Mencintai Sang Adik
Genap seminggu ibunda dari andin meninggal. andin adalah seorang anak yang aktif, mudah tertawa dan juga penyayang, diusianya yang masih menginjak 11 tahun andin sudah harus kehilangan sosok ibu yang teramat dia sayang
Dan lagi setelah tiga hari kepergian sang ibunda ayah andin yang bernama Wira Sindikat kembali ke negaranya meninggalkan andin dengan rumah besar dan sepinya. Ayah berkara dirinya harus menyelesaikan pekerjaannya di eropa meskipun sebelum keberangkatannya andin diberi penawaran untuk ikut atau tinggal, yah.. kalian pasti tau jawabannya, andin lebih memilih tinggal
Ayah mana yang tega meninggalkan anak nya diposisi terpuruk, dimana saat ini bagi andin bukan lagi sang ibu yang pergi.. melainkan sang ayah juga yang telah mati
Tok..tok..tok..
suara ketukan dari balik pintu kamar, siapa lagi jika bukan..
“andin.. open the door” om johan yang memanggilku
Ya aku sampai lupa jika aku masih memiliki seorang om adik dari bunda yang bernama johan, bekerja diperusahaan ayah yang berada di indonesia, karna aku tidak ingin pergi dengan ayah om johan lah yang menemaniku saat ini, dia yang menjagaku
Dari balik pintu johan meminta pelayan andin untuk mengambil kunci cadangan, johan yakin jika dirinya tidak memaksa andin keluar saat ini juga.. sampai sore pun andin tidak akan keluar bahkan tidak akan makan sedikitpun.
Pelayan itu pun kembali dengan membawa kunci cadangan, tidak menunggu lama johan langsung merebut kunci itu
Hal pertama yang dilihat johan adalah kamar yang sudah sangat berantakan baginya.. sudah seminggu ini kamar andin memang selalu berantakan dipagi hari. Awalnya johan sudah meminta para pelayan untuk membersihkan kamar andin, namun lagi-lagi andin memberantakinya membanting semua barang-barangnya
Johan tidak marah sama sekali, johan juga mengerti posisi andin saat ini, tidak tau bagaimana pemikiran wira ayah dari andin yang pergi begitu saja dan menitipkan andin dengannya
Johan mulai berjalan mendekati andin yang sedang duduk diatas tempat tidurnya dengan memeluk kedua kakinya dan kepala yang diletakkan di atas lutut. sebelum itu johan sudah lebih dulu meminta para pelayan agar segera membersihkan kamar andin, yang terdapat pecahan kaca yang berserakan di lantai, johan takut jika kaca itu akan mengenai kaki andin.
“Wih.. pasawat mana lagi nih yang jatuh.. mba ngapain?” suara fely yang meledek salah satu pelayan, membuat johan menatapnya dengan datar agar fely tak bercanda di situasi seperti ini
Andin memang masih kelas 5 SD namun dirinya sudah memiliki sahabat yang sangat setia, kelucuan fely, senyum fely itu semua hanya diperlihatkan pada andin, Karena pada awalnya fely juga memiliki sifat yang dingin pada orang lain, perubahan dalam diri fely itu semua dikarenakan pertemuannya dengan andin dan ibunya. andin lah satu-satunya teman fely di sekolahan saat itu bahkan sampai saat ini
Fely juga merupakan seorang anak yang sudah tidak memiliki ibu.. andin sering bertanya pada fely perihal dimana ibunya, namun jawaban fely berkali-kali tetap sama.. hanya mengatakan “meninggal kali” disitulah ibunda andin mulai menganggap fely sebagai putrinya, yah hanya ketika fely bersamanya..
Bukan karena andin, ibunya tidak berani mengangkat fely menjadi anak angkatnya melainkan karna ayah dari fely yang cukup menakutkan, bagi ibunda andin. Bagaimana tidak.. memiliki banyak simpanan preman, club malam dimana-mana, memiliki rumah judi, menjual wanita penghibur, bahkan mereka para preman sanggup menjadi pembunuh bayaran.
Pernah sekali andin pergi kerumah fely, bagi andin hiasan kamar untuk anak seusianya berupa boneka, meja rias, ayunan di balkon, mainan dan juga begron kamar yang berwarna, seperti kamarnya.
Tidak seperti rumah fely yang baru masuk saja sudah terlihat mengerikan, dengan begron berwarna hitam, papan dart board di pojok ruangan, kartu domino dan remi yang disusun disamping kanan dan kiri televisi dan lagi bukan ayunan yang tergantung melainkan samsak yang tergantung dibalkonnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments