chapter 1

“Why?” tanya fely yang mendapatkan tatapan dari johan dan semua pelayan

Johan merasa sikap fely mulai berubah setelah andin kehilangan ibunya, mungkin seperti teman yang ingin menghibur temannya yang sedang bersedih..

Bersikap dewasa untuk anak seusia fely

‘Seperti itu juga bagus’ batin johan, menatap kagum fely

Johan : “kamu pulang sekolah?” tanya johan sambil menatap jam tangannya

Fely : “om jangan bercanda deh, aku kesini itu mau hibur ponakan om” ucap fely yang kesal dengan pertanyaan johan, yang terdengar menyindir. fely yakin om johan tau jika dirinya membolos

Kali ini johan lagi-lagi memohon pada fely, agar dapat membantunya membujuk andin untuk makan. dirinya lebih memilih pergi meninggalkan mereka berdua, sedangkan urusan makanan johan sudah menyuruh pelayan membawanya ke dalam kamar

Fely : “din..” panggil fely meskipun tak ada respon maupun jawaban sama sekali dari andin

Yang fely lihat kondisi andin sahabatnya saat ini sangat menyedihkan, raut wajah datar, tatapan kosong entah mengarah kemana, dan kantung mata yang besar karna terlalu lama menangis

Fely terdiam sesaat untuk berfikir bagaimana cara dia mengembalikan kebahagian sahabatnya

“Din lo mau kemana ga? Gue anter..” tanya fely yang benar-benar bingung, dirinya masih terlalu kecil untuk mengerti perasaan seseorang dan lagi dirinya belum kenal lama dengan andin dan keluarganya

Tujuan fely saat ini hanyalah membuat andin tersenyum. Karna itu yang dilakukan andin dan ibunya dulu, membuat dirinya tersenyum, memberikan keluarga dan mengembalikan masa kecilnya

Fely yang dulu.. dirinya tidak pernah tau bagaimana taman bermain, bagaimana bioskop, bagaimana puncak dan sebagainya. Yah andin dan bundanyalah yang sering mengajak fely jalan-jalan, dan lagi ibunda andin tidak pernah membedakan dirinya dengan andin itu sebabnya fely merasa mendapatkan kasih sayang seorang ibu, dirinya mendapatkan itu semua dari andin dan ibunya.

Namun dari ayah andin.. fely hanya menggelengkan kepalanya karna fely berfikir seperti melihat ayahnya dengan wajah yang berbeda dengan sifat yang sama

Fely :“ayolah din, lo jangan sia-siain jam bolos gue”.. “lo mau kemana? Taman bermain, ke moll nonton bioskop atau kemana lah” ajak fely yang tidak ada respon sama sekali dari andin

Hampir saja fely menyerah untuk membujuk andin, idenya sudah habis.. memang dirinya tidak pandai menghibur, namun tiba-tiba andin berkata.. “makam” jawaban singkat itu membuat fely sedikit lega mendengar andin yang masih sanggup berbicara

Fely : “untung aja lo masih bisa ngomong din, hampir aja gue manggil dokter buat cek pita suara lo”

“Kalo lo mau gue anter.. lo mending cepet mandi, pake bedak, sisiran, habis itu makan..

"Jujur gue jijik liat ni kantong mata gede banget, sama ni juga air mata dah kaya koreng.. hehe bisa ditetel” tambah fely yang menambah candaan agar Andin dapat tersenyum, meskipun hasilnya nihil.. yah nihil..

Andin tidak perduli dengan candaan yang diberikan fely, semua yang fely ucapkan hanya dijawab dengan anggukkan dan lagi.. “yah tu andin main pergi aja” ucap fely yang merasa diabaikan

Disisi lain Johan yang mendapat tugas baru untuk menjaga andin hanya bisa pasrah, dirinya jadi jarang masuk kantor, jika dirinya masuk.. itupun jika ada rapat penting.. rapat selesai dirinya langsung pulang

Johan tak mengeluh sama sekali malah dirinya masih sedih dengan kondisi andin saat ini.. mengunci diri dikamar, membanting barang-barang, tidak mau makan, dan menangis terus menerus

Untuk hal seperti ini johan tidak dapat berbuat apa-apa meskipun andin merupakan keponakan yang paling dia sayang, biasanya andin yang menghibur dirinya dengan kelakuan jailnya, bahkan hampir setiap malam andin tidur dikamarnya atau hanya sekedar bermain dikamarnya

Mungkin memang sejak dulu andin tidak dekat dengan ayahnya makanya dia sangat kehilangan ibunya keluarga satu-satunya yang dekat dengannya, dan mungkin karena bundanya sekamar dan bahkan tidur dengan sang ayah maka dari itu andin tidak ingin tidur dikamar bundanya.. dan malah berlari kekamarnya, membayangkan itu membuat johan sedih, tetapi sedikit membuatnya tersenyum mengingat kelakuan andin dulu..

“Kak..” panggil fely

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!