chapter 2

“Kak” panggil fely yang menyadarkan johan dari lamunannya

“Kenapa?” tanya johan, melihat wajah fely yang yang sedang menatapnya dengan serius

“Kak, menurut kakak.. aku itu lebih cocok panggil om johan itu om atau kakak?” tanya fely dengan wajah serius namun membuat johan jengkel

Johan merasa menyesal telah mengagumi fely, lebih baik fely yang pendiam dari pada yang sekarang, bertanya sesuatu yang tidak penting..

Johan : “kamu saya anggap sama seperti andin, just call me om”

Fely yang mendengar hal itu mulai mengembangkan senyumnya

“Tuhkan sebenernya aku udah mikirin ini dari awal, kalo aku dengan andin itu sama” kata fely yang diabaikan oleh johan

Johan: “dimana andin?” tanya johan tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop dipangkuannya

Fely: “oh ya sampe lupa, aku sama andin ijin pergi sebentar, mungkin.. hanya sampe malem”...

“Hehe canda om” tambah fely cepat setelah mendapatkan tatapan menakutkan dari johan

Johan mulai terdiam, 'memang sebaiknya andin refreshing untuk melupakan kesedihannya mungkin dengan adanya fely itu cukup bermanfaat untuk mengembalikan andin dan lagi nanti malam juga ayah andin akan pulang' batin johan

Fely yang melihat om johan terdiam hanya sanggup menunggu, menatap dalam kearah johan seperti sedang berfikir, namun.. ‘caranya memberikan perijinan, seperti seseorang yang sedang mengoreksi berkas karyawannya’ batin fely

Johan :“ok.. tapi jangan jauh-jauh, dan... jika ada sesuatu kamu harus cepat menghubungi om”

“Oh ya om.. aku pake mobil dan supirku, supir dirumah ini lembek ga bisa jaga kita” tambah fely yang mulai berjalan pergi

Perkataan fely membuat johan kembali berfikir, saat ini andin kemana-mana akan sendiri tanpa ibunya. pekerjaannya akan bertambah jika dirinya tidak memberikan supir pada andin sedangkan supir andin sebelumnya iyalah bundanya sendiri, mungkin dirinya akan meminta bantuan ayah fely dalam hal ini..

‘mencarikan supir yang pas yang bisa menjaga andin, mungkin satu.. eh atau dua ya, nanti kalo penjahatnya banyak. Tapi jika kebanyakan bodigard andin jadi takut lagi.. memang punya ponakan cantik dan kaya itu susah' gumam johan

Didalam mobil baik andin maupun fely keduanya sama-sama diam. fely terus berfikir, mencari cara untuk mencairkan suasana

Melihat andin yang sekarang membuat fely benar-benar bingung harus berkata apa.. “din, mau sampe kapan lo diem kaya gini. Sepi tau” ungkap fely sambil menundukkan kepalanya

Tidak ada respon dari andin meskipun ucapan fely terdengar sangat pelan namun andin masih bisa mendengarnya, andin hanya melirik fely sekilas setelahnya kembali menatap ke arah lain

Sebenarnya andin juga bingung dengan dirinya saat ini, kearah mana dirinya akan membawa tubuhnya karena dirinya masih membutuhkan tuntunan dan juga membutuhkan seseorang yang bisa memahami dirinya.. ‘semua itu tidak akan bisa aku dapatkan dari ayah’ batin andin

Jarak dari rumah andin sampai makam memang cukup jauh karena andin menginginkan pemakaman yang sangat indah, bukan seperti pemakaman umum disekitar daerahnya yang antara makam satu dengan yang lainnya hanya berjarak beberapa cm..

Untuk pemakaman.. keluarga andin memilih daerah perbukitan, meskipun jauh namun tempatnya sangat sejuk, rapi dan bersih

Satu jam mereka tempuh dan.. “ahh, akhirnya nyampe juga.. pegel banget padahal cumang duduk didalam mobil, besok deh tu kursi gue ganti kasur” kata fely sambil meregangkan tangannya dan memutar pinggangnya kekanan dan kekiri

Sedangkan andin.. jelas sudah lebih dulu masuk kedalam makam

'sepertinya andin memang sangat rindu dengan bundanya' gumam fely mengembangkan senyum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!