"Kamu beneran tidak mengingat ku Nona? tanya Daffa.
Dian langsung menggelengkan kepalanya, kemudian Daffa langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Dian, Dian merasa ketakutan saat melihat Daffa yang jalan ke arahnya dan Dian langsung berjalan mundur.
"Mau ngapain kamu, jangan macem - macem." kata Dian.
Daffa tidak menghiraukannya dan berjalan makin dekat dengan Dian, Dian terus berjalan mundur hingga akhirnya mentok ditembok dan tidak bisa mundur lagi.
Eko langsung menutup matanya waktu melihat Daffa yang semakin dekat dengan tubuh Dian.
"Kamu beneran tidak mengingat ku Nona." kata Daffa.
"Enggak." jawab Dian.
Kemudian Daffa makin mendekatkan mulutnya ke telinga Dian kemudian langsung berbisik.
"Aku adalah pria yang 6 tahun lalu pernah tidur bersama kamu." Kata Daffa.
"Apa?????? kata Dian kaget.
Kemudian Dian langsung mendorong tubuh Daffa.
"Kenapa Nona kok kelihatan nya kaget begitu." kata Daffa.
"Berarti pria ini adalah papah dari Dani dan Deni." kata Dian dalam hati
"Nona kenapa diam saja." kata Daffa.
"Tidak spa - apa." kata Dian.
"Kata Deni sejak lahir dia tidak punya papah, apa mungkin aku papah dari kedua anak kamu, soalnya waktu kamu tidur dengan aku kamu masih perawan." kata Daffa.
"Dani dan Deni bukan anak kamu, sekarang kamu keluar dari sini." kata Dian sambil mendorong tubuh Daffa keluar dari Apartemennya.
"Kamu juga keluar dari sini ngapain berdiri aja disitu." kata Dian ke Eko.
"Oke Bu Bos." kata Eko kemudian langsung keluar dari Apartemennya Dian.
Setelah Eko dan Daffa keluar dari Apartemennya, Dian langsung mengunci pintunya.
"Eko." kata Daffa.
"Iya Bos." kata Eko.
"Sekarang kamu cari info dimana Dani dan Deni sekolah, kalau udah tau tempatnya besok kita ke sekolahan mereka." Kata Daffa.
"Oke Bos." kata Eko.
Kemudian mereka berdua langsung berjalan keluar dari dalam Apartemen, waktu mereka berjalan keluar dari Apartemen mereka berpapasan dengan Eka, Eka menengok ke arah Daffa dan Eko sebentar hingga akhirnya Eka masuk kedalam Apartemen nya.
Sesampainya Eka dirumahnya, Eka langsung bertanya kepada Dian.
"An waktu tadi aku mau masuk kesini, aku melihat dua orang pria siapa Mereka An? apa kamu mengenalnya??? tanya Eka penasaran.
"Pria itu mengaku kalau pernah tidur bersama ku 6 tahun yang lalu." kata Dian.
"Apa?????? berarti pria itu Papah kandung Dani Dan Deni An." tanya Eka.
"Iya." jawab Dian.
Ternyata diam - diam Dani dan Deni menguping pembicaraan Eka dan Dian dari dalam kamarnya.
"Den." kata Dani.
"Apa." jawab Deni.
"Kamu ngarti kan maksud dari pembicaraan Bibi Eka sama Mamah." kata Dani.
"Om tampan berarti Papah kita??? tanya Deni.
"Kayaknya iya, kita berdua pokoknya harus menyelidiki kebenarannya." kata Dani.
"Oke setuju." kata Deni.
Keesokan paginya......
Terlihat Eko yang memasuki ruang kerja Daffa dengan membawa selembaran kertas, kemudian Eko langsung menyerahkannya ke Daffa.
"Ini Bos informasi tentang sekolahan Dani dan Deni." Kata Eko.
Daffa langsung menerima lembaran kertas itu dan langsung membacanya.
"Ayo sekarang kita pergi ke sekolahan mereka." kata Daffa sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Sekarang Bos." Kata Eko.
"Bukan tapi tahun depan." Kata Daffa.
"Tahun depan masih lama Bos berarti aku bisa duduk dulu disini." kata Eko kemudian langsung duduk dikursi.
"Ko, ayo berangkat sekarang kenapa malah duduk disitu." kata Daffa.
"Katanya tahun depan Bos." kata Eko.
"Ya sudah kamu duduk aja terus disitu sampe tahun depan sekarang aku mau pergi ke sekolahan Dani dan Deni dulu." kata Daffa sambil meninggalkan ruangan kerjanya.
"Bos tunggu Bos." kata Eko sambil lari mengejar Daffa.
Kemudian mereka berdua berjalan ke parkiran mobil dan langsung berangkat ke sekolahan Dani dan Deni.
Setengah jam kemudian mereka sudah sampai didepan sekolahan Dani dan Deni.
Daffa langsung keluar dari dalam mobilnya, tidak lama kemudian terlihat Dani dan Deni yang keluar dari sekolahannya dan Daffa langsung menghampirinya.
"Om tampan." kata Deni waktu melihat Daffa berjalan ke arahnya.
"Dani dan Deni apa kabar." kata Daffa sambil tersenyum.
"Kok Om tau kita sekolah disini." kata Dani.
"Ya tau dong, kalian berdua mau ikut Om enggak." kata Daffa.
"Kemana Om." Kata Dani.
"Kerumah Sakit." Kata Daffa.
"Mau ngapain." Kata Deni.
"Ada yang harus Om periksa yang berhubungan dengan kalian." Kata Daffa.
"DNA????? tanya Deni.
"Kenapa Deni bisa tau? tanya Daffa penasaran.
"Soalnya kemarin kita berdua dengar waktu Mamah sedang mengobrol sama Tante Eka terus mamah bilang ke Tante Eka kalau Om sebenarnya Papah Kita." Kata Dani.
Sekarang giliran Daffa yang kaget.
"Jadi beneran kalau Om Papa kalian." Kata Daffa.
"Biar lebih jelas mending kita kerumah sakit aja Om buat mengeceknya." Kata Dani.
"Iya, aku juga setuju Om." Kata Deni.
"Ya sudah ayo sekarang kalian berdua ikut dengan Om." Kata Daffa.
Pak Udin sopir Dani dan Deni melihat waktu Daffa berjalan bersama Dani dan Deni kemudian Pak Udin langsung menghampirinya.
"Kalian berdua mau kemana." Kata Pak Udin.
"Mau ikut Om kerumah sakit." Kata Dani.
"Mau ggapain." kata Pak Udin.
"Tes DNA." jawab Deni.
"Dani dan Deni jangan ikut Om itu nanti kalau Mamah sampai tau gimana bisa - bisa Pak Udin di marahin." kata Pak Udin.
"Ya sudah mending sekarang Pak Udin telepon Mamah aja, bilang kalau kita berdua ikut Om tampan oke." kata Deni.
"Jangan Den." kata Pak Udin.
Tapi Dani dan Deni tidak menghiraukan Pak Udin berbicara malah mereka melanjutkan perjalanannya lagi bersama Daffa, kemudian mereka berdua langsung masuk kedalam mobil Daffa.
Pak Udin terlihat ketakutan saat melihat mobil Daffa pergi membawa Dani dan Deni kemudian Pak Udin langsung menelepon Dian.
"Kenapa Pak Udin." suara Dian terdengar dari telepon milik Udin.
"Gawat Bu." kata Udin.
"Gawat kenapa Pak Udin." kata Dian.
"Dani dan Deni Ikut laki - laki yang waktu kerampokan di tolongin sama Dani." kata Udin.
"Apa??????? Pak Udin tau Laki - laki itu membawa anak-anak aku kemana." kata Dian.
"Katanya kerumah sakit Bu mau tes DNA." kata Udin.
Dian langsung mematikan telepon nya.
"Halo Bu Dian halo." kata Udin memanggil Dian padahal Dian udah menutup teleponnya.
"Tidak akan aku biarkan pria itu tau kalau dia adalah Papa kandung Dani dan Deni." kata Dian dalam hati.
Kemudian Dian langsung keluar dari Apartemennya dan langsung mengemudi mobil menuju ke rumah sakit.
Sementara itu Dani dan Deni sudah selesai menjalankan tes nya, mereka tinggal menunggu hasilnya.
Terlihat Daffa, Dani dan Deni sedang duduk diruang tunggu tidak lama kemudian terlihat Dokter menghampiri mereka sambil menyerahkan surat berisi tentang hasil tes DNA Dani dan Deni.
Ketika Daffa mau membuka surat itu terdengar suara wanita yang berteriak dan Daffa langsung menengok ke asal suara itu.
"Nona." kata Daffa saat tau yang berteriak adalah Dian.
"Jangan, jangan dibuka surat Itu." Kata Dian Sambil lari menghampiri Daffa dan Anak - anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Alya Yuni
Si Diana bukan senang mlhan mlhan nolak
2021-12-18
0
Ati Atiah
𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻𝘆𝗮𝗮 𝘀𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗮𝗿𝗻𝗮 𝗮𝗻𝗮𝗸𝟮 𝗸𝗲𝘁𝗲𝗺𝘂 𝗮𝗺𝗮 𝗯𝗮𝗽𝗮𝗻𝘆𝗮, 𝗸𝗼 𝗺𝗮𝘂 𝗱𝗶 𝗴𝗮𝗴𝗹𝗶𝗻 𝘀𝗲𝗲𝗲.
2021-09-29
5
♕FiiStory_
saya juga 🥰
semangat terus 🤗
2021-08-17
1