“Kak” panggil fely yang menyadarkan johan dari lamunannya
“Kenapa?” tanya johan, melihat wajah fely yang yang sedang menatapnya dengan serius
“Kak, menurut kakak.. aku itu lebih cocok panggil om johan itu om atau kakak?” tanya fely dengan wajah serius namun membuat johan jengkel
Johan merasa menyesal telah mengagumi fely, lebih baik fely yang pendiam dari pada yang sekarang, bertanya sesuatu yang tidak penting..
Johan : “kamu saya anggap sama seperti andin, just call me om”
Fely yang mendengar hal itu mulai mengembangkan senyumnya
“Tuhkan sebenernya aku udah mikirin ini dari awal, kalo aku dengan andin itu sama” kata fely yang diabaikan oleh johan
Johan: “dimana andin?” tanya johan tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop dipangkuannya
Fely: “oh ya sampe lupa, aku sama andin ijin pergi sebentar, mungkin.. hanya sampe malem”...
“Hehe canda om” tambah fely cepat setelah mendapatkan tatapan menakutkan dari johan
Johan mulai terdiam, 'memang sebaiknya andin refreshing untuk melupakan kesedihannya mungkin dengan adanya fely itu cukup bermanfaat untuk mengembalikan andin dan lagi nanti malam juga ayah andin akan pulang' batin johan
Fely yang melihat om johan terdiam hanya sanggup menunggu, menatap dalam kearah johan seperti sedang berfikir, namun.. ‘caranya memberikan perijinan, seperti seseorang yang sedang mengoreksi berkas karyawannya’ batin fely
Johan :“ok.. tapi jangan jauh-jauh, dan... jika ada sesuatu kamu harus cepat menghubungi om”
“Oh ya om.. aku pake mobil dan supirku, supir dirumah ini lembek ga bisa jaga kita” tambah fely yang mulai berjalan pergi
Perkataan fely membuat johan kembali berfikir, saat ini andin kemana-mana akan sendiri tanpa ibunya. pekerjaannya akan bertambah jika dirinya tidak memberikan supir pada andin sedangkan supir andin sebelumnya iyalah bundanya sendiri, mungkin dirinya akan meminta bantuan ayah fely dalam hal ini..
‘mencarikan supir yang pas yang bisa menjaga andin, mungkin satu.. eh atau dua ya, nanti kalo penjahatnya banyak. Tapi jika kebanyakan bodigard andin jadi takut lagi.. memang punya ponakan cantik dan kaya itu susah' gumam johan
Didalam mobil baik andin maupun fely keduanya sama-sama diam. fely terus berfikir, mencari cara untuk mencairkan suasana
Melihat andin yang sekarang membuat fely benar-benar bingung harus berkata apa.. “din, mau sampe kapan lo diem kaya gini. Sepi tau” ungkap fely sambil menundukkan kepalanya
Tidak ada respon dari andin meskipun ucapan fely terdengar sangat pelan namun andin masih bisa mendengarnya, andin hanya melirik fely sekilas setelahnya kembali menatap ke arah lain
Sebenarnya andin juga bingung dengan dirinya saat ini, kearah mana dirinya akan membawa tubuhnya karena dirinya masih membutuhkan tuntunan dan juga membutuhkan seseorang yang bisa memahami dirinya.. ‘semua itu tidak akan bisa aku dapatkan dari ayah’ batin andin
Jarak dari rumah andin sampai makam memang cukup jauh karena andin menginginkan pemakaman yang sangat indah, bukan seperti pemakaman umum disekitar daerahnya yang antara makam satu dengan yang lainnya hanya berjarak beberapa cm..
Untuk pemakaman.. keluarga andin memilih daerah perbukitan, meskipun jauh namun tempatnya sangat sejuk, rapi dan bersih
Satu jam mereka tempuh dan.. “ahh, akhirnya nyampe juga.. pegel banget padahal cumang duduk didalam mobil, besok deh tu kursi gue ganti kasur” kata fely sambil meregangkan tangannya dan memutar pinggangnya kekanan dan kekiri
Sedangkan andin.. jelas sudah lebih dulu masuk kedalam makam
'sepertinya andin memang sangat rindu dengan bundanya' gumam fely mengembangkan senyum
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments