menghadapi permasalahan hidupnya sendiri sedangkan andin yang ternyata menjadi hancur seketika setelah kematian ibundanya
Fely berfikir jika ternyata selama ini kehidupannya sangat keras sampai dirinya benar-benar terbiasa menghadapi jalan hidupnya.
Fely mulai berjalan mendekati andin sekedar untuk memberi penjelasan agar andin harus kuat dan juga.. harus pulang tentunya
Andin : “bunda, andin janji akan menjaga ayah dari wanita yang akan menjadi ibu tiri andin dan andin juga janji akan selalu mengunjungi bunda setiap tiga kali dalam setahun dimana itu pada saat ulang tahun bunda, hari kematian bunda dan juga pada saat perayaan hari ibu”.
Disamping andin fely hanya bisa tersenyum mendengarkan janji yang diucapkan andin pada batu nisan dihadapannya, namun fely hanya diam menahan tawa agar tidak merusak suasana
Fely : “tan, kita pulang dulu ya.. aku juga janji akan selalu jaga andin, membela andin, selalu disisi andin, dan.. mengantar andin kemanapun dia mau" ucap fely mengakhiri perkataannya dan meletakkan bunga mawar diatas makam
Setelah dari makam fely memutuskan untuk langsung mengantar andin kembali ke istananya.. sebelum sang pengawal pribadi om johan memasukkannya kedalam penjara hanya karna telat memulangkan sang putri
Ke esokan harinya........
Kring.. kring.. kring..
Suara alarm membangunkan andin dalam tidur nyenyaknya, juga.. mengganggunya dari mimpi indahnya bertemu sang ibunda
Andin yang terbangun langsung menggapai jam disampingnya mengayunkan tangannya untuk membanting jam tersebut.. bersamaan dengan pecahnya jam seseorang membuka pintu kamarnya, jelas orang tersebut kaget dengan suara pecahan barang yang berada tepat didepannya
“Andin..”
Andin yang sempat melihat orang tersebut, dirinya mulai mengalihkan pandangannya menatap kearah lain..
“Andin jangan seperti ini dong sayang.. sekarang ayah sudah pulang, kamu ga kangen dengan ayah?” wira berbicara dengan lembut
Karena merasa diabaikan akhirnya wira berinisiatif mendekati andin, mencoba untuk memberikan penjelasan pada andin. namun ternyata, sebelum wira lebih dekat dengan posisi andin.. andin lebih dulu menuruni kasur dan berlari kedalam kamar mandi
Melihat itu wira sangat marah karna andin benar-benar mengabaikannya
“Andin..
"Itu tidak sopan, andin..” panggil wira sedikit berteriak
Tidak ada sautan sama sekali dari andin.. akhirnya wira mengalah memilih untuk keluar dari kamar, tidak lupa wira meminta pelayan untuk membersihkan pecahan jam di kamar andin takut jika pecahan itu melukai kaki andin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments